~~~~~~~~~~~~~~~~ Wacana Mingguan Edisi Januari1999 21-01-1999 ~~~~~~~~~~~~~~~~ LUKA-LUKA MENGANGA Ratapan 5 “Bawalah kami kembali kepada-Mu, ya TUHAN, maka kami akan kembali, baharuilah hari-hari kami seperti dahulu kala!” (Ratapan 5:21) Tubuh itu sudah rapuh. Tak hanya lebam di sekitar wajahnya, tapi banyak luka menganga di sekujur tubuhnya. Di kaki, tangan, dada, punggung, wajah, perut. Semuanya telah terluka. Luka-luka itu pastilah terasa pedih dan nyeri. Ada luka lama dan ada pula luka yang baru. Banyak luka lama yang belum diobati. Dibiarkan saja luka-luka itu mengering sendiri, namun tampaklah luka-luka itu susah menutup. Beberapa yang sudah kering, menimbulkan bekas parutan yang mengerikan. Sama sekali tak indah dipandang. Luka-luka yang baru tampak lebih menyeramkan. Di beberapa tempat, luka baru itu masih mengandung darah segar. Ada yang terlihat dagingnya. Bahkan ada pula luka yang tak dapat dibendung darahnya sehingga terus mengalir bagai anak sungai. Tak ada perban ataupun obat merah untuk mengobati luka itu. Sementara tubuhnya makin lemah dan lunglai. Nampaknya ia mulai kehabisan darah. Dapat ditebak, beberapa saat lagi ia akan ambruk dan mati. Tubuhnya sudah rapuh. Ia telah sekarat. Bangsa ini bagaikan tubuh yang sekarat itu. Bangsa ini bagaikan tubuh yang rapuh dan hancur. Terlalu banyak luka yang sudah diderita. Dan luka itu akan terus bertambah. Luka-luka lama tak pernah diobati dan berakibat menimbulkan bekas luka yang tampak mengerikan. Luka-luka baru terus bertambah jumlahnya. Korbannya juga terus bertambah. Ratusan tempat ibadah umat Kristen telah dihancurkan dan dibakar. Darah para martir telah menjadi saksi bisu ‘sekaratnya’ tubuh ini. Kita memang sudah sekarat. Tapi kita masih punya Tuhan. Allah Bapa yang kita sembah dalam kebenaran. Dia tak akan pernah tinggal diam. Dialah yang akan membalut semua luka-luka itu. Nabi Yeremia mengajak kita untuk mendoakan bangsa ini agar pemulihan segera terjadi. Tidak perlu berharap pada manusia. Tak akan pernah ada obatnya. Mari kita berharap pada Tuhan. Dialah yang memiliki obatnya. Setiap luka yang menganga akan dibalut-Nya dengan kasih dan pengampunan. Ia mau memperbarui kita seperti sedia kala. Maukah kita berharap akan kasih karunia-Nya? (Fanny Lesmana) ------------------- Pokok-pokok doa ------------------- 1. - Berdoa untuk Gereja dan semua orang yang mengalami penganiayaan dalam peristiwa kerusuhan Ambon dan di kerusuhan lain. - Berdoa bagi situasi keamanan di Ambon khususnya yang masih begitu mencekam. - Berdoa untuk pemulihan rohani bagi saudara-saudara yang mengalami trauma akibat dari peristiwa tersebut. - Berdoa untuk pemulihan dan rehabilitasi gereja-gereja yang mengalami perusakan dan pembakaran agar sesegera mungkin dapat dilaksanakan. 2. Berdoa untuk Pemilu yang akan berlangsung, agar siapapun yang terpilih kiranya dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab baik kepada negara dan juga kepada Tuhan. 3. Berdoa untuk kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. ************************************************************************ "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *********************************************************************** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] BII Cab. Pemuda Surabaya, a.n. Robby (FKKS-FKKI) Acc.No. 2.002.06027.2 *********************************************************************** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l
[Eskol-Net]- Wacana Mingguan : 23 Januari 1999
Buletin Elektronik Eskol-Net Sat, 23 Jan 1999 03:08:34 -0500