**********************************
    Informasikan perkembangan keamanan
yang terjadi di lingkungan ke [EMAIL PROTECTED]
atau Hot Line: (031) 5475305,5479083-84
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



Salam Sejahtera dalam Kasih Kristus,
Para pembaca yang terhormat, sambil kita diskusi tentang Pancasila, berikut
ini kami
sampaikan rangkuman berita dari Radio Nederland- Belanda edisi 26 Januari
1999.
Selamat membaca.

Salam,
Redaksi

WARTA BERITA RADIO NEDERLAND WERELDOMROEP
Edisi: Bahasa Indonesia

Tuesday 26 January 1999 15:30 UTC



** KERUSUHAN DI AMBON DIDALANGI PROVAKATOR DARI JAKARTA

** TOPIK GEMA WARTA: KERUSUHAN-KERUSUHAN DAN CIGANJUR PLUS DIMAKSUDKAN
MEMPERKUAT POSISI SOEHARTO


* KERUSUHAN DI AMBON DIDALANGI PROVOKATOR DARI JAKARTA
Kerusuhan agama di Ambon tidak dimulai oleh para penduduk pulau
tersebut, tetapi oleh provokator antara lain dari Jakarta. Demikian
dinyatakan salah seorang fungsionalis PGI, Pendeta Lumintang Selasa ini.
Presiden B.J. Habibie menguatkan pernyataan tersebut, dan mengatakan
lima diantaranya, yang datang dari ibu kota, telah ditangkap.
Selanjutnya pemerintah di Jakarta akan menyelidiki keputusan Guberbur
Ambon, Saleh Latuconsina, yang dianggap membangkitkan api kerusuhan
secara tidak langsung. Api ini kemudian diperbesar para provokator.
Gubernur Latuconsina, yang Muslim, mengganti semua pegawai gubernuran,
yang terdiri atas warga Muslim dan Kristen, dengan seluruhnya penduduk
Muslim. Sekarang situasi di Ambon diberitakan cukup tenang, semua api
kebakaran sudah dipadamkan, dan para penduduk mulai kembali bekerja.
Sebagian besar toko masih tutup tetapi penduduk bekerja sama membangun
sebuah pasar darurat.

* KERUSUHAN-KERUSUHAN DAN CIGANJUR PLUS DIMAKSUDKAN PERKUAT POSISI
SOEHARTO
INTRO: Meski Soeharto yang selama ini dijaga oleh ABRI menyatakan ia tak
ingin berkuasa lagi, namun kerusuhan-kerusuhan di daerah dan pertemuan
Ciganjur Plus dinilai hanya merupakan kegiatan memperkuat posisi
Soeharto. Kalau Napoleon "come back" (muncul kembali) melalui Elba, maka
Soeharto come back melalui Solo, kata kolumnis Christianto Wibisono.
Berikut laporan Syahrir dari Jakarta:

Semua fraksi DPR-RI kemarin sepakat, ABRI akan diwakili oleh 38
anggotanya di lembaga legislatif tersebut. Padahal, 200 orang anggota
Partai Amanah Nasional, PAN, pada saat yang hampir bersamaan
berdemonstrasi, tidak jauh dari gedung DPR-RI di Senayan. Mereka
memprotes kehadiran ABRI di DPR. Wakil ABRI di lembaga legislatif pusat
itu PAN cukup berjumlah 15 orang saja, dan tanpa hak voting. Tetapi
Kaster ABRI, Letjen Susilo Bambang Yudhoyono, menganggap ABRI sudah
menyerap aspirasi rakyat, termasuk rakyat di daerah-daerah yang masih
dapat menerima kehadiran ABRI di legislatif, namun dengan pengurangan
jumlah anggota fraksi. Mabes ABRI dapat menyetujui pengurangan wakil-
wakilnya sampai 50%, baik di DPR-RI maupun berbagai DPRD. Kalangan
pengamat politik di kampus-kampus umumnya mengecam keputusan itu. Ada
yang mengatakan ABRI itu tidak tahu diri, menjaga keamanan saja tidak
becus, kini minta pula supaya 38 orang anggotanya duduk di DPR, tanpa
dipilih.

Kejengkelan orang pada ABRI juga meningkat dengan perkembangan politik
akhir-akhir ini juga meningkat dengan sepak terjang Soeharto. Maklum
orang-orang Soeharto diduga keras berada di belakang pelbagai kerusuhan
antar agama akhir-akhir ini. Pihak ABRI dengan intelijennya yang tangguh
ternyata tidak bersedia mencegah, apalagi menahan para provokator di
Ketapang, Kupang dan Ambon. Meski Pemda Sulawesi Utara sudah berteriak
bahwa ada 300 perusuh yang masuk wilayah itu, namun ABRI justru
membantahnya. Tidaklah mengherankan jika orang mencurigai masih kuatnya
unsur-unsur pro status quo dalam jajaran ABRI.

Ada seorang perwira purnawirawan yang mengatakan bahwa hampir setiap
malam Wiranto melapor kepada Soeharto. Ketika Soeharto berada di Solo ia
sempat berunding dengan Benny Moerdani, Wiranto dan Sugiyono. Sedangkan
pada saat-saat menjelang mutasi di kalangan ABRI, Try Sutrisno dengan
Wiranto sempat berunding dengan Soeharto mengenai pergantian personalia
tersebut. Maka tidaklah mengherankan jika pertemuan Ciganjur Plus dengan
Wiranto, oleh banyak orang dianggap sebagai pelaksanaan instruksi
Soeharto belaka. Ciganjur Plus hanyalah membawa keuntungan yang lebih
besar bagi Wiranto dan ABRI. Pertemuan raja-raja moderen itu hanyalah
dimaksudkan untuk memojokkan para mahasiswa dan tokoh-tokoh politik luar
Jawa yang menginginkan reformasi yang cepat, kata seorang pemimpin
organisasi pemuda.

Sementara itu aksi-aksi kerusuhan terus berlanjut. Di Timor Timur
kemarin meletus lagi demonstrasi rakyat di Suai. Masyarakat memprotes
pembunuhan warga oleh pasukan Ratih yang didukung oleh pasukan marinir.
Seorang perempuan hamil berusia 27 tahun diberitakan dibunuh pasukan
Ratih dan marinir kemarin dulu. Perut Angelica de Jesus dibelah dan
janinnya diambil. Peristiwa yang mirip sekali dengan kejadian di Aceh
ini, terjadi di desa Waibaba. Pada tanggal 24 Desember lalu, pasukan
Ratih yang dipimpin Cansio Carvalho juga menembak seorang warga yang
lewat naik motor. Warga tersebut, Fernando Cardoso kemnudian ditanam,
tetapi kepalanya dibiarkan muncul di atas permukaan. Ketika Pastor Mario
meminta jenazahnya, pihak militer menolak. Selain dua warga lainpun
ditembak, yaitu Holandino Perera, 52 tahun dan putranya, Louis Perera,
15 tahun. Para pemimpin masyarakat di Timor Timur menganggap aksi-aksi
pelanggaran hak asasi manusia ini sengaja dilansir ABRI untuk memancing
kemarahan rakyat setempat. Dengan demikian bisalah tercetus kerusuhan
baru di Timor Timur, kata mereka.

Dengan latar belakang ini bisa dimengerti kenapa rakyat tidak
mempercayai keterangan Soeharto pekan lampau. Di Solo, Rabu pekan lalu,
Soeharto mengatakan, ia pasrah mau diapa-apakan saja oleh rakyat, dan
bahwa ia tidak ingin berkuasa lagi. Rakyat umumnya mengenal cara-cara
Soeharto. Ucapannya tidak sama dengan tindakan-tindakannya yang
tersembunyi. Di depan senyum pasrah, di belakang menggerakkan teroris
yang legal, kata seorang pengamat.


-----------------------------------
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
http://www.rnw.nl/

========================================



"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***********************************************************************
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
BII Cab. Pemuda Surabaya, a.n. Robby (FKKS-FKKI) Acc.No. 2.002.06027.2
***********************************************************************
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l    ATAU    unsubscribe eskolnet-l

Kirim email ke