Mudah2an ada kerjasama soal nuklir buat menanggulangi krisis energi di indo. 
Btw pakar nuklir di iran hebat2 yah?
Salam

-----Original Message-----
From: sakinah syauqi <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: 2008-03-12 16:35:12 GMT+08:00
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [islamalternatif] dia adalah saudara saya

Ahmadinejad Puja-Puji SBY 


Laporan Mochamad Elman Dari Teheran, Iran
TEHERAN - Diawali upacara militer yang berlangsung sederhana, Presiden Susilo 
Bambang Yudhoyono diterima di Kantor Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad kemarin 
pukul 07.30 waktu setempat atau sekitar pukul 11.00 WIB. 

Begitu turun dari mobil di halaman kantor, sebuah gedung dua lantai, SBY 
langsung dirangkul dan dicium kedua pipinya oleh Ahmadinejad. "Ini pagi yang 
indah, pertemuan ini diridai Allah subhana wata’ala," kata SBY kemudian 
diterjemahkan ke bahasa Iran oleh penerjemah yang berdiri di sampingnya.

Ahmadinejad yang memakai jas lengkap -minus dasi- tampak tersenyum. Keduanya 
berdiri di samping foto poster SBY ukuran besar yang dipasang di depan kantor 
kepresidenan. SBY dan Ahmadinejad yang bertubuh ramping itu lalu menaiki tangga 
kantor kepresidenan untuk melakukan pembicaraan empat mata.

Sambutan terhadap SBY benar-benar hangat. Sepanjang jalan menuju kantor 
kepresidenan, foto poster SBY terpampang di mana-mana. Jalanan Teheran sangat 
minim iklan komersial. Yang banyak justru foto pemimpin spritual dan revolusi 
Islam Iran almarhum Ayatollah Khomeini dan pemimpin spiritual (Supreme Leader) 
Ali Khamenei. 

Namun, khusus menyambut SBY, foto ukuran besar itu sudah menyambut delegasi 
Indonesia saat tiba di Bandara Internasional Mehraba, Senin (10/3).

Agenda pertemuan SBY kemarin, selain membahas masalah politik dan keamanan 
internasional, juga membicarakan kerja sama ekonomi kedua negara. Delegasi 
presiden yang dibawa dalam kunjungan ke Iran, antara lain, Ny Hj Ani Bambang 
Yudhoyono, Mensesneg Hatta Radjasa, Menlu Hassan Wirajuda, Menperdag Marie Elka 
Pangestu, Menteri Agama Maftuh Basyuni, dan Utusan Khusus Presiden untuk Timur 
Tengah Alwi Shihab. Dari kalangan pengusaha tampak antara lain Ketua Kadin Moh. 
S. Hidayat, Dirut PT Pertamina Ari Sumarno, serta Dirut PT Garuda Indonesia 
Emirsyah Satar.

Pada kunjungan SBY ke kantor kepresidenan kemarin, ibu negara Ani SBY tidak 
terlihat. Yang juga menarik, semua staf kepresidenan dan protokoler harus 
memakai busana longgar dan penutup kepala. Tak terkecuali Menteri Perdagangan 
Marie Pangestu yang tampak anggun dengan jarik batik, kebaya, kerudung merah 
muda.

Ahmadinejad terkesan sangat girang menyambut SBY. Boleh jadi itu terkait 
keputusan Indonesia mengambil sikap tidak mendukung (abstain) Resolusi 1747 
Dewan Keamanan PBB yang memberi sanksi lebih berat untuk program nuklir Iran. 
Saat pengambilan suara di Dewan Keamanan Selasa (4/3), Indonesia menjadi lonely 
nation karena menjadi satu-satunya negara yang bersikap abstain. 14 negara 
lainnya mendukung resolusi.

Karena itu, saat dipertemukan dengan semua anggota delegasi, tak semua mendapat 
ciuman dari Ahmadinejad. Tapi, giliran Menlu Hassan dan Utusan Khusus Timur 
Tengah Alwi Shihab, keduanya dipeluk dan dihadiahi ciuman.

Perhatian terhadap kehadiran SBY sangat besar. Ini terlihat dari puluhan 
wartawan lokal dan internasional yang meliput. Pertemuan empat mata dan 
pembicaraan bilateral delegasi kedua negara berlangsung lumayan panjang, tiga 
jam lebih. Meski demikian, para wartawan itu terlihat dengan sabar menunggu. 
Ruang konferensi pers tak ada separonya Istana Merdeka, sehingga udara Teheran 
yang sebetulnya dingin jadi terasa gerah.

Kota Teheran sedang menyongsong musim semi. Pohon-pohon kebanyakan masih 
meranggas. Beberapa puncak gunung yang mengitari ibu kota Iran ini masih 
diselimuti salju. 

Pada saat jumpa pers siangnya Ahmadinejad terang-terangan memuji sikap abstain 
Indonesia sebagai langkah yang bisa memengaruhi citra tentang Dewan Keamanan 
PBB. "Itu sikap yang adil," katanya.

Ahmadinejad yakin kehadiran Indonesia sebagai anggota tidak tetap di DK PBB 
bisa memengaruhi lembaga ini untuk menjaga perdamaian dunia. Sebagai negara

besar di Timur Tengah dan Asia Tenggara, mantan wali kota Teheran itu yakin 
Iran dan Indonesia bisa berperan dalam percaturan ekonomi serta mencari solusi 
bagi konflik di Palestina, Afghanistan, Iraq, dan lain-lain.

"Beliau adalah saudara saya," kata Ahmadinejad. Dia juga berjanji lebih banyak 
mengajak SBY membicarakan persoalan-persoalan kenegaraan bersama.

Usai jumpa pers, acara dilanjutkan jamuan santap siang. Ahmadinejad dan SBY 
lalu keluar dengan berjalan kaki dari kantor kepresidenan. Bak "saudara", 
keduanya saling menebar senyum dan lambaian tangan kepada para wartawan.

Jarak ke tempat makan siang itu sekitar 100 meter dari kantor presiden. Di luar 
dugaan, saat pintu gerbang kantor kepresidenan dibuka, beberapa gadis SD yang 
masih membawa tas sekolah mencegat SBY dan Ahmadinejad. Mereka berceloteh 
bareng dalam bahasa Iran. Rupanya, rombongan bocah itu ingin mengajak tamu 
negara Iran dan minta tanda tangan. SBY benar-benar sedang punya banyak fans di 
Iran. (*/kim)



----- Original Message ----
From: O-V-I-C <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, March 11, 2008 12:39:55 PM
Subject: [islamalternatif] Rombongan Presiden SBY Tampil Serba Hitam di Iran

Negara Muslim terbesar, merasa asing di negeri sodara...

Selasa, 11 Maret 2008 | 00:30 WIB


TEHERAN, SENIN-Kunjungan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Iran, 10-12 
Maret 2008, menyisakan kisah tersendiri bagi para peserta rombongan yang 
wanita. Hal itu terutama diakibatkan oleh karena adat kebiasaan di negeri itu 
yang mengharuskan kaum wanita mengenakan busana muslim berwarna gelap yang 
menutup seluruh badan kecuali wajah.
Satu jam sebelum pesawat kepresidenan Airbus 330-300 yang membawa Presiden 
Yudhoyono beserta rombongan mendarat di bandara internasional Mehrabad, 
Teheran, Iran, Senin (10/3), para anggota rombongan yang wanita sibuk 
membongkar tas masing-masing untuk mengeluarkan baju panjang dan kerudung 
berwarna hitam.


Suasana pesawat kepresidenan pun menjadi lebih riuh ketika sesama anggota 
rombongan saling membantu rekannya mengenakan kerudung mengingat hampir 
sebagian besar wanita yang turut di dalam rombongan Kepala Negara tidak 
mengenakan baju muslim.
Para staf kepresidenan termasuk para ajudan dan wartawati tidak terkecuali 
harus mematuhi anjuran itu. Namun di saat sejumlah orang masih sibuk melilitkan 
kain untuk menutup kepalanya, sejumlah staf kepresidenan telah melenggang 
dengan santai mengemasi barang-barang bawaannya.
Usut punya usut, mereka ternyata berpikir lebih praktis dengan membawa kerudung 
yang telah siap pakai, sudah dijahit seluruh sisinya sehingga tinggal dipakai 
seperti memakai topi. Seusai acara "ganti-penampilan" itu, sejumlah orang juga 
sibuk berfoto, terutama mereka yang kebetulan non-Muslim, sehingga itu adalah 
kali pertamanya mengenakan kerudung.


Dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Kepala Negara selama di Iran, kaum 
wanita memang dianjurkan mengenakan baju abaya/rufus sedangkan para pria 
mengenakan kemeja lengan panjang. Bagi beberapa orang yang tidak terbiasa, 
mengenakan baju panjang sambil membawa sejumlah perlengkapan kerja dapat sangat 
merepotkan, apalagi ketika diburu waktu sehingga harus berlari.
Pihak KBRI Teheran juga menganjurkan agar para peserta rombongan tidak merokok 
di tempat umum dan mengucapkan kata "salam" sebagai pengganti "hai" atau 
"hallo". Di Iran juga tabu bagi wanita untuk mendendangkan lagu di depan umum 
atau bersalaman antara pria dan wanita.(ANT/ROY)


vic
www.yaspendhas. com




Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. 
 


      
____________________________________________________________________________________
Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ 

Kirim email ke