''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
 SARI BERITA : Rabu, 23 Mei 2001
===================================
* Arifin Tebar Konflik?
  Picu Permusuhan Wahid-Mega
* ICW : Tolak gagasan pemutihan korupsi
* Ketua PB NU:
  Belum Ada Pemimpin yang Layak Dicontoh Perilaku Politiknya
* Gus Dur-Mega Saling Konfirmasi
* Dolar Perlu Diwaspadai
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Arifin Tebar Konflik?
Picu Permusuhan Wahid-Mega
===========================
koridor.com [23 May 2001, 4:15] Sesungguhnya, Ketua Fraksi PDIP di DPR RI,
Arifin Panigoro, mesti lebih bertindak arif. Sebab, pernyataannya tentang
Presiden Wahid telah mengecewakan Wapres Megawati, bisa saja hanya berdasar
informasi sepihak saja.
Sebagai pimpinan fraksi terbesar di DPR RI, Arifin seyogianya melakukan
cross check terlebih dulu ihwal ketidakhadiran Presiden Abdurrahman Wahid
pada pertemuan orang-orang kabinet, Minggu (20/5), juga informasi
seolah-olah Wapres Megawati dihalang-halangi bertemu massa PDIP di Bali dan
Malang di hari yang sama.
Terhadap dua hal ini, Juru Bicara-Jubir Kepresidenan, Yahya Staqub, Selasa
(22/5), terpaksa harus mengeluarkan pernyataan resmi dari Istana Merdeka.
http://www.koridor.com/artikel.htm/112601

Rabu, 23/5/2001, 06:47 WIB
ICW : Tolak gagasan pemutihan korupsi
Laporan Woro Yudhi Anggraini
=====================================
satunet.com - Pemerintah dan DPR harus menolak gagasan pemutihan kekayaan
negara yang dikorupsi di dalam pembahasan RUU Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi.
Karena gagasan tersebut sangat dicurigai merupakan kepanjangan suara
koruptor di tingkat elit yang sedang melobi pemerintah dan DPR. "Jika
pemerintah dan DPR menerima gagasan tersebut berarti mereka mengabaikan
rasa keadilan masyarakat dan menghindari reformasi substansial dalam
penegakkan hukum," kata Koordinator Badan Pekerja Indonesian Corruption
Watch (ICW), Teten Masduki dalam siaran pers yang diterima satunet.com.
http://satunet.com/artikel/isi/01/05/23/52439.html

Ketua PB NU:
Belum Ada Pemimpin yang Layak Dicontoh Perilaku Politiknya
23 May 2001 0:29:32 WIB
========================================================
TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU)
bidang Hubungan Antar Lembaga, DR Haji Andi Jamaro Dulung, Msc, menilai
para pemimpin baik dulu maupun sekarang belum layak dicontoh perilaku
politiknya. Termasuk Presiden Wahid sendiri. Selama ini, kata Dulung yang
ditemui Tempo di kantor PB NU, Jakarta, Selasa (22/5) malam, banyak
pemimpin umat yang tidak mementingkan umatnya sendiri.
Sebenarnya, kata Dulung, NU acapkali memberi teguran kepada Presiden Wahid
untuk menjaga sikap dan tutur kata atau lebih baik diam dan tidak
mengeluarkan pernyataan yang kontroversial. Hanya saja, kata dia, teguran
ini tidak pernah disampaikan secara terbuka melalui media. Tapi
dikatakannya jika diperlukan bukan tidak mungkin teguran dibuka kepada
publik. Selama ini teguran yang disampaikan, ujar Dulung, sebagian diterima
sebagian ditolak oleh Presiden.
http://www.tempo.co.id/news/2001/5/23/1,1,2,id.html

Gus Dur-Mega Saling Konfirmasi
Reporter: Tim detikcom
==============================
detikcom - Jakarta, Presiden Gus Dur tiba di kediaman Mega, JL Teuku Umar
27 Jakarta Pusat pukul 08.00 WIB lengkap dengan iring-iringan mobil
Paspampres dan mobil kesehatan. Dalam sarapan kali ini, Gus Dur dan Mega
akan saling konfirmasi.
Gus Dur datang ke rumah Mega dengan menumpang mobil dinas Mercedes dengan
nomor polisi B 2044 AR. Di belakang iring-iringan mobilnya tampak mobil
kesehatan merek Holden warna biru metalik. Di dalam mobil ini, disiapkan
berbagai alat kesehatan dilengkapi dengan obat-obatan. Mobil kesehatan ini
selalu mengikuti kepergian Gus Dur dalam melakukan pertemuan-pertemuan
penting.
http://www.detik.com/peristiwa/2001/05/23/2001523-082955.shtml

May. 23, 2001 08:11:32 WIB
Dolar Perlu Diwaspadai
Reporter/Penulis: Edi Winarto
=============================
* BI Kehabisan `Peluru` Intervensi
JAKARTA, Mandiri - Para analis mengingatkan pelaku pasar agar mewaspadai
pergerakan dolar di pasar uang pagi ini, meski kurs rupiah Selasa (22/5)
kemarin menguat 20 poin. Sebab, gejolak fluktuasi pada rupiah diramal masih
akan terjadi akibat sentimen yang bersifat kejutan. Nilai tukar rupiah di
pasar uang pagi ini diramal pada resisten kisaran Rp11.400 sampai Rp11.420
per dolar AS.
Apalagi, lanjut beberapa analis Bank Indonesia (BI) sudah mulai kehabisan
"peluru" untuk mendongkrak nilai tukar rupiah. Hal ini mengacu pernyataan
Gubernur BI Syahril Sabirin kepada DPR bahwa BI kini hanya mengandalkan SBI
untuk meredam rupiah. Pasalnya devisa sudah terkuras untuk intervensi.
http://www.mandiri.com/?


"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***********************************************************************
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
atau
BCA Cab. Darmo Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838
***********************************************************************
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l    ATAU    unsubscribe eskolnet-l

Kirim email ke