'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
 SARI BERITA : Senin, 25 Juni 2001
==================================
* Pontianak Rusuh: Kamp Pengungsi Madura Dibakar
* Kamp 8000 Pengungsi Madura Dibakar
* Pemerintah jangan Diskriminatif terhadap PTS
* Amien Rais Disambut Demo di Bandung
* Gus Dur Mendarat Darurat di Darwin
* HAM Fatwa:
Tandatangan Gus Dur Tak Sah Karena Cacat Netra
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pontianak Rusuh: Kamp Pengungsi Madura Dibakar
------------------------------------------------------
Reporter: Maryadie
detikcom - Pontianak , Pontianak rusuh kembali. Puluhan gubuk-gubuk di kamp
pengungsian warga Madura di kawasan GOR Pontianak Jl.Ahmad Yani Pontianak,
Minggu (24/6/2001) pagi dibakar massa. Peristiwa menyedihkan ini dipicu
oleh tewasnya seorang anak, Ferry (8) yang dikeroyok di Jl.Sutoyo,
Pontianak. Cerita bermula ketika seorang warga Pontianak, Busrah bersama
istrinya, Hadijah dan anaknya Ferry mengendarai motor melintas di kawasan
GOR Pontianak Sabtu (23/6/2001) malam pukul 20.30 WIB. Ketika melewati
Jl.Sutoyo, mereka tiba-tiba dicegat 4 orang tak dikenal. Pencegat itu
memaksa merampas motor Busrah. Mereka pun mengeroyok keluarga Busrah dan
memukuli keluarga itu dengan kayu.
http://www.detik.com/peristiwa/2001/06/24/2001624-125333.shtml

Kamp 8000 Pengungsi Madura Dibakar
-----------------------------------------
PONTIANAK (Waspada): Kerusuhan kembali mengoyak Pontianak. Sekelompok massa
di Ibu Kota Kalimantan Barat itu membakar hingga hangus tempat penampungan
(kamp) 8000 pengungsi korban kerusuhan Sambas asal Madura di kawasan
Gelanggang Olah Raga Bumi Khatulistiwa, Ahad (24/6) pagi.
Aparat keamanan yang terdiri dari satuan Brigade Mobil Kepolisian Daerah
Kalbar dan TNI sedang menengahi kedua kelompok massa yang tengah bertikai.
Menurut sumber SCTV, kerusuhan ini dipicu tewasnya seorang warga lokal
bernama Feri Fermansyah, bocah berusia enam tahun pad a pukul 23:00 Sabtu
malam. Ketika itu, bocah tersebut bersama kedua orang tuanya Busrah dan
Hadijah sedang melintas di lokasi pengun gsi mengenderai sepeda motor.
Entah kenapa, sekonyong-konyong, mereka dihadang empat pengungsi yang
mendadak memukul orang tua korban. Tapi, pukulan itu luput dan justru
mengenai Feri. http://www.waspada.com/news/2001/06/24/200106241h.asp

Pemerintah jangan Diskriminatif terhadap PTS
---------------------------------------------------
Mataram (Bali Post) -
Saat ini tidak ada lagi dikotomi antara PTS (Perguruan Tinggi Swasta) dan
PTN (Perguruan Tinggi Negeri), kecuali pebedaan antara bidang studi yang
terakreditasi dan yang tidak. Karena itu pemerintah jangan lagi bersikap
diskriminatif terhadap PTS, mengingat hal itu akan berdampak pada
penyelenggaraan pendidikan. Demikian dikemukakan Wakil Ketua Asosiasi
Perguruan Tinggi Swasta (Aptisi) NTB, Drs. Halus Mandala, M.Hum, Sabtu
(23/6).
Menurut Halus, PTS sudah mengalami beragam persoalan berat sejak perintisan
hingga pengelolaannya. Berbagai persoalan itu terkait dengan aspek
pendanaan yang cukup besar, yang harus dikeluarkan secara swadaya. Namun
dalam perlakuan yang diterima PTS, ternyata pemerintah cenderung
diskriminatif. Dia mencontohkan, salah satunya dalam proyek-proyek
penelitian, belum ada PTS yang mendapatkan perhatian, kecuali pertama kali
diterima Universitas Muhammadiyah.
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2001/6/25/nt1.htm

Amien Rais Disambut Demo di Bandung
------------------------------------------
BANDUNG- Setelah mobil dinasnya diinjak-injak oleh salah seorang oknum
mahasiswa Universitas Mercu Buana Jakarta pertengahan Juni lalu, Ketua MPR
RI Amien Rais kembali didemo oleh puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan
tinggi di Bandung, seusai mengikuti seminar nasional bertema penyelamatan
bangsa di Hotel Panghegar Bandung, Sabtu kemarin.
Di hadapan Amien Rais yang juga Ketua Umum PAN itu, tidak kurang dari 20
mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Bandung (FMB) melakukan aksi
mereka dengan meneriakkan yel-yel dan lagu-lagu. Mereka menuntut agar
kekonyolan para elite politik yang membodohi rakyat segera dihentikan.
Dalam aksi itu mereka memasang poster yang berisi tuntutan kepada para
elite politik untuk menghentikan pertengkaran politik. Bunyi poster-poster
itu, antara lain ''Cabut Dwi Fungsi TNI/Polri'', ''Elite Politik, Jangan
Bohongi Rakyat,'' dan ''Elite Politik Harus Tahu Diri.''
http://www.suaramerdeka.com/harian/0106/25/nas11.htm

Gus Dur Mendarat Darurat di Darwin
-----------------------------------------
DARWIN, Mandiri - Pesawat Boeing 707 milik TNI AU, yang membawa Presiden
Abdurrahman Wahid dan rombongan, dalam perjalanan menuju Sydney terpaksa
melakukan pendaratan darurat di Darwin, Senin pagi, akibat kerusakan pada
mesin nomor 4. Pesawat TNI AU itu mendarat di Darwin pada pukul 03:15 WIB
atau pukul 04:30 waktu setempat.
Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden Wahju Muryadi, yang ikut dalam
rombongan, mengatakan kepada pers bahwa sekarang sedang diupayakan mencari
jalan keluar agar Presiden dan rombongan tetap bisa ke Sydney atau langsung
ke Canberra.
PT Garuda Indonesia sedang berusaha mendatangkan pesawat dari Bandara
terdekat ke Darwin. Wahju mengatakan sampai sekarang belum diketahui
bagaimana kelanjutan pelaksanaan kunjungan Gus Dur ke Sydney.
http://www.mandiri.com/

HAM Fatwa:
Tandatangan Gus Dur Tak Sah Karena Cacat Netra
-------------------------------------------------------
MEDAN (Waspada): Ketua DPP PAN HAM Fatwa mengatakan, tragedi hukum dan
politik telah terjadi di Indonesia, karena menurut hukum Perdata tanda
tangan Gus Dur sebagai Presiden RI tidak sah, sebab yang bersangkutan
menderita cacat netra, sehingga tidak mengetahui masalah apa yang
ditandatanganinya.
Hal itu diungkapkan Ketua DPP PAN HAM Fatwa didampingi Ketua DPW PAN Sumut
Drs Ibrahim Sakty Batubara, Ketua DPD PAN Medan Drs Adi Munasip, MM, Ketua
Umum DPP BM PAN Yahdil Abdi Harahap, SH dan Ketua BM PAN Sumut Isfan F
Fachruddin, SE dalam jumpa pers di Sekretariat DPD PAN Medan Jalan
Setiabudi Minggu (24/6) sore.
Mengutip ahli hukum dan pengacara yang baru memberikan penjelasan
kepadanya, kata HAM Fatwa, dia telah mengetahui bahwa menurut hukum Perdata
seseorang yang cacat netra tidak sah tandatangannya.
http://www.waspada.com/news/2001/06/24/2001062410h.asp

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***********************************************************************
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
atau
BCA Cab. Darmo Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838
***********************************************************************
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l    ATAU    unsubscribe eskolnet-l

Kirim email ke