''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
 SARI BERITA : Sabtu, 2 Juni 2001
=================================
<> Gus Dur: "Saya Tidak Akan Mundur"
<> Bimantoro Melawan Presiden
<> Krisis Politik di Indonesia Cemaskan AS
<> Presiden Harus Mengubah Pejabat Polsoskam
<> AS Tambah Bantuan pada Indonesia US$ 150 Juta

"Saya Tidak Akan Mundur"
-----------------------------
Gus Dur - SM/dok
JAKARTA- Presiden Wahid tidak keberatan dengan SI MPR pada 1 Agustus,
asalkan yang menjadi agenda tidak membahas hubungan antara badan
legislatif, eksekutif dan yudikatif. Untuk itu Presiden memberi waktu
kepada MPR hingga Jumat (8/6), untuk merumuskan kembali agenda SI MPR itu.
"Silakan SI, asal jangan membicarakan hal-hal yang menyangkut hubungan
pihak legislatif, eksekutif dan yudikatif. Jangan sampai ada. Itu saya
kasih tempo sampai Jumat yang akan datang. Bagaimana setelah itu, nanti
kita lihat," ungkap dia dalam dialog seusai salat Jumat di Masjid
Al-Munawaroh, Ciganjur, Jaksel, kemarin.
Dalam pada itu, keesokan pagi ketika menghadiri peringatan Hari Lahir
Pancasila di Istana Negara, Presiden Wahid kembali menegaskan, dia tidak
akan mundur, lagi-lagi dengan alasan jika dia mundur 6 provinsi akan
menyatakan merdeka.
http://www.suaramerdeka.com/harian/0106/02/nas2.htm

Bimantoro Melawan Presiden
-------------------------------
Menolak Disuruh Mundur
koridor.com [1 Jun 2001, 22:31] "Saya tidak dalam kapasitas untuk
mengajukan surat permohonan pengunduran diri. Karena, mengenai masalah
Kapolri dan bukan Kapolri, itu harus ada persetujuan DPR RI," tegas Kapolri
Jenderal Polisi S Bimantoro, Jumat (1/6) petang.
Pernyataan ini, dapat dianggap merupakan sebuah bentuk 'perlawanan'-nya
terhadap Presiden Abdurrahman Wahid yang memintanya untuk mengundurkan
diri.
Bimantoro kepada wartawan dalam siaran persnya, di Mabes Polri, Jakarta,
selanjutnya menjelaskan, pada pukul 15.30 WIB, Jumat (1/6), dirinya
dipanggil ke Istana Merdeka. Lalu kepadanya Presiden Wahid mengemukakan,
berdasarkan desakan lembaga swadaya masyarakat-LSM dan sebagian besar
organisasi kemasyarakatan-Ormas, Kapolri harus diganti.
http://www.koridor.com/artikel.htm/113070

Krisis Politik di Indonesia Cemaskan AS
--------------------------------------------
Washington -
Amerika Serikat mendesak Indonesia menyelesaikan krisis politik secara
damai, mengingatkan perjuangan Presiden Abdurrahman Wahid melawan
impeachment menggambarkan ujian berat bagi proses demokrasi yang baru
tumbuh di Indonesia.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Philip Reeker, Rabu (30/5)
mengatakan, pemerintah AS secara seksama mengamati tiap kejadian di
Indonesia. "AS berharap dapat menyaksikan Indonesia mencapai penyelesaian
krisis politik, idealnya dengan cara meningkatkan rekonsiliasi dan
pemerintahan yang efektif," katanya. "Apa pun hasilnya, kami akan mendukung
tiap resolusi yang dapat dicapai melalui cara-cara damai dan
konstitusional," tambahnya.
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2001/6/1/m3.html

Presiden Harus Mengubah Pejabat Polsoskam
------------------------------------------------
1 Jun 2001 22:56:26 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Menteri Pertahanan Mahfud MD menyarankan
Presiden Abdurrahman Wahid untuk mengadakan perubahan pejabat di bidang
politik dan keamanan, terutama jajaran pimpinan TNI, bila Presiden ingin
mengeluarkan dekrit. Tanpa perubahan pejabat-pejabat puncak itu dekrit
tidak akan bisa berjalan dengan efektif. "Dekrit itu harus disertai dengan
perubahan-perubahan pejabat di bidang keamanan. Kalau itu mau dilakukan
juga, termasuk perubahan menteri pertahanannya," kata Mahfud dalam
silaturahmi dengan wartawan di Departemen Pertahanan, Jumat (1/6).
Mahfud menyatakan, ia sudah berulangkali menyampaikan kepada Presiden agar
tidak mengeluarkan dekrit. Karena itu bukan langkah terbaik yang bisa
dilakukan. Tetapi bila Presiden bersikeras untuk melakukan Dekrit, ia minta
Presiden mengganti pejabat-pejabat yang ada dengan orang yang loyal dan
berani melakukan tindakan tegas dan keras. "Ya, dong terutama TNI (harus
diganti). Kemudian itu Menhannya barangkali, lalu Mendagrinya barangkali,
yang betul-betul bisa menangani soal politik dan keamanan. Kalau tanpa itu,
nanti malah dekritnya tidak jalan," kata Mahfud.
http://www.tempo.co.id/news/2001/6/1/1,1,40,id.html

AS Tambah Bantuan pada Indonesia US$ 150 Juta
-------------------------------------------------------
Sabtu, 02 Juni 2001, @05:57 WIB
Jakarta -- Kedutaan Besar Amerika Serikat, atas nama Departemen Pertanian
AS, mengumumkan tambahan dana sebesar 150 juta dollar untuk program jaminan
kredit ekspor Commodity Credit Corporation's Export Credit Guarantee
Program (GSM-102) untuk tahun fiskal 2001, kepada Indonesia.
Sehingga total alokasi dana untuk tahun fiskal 2001 menjadi US$ 650 juta.
Program GSM-102 menyediakan jaminan kredit untuk mendukung ekspor komoditas
pertanian A.S.
Dengan tambahan dana sebesar 150 juta dollar ini, maka importir produk
pertanian Indonesia dan eksportir A.S. akan dapat mempertahankan dan
mengembangkan lebih lanjut hubungan dagang di bidang pertanian yang sudah
kuat itu. Komoditas utama yang diperdagangkan mencakup kedelai, kapas,
gandum, bungkil hewani dan bungkil padi-padian. *** (ais)
http://www.berpolitik.com/article.pl?sid=101/06/02/0557257

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***********************************************************************
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
atau
BCA Cab. Darmo Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838
***********************************************************************
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l    ATAU    unsubscribe eskolnet-l

Kirim email ke