LEGENDA SANTA CLAUS

“Ayah, bangun! Seseorang memanjat terali jendela kita!” Sang ayah yang
kuatir terjaga. Terhuyung-huyung, masih setengah sadar, menghampiri kamar
tidur putrinya dan memandang keluar. Seseorang sedang memanjat terali
dengan diam-diam. “Apa-apaan ini? Sepertinya tidak cukup kesusahan yang
kuhadapi,” kata sang ayah. “Akan kutangkap bajingan itu.” Diambilnya
sebatang kayu api yang besar panjang di sisi perapian dan merayap ke luar.
Ayah yang dalam kesusahan ini tidak dapat tidur semalaman. Ketika ia
berbaring, pikirannya tetap berputar dari satu problem ke problem lainnya.
Tiga orang anak perempuan yang sudah layak menikah dan tidak ada mas kawin
yang dapat disediakannya walau hanya untuk satu calon menantu saja.
Kemiskinan telah menguras kekuatannya. Ia telah memutuskan untuk menjual
gadis-gadisnya ke tempat pelacuran lokal-tampaknya itu jalan keluar
satu-satunya. Namun ia tidak tenteram dengan keputusan itu, dan tidur
mengajaknya lari dari persoalan itu. Sekarang ada lagi.
Ketika ia membuka pintu, didengarnya suara berdebuk. Pengacau itu
melemparkan sesuatu ke dalam kamar putri-putrinya dan sekarang menuruni
terali. Ayah yang marah ini mengejar pengacau itu. Sekejap mereka terjatuh,
terengah-engah, berhadapan dengan dinding batu. Sang ayah juga kehabisan
napas untuk mengangkat gadanya, melihat pengacau itu ternyata seorang
pemuda yang kehabisan napas. Putri yang tertua lari menghampiri. “Lihat
ayah!” Ia menjelaskan, “Lihat apa yang dilemparkannya ke jendela kita.”
Tangannya memegang sebuah tas kulit penuh dengan uang emas. “Apa arti semua
itu?” Tuntut sang ayah.
Tawanannya menjelaskan bahwa ia seorang Kristen dan orang tuanya baru saja
meninggal dengan mwariskan kekayaan yang besar. “Tuhan mengatakan,” pemuda
ini menjelaskan, “Bahwa kita harus menjual harta kita dan memberikannya
kepada orang miskin, kemudian mengikutNya. Saya ingin mengikut Yesus, maka
ketika saya mengetahui kesulitanmu dan rencanamu……apa yang dapat saya
perbuat? Jika seseorang memiliki sagala harta dunia ini dan melihat
saudaranya membutuhkan, kemudain mengeraskan hati terhadap saudaranyaitu
dan tidak memberikannya, bagaimana kasih Allah bisa tinggal dalam diri
orang ini?”
Ayah yang bingung, tetap mencurigai adanya suatu permainan, bertanya,
“Mengapa engkau menyelinap ke rumah kami pada malam hari? Apa maumu? Siapa
namamu?”
“Nama saya Nicholas. Saya datang secara sembunyi karena Yesus memerintahkan
ketika engkau memberi kepada orang miskin dengan tangan kananmu, tangan
kirimu tidak perlu tahu. Simpan pemberianmu sebagai rahasia. Simpanlah uang
itu, tetapi saya mohon sesuatu sebagai imbalannya. Jangan beritahu siapapun
mengenai hal ini. Jaga rahasia ini.” Ayah itu berjanji dan untuk
bertahun-tahun tidak menceritakan bagaimana ia mendapatkan mas kawin untuk
gadis-gadisnya.
Cerita ini, dikisahkan oleh Methaphrastes dalam tahun 912 M, menunjukkan
satu alasan mengapa St. Nicholas, seorang yang benar-benar ada dalam
sejarah, yang menajdi dasar dari legenda mengenai Santa Claus, adalah
seorang yang paling terkenal di seluruh dunia.

KUNJUNGAN ST. NICK
Nicholas dilahirkan pada abad ketiga di Patras, sebuah kota di Asia Kecil.
Orang tuanya yang kaya raya adalah orang-orang Kristen yang saleh. Setelah
mereka meninggal, ia menggunakan warisannya untuk menolong orang miskin dan
memasuki Biara Sion Kudus, dekat kota Myra untuk mendapatkan pendidikan.
Alkisah  ketika menjadi dewasa, Nicholas membuat perjalanan perubahan hidup
ke Tanah Suci. Di Betlehem ia melihat tempat kelahiran Kristus. Ia berdiri
di Bukit Zaitun di mana Kristus mengajar. Dan ia berdoa di kubur kosong,
tempat kebangkitan Kristus. Perjalanan ini meneguhkan pikirannya mengenai
yang telah dipelajari dalam Alkitab – bahwa Kristus sesungguhnya Allah
beserta kita. Keyakinan teguh ini membentuk karir masa depannya.
Ketika ia berlayar pulang, kapalnya memasuki kancah badai. Nicholas
menolong para kelasi mengikat layar dan menguasai kayuh. Kelasi-kelasi itu
mempercayakan perjuangan mereka di tangan Nicholas; dan ia menyerahkan
keselamatannya kepada Allah. Ia bernasar untuk pergi ke gereja mengucap
syukur setibanya kapal itu di daratan.
Ketika Nicholas melangsungkan perjalanannya, bishop di Myra meninggal
dunia. Pemimpin gereja berdebat tentang penggantinya. Setelah melalui
perdebatan panjang, seseorang menyarankan, “Kita tunggu keputusan Allah;
orang yang pertama datang melalui pintu gereja besok pagi akan menjadi
bishop baru.”
Kapal Nicholas terdampar menjelang fajar. Secepatnya ia pergi untuk
mengucap syukur karena dibebaskan dari badai. Para pemimpin gereja
menyambutnya di pintu gerbang dengan topi dan tongkat jabatan bishop. Maka
ia menjadi bishop termuda dalam sejarah.


KONFLIK DENGAN PEMERINTAH
Tidak lama setelah itu, Bishop Nicholas menghadapi konflik dengan otoritas
pemerintah. Suatu bencana kelaparan melanda Myra. Hasil panen layu dan
kering di ladang. Tidak ada makanan di manapun juga. Jemaat mencari
Nicholas untuk melepaskan mereka dari kelaparan. Eustathios, gubernur
propinsi, menyita beberapa muatan kapal berisi gandum di pelabuhan
Andriaki. Pejabat yang korup merencanakan untuk menahan gandum itu sampai
sampai tawaran tertinggi atas gandum itu tercapai. Nicholas menyingkapkan
timbunan gandum itu dan mempermalukannya sehingga melepaskan kapal-kapal
itu. Hubungan Nicholas dengan Eustathios lebih buruk lagi ketika ia
mempelajari proposal  hukuman mati dari tiga tawanan politik. Nicholas
mendesak untuk kebebasan ketiga orang yang tidak bersalah itu. “Terlambat!”
seru Eusthatios, “Mereka sedang menjalani pemancungan sekarang.” Nicholas
berlari ke alun-alun dimana hukuman mati itu dilaksanakan. Tawanan pertama
sudah siap dihukum mati dengan lehernya di tempat pemancung dan kepala di
atas keranjang. Pelaksana mengayunkan tangan. Nicholas merebut pedang yang
sedang terayun turun dari tangan algojo. Ia memotong ikatan tangan para
tawanan dan membebaskan mereka. Masyarakat menyatakan jaminan keselamatan
selanjutnya bagi orang-orang ini.Gubernur mundur - untuk sementara waktu.

Penganiayaan yang terus menerus.
Pada 23 februari 303 M, kaisar Diocletian mengeluarkan satu peraturan yang
menjadi awal penganiayaan yang paling sistematis dan panjang atas gereja
Kristen yang pernah terjadi. Penganiayaan Diocletian ditandai dengan
serangan pertama yang terorganisir atas Alkitab. Karena keputusan ini
menuntut bahwa orang Kristen harus menyerahkan kitab suci mereka untuk
dibakar. Menolak berarti mati. Seorang yang setia (seperti Felix, bishop
Thibiuca, yang mengatakan kepada prajurit yang menangkapnya, “Lebih baik
aku dibakar daripada Alkitab.”), berdalih untuk berbagai alasan, seperti
menggantinya sebagai sebagai kitab tatabahasa, kitab mengenai pengobatan,
koleksi khotbah dan buku-buku agama lain, untuk melindungi Alkitab.
Eusebius seorang saksi mata mengatakan, “Kata-kata tidak dapat menjelaskan
penderitaan mengenaskan yang ditanggung oleh para martir……mereka dicabik
dari kepala sampai kaki dengan pecahan beling seperti cakar, sampai mati
melepaskan mereka. Wanita-wanita diikat sebelah kakinya dan dipacang tinggi
ke udara dengan kepala di bawah, tubuh mereka telanjang tanpa secarik
pakaianpun…..aku berada di tempat itu dan melihat sendiri mereka dihukum
mati….pesta gila-gilaan itu berlangsung lama, pisau pembunuh itu menjadi
muntul dan rusak sendiri. Pelaksana hukuman mati itu sendiri kehabisan
nafas dan bergantian melaksanakan tugas.
Secara relatif orang Kristen mempunyai kesempatan untuk mendramatisir iman
mereka dengan menyitir kata-kata terakhir di hadapan penonton di arena.
Hampir semua ketakutan, kuatir, merasa tidak pasti, tersembunyi, tertawan
dan menderita berlangsung dari tahun ke tahun. Anak-anak Kristen bertumbuh
dengan tidak mengenal kondisi lain dalam hidupnya.
Bishop Nicholas mengambil bagian dalam hal ini. Ia tertangkap di awal
penganiayaan dan ditawan. Mereka memukulinya. Mereka mencap kulitnya.
Mereka menggunakan tang-tang besi untuk menjepit berbagai bagian tubuh
mereka. Kemudian dibiarkan sendiri diselnya sampai cukup kuat untuk mulai
disiksa lagi. Penganiayaan berlangsung bertahun-tahun. Tetapi Nicholas
tidak menyangkal bahwa Yesus adalah Allah dari segala allah.

Bidat yang berbahaya
Kaisar kafir telah meninggal. Constantin naik tahta dan menghentikan
penganiayaan. Nicholas bertahan menghadapi penderitaan, tetapi sekarang ia
diperhadapkan dengan bahaya……yang lebih besar, yang merusak kekristenan
secara perlahan-lahan.
Arius, pengkhotbah terkenal dari Alexandria, mulai mengajarkan bahwa
Kristus labih rendah dari Allah. Ia mengajarkan bahwa Yesus bukan Allah
menjadi manusia, tetapi sebagai roh ciptaan yang menjadi pengantara yang
didagingkan-bukan Allah tetapi juga bukan manusia saja.
Arius menyebarluaskan idenya dengan memasukkan dalam musik peminum yang
terkenal di kalangan penyembah berhala. Melodinya begitu menarik sehingga
sebentar saja semua orang bersiul mengikutinya di jalan dan pasar. “Situasi
menjadi skandal,” Komentar Eusebius, “Sehingga dalam gedung kesenian orang
yang tidak percaya, pengajaran yang seharusnya dihormati mengenai Allah
diekspos sehingga sangat aneh dan memalukan.”
Orang percaya yang setia berjuang melawan penganiayaan, seperti Nicholas,
berkotbah dan menjelaskan kepada orang-orang mengenai Yesus, menunjukkan
ayat Alkitab seperti Kolose 2: 9 :”Sebab dalam Dialah berdiam secara
jasmaniah seluruh kepenuhan keAllahan.”; Yohanes 14: 9: “Yesus berkata:
“Barangsiapa telah melihat Aku, ia tel;ah melihat Bapa.”; Yohanes 1:1,14:
“Pada mulanya adalah Firman: Firman itu bersama-sama dengan Allah dan
Firman itu adalah Allah….Firman itu telah menjadi manusia, dan diam
diantara kita…..”; Ibrani 1:3: “Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar
wujud Allah.”
Semua ini tidak berguna. Arianisme menarik pikiran yang dirasionalisasikan
bahwa kalau mereka tidak dapat mengerti Tritunggal, maka tidak ada
Tritunggal.

Konsili kontroversial
Constantin membentuk sebuah konsili dari pemimpin-pemimpin gereja di Nicean
untuk mendiskusikan pengajaran Arius dan hal-hal lain yang memecahbelahkan
gereja.
Mereka yang menghadiri konsili Nicean telah berjuang atas penganiayaan
Diocletian. Sebagian dari mereka cacat kehilangan lengan. Sebagian lagi
lumpuh (tawanan dibuat cacat agar tidak dapat melarikan diri). Banyak yang
datang dengan rongga mata kosong karena mata mereka dicukil.
Legenda mencatat bahwa dalam kesempatan tampil dalam konsili Arius mulai
menyanyikan salah satu dari lagu-lagunya yang terkenal. Beberapa Bishop
langsung keluar dari tempat pertemuan. Yang lainnya menutup telinga.
Nicolaus berjalan perlahan-lahan ke tengah, tempat Arius bernyanyi dan
meninju mulutnya.
Bishop yang kaget bersimpati kepada Nicolaus, tetapi tidak dapat menyetujui
tindakannya. Biar bagaimanapun, Kristus, yang dipertahankan Nicolaus,
mengajarkan pengikut-pengikut-Nya untuk mengasihi musuh-musush mereka dan
menjadi umat yang damai. Mereka menurunkan Nicolaus dari jabatan bishop
(kemudian jabatan ini dikembalikan kepadanya) dan mengusir Arius. Sebelum
konsili berakhir, mereka menuliskan Pengakuan iman Nicean yang menyatakan
apa yang harus dipercaya orang Kristen mengenai Yesus.
Nicolaus menghabiskan sisa hidupnya di Myra untuk memperhatikan yang sakit,
merawat yatim piatu, melindungi orang miskin dari pemeras-pemeras dan
mempertahankan hak-hak legal orang-orang Yahudi. Ia sering bermain dengan
anak-anak dan memalukan martabat kesementaraannya dengan mengijinkan
anak-anak berandal jalanan dengan mengijinkan mereka memakai topi bishop.
Ia meninggal tahun 343 M dan dijadikan orang suci.
Kemurahan hati dan kasihnya kepada anak-anak terus berkembang sehingga
tidak hilang dalam legenda St. Nick-Santa Claus.
(Disadur dari Majalah Momentum, edisi Desember 1989)

~SOLA FIDE~SOLA GRATIA~SOLA SCRIPTURA~SOLI DEO GLORIA



"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***********************************************************************
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
BII Cab. Pemuda Surabaya, a.n. Robby (FKKS-FKKI) Acc.No. 2.002.06027.2
***********************************************************************
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l    ATAU    unsubscribe eskolnet-l

Kirim email ke