**************************
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
**************************
- Para Habib Kutuk Pemboman Gereja di Jakarta
- Teror Bom: Biadab, Anti Agama dan Anti Kemanusiaan
- Ledakan Keras di Samping St Joseph
- Ketua Umum HAMMAS: Ini Cara-cara Komunis
- Puluhan Korban Berjatuhan di Gereja
- Menteri Agama: Umat Jangan Terpancing Hasutan
`````````````````````````````````````````

Para Habib Kutuk Pemboman Gereja di Jakarta
---------------------------------------------------
Jakarta -- Para Ulama dan Habaib se-Jabotabek mengecam aksi pemboman
gereja-gereja di Jakarta pada waktu hampir bersamaan di malam Natal 2000.
"Kami mengutuk pemboman gereja," jelas Ketua Umum Ikatan Ulama dan Habaib
se-Jabotabek Habib Fuad Abdul Muhammad Al-Habsyi. Hal itu disampaikan Ketua
Umum Ikatan Ulama dan Habaib se-Jabotabek, Al-Habib Fuaad Abd Moch
Al-Habsyi di Jakarta, Minggu malam, seperti kutip Kompas. Menurut Fuad
peledakan itu adalah perbuatan pengecut yang tidak berperikemanusiaan dan
tidak punya malu terhadap dirinya sendiri. "Jelas, ini adalah perbuatan
tidak jantan yang tidak bertanggung jawab yang hendak mengundang kekacauan
di Indonesia," katanya. Untuk itu, Fuad meminta umat Islam hendaknya tidak
terpancing untuk melakukan tindakan yang dapat mencemarkan kesucian hari
besar keagamaan. Dikutip dari: www.berpolitik.com

Teror Bom Perbuatan Biadab Anti Agama dan Anti Kemanusiaan
---------------------------------------------------------------------
koridor.com [25 Dec, 6:12] Rangkaian teror bom yang dilakukan di sekitar
gereja menjelang perayaan Natal dan pada saat bersamaan ummat Islam tengah
menjalanka ibadah puasa, merupakan perbuatan biadab dan pengecut, anti
kemanusiaan dan anti agama. Demikian Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum
Indonesia (PBHI), Hendardi dalam siaran persnya yang diterima koridor.com,
Senin (25/12). Menurut Hendardi, aksi biadab tersebut dilakukan secara
terencana, terkomando dan teroganisir yang dilakukan oleh kelompok
profesional yang terbiasa dan ahli menggunakan alat-alat kekerasa dan
memiliki dana yang memadai. (chairul / hr). Dikutip dari:  www.koridor.com

Ledakan Keras di Samping St Joseph
----------------------------------------
Jakarta, LippoStar
Di samping Gereja Santo Joseph, tepatnya di depan Gedung Yayasan
Marsudirini, Jalan Matraman Raya 129 Jakarta,  terjadi ledakan cukup keras
sekitar pukul 20:45 BBWI. Menurut informasi yang diperoleh LippoStar di
tempat kejadian, diduga ada tujuh korban luka-luka, namun belum ada
pernyataan resmi dari pihak kepolisian. Sementara itu, Kapolda Metro Jaya
yang datang ke lokasi kejadian di Gereja Santo Joseph pada pukul 21:30
menyatakan sedang mencoba mencari penyebabnya. Kejadian ini kelihatannya
ada maksud-maksud tertentu untuk mengganggu ketenteraman umat kristiani
beribadat. "Berilah kesempatan pada polisi untuk mengungkap kejadian ini
lebih jauh. Saya kira ini perbuatan kelompok orang-orang yang punya maksud
tertentu," ujarnya. Hingga pukul 21:00, ada tujuh mobil yang hancur di
pelataran parkir gedung yayasan, yang semuanya merupakan mobil milik tamu
gereja yang sedang mengikuti Misa Malam Natal. Utuk sementara diperoleh
kabar, seorang korban dari Gereja Santo Yosef meninggal.(afs)
www.Lippostar.com

Ketua Umum HAMMAS: Ini Cara-cara Komunis
--------------------------------------------------
Ini cara-cara komunis; kata Muhammad Fajar Ketua Umum Himpunan Mahasiswa
Muslim Antar Kampus (HAMMAS) ketika dihubungi eramuslim, sehubungan dengan
pemboman yang melanda Indonesia di malam Natal. Fajar yang saat itu
berkeliling untung memantau situasi mengaku dirinya tidak kaget dengan aksi
pemboman ini. Karena memang sebelumnya ada teror pada umat Kristiani bahwa
di Jakarta akan ada teror pada malam natal. Itu akan dilakukan oleh kaum
muslim. Tapi di pihak kaum muslimin justru dihembuskan sebaliknya, akan ada
teror pada malam atau hari raya Idul Fitri. Itu bertujuan agar terjadi
konflik. Jadi isunya dibolak-balik, kata Fajar.  Fajar menarik kesimpulan
bahwa pelaku pemboman ini bukan dari kedua belah pihak (muslim-Kristen) .
Dia berani memastikan ini ulah orang-orang Komunis. (eman)
Dikutip dari: www.eramuslim.com

Puluhan Korban Berjatuhan di Gereja
----------------------------------------
Jakarta -- Pusat Pengolahan Data dan Informasi (PPDI)Pemda DKI hingga kini
telah mencatat sedikitnya terdapat 31 korban akibat ledakan bom yang
terjadi di beberapa Gereja di Jakarta. "Kami masih terus pantau," jelas
Kepala PPDI Pemda DKI Siahan. Menurut kepala Pusat Pengolahan Data dan
Informasi Pemda DKI Jakarta Raya Siahaan di balaikota menjelaskan bahwa 31
korban tersebut terdiri 18 laki-laki dan 13 perempuan. "Hingga kini
terdapat tiga orang tewas, yakni Roni Hariadi, Hendra Putra, dan Abdul
Karim," jelas Raya Siahan kepada antara. Sedangkan hasil pantaun
Berpolitik.Com angka korban lebih banyak lagi. Sekitar 40 korban luka
ringan. Karena tidak semua yang mengalami luka masuk rumah sakit. Bahkan
ada yang kena serpihan kaca langsung pulang dan ke rumah sakit. Mereka
sebagian besar korban dari 6 Gereja di Jakarta yang kena bom dilarikan ke
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat dan Rumah Sakit Santo
Coroulus, Jakarta Pusat. Mereka yang mengalami luka berat dan ringan
sekitar 14 orang dan 1 orang meninggal. Mereka yang dilarikan ke Rumah
Sakit Santo Coroulus; Carolous. Boby(13) Katedral, Salesius Pancor(25)
Santo Yosef, Iwan(38) Santo Yosef, Lidwina(31) Santo Yosef, Sugiarto(54)
Santo Yosef, Petrus Siswanto(47) Santo Yosef, Andriani(17) Katedral,
Felisia(21) Santo Yosef, Robertus Indri krisna(20) Santo Yosef,
Sumartono(20) Santo Yosef, Dessy(33) Katedral, Abdul Karim(37 meninggal)
Santo Yosef, Allen(29) Katedral, Novi(12) Katedral, Yuliani(14) Katedral.
Sedangkan korban yang dilarikan ke Rumah Sakit ada sekitar 15 orang dan 1
orang meninggal. Mereka adalah; M Hidayat (30) dari Santo Yosef, B Hendra
Putra (27) Santo Yosef, Mira Sariyani (35) Santo Yosef, Risai (22) Santo
Yosef, Candra (16) Santo Yosef, Mariska (10) Katedral, Zaimi (30) Katedral,
Febriono (34) Katedral, Chaerumisa (25) Katedral, Kania (4),  Rara (7)
Katedral, Safari (20) Katedral, Erwin Anwar (42) Katedral, dan Ny.
Tampubolon (45) Gereja Koinonia. Hingga kini, para korban sebagian sudah
ada yang pulang dari rumah sakit yang hanya mengalami luka ringan.
Sementara itu sebagian besar masih dirawat rumah sakit karena mengalami
luka berat. *** (lin/and/rin) Dikutip dari www.berpolitik.com

Menteri Agama Umat Jangan Terpancing Hasutan
------------------------------------------------------
detikcom - Jakarta, Menteri Agama Muhammad Tolchah Hasan menghimbau agar
umat beragama tidak terpancing dengan berbagai hasutan yang bertujuan untuk
mengadu domba antar umat beragama dan memecah persatauan bangsa. Tolchah
juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban ledakan bom.
Pernyatan Menag itu disampaikan lewat keterangan pres yang diterima
detikcom pada Senin (25/12/2000) pagi pukul 04.00 WIB. Keterangana pers itu
disampaikan sehubungan dengan terjadinya serangakain ledakan bom yang
menguncang Jakarta dan beberapa kota lain, sepanjang malam Natal. Menurut
Tolchah, peristiwa kekerasan tersebut, tak lain bertujuan untuk mengadu
domba antar umat beragama dan memecah belah perstauan dan kesatuan bangsa.
Oleh karena itu, ia mengharapakan agar umat beragama terus mempertahankan
dan bahkan meningkatkan kemampuan untuk mengedalikan diri dan tidak mudah
termakan hasutan. Selanjutnya Tolchah Hasan menyatakan rasa prihatin dan
penyesalan yang mendalam atas munculnya kejadian tersebut, di tengah-tengah
suasana umat Kritiani sedangn merayakan Hari Natal dan umat Islam menyambut
Hara Riaya Idul Fitri. “Kami menyampaikan rasa bela sungkawa yang
sedalam-dalamnya terhadap keluarga yang menjadi korban dari tindakan
kekerasan tersebut, dan mendoakan agar diberi ketabahan oleh Tuhan Yang
Maha Esa,” kata Tolchah Hasan. (diks) Dikutip dari: www.detik.com

Muhamadiyah: Waspadai”Skenario Jahat” Jelang Idul Fitri
----------------------------------------------------------------
Jakarta, LippoStar
Fungsionaris Pimpinan Pusat(PP) Muhammadiyah, Dr. Din Syamsuddin, mengimbau
umat Islam untuk mewaspadai "skenario jahat" menjelang Idul Fitri. "Kami
imbau umat Islam meningkatkan kewaspadaannya, terutama di sekitar hari raya
Idul Fitri," kata Din kepada pers di Jakarta, Senin (25/12)dini hari.
Serangkaian ledakan terjadi di sekitar gereja disejumlah tempat di
Indonesia, Minggu malam, saat umat Kristiani melakukan kebaktian malam
Natal. Kejadian itu menyebabkan 12 orang tewas dan puluhan luka-luka. Dalam
kondisi seperti saat ini, kewaspadaan internal sangat diperlukan agar
target adu domba antarumat beragama itu tidak sampai terwujud, katanya.
Dalam kesempatan itu, Din menyatakan bahwa Muhammadiyah sebagai salah satu
Ormas Islam terbesar di Indonesia mengutuk keras perusakan tempat-tempat
ibadah. "Teror bom di sejumlah tempat ibadah itu merupakan provokasi biadab
yang harus dihadapi bersama antara umat Islam dan Kristiani," kata Din yang
juga Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia itu. Menanggapi adanya tekad
sejumlah ormas pemuda yang ingin  terjun langsung mendampingi aparat
keamanan mengusut para pelaku terror serta menjaga keamanan, Din mengatakan
bahwa pihaknya akan mendukung sepenuhnya tekad itu.
"Kami bersama PBNU yang sudah tua ini hanya bisa mendukung sepenuhnya
keinginan mereka itu demi mencegah meluasnya teror," tukasnya.(ant/imm)
Dikutip dari: www.Lippostar.com

Pelaku Peledakan Bom adalah Kekuatan Orde Baru
------------------------------------------------------
Sumber: Keterangan Pers
detikcom - Jakarta, Melihat serangkain ledakan bom yang terjadi di Jakarta
dan beberapa kota lainnya, maka jelas kegiatan kekerasan ini dilakukan
secara terencana, terkomando dan terorganisasi serta didukung oleh
pendanaan yang kuat. Tak ada kekuatan lain yang mampu melakukan aksi macam
itu, kecuali kekuatan lama, alias kelompok Orde Baru. Kesimpulan tersebut
disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia
Indonesai (PBHI) Hendardi, lewat siaran pers yang diterima detikcom pada
Senin (25/12/2000) pukul 05.30 WIB. sehubungan dengan terjadinya rangkain
ledakan bom pada malam Natal. Menurut Hendardi, pelaku peledakan itu adalah
kelompok profesional dan ahli menggunakan alat-alat kekerasan, seperti
bahan peledak. Melihat rangkaian ledakan di beberapa kota, yang berlangsung
secara serentak, maka bisa dipastikan bahwa, “Aksi-aksi peledakan bom ini
didukung oleh pendanaan yang kuat,” katanya.  (diks) Dikutip dari:
www.detik.com

Ahmad Sumargono:
Soal Bom Guncang Indonesia, Gaya Komunis
-----------------------------------------------
Ini gerakan politik, tujuannya jelas memecah belah, demikian kata H. Ahmad
Sumargono, SE ketika dihubungi eramuslim. Lebih lanjut Gogon, (begitu biasa
disapa) mengaku terkejut terkejut ketika dikabari Danrem Jakarta Timur
bahwa dimalam Natal ini ada bom meledak di daerah-daerah hampir seluruh
Indonesia. Dirinya belakangan ini banyak mendengar isu-isu yang ramai bahwa
akan terjadi penyerangan oleh umat Kristiani dan mereka menyiapkan senjata
di Gereja-gereja. Tapi nyatanya isu itu terbalik dengan kenyataannya,
justru di malam Natal gereja-gereja di bom. Karena itu Ketua Partai Bulan
Bintang itu mengaku banyak teman-temannya yang ingin membuat bakti sosial
di Ambon banyak yang meminta perlindungan agar bisa melakukan kegiatannya
di Ambon pada hari raya idul fitri besok. Sumargono, menilai di Indonesia
sekarang ini banyak potensi konflik. Dalam kaitannya dengan kasus
pengeboman kali ini ada tiga golongan yang kemungkinan bisa dicurigai,
Pertama, Komunis yang sekarang ini mendapat angin. Kedua, Islam ekstrim
yang menilai sesuatu secara hitam putih dan Ketiga, gerakan Kristen
sendiri, Tapi dalam penilaian Gogon golongan yang ketiga ini tidak mungkin
melakukan pengeboman pada gereja untuk alasan apa pun karena disini mereka
minoritas, artinya sama saja dengan bunuh diri. Itu kemungkinan secara
ideologi. Tapi kalau secara politik, pelakunya bisa dari kalangan militer
pendukung Suharto yang  merasa diera Gus Dur ini mereka dihabisi. Ada juga
kemungkinannya ini untuk mengalihkan kelemahan-kelemahan Gus Dur. Hal ini
kalau dilakukan malah bisa mempercepat kejatuhan Gus Dur. Yang paling
mungkin ini adalah gerakan orang-orang sakit hati dan itu bertemu dengan
kepentingan militer. Karena yang bisa melakukan hal itu pasti militer,
apalagi ini terjadi di hampir seluruh Indonesia.  Jadi menurut Sumargono,
Target secara ideologi ada kaitannya dengan masalah Ambon. Sedangkan secara
Politik, adalah menimbulkan kekacauan. Lebih lanjut, Sumargono yang juga
anggota Komisi I itu menghimbau pada umat Islam agar di hari Raya Idul
Fitri nanti tetap meningkatkan kewaspadaan. Jangan terjebak karena bisa
saja ini provokasi. Dia juga menghimbau kepada aparat keamanan agar
mengadakan pengamanan lebih ketat. Jangan sampai kita jadi kambing hitam,
katanya. Dikutip dari: www.eramuslim.com

Gus Dur: Bom Malam Natal Upaya untuk Goyang Pemerintah
-----------------------------------------------------------------
Reporter: D. Sangga Buana detikcom - Jakarta, Presiden Gus Dur menilai
rangkaian tragedi pemboman di malam Natal di berbagai kota di negeri ini
merupakan upaya untuk menggoyang pemerintah. Presiden menduga pelaku
pemboman tersebut merupakan kelompok yang terorganisasi rapi. Gus Dur
menyampaikan pendapatnya dalam jumap pers sebelum bertolak ke Papua, di
Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Senin (25/12/2000).
Rentetan bom tersebut, menurut Gus Dur sebagai tindakan pihak yang
ketakutan bila pemerintahan satbil. Hal itu terjadi karena pemerintah akan
segera memasuki era kebangkitan ekonomi dan demokrasi yang baru. "Langkah
mereka adalah untuk menggoyang pemerintah dan menciptakan rasa takut dan
panik agar supaya pemerintah tak jalan. Ini adalah upaya yang timbul dari
berbagai golongan untuk menciptakan keadaan yang kalut," kata Presiden. Bom
di malam natal, menurut Gus Dur menunjukkan adanya pengorganisasian yang
rapi. Karenanya, Gus Dur menduga pelakunya terdiri dari beberapa kalangan
yang biasa  bekerjasama. Lantas Presiden menyerukan agar masyarakt tidak
panik, takut ataupun kalut. Dikutip dari:  www.detik.com

Gereja-Gereja di 7 Kota Dibom
----------------------------------
Jakarta -- Suara ledakan bom mewarnai Natalan tahun 2000 bagi umat
Kristiani Indonesia. Ledakan bom tidak hanya gereja-gereja di Jakarta,
tapi terjadi juga di 7 kota besar seluruh Indonesia. "Kejadian peledakan
bom memang tak hanya di Jakarta," jelas Kapolda DKI Metro Jaya Mayjen. Pol.
Moeljono S. Hal itu disampaikan Kapaldo Metro Jaya Mayjen Pol. Moeljono
saat melakukan kunjungan ke gereja-gereja di Jakarta yang kena peledakan
bom. Dalam keterangannya juga Kapolda meminta maaf atas kejadian ini.
Tampaknya, pelaku pengeboman gereja-gereja di Indonesia mempunyai skenario
yang sama. Mereka melakukan pemboman dalam waktu bersamaan. Kota-kota yang
mengalami nasib yang sama dengan Jakarta sebagai berikut. Kota Sukabumi,
Jawa Barat, tidak jauh dari DKI Jakarta. Kota Bandung, ibu kota provinsi
Jawa Barat, tidak begitu jauh degan DKI Jakarta. Kota Bekasi, Jawa Barat,
sangat dekat dengan DKI Jakarta. Kota Medan, provinsi Sumatera Utara. Kota
Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, dan Kota
Batam. Di Bekasi, tepatnya, ledakan terjadi di depan Gereja GKPI Jl Gunung
Gede Raya No 05/13, Kelurahan Kayu Rincini Jaya, Bekasi, Minggu malam.
Ledakan ini menyebabkan tiga orang menderita luka. Para korban yang
menderita luka-luka itu adalah Puspita (45) dan Liston Sianipar (26). Di
Sukabumi dua orang tewas dan 13 lainnya luka parah saat terjadi ledakan bom
di depan Gereja Sidang Kristus Sukabumi dan di dekat Gereja Huria
Kristen Batak Protestan (HKBP) Sukabumi, Minggu malam. Sementara itu,
Provinsi Irian Jaya tempat Presiden Abdurrahman Wahid  merayakan natalan
hari ini masih tampak aman-aman. Sejumlah aparat keamanan telah menjaga
ketat GOR Cendrawasih sebagai tempat kebaktian natalan. *** (num/wan)
Dikutip dari www.berpolitik.com

PBHI, Ormas Jakarta Mengutuk Peledakan Bom
----------------------------------------------------
Jakarta, LippoStar
Hampir secara bersamaan beberapa organisasi massa dan LSM di DKI Jakarta,
mengutuk keras aksi peledakan bom yang terjadi di lima lokasi tempat ibadah
di wilayah Jakarta, Minggu malam. Demikian siaran pers yang    diterima di
Jakarta, Senin(25/12), yang dipimpin oleh Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum
dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI), Hendardi. "Aksi tersebut merupakan
perbuatan biadab dan pengecut yang anti-kemanusiaan serta anti-agama,"
katanya. Lebih lanjut Hendardi menegaskan, aksi-aksi seperti itu harus
dilawan secara konsisten oleh seluruh komponen politik demokratik dan
kekuatan solidaritas masyarakat. Dalam pandangan PBHI, aksi tersebut dapat
disimpulkan dilakukan secara terencana, terkomando dan teorganisasi dengan
baik. "Aksi tersebut dilakukan secara terencana, terkomando dan
terorganisasi dengan memiliki 'network' yang solid, oleh suatu kelompok
profesional yang terbiasa dan ahli menggunakan alat-alat kekerasan serta
memiliki pendanaan yang memadai," tegas Hendardi. Menurut dia, unsur
kekuatan politik lama (Orde Baru) adalah pihak yang paling berkepentingan
untuk menggagalkan transisi politik ke arah demokrasi dan juga paling
berkemampuan melakukan aksi-aksi biadab tersebut. PBHI mendesak Presiden
Abdurrahman Wahid untuk lebih jelas menarik garis tebal dengan
kekuatan-kekuatan masa lalu dan memindahkan medan pencarian legitimasi
politiknya dari istana jalanan. Sementara Badan Interaksi Sosial Masyarakat
(Bisma) selain mengutuk aksi tersebut juga menyerukan kepada seluruh umat
beragama untuk tetap waspada dan tidak terpancing atas aksi ledakan bom
terebut. Sedangkan segenap komponen Ormas dan OKP Jakarta juga
mengeluarkan Komunike Jakarta yang isinya menyatakan prihatin dan duka cita
yang mendalam kepada para  keluarga korban ledakan bom tersebut.
Komunike Jakarta juga menghimbau kepada seluruh umat beragama untuk tetap
memiliki daya tolak terhadap kegiatan provokasi yang dilakukan oleh
orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Dari keterangan resmi pemda DKI
sampai Senin dini hari,  tercatat 31 korban yang terdiri 18 orang laki-laki
dan 13 orang perempuan akibat aksi ledakan bom di lima lokasi di wilayah
ibukota.  Sementara tiga orang tewas yakni Roni Haryadi, Abdul Karim dan
Hendra Purba. Sedangkan sedikitnya 22 orang dirawat di rumah
sakit.(ant/imm)  www.Lippostar.com

Ormas Islam Ambil Sikap Atas Pemboman di Malam Natal
---------------------------------------------------------------
eramuslim, Jakarta - Beberapa ormas Islam dan ormas pemuda Islam melakukan
pertemuan informal di Gedung Da'wah Muhammadiyah Jakarta, hari ini (25/12)
untuk merespons tindakan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab atas
pemboman gereja di beberapa daerah di Indonesia. Pada kesempatan itu,
Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) mengutuk keras tindakan biadab itu.
Hal ini dikatakan Andi Jamaro Dulung, salah seorang pengurus PBNU dalam
wawancara via  telpon kepada Metro TV. Menurut Andi Jamaro, peristiwa yang
terjadi hampir bersamaan di malam Natal itu merupakan tindakan provokasi
yang terencana dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Tujuan mereka
adalah untuk merusak hubungan antarumat beragama yang selama ini terbina.
Pada saat yang sama, Ketua PB HMI Fachruddin mengatakan pada pagi itu,
beberapa ormas pemuda Islam yang berkumpul di Gedung Da'wah Muhammadiyah
membuat pernyataan bersama atas persitiwa itu. Menurut Fachruddin,
peristiwa itu merupakan upaya untuk mengadu domba antarumat beragama. (sh)
Dikutip dari: www.eramuslim.com

Romo C Fallo: Umat Kristiani Tetap Tenang
-----------------------------------------------
Ketua Dewan Paroki Gereja (DPG) Santo Yosep, Romo Cornellius Fallo,
menghimbau Umat Kristiani agar      bersikap tenang dan tidak terpancing
tindakan provokator  yang melakukan peledakan di beberapa lokasi gereja di
Indonesia, pada malam Misa Natal ini. Hal itu disampaikannya, Minggu
(24/12) pukul 11:50 BBWI   kepada LippoStar di depan Gereja Santo Yosep,
Jalan Matraman Raya. Romo Cornellius yang didampingi seorang  anggota
pengurus DPG, Romo Petrus Paleh, menganggap tidakan pengeboman ini sebagai
upaya adu domba antar umat beragama yangg dilakukan oleh pihak-pihak yang
tidak menginginkan kedamaian di negeri ini. "Jelas ini upaya adu domba,
saya himbau umat untuk tidak  terpancing dan terprovokasi. Jangan ada upaya
balas dendam terhadap teman-teman yang besok ingin merayakan Idul Fitri,
karena jelas ini bukan tindakan mereka," ujarnya. (mal) Dikutip dari:
www.Lippostar.com

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***********************************************************************
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
atau
BCA Cab. Darmo Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838
***********************************************************************
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l    ATAU    unsubscribe eskolnet-l

Kirim email ke