Kemarin juga ikut ikutan membantah di kaskus..... Bapak FH emang sudah gila, 
intinya cuman mau me mualafkan umat Buddha.... Wakakakkakakak, Bisa bisa di 
ketawaiin orang sedunia atuh.....

--- Pada Rab, 1/9/10, Leon Agustian <leon.agust...@telkom.net.id> menulis:

Dari: Leon Agustian <leon.agust...@telkom.net.id>
Judul: RE: [budaya_tionghua] Candi Borobudur akan digugat ke Mahkamah Konstitusi
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 1 September, 2010, 3:47 PM







 



  


    
      
      
      







Aya aya wae ….. hehehe …… 

   

Quote: 

…………. diperintah oleh keturunannya yang juga bernama depan
SU yaitu Sukarno, Suharto, dan Susilo. 

   

Tambahan: 

  Ada yang kurang lengkap, seharusnya Sukarno, Suharto, Suhabibi,
Sugusdur, Sumega barulah terakhir Susilo……. Wkakakakak……..  

   

   

   





From:
budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On
Behalf Of Rusma

Sent: Wednesday, September 01, 2010 2:41 PM

To: budaya_tionghua@yahoogroups.com

Subject: [budaya_tionghua] Candi Borobudur akan digugat ke Mahkamah
Konstitusi 





   

   









Rame
di kaskus: 

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5084288 

  

http://unik.kompasiana.com/2010/08/28/candi-borobudur-akan-digugat-ke-mahkamah-konstitusi/
 

  

Copas
berita: 

  

Sekelompok orang yang menamakan dirinya sebagai peneliti muda dari Lembaga
Studi Islam dan Kepurbakalaan yang dipimpin oleh KH. Fahmi Basya, dosen
Matematika Islam UIN Syarif Hidayatullah, menyatakan akan menggugat hak atas
kepemilikan Borobudur. Lembaga ini bernama Dzikrul lil Aalamiin (DLA) 

Mereka menyatakan memiliki bukti kuat bahwa Candi Borobudur adalah bangunan
yang didirikan tentara jin dan setan Nabi Sulaiman, dan memiliki hubungan
dengan Ratu Boko, dimana Ratu Boko diklaim sebagai Ratu Balqis dan istananya
dipindah menjadi bagian teratas Borobudur. 

Sementara patung-patung di Candi Borobudur yang selama ini dikenal sebagai
patung Buddha, dikatakan sebagai patung model bidadara surga yang menjadikan
Nabi Sulaiman sebagai model. 

Ketika ditelusuri lebih jauh, diakui bahwa penelitian tersebut hanya
menggunakan satu metode, yaitu Matematika Islam, sebuah cabang ilmu baru yang
diciptakan sendiri oleh KH. Fahmi Basya. Mengenai kebenarannya, susah dikatakan
karena baru satu orang yang mejadi ahlinya. 

Adapun metode lainnya adalah dengan menghubung-hubungkan kata. Sleman
dipercaya berasal dari kata Sulaiman. Jawa dari kata Jews (Yahudi). Dan menurut
Fahmi, satu2nya nabi yang termaktub dalam Alqur’an, yang menggunakan nama depan
SU hanya Nabi Sulaiman dan negeri yang beliau wariskan ternyata diperintah oleh
keturunannya yang juga bernama depan SU yaitu Sukarno, Suharto, dan Susilo. 

Sedangkan bukti arkeologis yang diajukan adalah lempengan emas yang
ditemukandi dekat situs Kraton Boko, yang menurut mereka berarti 
“Bismillahirrahmaanirrahiim”
(Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang). Tetapi tidak dikatakan
bentuk tulisan dan bahasa apa yang tertulis, dan bagaimana bunyinya.
Sebaliknya, menurut papan petunjuk di Kraton Boko, lempengan emas itu
bertuliskan pujian pada dewa Siwa. Menurut seorang sumber, dikatakan relief
yang berada di Borobudur juga menceritakan Nabi Daud dan Nabi Sulaiman,
walaupun ayat pendukungnya belum ketemu. 

Walaupun bukti-bukti masih kurang dan riset intensif masih dilakukan,
publikasi dan promosi mengenai hal ini sudah dilakukan dengan gencar melalui
banyak media. Selain itu, promosi juga dilakukan dengan ekspedisi ke Candi
Borobudur dan situs Ratu Boko.  

Dalam sebuah kesempatan, KH Fahmi Basya mengatakan, bahwa setelah mengajukan
bukti-bukti, pihaknya akan menggugat ke Mahkamah Konstitusi untuk mengklaim
Borobudur sebagai milik umat Islam. Sementara semua buku sejarah dan literatur
yang berhubungan dengan Borobudur diubah dan dikoreksi. Keyakinan beliau akan
teorinya itu dibuktikan dengan memwisuda patung terkenal “The Unfinished
Buddha” yang konon dulunya berada di Stupa Utama Borobudur, sebagai “Unfinished
Solomon”. 

Bagaimana komentar Bapak Agus Aris Munandar, Dosen dan Arkeolog, dari
Departemen Arkeologi FIB UI, yang menjadi narasumber talkshow “Misteri Candi
Borobudur” dimana KH Fahmi Basya juga menjadi pembicara? Beliau tidak
mengatakan benar atau salah, tetapi memberikan pandangan lain dari sisi sejarah
dan arkeologis, yang menurut seorang moderator secara tidak langsung membantah
teori Bapak Fahmi. 

DLA sendiri terkesan terburu-buru dalam mengolah bukti dan data untuk
diajukan ke MK. Informasi yang didapat mengatakan bahwa mereka sedang berlomba
dengan satu kelompok di Forum Kaskus yang terus mencari kelemahan teori
“Borobudur adalah peninggalan Nabi Sulaiman”. Mungkin DLA ingin mengambil
langkah awal sebelum kelompok Kaskus tersebut mengeluarkan ebook berisi
rangkuman kelemahan-kelemahan teori, yang dijanjikan akan selesai dalam waktu
dekat. 

Bagaimanakah akhir dari cerita ini? Kita ikuti saja sama-sama 

  

  

  







 










    
     

    
    


 



  





Kirim email ke