=================================
Ambon meledak lagi. Puluhan korban berjatuhan.
Baca berita hari ini!
+++++++++++++++++++++++++++++++++

Sari Berita Harian Pagi Indonesia
Edisi: Rabu, 24 Februari 1999
-----------------------------------
***Kerusuhan Meletus Lagi di Ambon, Lima Orang Tewas
***Ternyata Kita belum 'Merdeka' Oleh Soelistijono
***'Manajemen Telkom tak Kreatif' DPR Didera Isu Suap dari Telkom
***Indonesia Mengaku Diskriminatif
***ANALISIS BERITA
*"Enak Saja Dia Melanggar Ketetapan MPR"

======Berita Luar Negeri=======
***Pers Inggris tolak pound diganti euro
***Downer Harapkan RI Cegah Balkanisasi

======English Section=========
***Violence in Indonesia Kills Two
***Jakarta 'at fault' for displacing Chinese
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kerusuhan Meletus Lagi di Ambon, Lima Orang Tewas
======================================
AMBON (Media): Kerusuhan kembali meletus di Kota Ambon, Selasa siang (23/2)
sekitar pukul 11.30 Wita. Sedikitnya, lima orang tewas, puluhan orang luka
berat dan ringan serta 20 rumah penduduk hangus terbakar.
Selengkapnya: http://www.mediaindo.co.id/

Ternyata Kita belum 'Merdeka' Oleh Soelistijono
==================================
PRESIDEN Soekarno pernah dengan lantang memaki negara Barat dengan kalimat
go to hell with your aid. Ia mengatakan itu karena khawatir bantuan modal
yang diberikan asing akan merampas kedaulatan ekonomi nasional.
Selengkapnya: http://www.mediaindo.co.id/

'Manajemen Telkom tak Kreatif' DPR Didera Isu Suap dari Telkom
==============================================
JAKARTA -- Tudingan bahwa manajemen PT Telkom tidak efisien dan tidak
kreatif sehingga harus menaikkan tarifnya bertambah panjang. Setelah dua
hari silam mantan Dirut Telkom Setyanto P Santosa mempersoalkannya, kini
Econit juga melakukan tudingan serupa.
Selengkapnya: http://www.republika.co.id/9902/24/8319.htm

Indonesia Mengaku Diskriminatif
======================
Singapura, JP.-
Pemerintah Indonesia, akhirnya, mengaku khilaf atas kebijakan diskriminasi
yang selama ini diberlakukan di sektor pendidikan terhadap etnis Cina.
Dengan kebijakan masa lalu itu, kata Mendikbud Juwono Sudarsono, beberapa
etnis Cina Indonesia lebih suka belajar di luar negeri dan menetap di sana,
seperti di Singapura.
Selengkapnya: http://www.jawapos.co.id/24feb/in24fe1.htm

ANALISIS BERITA
"Enak Saja Dia Melanggar Ketetapan MPR"
==============================
Aberson MS
PERMAINAN sandiwara yang dilakukan oleh Presiden BJ Habibie dan pembantu -
pembantunya dalam menangani kasus Soeharto, sebenarnya sudah diketahui
banyak pihak. Masyarakat umum juga sudah mengira, dia tidak akan tega
membawa Soeharto ke pengadilan.
Selengkapnya: http://suaramerdeka.com/harian/9902/24/nas15.htm


=======Berita Luar Negeri======

Pers Inggris tolak pound diganti euro
--------------------------------------
LONDON (AFP): Pers Inggris kemarin bersiap menyatakan perang terbuka
terhadap keanggotaan Inggris dalam euro saat PM Tony Blair akan mengumumkan
rencana itu.
Selengkapnya:
http://www.bisnis.com/bisnis/owa/frame.fstoryf_othernewsf?cookie=2&cdate=24
-FEB-1999&inw_id=86882

Downer Harapkan RI Cegah Balkanisasi
------------------------------------------
SINGAPURA (AFP): Menteri Luar Negeri Australia Alexander Downer
memperingatkan Indonesia agar mengambil langkah-langkah untuk mencegah
perpecahan seperti di kawasan Balkan dengan mengambil pelajaran dari
kesalahan di Timor Timur.
Selengkapnya: http://www.mediaindo.co.id/publik/1999/02/24/INT02.html


=======English Section========

Violence in Indonesia Kills Two
--------------------------------
JAKARTA, Indonesia (AP) -- Homemade bombs exploded, soldiers fired warning
shots and Muslims fought Christians with clubs and knives today in a
riot-torn Indonesian town. At least two people were killed and 11 were
injured.
Selengkapnya:
http://search.washingtonpost.com/wp-srv/WAPO/19990223/V000193-022399-idx.ht
ml

Jakarta 'at fault' for displacing Chinese
-----------------------------------------
THE Indonesian government is to be blamed for ethnic Chinese studying
abroad and taking up citizenship in countries like Singapore because of its
past discriminatory practices, Education and Culture Minister Juwono
Sudarsono said yesterday. "I told President Habibie during meetings that it
was basically our fault for displacing the Chinese," he told The Straits
Times in an interview.
Selengkapnya: http://straitstimes.asia1.com/reg/sea1_0223.html





"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***********************************************************************
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
BII Cab. Pemuda Surabaya, a.n. Robby (FKKS-FKKI) Acc.No. 2.002.06027.2
***********************************************************************
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l    ATAU    unsubscribe eskolnet-l

Kirim email ke