***********************************
Bila anda mampu berpikir kritis analisis,
    Manfaatkan ruang "Artikel" Eskol-Net
Untuk menuangkan ide dan gagasan anda!
    Kirimkan ke [EMAIL PROTECTED]
***Jangan sia-siakan talenta anda****
**********************************

Wacana Mingguan :
Edisi 27 Pebruari 1999
================

"SEORANG PELAYAN DITUNTUT
UNTUK HIDUP DALAM KEKUDUSAN"
Oleh : Augustinus Simanjuntak
--------------------------------------------

Allah adalah suci. Allah adalah kudus.  Allah tidak mampu berbuat dosa dan
tidak kompromi dengan dosa. Itulah sebabnya orang yang telah menerima
ANUGERAH KESELAMATAN melalui Yesus Kristus akan membawa konsekuensi logis
terhadap hidup orang tersebut yaitu lepas dari kuasa dosa.  Ia akan
mengalami pergantian tuan, yaitu dari tuan dosa (iblis), dan menemukan tuan
yang sesungguhNya yakni penciptaNya sendiri.  Tuannya adalah Tuan yang Suci
dan Kudus. Oleh karena itu, ia akan dibawa ke dalam suatu proses pengudusan
sesuai dengan kehendak Tuannya itu (mengikuti TuanNya). Walaupun setelah
lepas dari tuan lama ia tidak langsung hidup suci dan kudus, akan tetapi
butuh suatu proses pengudusan, baik dalam waktu yang singkat maupun waktu
lama, hingga suatu saat nanti Tuhan memanggil dia.
Konsekuensi lain dari PENEBUSAN KRISTUS ialah lahirnya suatu kewajiban
untuk melayani Tuannya dan sesamanya. Kewajiban di sini sebenarnya bukan
berarti bermakna konpensasi dari adanya penebusan dosa, akan tetapi
merupakan kerinduan yang timbul secara otomatis dari HATI YANG SUDAH
DIPERBAHARUI karena sangat mengucap SYUKUR atas kasih Tuhan atas penebusan
itu. Oleh karena itu, motifasi untuk melayani itu adalah untuk MEMULIAKAN
TUHAN, MENYENANGKAN HATI TUHAN, sekaligus ada kerinduan untuk membagikan
anugerah itu kepada sesama manusia. Itulah pelayanan.
Karena yang kita layani adalah Allah yang kudus dan suci, maka setiap
pelayanNya dituntut untuk selalu hidup dalam kekudusan Allah, walaupun
natur manusia berdosa itu tetap ada (semua manusia telah berdosa sejak Adam
dan Hawa jatuh dalam dosa). Dalam KEHENDAK BEBAS-nya, orang percaya harus
berjuang meninggalkan dosa-dosa yang pernah dilakukannya sebelum ia
bertobat, dengan melibatkan Tuhan di dalam peperangan rohani itu.  Kuasa
Tuhan yang begitu dahsyat akan menolong setiap orang percaya yang sedang
mengalami perjuangan untuk melawan godaan si setan.
Persoalannya sekarang ialah, apakah kita mau melibatkan Tuhan ketika kita
dicobai oleh iblis ?

Tantangan terberat bagi orang percaya dalam menjaga kekudusan hidupnya
ialah masalah dosa kedagingan, terutama dosa sex dan uang.  Dalam kehendak
bebasnya, keinginan daging orang percaya seringkali menang dari keinginan
hati nuraninya yang sudah diperbaharui oleh Tuhan.  Firman Tuhan mengatakan
dalam Galatia 5 : 17,  “Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan
Roh dan keinginan Roh bertentangan dengan keinginan daging, - karena
keduanya  bertentangan, ..”.   Ayat 19-21: “ Perbuatan daging telah nyata
yaitu : percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir,
perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri,
percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.
Ayat 22-23 : “ Tetapi buah Roh ialah: kasih suka cita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan
diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”  Peranan uang tidak
lepas dari berbagai keinginan daging  tersebut. Bahkan guna melukiskan
betapa uang itu sangat berbahaya  mendominasi hidup manusia, akhir-akhir
ini muncul istilah “Keuangan Yang Maha Kuasa.”

Kesalahan yang sering terjadi di kalangan umat percaya ialah ketika
kehendak bebasnya disalahgunakan untuk memberi kesempatan bagi iblis
mencobai dia.  Sebenarnya ia mempunyai kesempatan atau peluang besar untuk
menghindari dosa kedagingan, akan tetapi ia mematikan suara hati nuraninya
yang berkata “itu dosa,”   Akibatnya, kekuatan hati nuraninya kalah dari
kekuatan keinginan daging, sehingga  seringkali Tuhan harus “menghajar”
kita, seperti seorang ayah menghajar anaknya karena melakukan kesalahan.
Hajaran Tuhan bertujuan untuk menyadarkan kita akan kesalahan kita,
sehingga
kita semakin teruji dan semakin belajar untuk hidup kudus di hadapan Tuhan.
Lebih parah lagi, apabila kita sudah mengambil suatu komitmen untuk
melakukan suatu pelayanan, namun kita tidak berusaha menjaga kekudusan dan
meluruskan MOTIVASI kita, maka patut dipertanyakan apakah Tuhan akan
MELAYAKKAN pelayanan itu ?  Walaupun sudah melakukan banyak pelayanan dalam
bentuk kegiatan besar/ program besar, bertahun-tahun lamanya, menghabiskan
banyak tenaga dan dana, namun kalau Tuhan tidak melayakkannya maka
pelayanan itu akan sia-sia.  Hal ini akan kelihatan dari hasil/buah
pelayanan itu.

Oleh karena itu, biarlah setiap orang percaya kepada Kristus tetap menjaga
kekudusan hidupnya , baik dalam hal pikiran, perkataan, perbuatan, sikap,
dan perilaku.  Biarpun kita lemah dan pelayanan kita terbatas namun kalau
Tuhan melayakkannya itu lebih berarti daripada kita melakukan banyak hal
dalam pelayanan tetapi berangkat dari ketidakkudusan dan dari motivasi yang
tidak benar. Semoga Tuhan memampukan kita semua.  Amin.
============
Pokok-pokok doa
1. Berdoa untuk pemulihan negara Indonesia dalam aspek ekonomi, politik
berbagai aspek lainnya.
2. Berdoa untuk pemulihan Propinsi Maluku dari kerusuhan-kerusuhan yang
telah terjadi.
-Berdoa agar Tuhan memberikan kedamaian,ketenangan dan juga perlindungan
bagi tiap anak-anak Tuhan.
-Juga berdoa agar aparat pemerintah dan keamanan dapat dengan segera
menanggulangi situasi kerusuhan yang ada dengan segera.
-Berdoa untuk kebutuhan  penduduk Ambon, baik dalam sandang,pangan
dan juga kebutuhan obat-obatan yang diperlukan.
3. Berdoa untuk Pemilu, agar setiap Partai yang ada sungguh-sungguh dapat
berkompetisi dengan sportif dan jujur.
4. Berdoa untuk keamanan dan kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia.
Saat ini banyak terjadi kerusuhan di berbagai tempat di Indonesia, berdoa
agar semua kerusuhan ini dapat dihentikan dan biarlah Tuhan sendiri yang
berpekara kepada tiap orang yang bertanggungjawab atas semua kerusuhan
tersebut.




"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***********************************************************************
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
BII Cab. Pemuda Surabaya, a.n. Robby (FKKS-FKKI) Acc.No. 2.002.06027.2
***********************************************************************
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l    ATAU    unsubscribe eskolnet-l

Kirim email ke