Dear All,
in case ada teman/saudara yang membutuhkan obat buah merah ini, silakan
menghubungi Rini di [EMAIL PROTECTED], atau telp: 527-6373 ext 654.

Thanks and regards,
Asri

Hi Aci apa kabar.
Ada yang butuh buah merah ngga? Aku punya temen yang bokap nya chemist.
Suka dapat kiriman buah merah ini dari papua. Lalu dijadikan kapsul.
Dijual seharga Rp. 185.000 untuk 60 butir dan Rp. 92.500 untuk yang 30
butir. Katanya lebih cespleng dalam bentuk bubuk/kapsul, jadi tdk banyak
vitamin/materi yg menguap selama proses. Untuk dosis: Orang
sehat/menjaga kesehatan: 1-2 kapsul sehari Penderita kolestrol, darah
tinggi dan stroke: 2-3 kapsul 2x sehari Penderita kanker dan tumor: 3-4
kapsul 2-3x sehari

Diminum setelah makan dan minum air putih yang banyak. Jadi, gw bisa
dicontact untuk kebutuhan ini... ok...???

Regards,
Rini R Respati
L'Oreal Paris - Skin Expertise
L'Oreal Indonesia
Phone: 62-21-527 6373 ext. 654
Fax: 62-21-527 3058

Sari Buah Merah (SBM) bisa untuk kista.
Berdasarkan pengalaman tetangga saya (38 thn), dia dideteksi oleh
dokter ada kista di rahimnya. Karena takut, dia tidak mau dioperasi.
Lalu dia coba minum SBM dan habis 1 botol.
Hasilnya...cukup mengagetkan....kista nya hancur (berupa cairan tapi
seperti ada serat) keluar melalui vagina.
Dan beberapa waktu kemudian, dia coba kontrol ke dokternya.
Sewaktu di USG, tidak tampak lagi adanya kista di rahim.
Buah Merah mengandung zat2 gizi bermanfaat atau senyawa aktif dalam
kadar tinggi, dinataranya betakaroten, tokoferol ( vitamin E) serta asam
lemak seperti asam oleat, asam linoleat, asam linolenat dan asam
dekanoat.
Betakaroten adalah pencegah penyakit degeneratif seperti STROKE,
JANTUNG KORONER, dan KANKER.
Betakaroten berfungsi untuk memperlambat berlangsungnya penumpukan flek
pada arteri sehingga aliran darah, baik ke jantung maupun ke otak bisa
berlangsung lancar tanpa sumbatan. Betakaroten juga berfungsi untuk
meningkatkan kekebalan tubuh karena adanya interaksi vitamin A dengan
protein (asam2 amino) yang berfungsi dalam pembentukan antibodi.
Suatu studi membuktikan bahwa mengonsumsi betakaroten 30-60 mg/hari
selama 2 bulan akan membuat tubuh memiliki sel2 pembunuh alami lebih
banyak serta
sel2 T-helpers dan limposit yang lebih aktif.
Tokoferol (vitamin E), berfungsi hampir sama seperti betakaroten,yaitu
pencegah penyakit degeneratif. Perbaikan sistem kekebalan tubuh
dapat dihasilkan oleh kehadiran tokoferol, sel limposit, dan mononuklear
di dalam tubuh sehingga akan dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas.
Tokoferol mampu mengatasi pembentukan karsinogen sel sasaran sehingga
akan
dapat menghambat terjadinya kasus kanker.
Tokoferl dapat juga menurunkan kolesterol LDL jahat dan meningkatkan
HDL.
Hasil Ujiklinis menunjukkan bahwa penderita penyakit JANTUNG maupun
STROKE merasakan ada perubahan seperti respirasi lebih lancar serta
tekanan
darah dan detak jantung lebih normal.
Buah Merah juga mengandung OMEGA-9 dan OMEGA-3 dalam dosis tinggi.
Sebagai asam lemak tak jenuh, buah merah mudah dicerna dan diserap
sehingga
memperlancar proses metabolisma. Lancarnya proses metabolisma sangat
membantu proses penyembuhan penyakit. Sebab tubuh mendapat asupan
protein yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh.
Asam lemak yang terkandung dalam buah merah merupakan antibiotik dan
antivirus. Asamlemak aktif melemahkan dan meluruhkan membran lipida
virus serta mematikannya. Bahkan virus tak diberi kesempatan untuk
membangun struktur baru sehingga tak bisa melakukan regenerasi.
Oleh karena kemampuan tersebut, buah merah efektif menghambat dan
membunuh beragam strain VIRUS, termasuk VIRUS HEPATITIS yang merusak sel
hati.
Terbukti juga buah merah mampu menghambat dan membunuh SEL-SEL TUMOR
AKTIF,bahkan menekan perkembangan virus HIV/AIDS
Semoga jelas.
      
Kalau mau informasi lebih lanjut bisa contact saya di : 0818 410049

Regards,
FINA
 

Mungkin informasi ini membantu....:)
Sekedar tambahan :
Ini no telp DR. I Made Budi 0967 - 583206. Katanya sudah bisa dibeli
di Jakarta.
Harga per botol 150 ml Rp 100.000,-
Pengobatan tergantung tingkat analisa penyakit. Biasanya feses
menjadi warna merah. Untuk pencegahan cukup satu sendok 3 x seminggu.
Bisa untuk
Aids (HIV),
Kanker dan bbrp penyakit kronis lainnya.
Harap konsultasi dahulu.

Artikel dibawah ini bukan iklan obat, tetapi sekedar ingin menunjukkan
betapa kayanya kita dengan tanaman obat.

Di Metro-TV hari sabtu sore kemarin ada sebuah acara wawancara dengan
seorang wanita Merauke yang menderita HIV AIDS dan seorang biolog
yang meneliti khasiat Buah Merah. Dalam acara itu diceritakan bahwa
Agustin, nama orang Merauke yang dinyatakan positif HIV itu, sekitar
enam bulan
Lalu mulutnya penuh sariawan, rambutnya rontok, berat badannya turun
hingga 25 kg, dan sudah tak bisa lagi berjalan.
Namun setelah dipertemukan ia dengan Doktor I Made Budi oleh sebuah
yayasan, dan kemudian mengkonsumsi ekstrak Buah Merah, kini ia bisa
tampil
ceria dihadapan pemirsa Metro-TV.Berat badannyapun kini sudah relatif
normal,44kg.
Lebih dari 6 tahun Doktor Made melakukan penelitian terhadap Buah
Merah ini.
Menurut penelitiannya ekstrak Buah Merah ini tidak hanya menyembuhkan
Agustin yang mengidap HIV tetapi juga para penderita flek paru-paru,
kanker payudara dan kanker kandungan.
Bagi yang menginginkan obat ini dapat langsung memesannya ke
Doktor I Made Budi di Jayapura melalui telp rumahnya 0967.583206. Harga
ekstrak Buah
Merah yang dibuatnya ini dijual seharga Rp.100 ribu per-botol ukuran 150
ml
yang bisa digunakan sekitar 5 s/d 8 hari tergantung dosis penggunaannya.

Sebuah Artikel tentang Buah Merah Mengubah "Buah Merah" Jadi Obat
Antikanker

BUAH merah (Pandanus conoideus Lam) yang merupakan tumbuhan
sejenis pandan khas Papua, kini menjadi sangat terkenal di kalangan
masyarakat
Papua sejak tahun 1998. Mereka menyebut tumbuhan ini buah merah,dan
bermanfaat
untuk penyembuhan kanker, kebutaan, serangan jantung, dan sejumlah
penyakit
lain.
Ketika ditemui di kediamannya di Jayapura hari Sabtu (11/1), I Made Budi
sedang sibuk menguji kemanjuran buah merah menghambat virus HIV.Ia
adalah
orang yang sangat berjasa menjadikan buah merah sebagai obat alternatif
bagi masyarakat Papua.

Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)
Universitas Cenderawasih (Uncen) ini mengaku kariernya belum sebanding
dg
ahli-ahli lain. Tetapi, apa yang dia tekuni sejak tahun 1998 tersebut
telah
membuahkan hasil bagi banyak orang. Bukan hanya di Papua, tetapi juga di
Jawa
dan Makassar.
Buah merah yang tadinya menjadi makanan ternak babi atau dibiarkan
telantar
di hutan belantara Papua, mendadak menjadi sangat terkenal. Selama empat
tahun mengabdi di Uncen, Made berhasil membuat buah merah berguna
bagi banyak orang untuk mengobati kanker, tumor, endometriosis, sakit
mata, bercak di paru-paru pada anak-anak, asam urat, jantung, dan
penyakit
modern lain.
"Saya sudah melakukan berbagai pengujian dan seminar yang menghadirkan
beberapa ahli biologi, kimia,dan penyakit terkait dengan fungsi minyak
dan
ampas buah merah. Tidak hanya dengan rekan-rekan di Jakarta,
tetapi juga dari Universitas Port Moresby di Papua Niugini (PNG). Justru
potensi buah merah di PNG jauh lebih besar dari Papua, tetapi di PNG
sama
sekali belum dimanfaatkan. Karena itu, dalam waktu dekat mereka
mengundang saya
ke PNG untuk memberikan seminar mengenai khasiat buah merah di sana,"
kata
Made.

Putra Bali kelahiran 2 Juni 1960 di lokasi transmigrasi di Bolaang
Mongondow, Sulawesi Utara, ini menuturkan, buah merah menghasilkan
antioksidan yang bersifat antikanker, dan tokoferol atau vitamin E.
Kedua zat ini secara alamiah ada di dalam wortel. Kandungan beta karoten
wortel juga tinggi, tetapi masih satu tingkat di bawah buah merah. "Saya
menguji  coba melalui telur ayam dan terjadi perubahan luar biasa.
Kuning
telur berubah menjadi berwarna merah dalam dua pekan dan berkhaziat
sebagai obat antikanker," katanya.
Pada penelitian ayam potong, setelah diberi ampas buah merah dengan
kandungan minyak 30 persen, tidak terjadi penimbunan lemak.
Seluruh bagian lemak di dalam ayam berubah menjadi daging padat. 
Saat ini ayam potong yang diberi makan ampas buah merah sedang diuji
coba di 
Bagian Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya. Apabila hasil penelitian
membenarkan teori tersebut, maka Made berniat segera memproses hak paten

penemuannya tersebut.

Putra pasangan Gomboh dan Rai ini menekuni pendidikan SD, SLTP, dan SMU
di Sulawesi Utara, kemudian melanjutkan ke Uncen, lalu menyelesaikan
pendidikan S2 di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sifat ingin tahu
yang
dikembangkan sejak kecil di lokasi transmigrasi di Sulawesi Utara masih
sangat kuat. Ia menekuni berbagai buku mengenai tumbuhan, terutama
yang ada di Papua. Ia yakin Papua memiliki berbagaijenis tumbuhan yang
dapat dimanfaatkan untuk pengobatan. "Mengenai buah merah ini, awalnya
karena saya melihat suku Wamena itu kuat-kuat, pekerja keras, sehat,
sulit
penyakit-penyakit, seperti, demam,TB paru, sakit mata, infeksi saluran 
pernapasan, dan seterusnya.
Padahal, mereka hanya makan umbi-umbian seperti masyarakat Papua
lainnya.
Kemudian saya memutuskan untuk tinggal di Wamena guna melihat langsung
situasi mereka selama dua pekan," katanya. Buah merah tumbuh pada
ketinggian 1.000-3.000 meter di atas permukaan laut, bentuk buahnya
seperti
nangka dengan panjang sampai 1,5 meter. Buah merah dapat ditemukan di
hutan-hutan di seluruh Papua, namun terbanyak di Jayawijaya dan di
Ayamaru,
Sorong.
Selama di Wamena, Made memperhatikan hampir seluruh masyarakat Wamena
dan sekitarnya merebus buah merah yang dimakan bersama sayur atau
umbi-umbian.

Ia mulai menduga khasiat buah merah ketika masyarakat menuturkan bahwa
saat sakit mata mereka mengonsumsi buah merah. Dugaan ini mendorong
Made meneliti lebih jauh. Apalagi, warna minyak buah tersebut sangat
merah
setelah diperas atau direbus. Hasil analisis laboratorium menunjukkan,
warna merah itu ternyata beta karoten. Minyak buah itu didominasi asam
oleat 
dan linoleat.
Kenyataan demografis juga menunjukkan rendahnya penderita
Buta-mata, kanker, dan tidak ada masyarakat yang mati mendadak terkena
sakit 
jantung atau stroke di daerah yang banyak terdapat tanaman buah
merahnya.
"Di Jayapura saya sudah mencoba khasiat buah merah, yakni menyembuhkan
kanker otak, flek paru-paru pada bayi, kanker payudara, kanker
kandungan,
tumor kandungan, sakit mata, mencegah kebutaan, sakit jantung,
paru,lemas,
dan letih lesu. Setelah mengonsumsi minyak buah merah, kemudian
diperiksa
secara klinis, hasilnya nol. Padahal, sebelumnya penderita sakit kanker
mengeluh sakit luar biasa. Kini para penderita sudah sehat, "tuturnya
bangga.
      
Dalam sejumlah pameran di luar Papua yang menampilkan produk
agroindustridi
Bandung dan Bali, Papua mendapat juara satu oleh kehadiran buah merah.
Made sendiri tampil menjelaskan bagaimana fungsi buah
merah kepada pengunjungdan tim juri. Meskipun beberapa orang telah
mendatangi Made dengan janji akan membantu Made mengembangkan khasiat
buah merah ke arah komersial, tetapi kemudian dia ditinggalkan. "Ehh...
orang-orang itu ternyata membohongi saya. Kini mereka menjadi pengusaha
Minyak buah merah, menjual ke beberapa tempat di Jawa. Satu botol
berukuran 250 ml dijual sampai Rp 1 juta," tutur Made, suami Siti
Sunarsi
Yulita ini menuturkan, ia kekurangan modal untuk mendapatkan buah merah.
Sebelum ia membuktikan khasiat buah merah bagi masyarakat, harga buah
merah
hanya Rp 2.000-Rp 3.000 per buah. Tetapi, saat ini meningkat menjadi Rp
25.000-Rp75.000 per buah. Produksi buah merah pun mulai menurun,karena
sebagian besar masyarakat memburu buah merah ini.
Semestinya Made dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat
untuk menghambat perkembangan virus HIV di dalam tubuh penderita,
membudidayakan buah merah. dan mengekspor minyak buah merah dari Papua.
Akan
tetapi, Made merasa sungkan kalau ditolak dan dinilai sebagai pendatang
yang
hanya mau mencari proyek dan keuntungan di Papua.
Dinas Perkebunan, Dinas Pertanian, dan Dinas Kehutanan pun telah
mendekati
Made. Dinas-dinas ini mulai memberi perhatian terhadap buah merah
sejak tahun 2002, setelah manfaat buah merah mulai dibicarakan di
berbagai seminar, lokakarya, dan dalam sidang-sidangdi DPRD Papua. Dinas
Perkebunan sendiri telah menyusun sebuah proyek pengadaan tanaman buah
merah
dengan investasi senilai Rp 5 milyar. Walaupun demikian, sebagai
ilmuwan,
Made mengaku tetap bekerja maksimal melakukan berbagai penelitian
lanjutan,
baik terhadap buah merah maupun jenis tumbuhan lain di Papua.
Ia berjanji, selama mengabdi di Papua, akan terus berkarya guna
Memberikan sumbangan pikiran, tenaga, dan keahliannya bagi masyarakat
Papua.
"Kalau saya tinggalkan Papua, saya telah tinggalkan sesuatu buat
mereka.
Masyarakat akan mengenang hasil karya saya di sini," katanya.



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Has someone you know been affected by illness or disease?
Network for Good is THE place to support health awareness efforts!
http://us.click.yahoo.com/UwRTUD/UOnJAA/i1hLAA/.1VolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

================================================
Sampai disini Tuhan menolong kita (1 Sam 7:12)
================================================ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/eben-net/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke