```````````````````````````
Sari Berita : Kamis, 19 Juli 2001
^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^^*^*^*^*^*
* 33 Ribu Pasukan Siaga Amankan Jatim
* Presiden: Golkar Bisa Dibubarkan
* 5.000 Kiai NU Datang Ke Jakarta
* Gus Dur: Golkar Minta Jatah Menteri 20 Orang
* Presiden Mengaku Punya Senjata Rahasia
* Dekrit Besok, Berlaku 30 Juli
* Sikap tidak tegas Jepang soal Kyoto disayangkan

33 Ribu Pasukan Siaga Amankan Jatim
------------------------------------------
Surabaya - Surabaya Post
Jangan memanfaatkan momen Sidang Istimewa (SI) MPR untuk menggoyang Jatim.
Asal tahu saja, untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya gejolak politik
di propinsi ini, aparat keamanan mulai Kamis (19/7) akan menggelar pasukan
gabungan dari TNI dan Polri.
Pasukan yang akan digelar ini jumlahnya tidak main-main. Jika saat
menghadapi Memorandum II yang digelar hanya sekitar 12.000 prajurit, kali
ini yang siap mengamankan SI MPR mencapai 33.000 prajurit.
Pasukan yang digelar itu merupakan gabungan dari Polri --termasuk bantuan
Brimob dari Polda Jateng dan Polda Bali--, aparat Kodam V/Brawijaya,
Kostrad dan pasukan yang disiapkan TNI AL. Keputusan melipatgandakan jumlah
aparat pengamanan SI sendiri diambil dalam rapat koordinasi jajaran
keamanan dan pertahanan se-Jatim di Gedung Mahameru Mapolda Jatim, Jl.
Achmad Yani, Rabu (18/7) pagi. http://www.surabayapost.co.id

Presiden: Golkar Bisa Dibubarkan
------------------------------------
JAKARTA, Mandiri - Presiden Abdurrahman Wahid mendesak Mahkamah Agung (MA)
agar segera melakukan uji material (judicial review) Keppres 92/99 tentang
Keputusan Pemilu 1999. Pasalnya, hasil pemilu tersebut hanya disetujui 17
di antara 48 anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU). Padahal, semestinya,
hasil pemilu disahkan minimal 2/3 jumlah anggota KPU itu. Uji material itu
diajukan ke MA oleh Beni Akbar Fatah, mantan anggota KPU dari Partai Buruh
Nasional, pada Mei 2001 lalu. "Saya tanya Seskab apakah kedudukan ketetapan
presiden (saat itu dijabat B.J. Habibie, Red) yang mengesahkan hasil pemilu
yang tidak lengkap atau cacat hukum. Seskab mengatakan itu tetap berjalan
dalam kenyataan ada dan diikuti semua orang, termasuk partai-partai yang
menutup mata saat itu," kata Presiden Abdurrahman Wahid saat talk show
bersama putri Bung Karno Rachmawati Soekarnoputri di ruang kredensial
Istana Merdeka Jakarta tadi malam.  http://www.mandiri.com/?

5.000 Kiai NU Datang Ke Jakarta
--------------------------------------
JAKARTA (Waspada): Sekitar 5.000 kiai Nahdlatul Ulama (NU) diperkirakan
akan hadir di Jakarta untuk suatu pertemuan pada 22 Juli dan Pondok
Pesantren Ass-Syidiqiyah sudah pula menyatakan kesiapan untuk menampung
mereka.
Kami sudah siap seratus persen," kata Sekretaris Jenderal Ass-Syidiqiyah,
Ustad Anas Tahir di Jakarta Rabu (18/7), tanpa menyebut materi pertemuan.
Meskipun menyatakan siap seratus persen, namun persiapan yang dilakukan di
pondok pesantren Cabang Batu Ceper tersebut, saat ini baru sampai pada
tahap mengusung tenda-tenda, yang akan digunakan pada acara pembukaan.
Tenda-tenda itu rencananya akan didirikan pada Kamis besok.
NU adalah ormas Islam terbesar di Indonesia, bahkan juga di dunia, dengan
sekitar 30 juta umat. Presiden KH Abdurrahman 'Gus Dur' Wahid pernah
menjadi ketua umum ormas ini.
http://www.waspada.com/news/2001/07/18/2001071810h.asp

Gus Dur: Golkar Minta Jatah Menteri 20 Orang
-----------------------------------------------------
Reporter: Ananda Ismail
detikcom - Jakarta, Pertemuan Presiden Gus Dur dengan Akbar Tandjung dan
Hamzah Haz beberapa waktu lalu ternyata menghasilkan deal politik. Menurut
Gus Dur, Akbar akan mengajukan 20 kader Golkar untuk masuk kabinet.
"Saya katakan pada Bang Akbar dan Pak Hamzah, tolong kirim nama-nama yang
akan menjadi menteri. Mau kirim berapa kek terserah? Saya dengar Bang Akbar
akan mengajukan 20 orang," ujar Gus Dur dalam dialog dengan tokoh-tokoh
parpol di Istana Negara, yang disiarkan TVRI, Rabu (18/7/2001) malam.
Namun Gus Dur menambahkan, dirinya akan menyeleksi secara ketat nama-nama
yang diajukan itu. "Nanti saya lihat siapa yang bersih dan tidak terlibat
KKN. Yang terlibat KKN jangan harap akan saya pakai," tegas Gus Dur.
http://www.detik.com/peristiwa/2001/07/19/2001719-072041.shtml

Presiden Mengaku Punya Senjata Rahasia
--------------------------------------------
Dekrit Efektif 31 Juli pukul 18.00 WIB
koridor.com [19 Jul 2001, 7:00] Presiden Abdurrahman Wahid mengemukakan
dialog harus dilakukan atas dasar kesadaran. Namun apabila tidak ada
kesadaran, mau tidak mau harus digunakan kekuatan, karena dalam politik itu
yang penting adalah fakta adanya kekuatan.
"Faktanya kekuatan ada pada pihak eksekutif. Tapi kekuatan ini jangan
digunakan, disimpan sebagai kekuatan saja jangan digunakan," jelas Kepala
Negara dalam wawancaranya dengan TVRI, Rabu (18/7).
Sementara itu Presiden juga menyebutkan, selain dekrit keadaan darurat,
masih memiliki 'senjata' dalam menghadapi upaya penyudutan dirinya saat
ini.
"Ada dekrit atau tidak nanti senjata ini dipakai. Tapi saya tidak katakan
sekarang apa. Kata peribahasa Arab, rahasiamu adalah tawananku. Kalau kau
lepaskan rahasia itu maka kau yang jadi tawananku," ungkapnya.
http://www.koridor.com/artikel.htm/114793

Dekrit Besok, Berlaku 30 Juli
---------------------------------
JAKARTA (Waspada): Presiden Abdurrahman Wahid menegaskan lagi, jika tidak
tercapai kompromi politik, besok Jumat (20/) pukul 18:00, dia akan
mengumumkan 'keadaan darurat sipil', namun berlakunya 30 Juli pukul 18:00.
"Pada tanggal 20 (Juli) akan saya umumkan keadaan darurat kalau tidak
tercapai kompromi. Tapi itu baru mulai berlaku terhitung 30 Juli," kata
Kepala Negara di depan para jawara dan ulama Banten saat berkunjung ke
kediaman aktor film Ratno Timoer di Jalan Duren Tiga No 45, Jakarta
Selatan, Rabu (18/7).
Pada kesempatan tersebut Presiden Wahid menyatakan dengan baru akan
diberlakukannya 'keadaan darurat' pada 30 Juli, masih ada kurun waktu
tambahan 11 hari lagi untuk bisa mencapai kompromi politik, sebelum
digelarnya Sidang Istimewa MPR yang bila tidak dipercepat dijadwalkan
digelar pada 1 Agustus.
Presiden lebih lanjut menyatakan dirinya berharap dalam kurun waktu
tersebut akan tercapai kompromi dan tidak perlu ada yang 'berkeras hati'.
Karena, pencapaian kompromi bukanlah melanggar UUD.
http://www.waspada.com/news/2001/07/18/2001071812h.asp

Sikap tidak tegas Jepang soal Kyoto disayangkan
-----------------------------------------------------
19 Jul 01 09:24 WIB (Astaga.com)
Laporan Djandjan Saputra
satunet.com - Sikap Jepang yang tidak tegas menghadapi dominasi AS dalam
hal Protokol Kyoto sangat disayangkan. Seharusnya Jepang, dengan dukungan
dari negara-negara berkembang dan Uni Eropa, mengambil sikap jelas.
"Pelangi sangat menyayangkan Jepang sebagai negara besar yang independen
tidak dapat mengambil sikap tegas," kata Agus P Sari, Presiden Direktur
Yayasan Pelangi, Kamis.
Lebih lanjut Agus meminta Indonesia ikut berperan dalam membangun rasa
percaya diri Jepang untuk melawan AS melalui lobi. "Sebagai negara yang
memiliki hubungan erat dengan Jepang, Indonesia dapat bertemu dengan
delegasi Jepang untuk mengetahui agenda tersembunyi mereka," kata Agus yang
saat ini berada di Bonn untuk mengikuti konferensi tentang protokol
tersebut (17-27 Juli).
http://idlive1.astaga.com/warta/terkini/artikel.php?article_id=68704

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***********************************************************************
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
atau
BCA Cab. Darmo Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838
***********************************************************************
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l    ATAU    unsubscribe eskolnet-l

Kirim email ke