=============================== Masih banyak warga Ambon yang membutuhkan Bantuan dan uluran tangan anda. Bila ada yang tergerak, FKKI siap menyalurkan berkat Anda =============================== Sari Berita Harian Pagi Indonesia Edisi: Senin, 22 Februari 1999 ----------------------------------- Heboh !! Pembicaraan Habibie dengan Ghalib bocor..... Ikuti Pemberitaan Surat Kabar Hari ini. ^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^ S E L A M A T M E M B A C A ************************** ***Ghalib Tetap Tolak Akui Suaranya Soehandojo: Tak Berkait Pencopotan Syamsul ***Surat Terbuka Prabowo dari Jordania: Pengerahan Itu Diketahui Wiranto ***Kasus Penyadapan Telepon Habibie-Ghalib Cermin Politik Sangat Kisruh ***Tuduhan Prabowo Konsentrasikan Pasukan Keluarga Sumitro Alami Tekanan Mental ***Prabowo: "Itu Perintah Pangab" ***Habibie-Wiranto 'Pecah' ***Cerita Di Balik Pemberitaan Panjimas ***Timtim Dikembalikan seperti Semula Jika Ingin Merdeka dari RI ***Dugaan PT Freeport Rugikan Negara, Masuk Akal ***Kasum ABRI: Mungkin ABRI Lakukan Konspirasi ***Mahasiswa UGM Gelar Aksi Sejuta Tanda Tangan Antikerusuhan ===English Section=== ***Australian journalists in E Timor on alert By LOUISE WILLIAMS, Herald Correspondent in Jakarta ***Bombs, death and protests ***Resign? All speculation, says Alatas --------------------------------------------- ============================== Agung Laksono: Penyadapan Telepon tak akan Ganggu Pencalonan Habibie --------------------------- JAKARTA -- Isu penyadapan pembicaraan per telepon antara Presiden BJ Habibie dengan Jaksa Agung Andi M Ghalib, memunculkan isu baru. Yakni kasus bakal mempengaruhi pencalonan BJ Habibie sebagai presiden oleh DPP Golkar. Namun, sinyalemen itu dibantah Ketua DPP Golkar HR Agung Laksono. Ia memastikan bahwa isu penyadapan tadi tak akan berpengaruh terhadap pencalonan Habibie sebagai presiden periode mendatang. Selengkapnya : http://www.republika.co.id/9902/22/7784.htm Terbukti, Jatuhkan Rezim Lebih Gampang Dibanding Bangun Demokrasi --------------------------------- BANDARLAMPUNG -- Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Anas Urbaningrum menyatakan keterpurukan bangsa saat ini membuktikan bahwa untuk menjatuhkan rezim lebih gampang dibandingkan membangun demokrasi yang memerlukan pengorbanan dan harga mahal. ''Ternyata memang untuk menuju Indonesia Baru dengan masyarakat madani yang demokratis, adil ekonomi, hukum ditegakkan di atas landasan moralitas dan agama itu, sangat sulit dan perlu waktu panjang dengan banyak perngorbanan,'' katanya pada pidato Dies Natalis HMI ke-52 di Bandarlampung, Ahad (21/2). Selengkapnya : http://www.republika.co.id/9902/22/7782.htm Papan Catur Politik Menjelang Pemilihan Presiden -------------------------------- Pemilu yang menurut rencana akan dilangsungkan pada 7 Juni 1999 ini memang sudah dekat. Dapat dimengerti bila suhu politik makin memanas. Hal ini dapat dibaca dari mulai ramainya pencalonan presiden yang diikuti berbagai balon-balon isu yang menghebohkan. Semua sudah tahu bahwa PDI Perjuangan mencalonkan Megawati Soekarnoputri. PAN menjagokan Dr M Amien Rais. Dulu pernah terdengar kabar bahwa PKB mendukung Mega. Ini menimbulkan kerisauan di kalangan kaum Nahdhiyyin. Walaupun Dr Said Aqil Siradj sudah memberikan argumen fikih bahwa perempuan boleh hukumnya menjadi kepala negara, namun rasanya masih sulit membawa massa NU untuk mendukung Mega yang perempuan itu sebagai presiden. Selengkapnya : http://www.republika.co.id/9902/22/7781.htm Soal Penyadapan, Polri akan Ungkap Secepatnya -------------------------------- Ujungpandang, Kompas Pihak Kepolisian RI akan berusaha mengungkapkan secepatnya kasus penyadapan telepon antara Presiden BJ Habibie dengan Jaksa Agung AM Ghalib. Kasus ini harus segera diungkap agar tidak berkembang menjadi isu-isu politik. Demikian Komandan Korserse Polri Mayjen (Pol) Da'i Bachtiar di Ujungpandang, Sabtu (20/2). Saat ini, tambahnya, polisi sedang menyelidiki kebenaran isi kaset tentang pembicaraan telepon Presiden BJ Habibie dengan Jaksa Agung AM Ghalib. "Kalau isi kaset itu benar, penyadapan bisa dilakukan oleh badan yang mengelola telekomunikasi atau orang lain. Ini akan kita selidiki," ujar mantan Kadispen Polri ini. Selengkapnya : http://www.kompas.com/kompas-cetak/9902/22/UTAMA/soal11.htm Cak Nur Ungguli Amien dan Gus Dur ------------------------------------ Jakarta, Kompas Cendekiawan Nurcholish Madjid, yang akrab dipanggil Cak Nur, berdasarkan kriteria calon presiden, menempati ranking tertinggi sebagai calon yang paling memenuhi syarat. Urutan kedua ditempati oleh Amien Rais dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan jumlah skor yang sama. Demikian hasil analisis pakar politik Eep Saefulloh Fatah yang dikemukakan dalam diskusi yang diselenggarakan Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Bulan Bintang di Jakarta, Sabtu (20/2). Diskusi yang diadakan bersamaan dengan Orientasi PP Pemuda Bulan Bintang juga menampilkan pembicara Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra. Sanksi bagi Aparat yang Mengenakan Bunga Dana JPS ------------------------------------------- BOGOR -- Pemda Kabupaten Bogor akan menindak aparat yang mengenakan bunga atas bantuan modal yang diberikan kepada pengusaha lemah. ''Bila ada yang mengenakan bunga atas bantuan tersebut segera laporkan ke Pemda,'' ujar Kabag Humas Pemda Bogor Jenner S. Selengkapnya : http://www.republika.co.id/9902/22/7786.htm Skandal Baru Clinton: Dituduh Perkosa Perawat ------------------------------------ WASHINGTON -- Ibarat pepatah, lepas dari mulut harimau masuk mulut buaya, begitulah nasib Presiden AS Bill Clinton kini. Clinton yang baru saja 'terbebas' dari ancaman keruntuhan akibat skandal selingkuhnya dengan mantan pegawai magang Gedung Putih, Monica Lewinsky, kini kembali terancam sanksi serupa. Selengkapnya : http://www.republika.co.id/9902/22/7785.htm Surat Terbuka Prabowo dari Jordania: Pengerahan Itu Diketahui Wiranto ========================== Mantan Pangkostrad Letjen (pur) Prabowo Subianto rupanya tidak tahan juga mendengar pernyataan Presiden Habibie yang dirasanya sangat memojokkan itu. Dari Amman, Jordania, ia mengirimkan faks empat halaman kepada teman-teman dekatnya di Jakarta, dan berpesan agar menyebarluaskannya kepada masyarakat. Selengkapnya : http://www.jawapos.co.id/20feb/de20fe7.htm Kasus Penyadapan Telepon Habibie-Ghalib Cermin Politik Sangat Kisruh ============================== Jakarta, Kompas Terkuaknya kasus penyadapan pembicaraan telepon antara Presiden BJ Habibie dengan Jaksa Agung Andi Ghalib, mencerminkan situasi yang sangat kisruh dalam dunia politik Indonesia. Kasus itu bukan saja menunjukkan bahwa saat ini sedang terjadi pertarungan antarelite politik, namun juga memperlihatkan ketidakseriusan pemerintah dalam upaya penegakan hukum. Khususnya yang menyangkut mantan Presiden Soeharto. Ini semua hanya akan memperparah rasa tidak percaya rakyat terhadap pemerintah. Selengkapnya : http://www.kompas.com/kompas-cetak/9902/20/UTAMA/cerm01.htm Tuduhan Prabowo Konsentrasikan Pasukan Keluarga Sumitro Alami Tekanan Mental =============================== Jakarta, Kompas Sumitro Djojohadikusumo dan Hashim S Djojohadikusumo-orangtua dan adik kandung mantan Panglima Kostrad Letjen (Purn) Prabowo Subianto- menyatakan mengalami tekanan mental atas pemberitaan Peristiwa Mei 1998, di mana Prabowo dituduh mengerahkan pasukan pada rangkaian peristiwa antara 12-22 Mei 1998. Mereka berharap, Presiden BJ Habibie memanggil langsung Prabowo untuk klarifikasi. Selengkapnya : http://www.kompas.com/kompas-cetak/9902/20/UTAMA/kelu01.htm Prabowo: "Itu Perintah Pangab" ======================= JAKARTA - Letjen (Purn) Prabowo Subianto membantah bahwa dirinya pada bulan Mei lalu mengepung kediaman Presiden BJ Habibie, yang bertujuan untuk mengancam akan melakukan kudeta. Menurut mantan Pangkostrad ini tindakannya itu justru untuk mengamankan kediaman Habibie di Kuningan dengan sepengetahuan atasannya Panglima ABRI Jenderal Wiranto Selengkapnya : http://www.indomedia.com/bpost/9902/20/index.htm Habibie-Wiranto 'Pecah' ================== Pertarungan antarelit politik semakin panas, bahkan hubungan Presiden Habibie dengan Menhankam/Pangab Jenderal Wiranto di ambang perpecahan. Demikian pendapat para pakar politik dan militer yang berhasil dihubungi menyusul peristiwa-peristiwa politik yang tidak lazim terjadi. Bahkan pendukung setia Habibie juga sependapat hubungan kedua elit politik ini 'retak'. Selengkapnya : http://www.indomedia.com/bpost/9902/20/index.htm Cerita Di Balik Pemberitaan Panjimas ========================== detikcom, Jakarta-Dua hari ini (Kamis dan Jum'at, 18-19/2/1999), media massa disibukkan dengan isu bocornya pembicaraan telpon antara Habibie dan Ghalib. Pemerintah pun tampak pusing memikirkannya. "Habibie sibuk minum pil Bodrex akibat kasus ini," kata seorang netter detikcom. Ghalib sendiri langsung menyangkal bahwa dia tidak melakukan percakapan seperti itu. Sebaliknya, Habibie tidak melakukan penolakan. Bahkan dia buru-buru memerintahkan Menhankam/Pangab Jendral Wiranto untuk mengusut tuntas kasus itu. Selengkapnya : http://www.detik.com/berita/199902/990219-2025.html Timtim Dikembalikan seperti Semula Jika Ingin Merdeka dari RI ==================== Jika Timtim minta merdeka, Indonesia akan mengembalikan kembali wilayah itu seperti sebelum berintegrasi. Demikian ditegaskan Menlu Ali Alatas ketika raker dengan Komisi I DPR, Jumat (5/2) kemarin. ''Bila masyarakat Timtim minta merdeka, jangan lagi berharap yang bukan-bukan dan minta uang pada Indonesia. Karena kita sudah terlalu banyak dibebani berbagai masalah di sana,'' kata Ali Alatas. Selengkapnya : http://www.balipost.com/ Komentar Pengamat Pertambangan Dugaan PT Freeport Rugikan Negara, Masuk Akal Jakarta, Pembaruan =================================== Dugaan bahwa PT Freeport Indonesia (FI) telah merugikan negara sedikitnya selama lima tahun belakangan ini, dinilai pengamat pertambangan, Rachman Wiriosudarmo, sangat masuk akal. Sebab secara teknis pengolahan konsentrat tembaga seperti yang dilakukan perusahaan itu pasti menghasilkan asam sulfat (dari belerang), yang mempunyai nilai ekonomis. Selengkapnya : http://www.suarapembaruan.com/News/1999/02/190299/index.html Kasum ABRI: Mungkin ABRI Lakukan Konspirasi =================================== JAKARTA -- Kasum ABRI Letjen TNI Sugiono mengakui, tak tertutup kemungkinan ABRI melakukan konspirasi dalam kasus penyadapan telepon perbincangan Presiden Habibie-Ghalib. Namun dia mempertanyakan, seberapa besar kemungkinan tersebut dapat terjadi. Selengkapnya : http://www.republika.co.id/9902/20/7697.htm Mahasiswa UGM Gelar Aksi Sejuta Tanda Tangan Antikerusuhan ============================================== YOGYAKARTA -- Inilah aksi mahasiswa Universitas Gadjah Mada. Seusai shalat Jumat kemarin, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UGM menggelar ''Aksi Sejuta Tanda Tangan untuk Kedamaian Bangsa'' di bulevard UGM, Yogyakarta. Aksi ini merupakan kampanye antikerusuhan. Selengkapnya : http://www.republika.co.id/9902/20/7680.htm ==English Section=== ********************************* Resign? All speculation, says Alatas ----------------------------------------------------- JAKARTA -- Indonesian Foreign Minister Ali Alatas yesterday denied media reports that he may quit after the East Timor issue was resolved. "It is all speculation. It is a wish from a few people," he told reporters. Yesterday's Jakarta Post newspaper reported that Mr Alatas, 66, said he may quit after resolving the East Timor issue. Full Story : http://straitstimes.asia1.com/reg/sea4_0219.html Bombs, death and protests ---------------------------- Fresh outbreaks of unrest and violence continue to occur in provinces and cities in Indonesia now in the grip of its worst social and economic crisis in three decades NUN SHOT IN NECK DURING AMBON PANIC PANICKED Indonesian security forces shot a nun in the neck yesterday as they tried to disperse a crowd in the eastern spice islands after a bomb blast, police and witnesses said. The violence flared about 1 am (midnight Singapore time) when a homemade bomb exploded in Ambon, the scene of Christian-Muslim rioting last month. The nun was hospitalised, police said. -- Reuters Full Story : http://straitstimes.asia1.com/reg/sea3_0219.html Australian journalists in E Timor on alert By LOUISE WILLIAMS, Herald Correspondent in Jakarta ------------------------------------------------------------- The Australian Embassy here has confirmed there have been threats to Australians in East Timor and is warning journalists travelling in the disputed province that they may be targeted. The warning follows the harassment this week of Australian journalists by pro-Indonesian armed militia groups angry about Australia's policy shift on East Timor, which opens up future support for independence. Full Story: http://www.smh.com.au/ "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *********************************************************************** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] BII Cab. Pemuda Surabaya, a.n. Robby (FKKS-FKKI) Acc.No. 2.002.06027.2 *********************************************************************** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l
[Eskol-Net]- Sari Berita : Senin, 22 Februari 1999
Buletin Elektronik Eskol-Net Mon, 22 Feb 1999 07:06:46 -0500