*********************************
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
*********************************

Salam Sejahtera,


Berikut ini kami postingkan kronologis peristiwa yang menjadi pemicu
kerusuhan di Ambon dan sekitarnya. Kronologi ini akan ditayangkan secara
bersambung.

Salam dan doa,
Redaksi Eskol-Net
=============

Kronologis Peristiwa Batu Merah, Ambon Berdarah 15-28 Januari 1999
--------------------------------------------------------------------------
Awal Kejadian di Batu Merah
Keterangan:
Seorang warga Batu Merah Dalam yang bernama Yakob Leuhery aliar Yopi (29
tahun) bertempat tinggal di Jl. Air Tentua Rt. 01/ Rw. 2 Kel. Amantelu Batu
Merah Dalam Kodya Ambon, pekerjaan sebagai supir tembak alias supir angkot
tetapi tidak mempunyai mobil angkot sendiri. Bila ada orang yang
membutuhkan sopir maka dia dipanggil atau teman-teman sesama sopir angkot
yang tidak jalan biasanya menyuruh Yopi menjalankan angkot dengan sistem
bagi hasil.

****Selasa, 19 Januari 1999****

Sekitar pukul 15.30, Deni teman Yopi warga Batu Merah Dalam meminta Yopi
untuk menjalankan angkotnya lalu Yopi membawa mobil tersebut untuk mencari
penumpang. Yopi berhenti di terminal angkot Batu Merah di ujung jembatan
depan Bioskop Victoria. Sementara berhenti menunggu penumpang, ada dua
orang pemuda tidak dikenal berdiri diseberang jalan terminal angkot Batu
Merah, tidak lama kemudian satu dari pemuda tersebut mendatangi Yopi lalu
meminta uang Rp. 500,- (Yopi mengetahui mereka adalah orang Bugis, dari
anksen/ logat bicaranya) Yopi katakan “Beta balong ada uang, soalnya baru
ambil mobil, balong lari satu kali lai” (saya belum ada uang soalnya belum
ambil mobil, belum jalan satu kalipun) setelah berbicara begitu Yopi
meninggalkan pemuda tersebut dan berangkat ke terminal Mardika. Karena sepi
dan tidak ada penumpang yang ke Batu Merah, Yopi kembali ke terminal Batu
Merah, lalu pemuda tadi kembali mendatangi Yopi dan meminta uang namun
dijawab oleh Yopi “Balong ada uang, barang seng ada uang” (belum ada uang
sebab belum ada penumpang) namun pemuda tersebut tetap memaksa akhirnya
terjadi pertengkaran mulut lalu pemuda tersebut mencabut badiknya dari
pinggang dan berusaha menikam kearah leher Yopi yang masih duduk didalam
mobil, lalu secara refleks Yopi menghindar sambil mendorong dengan keras
pintu mobil kearah pemuda tersebut mengakibatkan dahi pemuda tersebut
berdarah terkena ujung pintu mobil, lalu Yopi melarikan mobilnya kearah
Batu Merah Dalam dan pulang ambil Parang kemudian kembali ke Terminal Batu
Merah, mencari pemuda tersebut. Melihat Yopi datang membawa parang panjang
pemuda tersebut segera lari kedalam lorong Pasar Batu Merah. Kemudian warga
yang ada disitu menghadang pemuda tersebut karena dikira pencuri. Namun
pemuda yang mengaku bernama Usman (Usman tidak dikenal warga setempat
walaupun dia orang Bugis dan dia bukan penduduk setempat) itu mengatakan
bahwa ia ditodong Yopi, dan karena ia tidak punya uang maka Yopi memukul
dahinya hingga berdarah. Dan Yopi, katanya, mengambil parang sehingga si
Usman melarikan diri. Mendengar itu, Rasyid salah seorang warga Batu Merah
mendatangi Yopi yang lagi sudah tidak mengejar Usman lagi. Rasyid dan
beberapa warga Batu Merah mengejar Yopi sambil teriak “Pele-pele dia”
(tahan…tahan dia). Warga terus mengejar sampai diterminal Batu Merah. Di
sana beberapa ulama dan anggota polisi berusaha menenangkan massa dan
akhirnya massa kembali ke Batu Merah. Namun tidak lama kemudian massa  Batu
Merah keluar lagi sambil membawa berbagai peralatan senjata tajam dan
langsung melempari rumah warga Kristen yang berada  di Jl. Sultan
Hasanuddin Batu Merah. Melihat itu warga Kristen di Tebing Batu Merah Atas
balas melempari massa Islam. Akhirnya terjadi aksi baku lempar dan massa
Islam membakar rumah warga Kristen milik keluarga S.Noya dan keluarga Boy
Huliselan serta satu buah bengkel sepeda motor. Saat aksi massa tersebut
terjadi warga mardika yang berdekatan dengan warga Batu Merah (hanya
dipisah kali yang lebarnya kurang lebih 5 m ) melakukan pembicaraan dengan
warga Batu Merah. Warga Mardika Kelurahan Rijali di wakili ketua RT-nya
yaitu Bapak Williem Tuhumena(40 tahun) dan warga Batu Merah diwakili tokoh
masyarakat setempat dan kedua kelompok setuju untuk tidak ikut-ikutan dalam
pertikaian tersebut.

    Namun tiba-tiba sekitar pkl. 16.00  ± 60 orang warga Batu Merah datang
dalam keadaan mabuk dengan lewat jembatan pasar Batu Merah membawa golok,
tomak, panah wayer dan alat senjata tajam lainnya menyerang desa Mardika.
Saat itu ada dua orang desa Batu Merah menyebrang kali ke Mardika untuk
mencegah keributan namun tidak berhasil (2 desa tersebut hanya dipisah kali
yang lebarnya ± 5 m). Penyerangan tersebut membuat warga Mardika kaget
sebab tadi telah sepakat untuk tidak saling menyerang. Saat itu hanya
beberapa orang warga Mardika yang ada di situ dan melakukan perlawanan
dengan melempar batu. Sebagian massa Batu Merah terus menyerang dan lainnya
membobol kios minyak tanah di depan kelurahan lalu membakar rumah ketua RT
Bapak William Tuhumena. Saat rumah Bapak William dibakar, api merembet ke
rumah warga di depan rumah Bapak Williem. Rumah ini milik orang Jawa
(Islam) dan Bapak Willian meminta masyarakat agar menyelamatkan rumah warga
muslim tersebut dan tidak usah peduli dengan rumahnya karena api sudah
membesar dan rumahpun sudah ludes. Akhirnya rumah warga muslin tadi selamat
dari api dan wargapun tidak merusaknya. Setelah membakar rumah Bapak
William massa membakar kantor kelurahan.
Saat massa menyerang, Bapak William meminta bantuan ke polisi kota (polisi
perintis) namun dijawab tunggu bantuan dari Brimob Air Besar di kecamatan
Baguala yang jaraknya ± 17 km dari kota Ambon. Pada pk. 20.00 WIT massa
dari Batu Merah kembalai menyerang namun Dusun Mardika sudah diblokir
Brimob yang datang pada pkl 18.00 WIT.

    Pada waktu massa Batu Merah melakukan penyerangan kerumah warga Kristen
di Mardika, warga muslim yang ada di Silale-(Waihaong) Jl. Baru dan Soa
Bali juga melakukan penyerangan kerumah warga Kristen yang ada di Silale
dengan membakar rumah keluarga Nikijuluw serta 11 rumah lainnya, gereja
Sumber Kasih dan Pastori dengan terlebih dahulu melakukan penjarahan harta
benda warga Kristen. Setelah itu massa menuju Gereja Betlehem di Jl.
Anthony Rhibok lalu melemparnya. Melihat hal ini akhirnya warga Kristen
keluar dan mencegah massa agar tidak merusak dan membakar gereja Betlehem
dan akhirnya terjadi aksi saling lempar. Warga muslim kemudian mundur dan
berlindung di Masjid An-Nur sehingga mengakibatkan kaca-kaca masjid pecah.
Warga Kristen mengamuk dan membakar  rumah, becak, kendaraan bermotor dan
apa saja yang diperkirakan milik warga muslim. Massa Kristen dari Kuda
mati, Pulo Ganza dan berbagai tempat juga menyerang warga muslim di Batu
Gantung, membakar rumah ustad-ustad Abdurrahman Khor (Dewan penasehat DPW
Partai Keadilan Maluku) di Air Salobar, membakar mobil mantan Kaditsospol
Bapak Alm. Moh. Marica, membakar pemukiman penduduk muslim di sekitar Jl.
Diponegoro atas serta mesjid Al Huda (rusak ringan).
    Pada sekitar pkl. 06.00 warga Kristen mengepung masjid Al Fatah, namun
masjid Al Fatah dapat diselamatkan berkat penjagaan ketat aparat keamanan
bersama warga muslim setempat. Dalam kerusuhan ini jatuh korban 6 orang
meninggal akibat benda tumpul maupun senjata tajam. Satu orang mati didepan
Hotel Gamalama, 1 orang dihalaman kantor Gubernur, 1 orang didalam gang Da
Silva, 1 orang Bapak dan seorang anaknya yang masih kecil warga muslim mati
dipotong  dalam gang  di depan Hotel Amans-Mardika.

Bersambung...

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***********************************************************************
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
BII Cab. Pemuda Surabaya, a.n. Robby (FKKS-FKKI) Acc.No. 2.002.06027.2
***********************************************************************
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l    ATAU    unsubscribe eskolnet-l

Kirim email ke