*\/**\/**\/**\/**\/**\/*
  S  E  L  A  M  A  T
HARI  NATAL 1998
           DAN
TAHUN BARU 1999
*+**+**+**+**+**+*


Artikel Eskol-Net
--------------------

Ketika Kejahatan Menimpa Orang-Orang Baik
Versus
Ketika Yang Baik Menjumpai Orang-Orang Jahat
Oleh: E. Nuban Timo


Kembali pada judul di atas. Kalimat pertama judul itu berbunyi: "Ketika
Kejahatan Me-nimpa Orang-Orang Baik." Dunia ini didiami dua kelompok
manusia: yang baik dan yang jahat. Itu kesan membaca judul ini.
Kristerianya ialah sikap moral. Kushner juga memakai norma mo-ral sebagai
ukuran untuk itu. Tidak dapat disangkal bahwa norma ini dianut keba-nyakan
manusia. Orang baik adalah orang yang memper-lihat-kan sikap moral yang
terpuji. Sthepen Tong dalam 4 seri tuli-sannya berjudul "Bukti Kebenaran
Alkitab" yang diposting Eskol-Net juga membela hal itu. Berangkat dari
asumsi bahwa ada orang baik di duni-a, kita berpendapat bahwa hidup mereka
haruslah hidup yang bebas bencana. Bukankah Allah itu adil? Keadilan Allah
ini nyata dalam balasan setimpal yang Dia berikan pada orang-orang baik.
Memaha-mi hal ini secara terbalik, kita bisa katakan bahwa
perbuatan-perbuatan moral manusia adalah kredit point dalam memperoleh
kebaikan Allah. Untung-rugi hidup manusia terletak dalam baik-buruknya dia
hidup dan berpe-ri-laku. Nilai-nilai moral menjadi seperti te-naga pemaksa
(for-cing power) untuk memperoleh berkat Allah. Karena itu jika ada orang
baik yang mengalami malapetaka pastilah ada sesuatu yang tidak be-res.
 Ada beberapa kecenderungan berpikir yang perlu kita catat dalam hubun-gan
dengan percakapan kita.

1. Kalau orang-orang baik menerima hal-hal baik dalam hidup, seba-lik-nya
orang-orang jahat menerima hal-hal buruk orang baik ang-gap itu normal.
"Biarkan saja dia mampus! Itu me-mang upah yang pantas bagi orang jahat
seperti dia," begitu komentar yang se-ring dikatakan orang baik terhadap
kemalangan orang jahat.
2. Kalau hidup orang-orang baik dan orang-orang jahat sama, artinya
keduanya sama untung dan malang, reaksi orang-orang baik ialah tidak puas.
3. Kalau orang-orang baik terus dilanda kemalangan sementara hidup
orang-orang jahat kelihatannya lebih beruntung dan sukses, orang-orang baik
pasti mengeluh. Ini tidak pantas terjadi pada saya. Seharusnya dia, orang
jahat, itu yang mengalami semua ini.
4. Kalau orang baik dan orang jahat sama-sama mengalami hidup yang buruk
dan penuh malapetaka, yang mengeluh pastilah orang-orang baik. Orang baik
mengeluhkan nasib buruk mereka sambil juga men-diskreditkan orang-orang
jahat. Mereka tidak bisa terima kesa-maan nasib mereka dengan orang-orang
jahat. Orang-orang jahat tentu juga me-ngeluh. Tapi saya kira keluhan sama
sekali tidak mengandung unsur men-diskre-ditkan orang baik. Mereka mengeluh
karena hal buruk yang mereka alami.

 Keempat point ini memberi kesan bahwa Kebaikan orang-orang baik semu
adanya. Buktinya, mereka lebih memperhatik diri dan kesejahteraan sendiri.
Nasib orang lain baru dipedulikan apabila nasib mereka baik. Kebaikan merek
adalah kebaikan bersyarat. Hal ini sama seperti orang-orang jahat. Bahkan
kadang-kadang orang-orang baik memanfaatkan keung-gulan moral yang mereka
miliki untuk menuntut perlakuakn istimewa dalam masyara-kat. Dalam hal
pene-rimaan pegawai baru, misalnya, banyak calon potensial ditolak karena
secara moral mereka atau orang tua mereka kalah dibanding dengan derajat
moral calon yang diterima atau orang tua calon yang diteri-ma.
 Fenomena ini mendorong saya mengajukan pertanyaan kritis: "Apa-kah ada
orang-orang baik di dunia ini?" Saya terluka menyi-mak per-tanyaan ini.
Kalau saya katakan "Tidak" resikonya sangat menya-kit-kan. Saya tidak bisa
begitu saja mengatakan bahwa Ayah dan Ibu saya, juga semua orang yang
membuat saya ada seperti sekarang adalah orang-orang ja-hat. Tetapi apakah
karena itu saya harus menutup mata terhadap hal-hal buruk yang mele-kat
pada kemanusiaan Ayah dan Ibu saya? Tentu saja tidak! Jika demikian, apakah
di dunia ini ada orang-orang baik?

Bersambung...


"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***********************************************************************
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
BII Cab. Pemuda Surabaya, a.n. Robby (FKKS-FKKI) Acc.No. 2.002.06027.2
***********************************************************************
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l    ATAU    unsubscribe eskolnet-l

Kirim email ke