************************** Laporkan Situasi lingkungan <[EMAIL PROTECTED]> Atau Hub Eskol Hot Line Telp: 031-5479083/84 ************************** - Para Habib Kutuk Pemboman Gereja di Jakarta - Teror Bom: Biadab, Anti Agama dan Anti Kemanusiaan - Ledakan Keras di Samping St Joseph - Ketua Umum HAMMAS: Ini Cara-cara Komunis - Puluhan Korban Berjatuhan di Gereja - Menteri Agama: Umat Jangan Terpancing Hasutan ````````````````````````````````````````` Para Habib Kutuk Pemboman Gereja di Jakarta --------------------------------------------------- Jakarta -- Para Ulama dan Habaib se-Jabotabek mengecam aksi pemboman gereja-gereja di Jakarta pada waktu hampir bersamaan di malam Natal 2000. "Kami mengutuk pemboman gereja," jelas Ketua Umum Ikatan Ulama dan Habaib se-Jabotabek Habib Fuad Abdul Muhammad Al-Habsyi. Hal itu disampaikan Ketua Umum Ikatan Ulama dan Habaib se-Jabotabek, Al-Habib Fuaad Abd Moch Al-Habsyi di Jakarta, Minggu malam, seperti kutip Kompas. Menurut Fuad peledakan itu adalah perbuatan pengecut yang tidak berperikemanusiaan dan tidak punya malu terhadap dirinya sendiri. "Jelas, ini adalah perbuatan tidak jantan yang tidak bertanggung jawab yang hendak mengundang kekacauan di Indonesia," katanya. Untuk itu, Fuad meminta umat Islam hendaknya tidak terpancing untuk melakukan tindakan yang dapat mencemarkan kesucian hari besar keagamaan. Dikutip dari: www.berpolitik.com Teror Bom Perbuatan Biadab Anti Agama dan Anti Kemanusiaan --------------------------------------------------------------------- koridor.com [25 Dec, 6:12] Rangkaian teror bom yang dilakukan di sekitar gereja menjelang perayaan Natal dan pada saat bersamaan ummat Islam tengah menjalanka ibadah puasa, merupakan perbuatan biadab dan pengecut, anti kemanusiaan dan anti agama. Demikian Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI), Hendardi dalam siaran persnya yang diterima koridor.com, Senin (25/12). Menurut Hendardi, aksi biadab tersebut dilakukan secara terencana, terkomando dan teroganisir yang dilakukan oleh kelompok profesional yang terbiasa dan ahli menggunakan alat-alat kekerasa dan memiliki dana yang memadai. (chairul / hr). Dikutip dari: www.koridor.com Ledakan Keras di Samping St Joseph ---------------------------------------- Jakarta, LippoStar Di samping Gereja Santo Joseph, tepatnya di depan Gedung Yayasan Marsudirini, Jalan Matraman Raya 129 Jakarta, terjadi ledakan cukup keras sekitar pukul 20:45 BBWI. Menurut informasi yang diperoleh LippoStar di tempat kejadian, diduga ada tujuh korban luka-luka, namun belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian. Sementara itu, Kapolda Metro Jaya yang datang ke lokasi kejadian di Gereja Santo Joseph pada pukul 21:30 menyatakan sedang mencoba mencari penyebabnya. Kejadian ini kelihatannya ada maksud-maksud tertentu untuk mengganggu ketenteraman umat kristiani beribadat. "Berilah kesempatan pada polisi untuk mengungkap kejadian ini lebih jauh. Saya kira ini perbuatan kelompok orang-orang yang punya maksud tertentu," ujarnya. Hingga pukul 21:00, ada tujuh mobil yang hancur di pelataran parkir gedung yayasan, yang semuanya merupakan mobil milik tamu gereja yang sedang mengikuti Misa Malam Natal. Utuk sementara diperoleh kabar, seorang korban dari Gereja Santo Yosef meninggal.(afs) www.Lippostar.com Ketua Umum HAMMAS: Ini Cara-cara Komunis -------------------------------------------------- Ini cara-cara komunis; kata Muhammad Fajar Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Muslim Antar Kampus (HAMMAS) ketika dihubungi eramuslim, sehubungan dengan pemboman yang melanda Indonesia di malam Natal. Fajar yang saat itu berkeliling untung memantau situasi mengaku dirinya tidak kaget dengan aksi pemboman ini. Karena memang sebelumnya ada teror pada umat Kristiani bahwa di Jakarta akan ada teror pada malam natal. Itu akan dilakukan oleh kaum muslim. Tapi di pihak kaum muslimin justru dihembuskan sebaliknya, akan ada teror pada malam atau hari raya Idul Fitri. Itu bertujuan agar terjadi konflik. Jadi isunya dibolak-balik, kata Fajar. Fajar menarik kesimpulan bahwa pelaku pemboman ini bukan dari kedua belah pihak (muslim-Kristen) . Dia berani memastikan ini ulah orang-orang Komunis. (eman) Dikutip dari: www.eramuslim.com Puluhan Korban Berjatuhan di Gereja ---------------------------------------- Jakarta -- Pusat Pengolahan Data dan Informasi (PPDI)Pemda DKI hingga kini telah mencatat sedikitnya terdapat 31 korban akibat ledakan bom yang terjadi di beberapa Gereja di Jakarta. "Kami masih terus pantau," jelas Kepala PPDI Pemda DKI Siahan. Menurut kepala Pusat Pengolahan Data dan Informasi Pemda DKI Jakarta Raya Siahaan di balaikota menjelaskan bahwa 31 korban tersebut terdiri 18 laki-laki dan 13 perempuan. "Hingga kini terdapat tiga orang tewas, yakni Roni Hariadi, Hendra Putra, dan Abdul Karim," jelas Raya Siahan kepada antara. Sedangkan hasil pantaun Berpolitik.Com angka korban lebih banyak lagi. Sekitar 40 korban luka ringan. Karena tidak semua yang mengalami luka masuk rumah sakit. Bahkan ada yang kena serpihan kaca langsung pulang dan ke rumah sakit. Mereka sebagian besar korban dari 6 Gereja di Jakarta yang kena bom dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat dan Rumah Sakit Santo Coroulus, Jakarta Pusat. Mereka yang mengalami luka berat dan ringan sekitar 14 orang dan 1 orang meninggal. Mereka yang dilarikan ke Rumah Sakit Santo Coroulus; Carolous. Boby(13) Katedral, Salesius Pancor(25) Santo Yosef, Iwan(38) Santo Yosef, Lidwina(31) Santo Yosef, Sugiarto(54) Santo Yosef, Petrus Siswanto(47) Santo Yosef, Andriani(17) Katedral, Felisia(21) Santo Yosef, Robertus Indri krisna(20) Santo Yosef, Sumartono(20) Santo Yosef, Dessy(33) Katedral, Abdul Karim(37 meninggal) Santo Yosef, Allen(29) Katedral, Novi(12) Katedral, Yuliani(14) Katedral. Sedangkan korban yang dilarikan ke Rumah Sakit ada sekitar 15 orang dan 1 orang meninggal. Mereka adalah; M Hidayat (30) dari Santo Yosef, B Hendra Putra (27) Santo Yosef, Mira Sariyani (35) Santo Yosef, Risai (22) Santo Yosef, Candra (16) Santo Yosef, Mariska (10) Katedral, Zaimi (30) Katedral, Febriono (34) Katedral, Chaerumisa (25) Katedral, Kania (4), Rara (7) Katedral, Safari (20) Katedral, Erwin Anwar (42) Katedral, dan Ny. Tampubolon (45) Gereja Koinonia. Hingga kini, para korban sebagian sudah ada yang pulang dari rumah sakit yang hanya mengalami luka ringan. Sementara itu sebagian besar masih dirawat rumah sakit karena mengalami luka berat. *** (lin/and/rin) Dikutip dari www.berpolitik.com Menteri Agama Umat Jangan Terpancing Hasutan ------------------------------------------------------ detikcom - Jakarta, Menteri Agama Muhammad Tolchah Hasan menghimbau agar umat beragama tidak terpancing dengan berbagai hasutan yang bertujuan untuk mengadu domba antar umat beragama dan memecah persatauan bangsa. Tolchah juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban ledakan bom. Pernyatan Menag itu disampaikan lewat keterangan pres yang diterima detikcom pada Senin (25/12/2000) pagi pukul 04.00 WIB. Keterangana pers itu disampaikan sehubungan dengan terjadinya serangakain ledakan bom yang menguncang Jakarta dan beberapa kota lain, sepanjang malam Natal. Menurut Tolchah, peristiwa kekerasan tersebut, tak lain bertujuan untuk mengadu domba antar umat beragama dan memecah belah perstauan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, ia mengharapakan agar umat beragama terus mempertahankan dan bahkan meningkatkan kemampuan untuk mengedalikan diri dan tidak mudah termakan hasutan. Selanjutnya Tolchah Hasan menyatakan rasa prihatin dan penyesalan yang mendalam atas munculnya kejadian tersebut, di tengah-tengah suasana umat Kritiani sedangn merayakan Hari Natal dan umat Islam menyambut Hara Riaya Idul Fitri. “Kami menyampaikan rasa bela sungkawa yang sedalam-dalamnya terhadap keluarga yang menjadi korban dari tindakan kekerasan tersebut, dan mendoakan agar diberi ketabahan oleh Tuhan Yang Maha Esa,” kata Tolchah Hasan. (diks) Dikutip dari: www.detik.com Muhamadiyah: Waspadai”Skenario Jahat” Jelang Idul Fitri ---------------------------------------------------------------- Jakarta, LippoStar Fungsionaris Pimpinan Pusat(PP) Muhammadiyah, Dr. Din Syamsuddin, mengimbau umat Islam untuk mewaspadai "skenario jahat" menjelang Idul Fitri. "Kami imbau umat Islam meningkatkan kewaspadaannya, terutama di sekitar hari raya Idul Fitri," kata Din kepada pers di Jakarta, Senin (25/12)dini hari. Serangkaian ledakan terjadi di sekitar gereja disejumlah tempat di Indonesia, Minggu malam, saat umat Kristiani melakukan kebaktian malam Natal. Kejadian itu menyebabkan 12 orang tewas dan puluhan luka-luka. Dalam kondisi seperti saat ini, kewaspadaan internal sangat diperlukan agar target adu domba antarumat beragama itu tidak sampai terwujud, katanya. Dalam kesempatan itu, Din menyatakan bahwa Muhammadiyah sebagai salah satu Ormas Islam terbesar di Indonesia mengutuk keras perusakan tempat-tempat ibadah. "Teror bom di sejumlah tempat ibadah itu merupakan provokasi biadab yang harus dihadapi bersama antara umat Islam dan Kristiani," kata Din yang juga Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia itu. Menanggapi adanya tekad sejumlah ormas pemuda yang ingin terjun langsung mendampingi aparat keamanan mengusut para pelaku terror serta menjaga keamanan, Din mengatakan bahwa pihaknya akan mendukung sepenuhnya tekad itu. "Kami bersama PBNU yang sudah tua ini hanya bisa mendukung sepenuhnya keinginan mereka itu demi mencegah meluasnya teror," tukasnya.(ant/imm) Dikutip dari: www.Lippostar.com Pelaku Peledakan Bom adalah Kekuatan Orde Baru ------------------------------------------------------ Sumber: Keterangan Pers detikcom - Jakarta, Melihat serangkain ledakan bom yang terjadi di Jakarta dan beberapa kota lainnya, maka jelas kegiatan kekerasan ini dilakukan secara terencana, terkomando dan terorganisasi serta didukung oleh pendanaan yang kuat. Tak ada kekuatan lain yang mampu melakukan aksi macam itu, kecuali kekuatan lama, alias kelompok Orde Baru. Kesimpulan tersebut disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesai (PBHI) Hendardi, lewat siaran pers yang diterima detikcom pada Senin (25/12/2000) pukul 05.30 WIB. sehubungan dengan terjadinya rangkain ledakan bom pada malam Natal. Menurut Hendardi, pelaku peledakan itu adalah kelompok profesional dan ahli menggunakan alat-alat kekerasan, seperti bahan peledak. Melihat rangkaian ledakan di beberapa kota, yang berlangsung secara serentak, maka bisa dipastikan bahwa, “Aksi-aksi peledakan bom ini didukung oleh pendanaan yang kuat,” katanya. (diks) Dikutip dari: www.detik.com Ahmad Sumargono: Soal Bom Guncang Indonesia, Gaya Komunis ----------------------------------------------- Ini gerakan politik, tujuannya jelas memecah belah, demikian kata H. Ahmad Sumargono, SE ketika dihubungi eramuslim. Lebih lanjut Gogon, (begitu biasa disapa) mengaku terkejut terkejut ketika dikabari Danrem Jakarta Timur bahwa dimalam Natal ini ada bom meledak di daerah-daerah hampir seluruh Indonesia. Dirinya belakangan ini banyak mendengar isu-isu yang ramai bahwa akan terjadi penyerangan oleh umat Kristiani dan mereka menyiapkan senjata di Gereja-gereja. Tapi nyatanya isu itu terbalik dengan kenyataannya, justru di malam Natal gereja-gereja di bom. Karena itu Ketua Partai Bulan Bintang itu mengaku banyak teman-temannya yang ingin membuat bakti sosial di Ambon banyak yang meminta perlindungan agar bisa melakukan kegiatannya di Ambon pada hari raya idul fitri besok. Sumargono, menilai di Indonesia sekarang ini banyak potensi konflik. Dalam kaitannya dengan kasus pengeboman kali ini ada tiga golongan yang kemungkinan bisa dicurigai, Pertama, Komunis yang sekarang ini mendapat angin. Kedua, Islam ekstrim yang menilai sesuatu secara hitam putih dan Ketiga, gerakan Kristen sendiri, Tapi dalam penilaian Gogon golongan yang ketiga ini tidak mungkin melakukan pengeboman pada gereja untuk alasan apa pun karena disini mereka minoritas, artinya sama saja dengan bunuh diri. Itu kemungkinan secara ideologi. Tapi kalau secara politik, pelakunya bisa dari kalangan militer pendukung Suharto yang merasa diera Gus Dur ini mereka dihabisi. Ada juga kemungkinannya ini untuk mengalihkan kelemahan-kelemahan Gus Dur. Hal ini kalau dilakukan malah bisa mempercepat kejatuhan Gus Dur. Yang paling mungkin ini adalah gerakan orang-orang sakit hati dan itu bertemu dengan kepentingan militer. Karena yang bisa melakukan hal itu pasti militer, apalagi ini terjadi di hampir seluruh Indonesia. Jadi menurut Sumargono, Target secara ideologi ada kaitannya dengan masalah Ambon. Sedangkan secara Politik, adalah menimbulkan kekacauan. Lebih lanjut, Sumargono yang juga anggota Komisi I itu menghimbau pada umat Islam agar di hari Raya Idul Fitri nanti tetap meningkatkan kewaspadaan. Jangan terjebak karena bisa saja ini provokasi. Dia juga menghimbau kepada aparat keamanan agar mengadakan pengamanan lebih ketat. Jangan sampai kita jadi kambing hitam, katanya. Dikutip dari: www.eramuslim.com Gus Dur: Bom Malam Natal Upaya untuk Goyang Pemerintah ----------------------------------------------------------------- Reporter: D. Sangga Buana detikcom - Jakarta, Presiden Gus Dur menilai rangkaian tragedi pemboman di malam Natal di berbagai kota di negeri ini merupakan upaya untuk menggoyang pemerintah. Presiden menduga pelaku pemboman tersebut merupakan kelompok yang terorganisasi rapi. Gus Dur menyampaikan pendapatnya dalam jumap pers sebelum bertolak ke Papua, di Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Senin (25/12/2000). Rentetan bom tersebut, menurut Gus Dur sebagai tindakan pihak yang ketakutan bila pemerintahan satbil. Hal itu terjadi karena pemerintah akan segera memasuki era kebangkitan ekonomi dan demokrasi yang baru. "Langkah mereka adalah untuk menggoyang pemerintah dan menciptakan rasa takut dan panik agar supaya pemerintah tak jalan. Ini adalah upaya yang timbul dari berbagai golongan untuk menciptakan keadaan yang kalut," kata Presiden. Bom di malam natal, menurut Gus Dur menunjukkan adanya pengorganisasian yang rapi. Karenanya, Gus Dur menduga pelakunya terdiri dari beberapa kalangan yang biasa bekerjasama. Lantas Presiden menyerukan agar masyarakt tidak panik, takut ataupun kalut. Dikutip dari: www.detik.com Gereja-Gereja di 7 Kota Dibom ---------------------------------- Jakarta -- Suara ledakan bom mewarnai Natalan tahun 2000 bagi umat Kristiani Indonesia. Ledakan bom tidak hanya gereja-gereja di Jakarta, tapi terjadi juga di 7 kota besar seluruh Indonesia. "Kejadian peledakan bom memang tak hanya di Jakarta," jelas Kapolda DKI Metro Jaya Mayjen. Pol. Moeljono S. Hal itu disampaikan Kapaldo Metro Jaya Mayjen Pol. Moeljono saat melakukan kunjungan ke gereja-gereja di Jakarta yang kena peledakan bom. Dalam keterangannya juga Kapolda meminta maaf atas kejadian ini. Tampaknya, pelaku pengeboman gereja-gereja di Indonesia mempunyai skenario yang sama. Mereka melakukan pemboman dalam waktu bersamaan. Kota-kota yang mengalami nasib yang sama dengan Jakarta sebagai berikut. Kota Sukabumi, Jawa Barat, tidak jauh dari DKI Jakarta. Kota Bandung, ibu kota provinsi Jawa Barat, tidak begitu jauh degan DKI Jakarta. Kota Bekasi, Jawa Barat, sangat dekat dengan DKI Jakarta. Kota Medan, provinsi Sumatera Utara. Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, dan Kota Batam. Di Bekasi, tepatnya, ledakan terjadi di depan Gereja GKPI Jl Gunung Gede Raya No 05/13, Kelurahan Kayu Rincini Jaya, Bekasi, Minggu malam. Ledakan ini menyebabkan tiga orang menderita luka. Para korban yang menderita luka-luka itu adalah Puspita (45) dan Liston Sianipar (26). Di Sukabumi dua orang tewas dan 13 lainnya luka parah saat terjadi ledakan bom di depan Gereja Sidang Kristus Sukabumi dan di dekat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Sukabumi, Minggu malam. Sementara itu, Provinsi Irian Jaya tempat Presiden Abdurrahman Wahid merayakan natalan hari ini masih tampak aman-aman. Sejumlah aparat keamanan telah menjaga ketat GOR Cendrawasih sebagai tempat kebaktian natalan. *** (num/wan) Dikutip dari www.berpolitik.com PBHI, Ormas Jakarta Mengutuk Peledakan Bom ---------------------------------------------------- Jakarta, LippoStar Hampir secara bersamaan beberapa organisasi massa dan LSM di DKI Jakarta, mengutuk keras aksi peledakan bom yang terjadi di lima lokasi tempat ibadah di wilayah Jakarta, Minggu malam. Demikian siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin(25/12), yang dipimpin oleh Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI), Hendardi. "Aksi tersebut merupakan perbuatan biadab dan pengecut yang anti-kemanusiaan serta anti-agama," katanya. Lebih lanjut Hendardi menegaskan, aksi-aksi seperti itu harus dilawan secara konsisten oleh seluruh komponen politik demokratik dan kekuatan solidaritas masyarakat. Dalam pandangan PBHI, aksi tersebut dapat disimpulkan dilakukan secara terencana, terkomando dan teorganisasi dengan baik. "Aksi tersebut dilakukan secara terencana, terkomando dan terorganisasi dengan memiliki 'network' yang solid, oleh suatu kelompok profesional yang terbiasa dan ahli menggunakan alat-alat kekerasan serta memiliki pendanaan yang memadai," tegas Hendardi. Menurut dia, unsur kekuatan politik lama (Orde Baru) adalah pihak yang paling berkepentingan untuk menggagalkan transisi politik ke arah demokrasi dan juga paling berkemampuan melakukan aksi-aksi biadab tersebut. PBHI mendesak Presiden Abdurrahman Wahid untuk lebih jelas menarik garis tebal dengan kekuatan-kekuatan masa lalu dan memindahkan medan pencarian legitimasi politiknya dari istana jalanan. Sementara Badan Interaksi Sosial Masyarakat (Bisma) selain mengutuk aksi tersebut juga menyerukan kepada seluruh umat beragama untuk tetap waspada dan tidak terpancing atas aksi ledakan bom terebut. Sedangkan segenap komponen Ormas dan OKP Jakarta juga mengeluarkan Komunike Jakarta yang isinya menyatakan prihatin dan duka cita yang mendalam kepada para keluarga korban ledakan bom tersebut. Komunike Jakarta juga menghimbau kepada seluruh umat beragama untuk tetap memiliki daya tolak terhadap kegiatan provokasi yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Dari keterangan resmi pemda DKI sampai Senin dini hari, tercatat 31 korban yang terdiri 18 orang laki-laki dan 13 orang perempuan akibat aksi ledakan bom di lima lokasi di wilayah ibukota. Sementara tiga orang tewas yakni Roni Haryadi, Abdul Karim dan Hendra Purba. Sedangkan sedikitnya 22 orang dirawat di rumah sakit.(ant/imm) www.Lippostar.com Ormas Islam Ambil Sikap Atas Pemboman di Malam Natal --------------------------------------------------------------- eramuslim, Jakarta - Beberapa ormas Islam dan ormas pemuda Islam melakukan pertemuan informal di Gedung Da'wah Muhammadiyah Jakarta, hari ini (25/12) untuk merespons tindakan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab atas pemboman gereja di beberapa daerah di Indonesia. Pada kesempatan itu, Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) mengutuk keras tindakan biadab itu. Hal ini dikatakan Andi Jamaro Dulung, salah seorang pengurus PBNU dalam wawancara via telpon kepada Metro TV. Menurut Andi Jamaro, peristiwa yang terjadi hampir bersamaan di malam Natal itu merupakan tindakan provokasi yang terencana dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Tujuan mereka adalah untuk merusak hubungan antarumat beragama yang selama ini terbina. Pada saat yang sama, Ketua PB HMI Fachruddin mengatakan pada pagi itu, beberapa ormas pemuda Islam yang berkumpul di Gedung Da'wah Muhammadiyah membuat pernyataan bersama atas persitiwa itu. Menurut Fachruddin, peristiwa itu merupakan upaya untuk mengadu domba antarumat beragama. (sh) Dikutip dari: www.eramuslim.com Romo C Fallo: Umat Kristiani Tetap Tenang ----------------------------------------------- Ketua Dewan Paroki Gereja (DPG) Santo Yosep, Romo Cornellius Fallo, menghimbau Umat Kristiani agar bersikap tenang dan tidak terpancing tindakan provokator yang melakukan peledakan di beberapa lokasi gereja di Indonesia, pada malam Misa Natal ini. Hal itu disampaikannya, Minggu (24/12) pukul 11:50 BBWI kepada LippoStar di depan Gereja Santo Yosep, Jalan Matraman Raya. Romo Cornellius yang didampingi seorang anggota pengurus DPG, Romo Petrus Paleh, menganggap tidakan pengeboman ini sebagai upaya adu domba antar umat beragama yangg dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak menginginkan kedamaian di negeri ini. "Jelas ini upaya adu domba, saya himbau umat untuk tidak terpancing dan terprovokasi. Jangan ada upaya balas dendam terhadap teman-teman yang besok ingin merayakan Idul Fitri, karena jelas ini bukan tindakan mereka," ujarnya. (mal) Dikutip dari: www.Lippostar.com "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *********************************************************************** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772 atau BCA Cab. Darmo Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838 *********************************************************************** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l