*************************
Laporkan Situasi lingkungan
<[EMAIL PROTECTED]>
Atau Hub Eskol Hot Line
Telp: 031-5479083/84
*************************

"Gereja Elim - Poso Dibakar Massa, 1 Tewas"
````````````````````````````````````

Sejak pukul 17.00, 23 April 2001, Gedung Gereja Jemaat Elim mulai dilempari
dengan batu oleh sekelompok masyarakat dari Desa Pandajaya Kecamatan Pamona
Selatan, Kabupaten Poso. Masyarakat Kristen desa Pandayora (tetangga desa
Pandajaya) melaporkan kejadian ini pada kepolisian setempat, Polisi hanya
datang mengusir pelaku-pelaku pelempar gedung Gereja dan tidak ada yang
ditangkap.

Setelah polisi meninggalkan tempat itu pelemparan kembali terjadi. Pukul
19.00 waktu setempat gedung Gereja tersebut dibakar oleh massa dari desa
Pandajaya. Selain gedung gereja tersebut juga dibakar sejumlah tujuh rumah
orang Kristen yang ada di sekitar gereja tersebut.

Selain pembakaran gereja ada juga peledakan bom yang dilakukan oleh massa
di Pandajaya.  Pada Jam 03.00 dinihari tanggal 24 April 2001 tiba satu truk
pasukan Brimob di tempat kejadian dan masih ada massa yang membakar gereja
tetapi tidak ada yang ditangkap.

Pada saat tim Crisis Center tiba di tempat kejadian ternyata ada satu regu
pasukan Brimob yang menjaga lorong atau jalan untuk masuk ke lokasi gereja
(Kira-kira 250 M dari jalan jalur Trans Sulawesi) sementara itu massa yang
membakar Gereja masih berada di sekitar gereja tersebut. Crisis Center GKST
menanyakan pada salah seorang Anggota Brimob ditempat tersebut, mengapa
massa yang membakar Gerja tidak ditangkap, hanya dijawab bahwa menunggu
perintah Kapolsek Pamona Selatan.

Kapolda Sulawesi Tengah berada di Pendolo pada hari itu, tetapi tidak
menuju ke tempat kejadian. Kapolda hanya mempercayakan kepada Kapolres Poso
untuk meninjau langsung ke tempat kejadian. Tim Crisis Center menemui
Kapolda Sulawesi Tengah yang sementara berada di Rumah Makan Anggrek
Pendolo. Tim Crisis Center sempat menyatakan kepada Kapolda bahwa Crisis
Center meragukan bahkan tidak percaya terhadap apa yang akan dilaporkan
Kapolres Poso kepada Kapolda Sulteng. Hal ini terbukti, karena media massa
"Mercu Suar" yang terbit keesokan harinya menyatakan bahwa yang dibakar di
desa Pandajaya bukan Gereja, melainkan rumah Pendeta. Pemberitaan ini
benar-benar dusta dan sangat melecehkan orang Kristen yang sudah bersusah
payah membangun gereja tersebut. Crisis Center tidak bisa dibohongi, karena
Crisis Center mengadakan investigasi langsung dan masuk ke dalam
puing-puing gereja yang dibakar tersebut; bahkan Crisis Center berhasil
memfoto dan merekam kondisi Gereja tersebut dengan memakai Handycam.

Crisis Center GKST juga sempat menanyakan kepada Kapolda yang saat itu
didampingi oleh beberapa anggotanya; Kenapa para pelaku sampai dengan saat
ini belum ditangkap. Jawaban Kapolda bahwa Polisi masih menunggu kepastian
siapa pelakunya, barulah akan dilakukan tindakan kepolisian (sampai berita
ini diturunkan belum ada satupun pelaku yang ditangkap). Namun demikian
Crisis Center sempat merekam 3 orang dari kelompok massa yang menjaga dan
menguasai lokasi gedung gereja Elim yang terbakar.

Sumber: Crisis Center GKST

Salam dan doa,
Eskol Net

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***********************************************************************
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
atau
BCA Cab. Darmo Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838
***********************************************************************
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l    ATAU    unsubscribe eskolnet-l

Kirim email ke