*********************************** Bila anda mampu berpikir kritis analisis, Manfaatkan ruang "Artikel" Eskol-Net Untuk menuangkan ide dan gagasan anda! Kirimkan ke [EMAIL PROTECTED] ***Jangan sia-siakan talenta anda**** ********************************** Artikel Eskol-Net ============= "Pengajaran yang Obyektif" (Tinjauan atas tembok-tembok Denominasi Gereja) Oleh: Augustinus Simanjuntak Salam Sejahtera, Tulisan ini berangkat dari sebuah pengamatan atas sesuatu hal yang terjadi di lembaga pelayanan. Ketika seorang hamba Tuhan menyampaikan pengajaran tentang Firman Tuhan ternyata ada beberapa jemaat yang justru tersinggung atau kepahitan mendengar pengajaran itu. Ketika ditanya mengapa mengalami kepahitan, pada awalnya mereka sulit untuk memberi jawaban. Namun akhirnya diperoleh juga alasan mengapa mereka tersinggung. Persoalan yang terjadi ternyata terletak pada metode pembahasan Firman Tuhan yang disampaikan oleh hamba Tuhan tadi. Dalam mengulas Firman Tuhan, hamba Tuhan itu telah menyinggung masalah denominasi gereja, dengan mengungkap semua kesalahan doktrin denominasi tertentu dan sekaligus memvonis bahwa doktrin tersebut salah. Kebetulan ada beberapa jemaat yang berasal dari denominasi yang berbeda dengan denominasi gereja setempat (jemaat pendatang baru). Akhirnya, karena begitu mereka mendengar pengajaran itu mereka jadi tersinggung. Bagiamana kita seharusnya menghadapi persoalan semacam ini ? Inti utama kekristenan ialah "Percaya/Mengimani Kristus sebagai Juru Selamat Hidup". Artinya, kalau kita percaya kepada Kristus dan orang lain juga percaya, berarti kita dan orang lain itu adalah saudara dalam Kristus. Apabila denominasi yang satu percaya Kristus, lalu denominasi yang lain juga percaya Kristus, bukan-kah kita berarti bersaudara ? Kalau begitu, di mana letak perbedaannya ? Timbulnya beberapa denominasi gereja umumnya dilatarbelakangi oleh perbedaan konsep doktrinal. Akan tetapi persoalan yang terjadi ialah, mengapa perbedaan doktrinal itu menyebabkan gereja Tuhan pecah dan membentuk tembok denominasi ? Perbedaan doktrinal sebenarnya tidak perlu terlalu dibesar-besarkan, yang penting dilakukan ialah adanya keterbukaan di antara denominasi yang ada dalam membahas perbedaan pemahaman yang ada dengan memegang asas: 1. Mengandalkan kuasa Tuhan, karena yang kita bahas adalah Firman Tuhan, bukan firman manusia; 2. Menyadari bahwa kita adalah satu iman dalam Kristus; 3. Dengan kerendahan hati, karena Tuhan Yesus mengajar kita untuk rendah hati; 4. Tidak saling menghakimi. Dalam keterbukaan tersebut diharapkan umat Tuhan bisa saling menguji pemahamannya akan Firman Tuhan. Dengan demikian umat Tuhan bisa diproses oleh Tuhan secara bersama-sama. Sangat berbeda maknanya, apabila proses yang terjadi berlangsung secara bersama-sama dalam lingkup/batasan denominasi dengan proses yang terjadi secara bersama-sama tanpa dibatasi tembok denominasi. Adalah lebih baik jika proses bersama-sama berlangsung tanpa dibatasi oleh tembok denominasi. "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *********************************************************************** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] BII Cab. Pemuda Surabaya, a.n. Robby (FKKS-FKKI) Acc.No. 2.002.06027.2 *********************************************************************** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l