'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''""' SARI BERITA : Jumat, 15 November 2000 ======================================== <> Kondisi Irja Matang Dijadikan Konflik <> 50 Ribu Anak Jalanan Akan Dikembalikan ke Keluarganya <> Forum Baku Bae Temui Akbar Tanjung <> Tekanan Politik Sudah Teratasi <> UNTAET Terbentur Kejaksaan Agung <> Jutaan Anak Indonesia Terancam Putus Sekolah ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ,,,,,,,,,,,, Kondisi Irja Matang Dijadikan Konflik ------------------------------------------ Jakarta, LippoStar Kondisi di Irian Jaya saat ini matang untuk dijadikan konflik. Sehingga diharapkan semua pihak bisa menahan diri dan menyelesaikan persoalan di Irian melalui upaya damai. Demikian dikemukakan Simon Patrice Morin, anggota DPR dari daerah Irian Jaya saat berbincang-bincang dengan Arinto Tri Wibowo dari LippoStar. Bagi Morin perdamaian di atas segalanya. Apabila terjadi kerusuhan dan pertumpahan darah dengan jalan apapun perdamaian akan menjadi sulit dicapai. "Kalau ada kelompok bersenjata dari masyarakat, hendaknya segera diajak untuk mengakhiri kekerasan karena kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah," ujarnya. Masalah ancaman disintegrasi Irian Jaya mulai meruak dahsyat ketika selama tiga hari, 3-6 Juli 1998 ratusan warga Biak mengibarkan bendera Bintang Kejora di atas menara air selama empat hari. Pada hari keempat, 6 Juli 1998, aparat keamanan melakukan serangan fajar terhadap ratusan warga Biak tersebut yang mempertahankan pengibaran Bintang Kejora. http://www.lippostar.com/img/lol.dll/lippo/en/channel/news/news_detail.jsp? BV_SessionID=@@@@1386988793.0976842149@@@@&BV_EngineID=jaljijkefhkbekfcfkcg chi.0&contentOID=1073808911&catName=Social+and+Political 50 RIBU ANAK JALANAN AKAN DIKEMBALIKAN KEPADA KELUARGANYA ------------------------------------------------ Jakarta, 14/12 (ANTARA) - Sekitar 50 ribu anak jalanan dan anak terlantar tersebar di 12 kota besar diharapkan kembali kepada keluarga menyusul pencanangan "Kampanye Sosial Penanganan Anak Jalanan dan Anak Terlantar" oleh Menkes dan Kesos Achmad Sujudi, di Jakarta, Kamis sore. Menkes dan Kesos Achmad Sujudi selaku Kepala Badan Kesejahteraan Sosial Nasional (BKSN) kepada pers, mengatakan, kampanye dimaksudkan agar para orang tua mampu tergugah untuk mengembalikan anak agar hidup bersama keluarga dan bersekolah sehingga menjadi generasi berkualitas. Sedangkan, bagi anak jalanan yang tidak memiliki orang tua atau keluarga, maka harus belajar setara SD dan SLTP di tempat penampungan "rumah singgah" yang telah didirikan BKSN, sehingga saat usia dewasa para anak sudah mampu bekerja mandiri. http://www.antara.co.id/topstory.asp?id=20001214215545D140824 Forum Baku Bae Temui Akbar Tanjung ------------------------------------------ Tanggal publikasi: 14/12/2000 16:29:30 eramuslim, Jakarta - Siang ini (14/120 sejumlah tokoh masyarakat Maluku yang tergabung dalam Forum Baku Bae bertemu Ketua DPR Akbar Tanjung di DPR untuk menindaklanjuti proses rekonsiliasi di Maluku sebagaimana yang pernah dibicarakan. Delegasi yang terdiri dari berbagai unsur ini, di antaranya perwakilan pengungsi, perempuan, tokoh masyarakat Maluku, tokoh agama, raja-raja, relawan yang membantu pengungsi, perwakilan pemuda, dan fasilitator dari LBH dan Kontras meminta dukungan dewan agar konflik di Maluku segera diakhiri. Dalam pertemuan itu, Forum Baku Bae meminta dewan agar menghidupkan kembali Panitia Kerja yang mengurusi masalah Maluku. Selain itu, Forum Baku Bae juga meminta dewan agar membentuk tim pencari fakta yang melibatkan berbagai unsur masyarakat untuk mengumpulkan berbagai informasi tentang konflik di Maluku. http://www.eramuslim.com/article/articleview/1932/ Tekanan Politik Sudah Teratasi -------------------------------------- koridor.com [15 Dec, 6:50] Presiden KH Abdurrahman Wahid mengemukakan, pihaknya tahun depan akan lebih banyak berkonsentrasi pada kerjasama internasional dan pembangunan ekonomi Indonesia karena tekanan politik di dalam negeri sudah mulai teratasi. "Karena masalah-masalah tekanan politik dalam negeri sudah mulai teratasi, Insya Allah, setelah Tahun Baru kita bisa berkonsentrasi pada masalah-masalah pembangunan," kata jurubicara Presiden, Wimar Witoelar mengutip pembicaraan Presiden Wahid dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Thailand Chuan Leekpai di Bangkok, Kamis petang, seperti dilansir Jawa Pos. Presiden Wahid bertemu PM Chuan Leekpai selama hampir satu jam di kantor perdana menteri Thailand tersebut. Kedatangan Kepala Negara RI ke Thailand --untuk keempat kalinya sejak terpilih sebagai Presiden RI-- untuk menerima gelar doktor kehormatan dari Institut Teknologi Asia (AIT), Bangkok. http://www.koridor.com/artikel.php/105865/7362f852df678fe48a6caeb4c0cbf2494 /976838013 UNTAET Terbentur Kejaksaan Agung ----------------------------------------- koridor.com [14 Dec, 18:29] Jaksa Agung Marzuki Darusman menegaskan, pihak United Nations Transition and Administration in East Timor-UNTAET tidak akan pernah melakukan tindakan hukum di Indonesia. Hal itu ditegaskan Marzuki Darusman usai rapat Konsultasi dengan Komisi I dan II DPR RI, Kamis (14/12) di gedung DPR/MPR RI Jakarta. Menurut Marzuki, UNTAET tidak akan melakukan penyelidikan langsung terhadap orang-orang (oknum) yang diduga telah melakukan pelanggara HAM tapi hanya meminta (merekomendasi) melalui Kejaksaan Agung terhadap sejumlah nama yang menurut UNTAET, mungkin terlibat dalam kasus pelanggaran HAM berat di Timor Timur. Jadi apa yang dilakukan oleh UNTAET, demikian dinyatakan Marzuki, hanyalah sekedar awal dari proses penyidikan yaitu pengumpulan keterangan-keterangan. "Tidak pernah ada satu kali pun UNTAET melakukan tindakan hukum Indonesia, semuanya dilakukan melalui pihak Kejagung," kilah Marzuki. http://www.koridor.com/artikel.php/105850/7362f852df678fe48a6caeb4c0cbf2494 /976842783 Jutaan Anak Indonesia Terancam Putus Sekolah ---------------------------------------------------- Mataram (Bali Post) - Pimpinan Pusat Yayasan Lembaga Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GN-OTA) Ny. Hj. Inten Suweno menyebutkan, sampai saat ini diperkirakan sedikitnya 8,5 juta anak di Indonesia terancam putus sekolah. Hal tersebut diungkapkan Inten Suweno kepada wartawan seusai pelantikan Pengurus Cabang Yayasan Lembaga GN-OTA NTB di Mataram, Kamis (14/12) kemarin. Dari 8,5 juta anak rawan putus sekolah, 3,2 juta di antaranya sampai saat ini belum memiliki orang tua asuh. Tingginya jumlah anak yang belum memiliki orang tua asuh kata Inten, disebabkan adanya kecenderungan jumlah orang tua asuh yang menurun. ''Penurunan jumlah orang tua asuh, sejak krisis melanda negara ini cukup banyak,'' katanya tanpa merinci jumlahnya. http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/2000/12/15/nusat1.htm "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *********************************************************************** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772 atau BCA Cab. Darmo Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838 *********************************************************************** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l