Kita ini di Era Kapitalisme sebagai pemenang.
Bila kita menengok ke China,
maka telah berubah dari sistem sosialis
menjadi Kapitalisme-Diktatorial.

Sistem Kapitalisme ini telah menjadi pemenang pada era sekarang ini.
Terutama apa yang mungkin disebut Kapitalis-Liberalis garis keras.

Pada model tersebut, memang pasti terjadi
perbedaan yang sangat jauh mencolok,
antara Puncak dan bawah
(dan akan semakin jauh saja perbedaan itu).
Namun ini adalah hukum dalam model kapitalism.

Pada model ini biasanya dinyatakan dengan model
"Winner vs looser", dan "Survical of the Fittest".

Nah. pada dasarnya kemiskinan justru akan semakin banyak.
Namun karena tekanan yang cepat pada orang miskin,
maka biasanya orang miskin juga cepat punah.

Kemudian lapis menengah , akan menggantikan lapis bawah.
Pada suatu saat juga lapis bawah tersebut akan mati
(baca: tidak survive).

Saya tidak yakin dengan Gerakan Buruh,
secara teoritis sih, akan tergilas oleh Sistem Kapitalism.


Pada tanggal 30/04/07, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
>
>
>
>
>
>
> Menarik juga kutipan seorang Miliser tentang ucapan
>  Gandhi yang menyatakan Bumi cukup untuk memberi makan
>  semua manusia. Tapi tidak cukup untuk memberi makan
>  seorang yang serakah.
>
>  Rendahnya upah buruh menurut saya tak lepas dari
>  TERLAMPAU besarnya gaji Direktur, Komisaris, mau pun
>  Dividen yang diterima pemegang sahamnya padahal uang
>  perusahaan ada batasnya. Akibatnya gaji buruh yang
>  ditekan serendah-rendahnya.
>
>  Alasan umum para Direktur untuk menolak kenaikan UMR
>  biasanya adalah perusahaan tidak punya uang. Padahal
>  gaji besar para Direktur yang sering jadi penyebab
>  utamanya.
>
>  Sering terjadi gaji direktur Rp 100 juta/bulan atau
>  lebih sementara gaji buruh mentok di UMR rp 900
>  rb/bulan (di beberapa daerah bisa rp 450 ribu/bulan).
>  Gaji Direktur mencapai 111 kali lebih dari gaji
>  buruhnya. Padahal di Jakarta gaji minimal agar hidup
>  layak bagi seorang pria dengan istri dan 2 anaknya
>  minimal rp 2 juta/bulan.
>
>  Buruh perlu aturan untuk menutupi kesenjangan yang
>  terlampau besar antara gaji Direktur dan Buruh.
>  Misalnya gaji Direktur maksimal 40 x lipat dari gaji
>  terendah buruhnya. Jadi kalau gaji terendah rp 900
>  ribu/bulan, gaji maksimal Direktur=Rp 36 juta/bulan.
>
>  Jika Direktur itu ingin gajinya Rp 100 juta, dia harus
>  menaikan gaji terendah karyawannya jadi rp 2,5
>  juta/bulan.
>
>  Jika gaji terendah sudah mencapai 5 x UMR atau lebih,
>  baru Direktur bebas menaikan gajinya setinggi mungkin.
>
>  Menurut saya aturan pembatasan kesenjangan gaji antara
>  Direktur dan buruh ini perlu guna mencegah kesenjangan
>  yang terlalu lebar. Ini bisa meningkatkan
>  kesejahteraan para buruh.
>
>  Mudah-mudahan ini bisa jadi masukan bagi para buruh
>  yang besok demo memperingati May Day. Semoga demo
>  berjalan aman dan lancar serta tidak bikin macet jalan
>  (kasihan pekerja lainnya serta pedagang kecil yang
>  cari makan).
>
>  Salam
>
>
>   



-- 
Salam Revolusi IT Indonesia !!!!

Alpha Bagus Sunggono
------------------------------------------------------
http://bagusalfa(dot)blogspot(dot)com

Kirim email ke