''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''" SARI BERITA : Jumat, 16 Februari 2001 ===================================== <> Respon Pemerintah Serius Mengenai Memorandum dan Reformasi Total <> FRI Minta Empat Tokoh Dinginkan Suasana <> Pemerintah Indonesia Sudah Mati Klinis <> Setelah Sigit Harjojudanto Hari Ini, Kejagung Periksa Tutut <> ICW DESAK KAPOLRI USUT PENGGUNAAN DANA BULOG OLEH GOLKAR ```````````````````````````` Respon Pemerintah Serius Mengenai Memorandum dan Reformasi Total ---------------------------- koridor.com [16 Feb, 3:08] Instruksi Presiden kepada jajarannya untuk mempersiapkan respon pemerintah, tidak hanya menyangkut memorandum DPR. Respon juga menyangkut tuntutan elemen masyarakat untuk melaksanakan reformasi total, kata Susilo Bambang Yudhoyono. "Presiden telah mengintruksikan pada jajaran pemerintah untuk mempersiapkan respon terhadap berbagai hal, seperti memorandum DPR, tuntutan mahasiswa dan elemen masyarakat lain untuk reformasi total dan lain-lain, yang tentunya harus dipersiapkan dengan baik," ujar Menko Polsoskam usai Rakor Polsoskam di Jakarta, Kamis (15/2). Yodhoyono menjelaskan, saat ini pemerintah tengah menyusun sebuah tim yang oleh Presiden disebut sebagai tim politik dan tim hukum. Diharapkan tim ini dapat menyusun posisi dan sikap pemerintah tentang berbagai hal, termasuk memorandum DPR. http://www.koridor.com/artikel.php/108635/93e00d429dd4b08c7274faed96cf42524 /982294652 Jumat, 16/2/2001, 09:33 FRI Minta Empat Tokoh Dinginkan Suasana ---------------------- Semarang, LippoStar Forum Rektor Indonesia (FRI) pekan depan akan menemui empat tokoh puncak kekuasaan yakni Presiden Abdurrahman Wahid, Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri, Ketua DPR RI Akbar Tandjung, dan Ketua MPR Amien Rais. Ketua FRI Prof Ir Eko Budihardjo MSc di Semarang Jumat (16/2)menjelaskan, kepada empat tokoh tersebut FRI akan menyampaikan saran agar secara bersama-sama mereka bisa mendinginkan suasana yang cenderung terus memanas. Januari lalu FRI telah menemui tokoh-tokoh itu dengan maksud yang tidak jauh berbeda, namun belum bisa bertemu dengan Amien Rais yang kala itu sedang melakukan kunjungan ke luar Pulau Jawa. http://www.lippostar.com/img/lol.dll/news/news_detail.jsp Kopitime - Jumat, 2/16/2001 10:34:04 AM bbwi Pemerintah Indonesia Sudah Mati Klinis ---------------------- Pemerintahan Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), saat ini dinilai sudah "mati klinis". Penilaian ini ditegaskan oleh pengamat sosial politik Riswandha Imawan, seusai menjadi salah satu pembicara pada Seminar dan Lokakarya yang diselenggarakan oleh Universitas Warmadewa, di Denpasar. Penilaian Rhiswanda didasarkan pada kondisi obyektif bangsa saat ini. Dimana pemerintahan Gus Dur dinilai tidak mampu mengakomodasi kekuatan mayoritas yang ada di Indonesia, khususnya kekuatan wakil rakyat yang ada di lembaga Legislatif. "Permasalahan utama bangsa yang muncul saat ini justru ada pada diri Gus Dur sendiri. Karena ciri-ciri dari politik Gus Dur adalah selalu melakukan cara "kick and run" serta selalu mengatakan sudah menyelesaikan berbagai konflik dengan pihak-pihak yang terlibat, tapi pada sisi yang lain, semua pernyataan Gus Dur selalu dibantah oleh orang yang dikatakan Gus Dur diajak untuk dialog," urai Riswandha. http://www.kopitime.com/kopihot/indexhot.asp Setelah Sigit Harjojudanto Hari Ini, Kejagung Periksa Tutut Reporter: Ananda Ismail ---------------------- detikcom - Jakarta, Putri tertua Soeharto, Siti Hardiyanti Indra Rukmana alias Tutut kembali harus menjalani pemeriksaan. Tutut akan diperiksa Kejaksaan Agung sehubungan kasus KKN Pertamina Balongan. Tutut, yang pernah menjabat Menteri Sosial itu, akan diperiksa sehubungan kasus pipanisasi Pulau Jawa. Rencananya, Tutut akan diperiksa pukul 09.00 WIB, Jumat (16/2/2001) di Gedung Bundar, Kejaksaan Agung, Jl Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan. Terkait kasus 159 kasus dugaan korupsi di Pertamina yang sedang diteliti tim pemeriksa Kejagung, sudah dipastikan 22 kasus di antaranya berindikasi korupsi. Rinciannya, 13 kasus di tingkat penyelidikan dan 9 kasus di tingkat penyidikan. Tersangkanya sejauh ini 'baru' dua orang yakni mantan Dirut Pertamina Faisal Abda'oe dan Dirut PT Triharsa Bimanusa Tunggal (TBT) Rosano Barrack. Rabu (14/2/2001) lalu, adik kandung Tutut, Sigit Harjojudanto, juga memenuhi panggilan Kejagung sebagai saksi dalam kasus KKN Pertamina Balongan. Namun Sigit membantah dirinya terlibat kasus KKN proyek Export Oriented (Exor) I Pertamina Balongan. http://www.detik.com/peristiwa/2001/02/16/2001216-084013.shtml ICW DESAK KAPOLRI USUT PENGGUNAAN DANA BULOG OLEH GOLKAR Thursday, February 15, 2001/7:52:52 PM --------------------------- Jakarta, 15/2 (ANTARA) - ICW (Indonesia Corruption Watrch) mendesak Kapolri Jenderal Pol S Bimantoro segera mengusut tuntas kasus penggunaan dana non-budgeter Bulog untuk kampanye Partai Golkar. "Kami menuntut Kapolri segera usut tuntas kasus penggunaan dana non-budgeter Bulog untuk kampanye Golkar. Penggunaan dana Bulog untuk kampanye partai merupakan tindak pidana korupsi dan melanggar peraturan pembatasan sumbangan dana Parpol," kata koordinator ICW Teten Masduki dalam pernyataan yang dikeluarkan di Jakarta, Kamis. Tuduhan penggunaan dana Bulog oleh Golkar mencuat setelah Menhan Mahfud MD mengatakan Golkar terlibat penggunaan dana non-budgeter Bulog sebesar Rp90miliar pada Pemilu 1999, namun kemudian para petinggi partai tersebut membantah dengan argumentasi keuangan DPP Golkar untuk Pemilu 1999 sudah diaudit akuntan publik dan hasilnya dilaporkan ke MA serta KPU. Menurut ICW, pemeriksaan Polri harus ditujukan kepada aliran dana Bulog dan bukan terhadap kas Golkar. ICW menunjuk laporan IFES (International Foundation for Electoral System) pada 1 Desember 1999 yang berjudul "Politik Uang: Peraturan Dana Politik di Indonesia" di mana disebutkan Partai Golkar adalah salah satu parpol yang tidak menyerahkan laporan akhir tahun. http://www.antara.co.id/topstory.asp?id=20010215195252D150994 "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *********************************************************************** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772 atau BCA Cab. Darmo Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838 *********************************************************************** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l