**************************
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**************************

Sidang Sinode Mencabut Asas Pancasila
-------------------------------------------------

Sorong, Sidang Sinode XIV GKI di Tanah Papua mencatat sejumlah keputusan
bersejarah sepanjang kehidupannya. Jika sehari sebelumnya, melalui
perdebatan sangat alot nama GKI Irja berhasil dirubah menjadi GKI di Tanah
Papua maka pada tanggal 2 November 2000 Sidang Sinode melalui Komisi
Amandemen Tata Gereja melahirkan keputusan baru yang mencabut asas
Pancasila sebagai asas gereja. Melalui Pendeta M Koibur (Ketua Komisi -
mantan Ketua Sinode beberapa periode sebelumnya) maupun Ottis Danomira
(Sekretaris Komisi) mendesak agar asas gereja "back to basic" ke asas
gereja 1956. Asas tunggal Pancasila yang pada sidang sinode tahun 1988 di
Nabire terpaksa dimasukkan karena paksaan rezim Orde Baru, dikeluarkan dan
untuk selanjutnya ditempatkan pada Pokok-Pokok Peraturan GKI.

Pendeta Max Kafiar sebagai salah satu anggota Komisi ketika mendapat
pertanyaan peserta sidang menegaskan bahwa "pencabutan" asas tunggal
merupakan konsekwensi dari kehendak gereja untuk membebaskan diri dari
politik praktis. "Jika kita menolak gereja berpolitik maka idiologi politik
negara harus dikeluarkan dari asas gereja. Ini tak berarti kita
menolak Pancasila, melainkan mengembalikannya sebagai asas kehidupan
berbangsa dan bernegara, dan bukan asas bergereja", katanya.

Sidang Sinode GKI ke 14 yang dibuka sejak tanggal 26 Oktbober 2000
berlangsung dalam suasana dinamis dan demokratis. Sebelumnya diperkirakan
bahwa sidang dapat mengalami dead-lock karena pertentangan antara kubu pro
Papua Merdeka (yang pro Pdt. Herman Awom) melawan kubu pro
kesejahteraan/otonomi (yang pro Herman Saud). Ternyata tidak. Pelatihan
Resolusi Konflik beberapa bulan lalu yang dilakukan oleh GKI Irja, Dr.
Duanne (Pusat Study Perdamaian UKDW) dan ELSHAM Irja guna merasionalkan
pandangan tentang perjuangan Papua serta sekaligus mengupayakan dialog
dalam mempertemukan berbagai perbedaan pendapat terbukti memberikan dampak
positif.

Setelah melalui persaingan sangat ketat dalam dua kali pemberian suara,
akhirnya 177 Peserta Sidang yang mewakili 1.100 jemaat dari 34 klasis GKI
se-tanah Papua berhasil memilih Herman Saud, MTh sebagai Ketua Sinode GKI
di Tanah Papua untuk periode 5 tahun mendatang. Sementara Herman Awom, STh
terpilih kembali sebagai Wakil Ketua, Pdt C. Berotabuy, M.Th terpilih
sebagai sekretaris menggantikan Pdt. J. Imbiri, M.TH. yang gugur karena
telah 2 kali menjadi anggota BPAM Sinode GKI. Pdt. J. Bonsapia maupun
Drs.Y. Rumbrar juga kembali terpilih menjadi wakil sekretaris maupun
bendahara.

Sementara Drs. Elly Loupati terpilih sebagai Ketua BPPG (Badan Pengawas
Perbendaharaan Gereja). Acara pemilihan anggota BPAM Sinode GKI di Tanah
Papua berlangsung sejak tanggal 2 November 2000 pukul 20.30 hingga pukul
06.30 hari berikutnya. Komposisi demikian menunjukkan bahwa pendekatan yang
"tanpa sengaja" yang dijalankan oleh Saud dan Awom untuk memadukan
pendekatan " pro otonomi" dan "pro merdeka" mendapat simpati. Kedekatan
Saud dengan birokrat pemerintah dan kedekatan Awom pada Presidium Papua
sejak 8 bulan lalu telah menimbulkan konflik serius dalam tubuh BPAM Sinode
dan mengundang sejumlah pihak bekerja keras untuk mendamaikan keduanya.
Upaya ini berhasil mempertemukan keduanya pada penghujung bulan Agustus
tahun ini.

Dalam rumusan pesan gereja yang dikeluarkan pada tanggal 2 November 2000,
diserukan agar Papua dijadikan zona damai. Dimana proses pembangunan
kesejahteraan terus berjalan sementara upaya untuk menyelesaikan persoalan
politik Papua dijalankan secara damai. Pesan gereja ini selain menyampaikan
perubahan nama juga menyatakan menerima pernyataan BPAM Sinode dalam Sidang
Dewan Gereja se-dunia di Harare tanggal 3-14 Desember 1998 bahwa rakyat
Papua sesungguhnya menghendaki suatu kebebasan politik untuk mengatur diri
sendiri terlepas dari NKRI.

Sidang yang berlangsung sejak tanggal 26 Oktober 2000 dipimpin oleh Majelis
Sidang Pdt. W. Rumsarwir, Ibu Beatrikx Koibur, dr. Ukong dan Drs. Hukom
serta Sekretaris Persidangan Pdt. J. Imbiri, MTh telah ditutup semalam
(3/11/2000) oleh Bupati Sorong mewakili Gubuernur Papua. (ki)
Sumber:  KABAR IRIAN ("Irian News") www.kabar-irian.com

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***********************************************************************
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
atau
BCA Cab. Darmo Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838
***********************************************************************
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l    ATAU    unsubscribe eskolnet-l

Kirim email ke