Saya pernah dengar gubernur kita pidato di awal tahun 2010 ini, dia memepertanyakan data orang yang hidup dibawah garis kemiskinan, yang dirilis BPS. Intinya dia mempertanyakan cara2 BPS melakukan survey! hahaha.... dia ngomong begini karena data BPS menunjukkan peningkatan jumlah orang miskin di Gorontalo, dari 24 persen menjadi 25 persen. Dan hingga kemarin saat dia membuka kantor cabang Bank Syariah Mandiri tetap menyebut jumlah orang miskin di Gorontalo hanya 24 persen! Aku hanya tersenyum mendengarnya... kayaknya dia gak siap membaca fakta ini...
________________________________ From: iqbal makmur <kaizen...@yahoo.com> To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Sent: Thu, January 28, 2010 9:51:13 PM Subject: [GM2020] Orang miskin dilarang berobat Salam temans.. Tadi saya baca di gorontalopost online berita tentang anak kembar asal boliyohuto meninggal dunia karena orangtuanya tidak mampu membiayai perawatan di rumah sakit. Miris juga mendengar kabar2 seperti ini, bukankah ada jamkesmas, kartu miskin dan program2 pemerintah lainnya? Dulu waktu masih sering menemani keluarga di rumah sakit saya sering ngobrol dengan para penjaga lainnya yang rata2 dari golongan tak mampu dan mendengarkan kisah2 sedih mereka. Kadang pula kalau lagi antri di apotik saya menyaksikan beberapa wanita tua berpakaian lusuh ikut antri didepan loket sambil menghitung uangnya berulang kali seakan takut tidak cukup buat beli resep. Kenapa hal2 seperti ini masih sering saja terjadi? Mungkin teman2 bisa ikut memikirkannya. . Salam sedih Iqbal