---------------------------------------------------------------------

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Ikhtisar berita disusun berdasarkan berita-berita yang disiarkan oleh
Radio Nederland Wereldomroep selama 24 jam terakhir.

---------------------------------------------------------------------

Edisi ini diterbitkan pada:

Jumat 20 Desember 2002 14:40 UTC



** USKUP BELO BERTEKAD TIDAK AKAN BERSAKSI DI PENGADILAN HAM
INDONESIA

** TIGA MAHASISWI ISLAM DIBUNUH DI JAMMU DAN KASHMIR

** DISIDEN CINA YANG DINYATAKAN HILANG TERTANGKAP

** TOPIK GEMA WARTA: USKUP BELO HANYA MAU TAMPIL DI DEPAN TRIBUNAL
PBB

** TOPIK GEMA WARTA: PENJUALAN INDOSAT, MASUKNYA MONOPOLI SINGAPURA
DI BISNIS TELEKOMUNIKASI?



* USKUP BELO BERTEKAD TIDAK AKAN BERSAKSI DI PENGADILAN HAM INDONESIA

Jum'at hari ini, Uskup Dili Carlos Felipe Ximenes Belo menyatakan
tekadnya untuk tidak hadir di hadapan pengadilan ad hoc Tim Tim. Ia
hanya mau memberi kesaksian di Tribunal PBB. Pernyataan tekad yang
ditulis dalam bahasa Portugis ini adalah reaksi terhadap tuduhan
bahwa Uskup Belo telah melecehkan pengadilan ad hoc HAM Indonesia.
Ketidakhadiran Uskup Belo memuat gusar hakim Binsar Gultom yang
kemudian menuduh Uskup Belo tidak menghormati pengadilan ad hoc Tim
Tim. Padahal kesaksian Uskup Dili itu sangat dibutuhkan untuk
menjelaskan kesenjangan antara laporan resmi penyelidikan dan
keterangan para saksi.

Sebuah satelit yang dibiayai Bank Dunia telah disiapkan selama tiga
hari dalam minggu ini agar para saksi di Dili, termasuk Uskup Belo,
dapat memberi kesaksian. Menurut Uskup Belo, tak seorang pun
memintanya bersaksi. Bagi Uskup Belo ini menunjukkan bahwa pengadilan
ad hoc tidak menghomati korban dan rakyat Timor Leste. Jadi bukan
sang Uskup yang tidak menghormati pengadilan ad hoc.


* TIGA MAHASISWI ISLAM DIBUNUH DI JAMMU DAN KASHMIR

Tiga mahasiswi Islam dibunuh di negara bagian India, Jammu dan dan
Kashmir. Diduga, pembunuhan ini dilakukan oleh kelompok muslim
radikal. Para pembunuh masuk ke rumah para mahasiswi secara paksa dan
menembak mati dua korban. Korban ketiga dilarikan dan dipenggal di
tempat lain. Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan
itu, namun diperkirakan ini adalah aksi kelompok Lashkar Jabbar.
Beberapa hari terakhir, organisasi ini menyebarkan poster yang
menuntut para muslimah untuk mengenakan cadar. Tahun lalu, Lashkar
Jabbar mengancam akan membunuh perempuan muslim yang keluar rumah
tanpa cadar.

Di negara bagian Jammu dan Kashmir, sejumlah milisi muslim berjuang
untuk menyatukan wilayah tersebut dengan Pakistan yang merupakan
negara Islam. Menurut perkiraan, sekitar 40 ribu orang tewas sejak
perjuangan separatis mulai pada tahun 1989 silam.


* DISIDEN CINA YANG DINYATAKAN HILANG TERTANGKAP

Penguasa Cina menangkap Wang Bingzhang atas tuduhan menjadi mata-mata
Taiwan. Sebelumnya Wang dinyatakan hilang. Ia juga dituduh melakukan
kegiatan teror di propinsi Guangdong yang terletak di wilayah selatan
Cina. Wang merupakan tokoh penting dibalik partai Demokrasi Cina yang
beranggotakan para warga Cina yang diasingkan di luar negeri. Partai
ini dilarang oleh penguasa Cina.

Disiden yang tertangkap itu sebelumnya tinggal di Amerika Serikat.
Enam bulan silam ia hilang di wilayah perbatasan Cina - Vietnam.
Ternyata ia dan dua disiden lainnya diculik di Vietnam. Para penculik
menuntut uang pembebasan sebesar 10 juta dolar. Namun ketika para
penculik tidak mendapatkan uang itu, mereka meninggalkan para sandera
dalam kondisi terikat di sebuah kuil dekat perbatasan. Penguasa Cina
tidak menangkap dua disiden lainnya.


* PEMIMPIN AKSI MOGOK VENEZUELA TIDAK INDAHKAN PERINTAH MAHKAMAH
AGUNG

Para pemimpin aksi mogok nasional Venezuela tidak mengindahkan
perintah Mahkamah Agung untuk menghentikan mogok di perusahaan minyak
negara. Para pemogok menyatakan bahwa mereka akan menghentikan
aksinya jika Presiden Hugo Chavez mundur dan diadakan pemilihan umum
baru. Pernyataan ini dikeluarkan segera setelah Mahkamah Agung
melarang mogok.

Tak lama sebelum larangan tersebut pihak oposisi menyerukan agar
penduduk berdemonstrasi besar-besaran lagi untuk menentang Chavez.
Selanjutnya, pihak oposisi juga tidak menutup kemungkinan untuk
memasuki istana kepresidenan sekalipun diancam akan ditindak dengan
keras. Demonstrasi itu akan jadi yang kedua kalinya dalam seminggu
ini di Caracas. Ahad lalu, ribuan warga turun ke jalan untuk
memprotes kebijakan Chavez.


* DUA WARTAWAN AL JAZIRAH DIANIAYA TENTARA BELANDA DI AFGANISTAN

Dua wartawan televisi Arab Al Jazirah mengaku dianiaya oleh tentara
Belanda yang bertugas menjaga perdamaian di Afganistan. Dua wartawan
tersebut mengatakan bahwa mereka hendak mengunjungi markas pasukan
internasional penjaga perdamaian ISAF. Namun, tentara ISAF Belanda
mengikat dan menutup mata kedua wartawan sebelum dinaikkan ke sebuah
mobil. Mereka dibawa ke markas dan diinterogasi selama enam jam.
Salah seorang wartawan adalah warga negara Australia keturunan
Afganistan. Menurut juru bicara ISAF, kedua wartawan tidak mau
berhenti membuat film di luar markas.

Kedua wartawan tersebut hendak membuat liputan tentang insiden di
mana seorang laki-laki tewas ditembak setelah melempar granat ke kamp
ISAF. Dua warga Afganistan dan pelaku tewas serta empat korban
lainnya cedera akibat pelemparan granat. ISAF mengatakan bahwa ini
bukan serangan teror. Saat in terdapat sekitar 240 pasukan Belanda
yang ditugaskan di Afganistan.


* KEJAKSAAN BELANDA AKAN USUT MANTAN MENTERI

Kejaksaan Belanda akan menyelidiki mantan wakil perdana menteri
Eduard Bomhoff yang diduga melanggar sumpah jabatan. Jika Bomhoff
terbukti bersalah membocorkan rahasia pemerintah, ia bisa dihukum
enam tahun penjara.

Mantan menteri tersebut menerbitkan sebuah buku  yang berjudul
'Ambisi Buta', tentang pengalaman singkatnya di panggung politik
Belanda. Buku tersebut penuh dengan kutipan dari rapat tertutup
kabinet. Namun menurut Bomhoff, pembicaraan dalam rapat kabinet
selalu dimuat di koran setiap minggu.

Saat menjabat, Bomhoff adalah menteri dari partai List Pim Fortuyn
(LPF). Partai populis ini menjadi partai terbesar kedua di Belanda
dalam pemilihan umum parlemen awal tahun ini. Bomhoff didesak mundur
saat kabinet jatuh baru-baru ini.


* DI ANGOLA RATUSAN RIBU ORANG MASIH TERANCAM KELAPARAN

Program Pangan Dunia PBB menyebutkan bahwa hampir dua setengah juta
warga Angola tergantung pada bantuan pangan karena panen yang gagal.
Masyarakat internasional hanya menyediakan sepertiga dari 250 juta
Euro yang dibutuhkan untuk membiayai bantuan tersebut. Di Afrika
secara keseluruhan, sekitar 39 juta orang menderita kelaparan.


* KEDUBES DAN KONSULAT DI BOGOTA TUTUP KARENA ANCAMAN TEROR

Di ibukota Kolombia, Bogota, kedutaan besar dan konsulat Amerika
Serikat, Inggris dan Itali, ditutup sementara karena ancaman serangan
teror. Sejumlah negara lain juga mempertimbangkan akan melakukan hal
yang sama. Kedutaan Besar Belanda di Bogota tetap buka. Beberapa
minggu terakhir, terjadi rangkaian serangan berdarah di Bogota yang
sedikitnya menewaskan seorang korban dan mencederai 60 lainnya.
Penguasa Kolombia menuduh gerakan gerilya FARC sebagai dalang dari
serangan.


* USKUP BELO HANYA MAU TAMPIL DI DEPAN TRIBUNAL PBB

Uskup Dili Carlos Felipe Ximenes Belo menolak untuk memberikan
kesaksian di hadapan pengadilan ad hoc TimTim, dan hanya mau tampil
di depan Tribunal PBB. Menurutnya sampai sekarang pengadilan ad hoc
tidak memperhitungkan nasib dan penderitaan rakyat Timor Leste.
Karena itu pemenang hadiah nobel perdamaian ini berpendapat bahwa
pemerintah Dili harus mengajukan permintaan kepada PBB untuk
mendirikan Tribunal Timor Timur. Ikuti keterangannya kepada Radio
Nederland:

Carlos Felipe Ximenes Belo [CFXB]: Saya menolak karena semua yang
terjadi di Timtim ini, itu dasarnya mulai 5 Mei 1999 itu diatur oleh
PBB. Untuk kemerdekaan, untuk keamanan. Maka hal yang menyangkut
keadilan dan orang-orang yang menjadi korban, itu menurut saya lebih
baik PBBlah yang harus mengatur.

Oleh karena itu saya hanya bersedia memberikan kesaksian kalau
keadilan dalam hal ini diatur oleh PBB seperti apa yang telah terjadi
di Bosnia, di Serbia dan di daerah lain.

Radio Nederland [RN]: Dengan kata lain Monsignor menghendaki tribunal
PBB?

CFXB: Ya.

RN: Tetapi apakah tribunal PBB itu mungkin. Apakah bisa terealisasi?

CFXB: Anda pernah tanya itu kepada yang telah terjadi di Serbia di
Bosnia, itu apakah mungkin? Sekarang sedang terjadi toh? Kenapa tidak
bisa terjadi di Timtim? Ada alasan apa? Apa interese politik apa?

RN: Karena pemerintah Indonesia bisa saja mengatakan kami sudah
membuka pengadilan Ad Hoc Timtim, lalu itulah alasannya?

CFXB: Ya itu interese pemerintah Indonesia, bukan interese rakyat
Timor Timur!

RN: Kalau pemerintah Timor Timurlah yang harus mengajukan permintaan
kepada PBB?

CFXB: Ya, itu pemerintah Timor Timur, parlemennya dan rakyatnya.

RN: Apakah pemerintah Timor Timur akan mengajukannya dalam waktu
dekat? Atau masih dalam rencana?

CFXB: Itu saya tidak tahu, anda tanya pada mereka. Tapi ada
suara-suara bahwa harus diusahakan.

RN: Monsignor, Pengadilan Ad Hoc di Jakarta ini bisa terlaksana
karena juga ada kerjasama dengan Kejaksaan Agung Timor Timur.
Benarkah demikian?

CFXB: Ya, tapi, ok. Saya meragukan hasilnya. Sampai sekarang dari
perwira-perwira tinggi itu siapa yang sudah diajukan? Siapa yang
sudah dihukum? Banyak korban toh terjadi, itu semua sampai sekarang
saya belum melihat.

RN: Jadi tampaknya pihak Kejaksaan Timor Leste harus lebih mendesak
lagi Kejaksaan Indonesia untuk mengangkat hal ini.

CFXB: Saya tidak tahu apakah harus demikian. Itu kita kembali ke
masalahnya bahwa itu harus diajukan oleh pemerintah Indonesia. Saya
mau menekankan, ini harus dari sini, dari pemerintah Timor Leste.

RN: Monsignor juga menyatakan bahwa soal rencana telekonferens itu
tidak ada orang yang memberi tahu atau yang menerangkan bahwa
Monsignor diminta untuk memberi kesaksian jarak jauh melalui
telekonferens bagi Pengadilan Ad Hoc Timor Timur. Bisa dijelaskan
soal ini?

CFXB: Tidak pernah ada orang yang datang. Menurut saya kalau ada
sesuatu lebih baik orang datang untuk bicara. Itulah sopan santun
yang kita pernah diajar sejak kecil. Jadi bukan hanya bicara melalui
koran. Semua terjadi di koran. Saya tidak tahu kesalahan siapa, hanya
saya tahu bahwa semuanya akhirnya kesalahan saya sendiri.

RN: Mengapa demikian Monsignor?

CFXB: Itu orang-orang mengkritik bahwa saya tidak tampil. Tapi
sebelumnya, orang yang civilized (bermartabat, red.) yang harus
bicara menjelaskan semua itu tidak pernah datang.

RN: Kalau misalnya nanti ada permintaan dari pihak kejaksaan, baik
Timor Timur mau pun Indonesia, Monsignor akan menolaknya kembali,
demikian?

CFXB: Itu sudah ada dalam surat saya. Baca saja. Kenapa saya harus
mengulangi?

RN: Pertanyaan terakhir Monsignor, kenapa Monsignor memutuskan untuk
berhenti?

CFXB: Ya saya capek. Saya sakit. Sudah tua, sudah lama, jadi harus
turun. Saya beri kesempatan pada orang baru.

RN: Diharuskan turun atau atas keinginan sendiri?

CFXB: Atas keinginan sendiri.

Demikian Carlos Felipe Ximenes Belo, Uskup Dili yang segera
mengundurkan diri.


* PENJUALAN INDOSAT, MASUKNYA MONOPOLI SINGAPURA DI BISNIS
TELEKOMUNIKASI?

Semuanya lancar ketika pemerintah mengumumkan Singapore Technologies
Telemedia alias STT  menang tender penjualan 41,94 persen saham PT
Indosat, sebuah perusahaan telekomunikasi milik negara. Tapi
kemudian, orang-orang mulai ribut. Setelah STT mengalahkan pesaing
utamanya Telekom Malaysia Berhad, sejumlah ekonom mulai khawatir
perusahaan Singapura itu akan memonopoli bisnis telekomunikasi di
Indonesia.

Penjualan saham senilai Rp. 5,62 trilyun itu jelas menambah
kepemilikan saham pemerintah Singapura di Indonesia. Maklum, selain
Indosat, perusahaan telekomunikasi Singapura lainnya yaitu SingTel
telah menguasai 35 persen saham PT Telkomsel dan bagian lainnya masih
dikuasai pemerintah.

Salah seorang pakar ekonomi, Didik J Rachbini khawatir kemenangan STT
akan menimbulkan monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Sebab
kepemilikan saham Indosat dan Telkomsel oleh Singtel sangat strategis
dalam bisnis telekomunikasi Indonesia.

Didik Rachbini: Berarti Temasek Grup ini sudah menguasai seluruh lini
dari pasar telekomunikasi, potensial melanggar undang-undang
persaingan antimonopoli. Terutama pasar 27 di mana satu perusahaan
dilarang menguasai satu jenis bisnis yang sama di
perusahaan-perusahaan yang berdagang atau menjual barang dan jasa di
pasar yang sama. Dan di pasal 28 kalau ada pengambilalihan yang
potensial menggangu persaingan usaha itu juga dilarang oleh
undang-undang.

Didik menjelaskan, penjualan ini telah menambah penguasaan Singapura
atas pasar telekomunikasi seluler, sambungan satelit palapa, dan juga
frekwensi militer. Ia juga meminta pemerintah dan DPR menghentikan
sementara penjualan saham Indosat sampai ada Undang-Undang
Privatisasi. Undang-undang tersebut menurut Didik, memilah Badan
Usaha Milik Negara BUMN mana yang bisa dijual kepada asing dan mana
yang tidak bisa.

Kalangan DPR juga menangkap kekhawatiran yang sama. Anggota komisi
sembilan DPR Rizal Djalil menyatakan penjualan ini akan berdampak
pada bocornya informasi di dalam negeri, termasuk informasi
intelijen. Karena lebih dari 80 persen jaringan komunikasi dikuasai
Singapura. Sebagai langkah awal, Rizal meminta perjanjian ini
diumumkan pada publik.

Rizal Djalil: Pertama yang kita minta pemerintah mendeclare
(menjelaskan -red.)kepada publik apa isi perjanjian STA. Itu isinya
apa dulu? Kita semua buta sekarang. Terus yang kedua tolong
diperhatikan aspek monopoli itu. Sebenarnya pemerintah kan harus
lebih arif, kenapa kita musti tergantung dengan Singapura? Nah kalau
ada pembeli lain yang selisih harganya nggak jauh kemudian dia
memberikan jaminan  akan melakukan fix line kemudian dia punya
pengalaman di negara berkembang yang lain kenapa tidaka? Saya melihat
ini ada interpretasi politik juga.

DPR sejauh ini belum berpikir untuk membatalkan perjanjian tersebut.
Tapi menurut Rizal hal itu mungkin saja dilakukan.

Namun kalangan pasar menyambut positif kemenangan STT dalam tender
penjualan saham Indosat. Sejak awal pekan ini, saham Indosat langsung
diburu para pemain bursa. Pasar yakin, kemenangan STT akan
mendongkrak kinerja Indosat. Seorang analis pasar saham Edwin
Sebayang menegaskan, penjualan ini menguntungkan pemerintah untuk
mengisi defisit anggaran.

Edwin Sebayang: Menguntungkan sekali pemerintah bisa menjual saham
Indosat pada harga sekitar Rp 17.950. Karena harga itu di atas
ekspektasi market atau analis pasar. Kedua, di tengah berita negatif
tentang Indonesia soal hengkangnya Sony, teroris dan segala macam
masih ada kepercayaan dari investor asing untuk masuk ke Indonesia.
Ketiga, kita tahu juga ST Telemedia itu ekspert di masalah seluler.

Edwin berharap, kehadiran STT bisa membantu transfer teknologi
telekomunikasi di Indonesia. Kehadiran STT menurutnya sangat positif,
karena perusahaan ini mempunyai kredibilitas di bidang
telekomunikasi.

Lalu soal kekhawatiran monopoli industri telekomunikasi oleh
Singapura akan diantisipasi oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha.
Ketua Komisi M. Iqbal menyatakan timnya akan terus memonitor dua
perusahaan telekomunikasi yaitu Indosat dan Telkomsel.

M Iqbal: Kalau monopolinya jelas. Yang dilarang oleh undang undang
adalah apakah mereka menyalahgunakan posisi dominannya? Apakah mereka
menyalahgunakan praktek monopoli. Apa itu maksudnya? Jika mereka
menyebabkan persaingan usaha tidak sehat. Misalnya tidak
memperkenankan pengusaha lain yang akan masuk, menghambat. Nah kalau
ini dilakukan KPPU bisa memberikan sanksi seusai yang diberikan oleh
undang undang.

Komisi pengawas juga akan memonitor penjualan tersebut. Jika ternyata
ditemukan pelanggaran undang-undang dalam penjualan saham, menurut
Iqbal akan dilakukan pembatalan penjualan saham atau denda terhadap
perusahaan tersebut.

Penjualan saham Indosat sebenarnya sudah berjalan sekian lama. Bahkan
sempat mengalami pembatalan, sampai beberapa kali. Penjualan ini tak
terlalu menarik banyak investor. Mereka kebanyakan tidak yakin dengan
kinerja Indosat di kancah bisnis telekomunikasi. Namun akhirnya
tinggal tersisa dua penawar saja, Singapura dengan STT-nya, dan
Malaysia Telkom Berhad. Harga saham yang ditawarkan oleh ST
Telemedia, sedikit lebih baik dari Malaysia. Maka pilihan jatuh pada
Singapura. Namun, siapa sangka akan ada masalah lagi: monopoli baru.
Bisa dipastikan posisi STT dibicarakan oleh Perdana Menteri Singapura
Goh Chok Tong ketika bertemu Presiden Megawati di Bogor Senin lalu.
Tapi mungkinkah Goh juga meminta Mega supaya mengamankan posisi STT
kalau menghadapi masalah?

Tim 68H Jakarta melaporkan untuk Radio Nederland di Hilversum



---------------------------------------------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.ranesi.nl/
http://www.rnw.nl/

Keterangan lebih lanjut mengenai siaran radio kami dapat Anda
peroleh melalui
[EMAIL PROTECTED]

Copyright Radio Nederland Wereldomroep.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke