Apatah lagi yang menjadi excuse untuk menafikan hasil survey ini? kita masih 
sahaja sibuk dengan wacana2 dan berita politik simpang siur yang cuma bertujuan 
PR atau pencitraan. Saking muaknya dengan berbagai macam ketidakberesan dan 
ketidak perdulian, maka model lipsync Keong racun dari mahasiswa Bandung, yang 
ngak ada kreatif-kreatifnya, cuma menang nekad..malah sempat mencuri perhatian.

Benar2 tantangan di usia 65 tahun kemerdekaan RI, ternyata hidup sejahtera itu 
masih jauh dari jangkauan banyak orang. Akselerasi pertumbuhan penduduk, 
semkain tak diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi, maka saya kira, tidak akan 
mudah meningkatkan kualitas hidup dalam jangka pendek ....nilai tukar atau 
tingkat inflasi itu baru kulit dari masalah sebenarnya---karena bottom line 
dari tujuan pembangunan nasional, bahkan jika ditarik lebih jauh, tujuan 
bernegera adalah meingkatkan kesejahteraan dan atau kualitas hidup manusia 
Indonesia.

Bukannya ingin mengulang2 atau apalah...ternyata benar ketika seorang Capres 
pada pemilu lalu bilang "Pemimpin itu ada, untuk menyelesaikan masalah"...dan 
juga ternyata benar pendapat yang menyatakan "Pemimpin itu kerjanya memberikan 
inspirasi, betapapun ide-idenya terdengar absurd, tak masuk akal dan 
menggelikan"

Saya kira, mengeluh dan menyesali keputusan lalu tak ada guna, yang bisa kita 
lakukan adalah dalam kapasitas pribadi, apa yang kita bisa berikan kepada 
masyarakat. Ada sendiri semua yang bisa menjawab....

Selamat memperingati Kemerdekaan Indonesia, DIRGAHAYU!!

Oka Widana
Moderator 

http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2009/10/06/brk,20091006-201119,id.html
Indonesia Negara Nomor 111 di Dunia

Selasa, 06 Oktober 2009 | 16:20 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Indonesia berada pada peringkat 111 di dunia atau 
termasuk negara menengah, laporan tahunan indeks pembangunan manusia yang 
dilansir Program Pembangunan PBB (UNDP) pada Selasa (6/9) menyatakan.

UNDP, dalam penilaian yang peringkat pertama diduduki oleh Norwegia, membagi 
kemajuan negara di dunia menjadi empat yakni indeks pembangunan manusia sangat 
tinggi (38 negara), tinggi (46), menengah (75), dan rendah (24).

Berdasarkan laporan 2009, yang ambil dari data 2007, posisi Indonesia ini 
termasuk menengah diantara negara ASEAN lain. Peringkat tertinggi di ASEAN 
diduduki oleh Singapura (peringkat 23) serta diikuti oleh Brunei Darussalam 
(30). Dua negara kecil ASEAN itu masuk dalam sangat tinggi indeksnya atau di 
masa lalu disebut negara maju.

Malaysia (66) menjadi satu-satunya negara ASEAN yang masuk kategori tinggi 
indeksnya. Sisa negara ASEAN lain, termasuk Indonesia, berada di posisi 
menengah.

Posisi Indonesia di 111 ini bahkan satu tingkat lebih buruk dari Palestina, 
wilayah yang sampai sekarang diblokade ekonomi dengan ketat oleh Israel. Yang 
juga menakjubkan lagi, harapan hidup bagi bayi yang lahir sekarang di Indonesia 
lebih rendah tiga tahun dari Palestina.

Harapan hidup di Indonesia adalah 70,5 tahun, sedang Palestina, yang sering 
dibom Israel, mencapai 73,3 tahun. Angka terbaik harapan hidup sendiri dicapai 
Jepang dengan 82,7 tahun. Bagi negara ASEAN, kisaran harapan hidup di atas 80 
tahun baru dicapai Singapura dengan 80,2 tahun.

Pecahan Indonesia, Timor Timur, lebih buruk posisinya karena ia masuk kelompok 
negara dengan indeks rendah bersama sejumlah negara Afrika lain. Di Timor 
Timur, misalnya, harapan hidupnya 50,1 tahun.

Laporan PBB ini meliputi 182 negara anggota. Sebanyak 12 negara tidak masuk 
karena tidak bersedia atau tidak ada datanya, seperti Irak dan Korea Utara

Kirim email ke