----- Forwarded Message ----

From: bakri arbie <daya...@yahoo.com>
To: komunitasebt_energibaruterbaru...@yahoogroups.com
Sent: Sat, September 4, 2010 7:03:01 PM
Subject: Re: Bls: [KomunitasEBT_EnergiBaruTerbarukan] Beberapa informasi dari 
The Energy Review di Inggeris.

  
Yth Pak Arnold,

Terima kasih komentar pak Arnold, dengan begitu,komplit dan tuntas dalam 
perencanaan.
Meskipun saya juga melihat pola militer yaitu kalau tak salah C4SRI,dimana 
perlu 
ditambahkan recon,
surveilleance dan Inteligence. Hal yang dipakai oleh Lee Kuan Yew, begitu ada 
data s,r dan intel yakin ada bawahannya yang korupsi,langsung dipanggil diberi 
tahu kesalahannya dan diminta mundur dari jabatannya atau akan dituntut.Ini 
namanya Preventive corruption jadinya.

Dalam strategic planning and thinking perlu dilihat disini 4 hal yaitu; 
Customer 
yang maunya listrik tidak mati-mati,murah dan menjangkau seluruh Indonesia; 
Corporate, juga harus bisa untung agar bisa supply secara berkwalitas dan 
berkelanjutan, Competitor;perlu diingat dengan makin langkanya sumber daya  
energi maka kita harus berkompetisi agar customer dan corporate bisa terpuaskan 
syaratnya.
Terahir adalah Co-worker,para pekerja apakah mereka punya skill,competency dan 
hidupnya cukup 

untuk biaya sekolah dan kesehatan keluarganya.

Disini rumitnya negara berkembang karena keempat C diatas rawan semua,jadi 
tantangan lebih berat
bagi pak Luluk.
Tetapi Cina bisa memulai dengan terobosan dan inovasi,meskipun sebagai negara 
berkembang,
jadi GO GREEN HARUS BISA.

Selamat menjalankan ibadah puasa,bagi yang menjalankannya.
Salam juga untuk ibu Dokter dan putrinya.

Amities,
Bakri Arbie.







________________________________
From: "arnold.soetrisna...@gmail.com" <arnold.soetrisna...@gmail.com>
To: komunitasebt_energibaruterbaru...@yahoogroups.com
Sent: Sat, September 4, 2010 6:40:09 PM
Subject: Re: Bls: [KomunitasEBT_EnergiBaruTerbarukan] Beberapa informasi dari 
The Energy Review di Inggeris.

  
Sore pak Bakri, kalau digabung bisa lebih bagusa...
OUOADPA... observation, understanding, orientation, assessment, decision, 
planning, action....
Selamat berbuka puasa dan salam untuk Ibu Ani...
Wassalam,
Arnold

Powered by Telkomsel BlackBerry®
________________________________

From:  bakri arbie <daya...@yahoo.com> 
Sender:  komunitasebt_energibaruterbaru...@yahoogroups.com 
Date: Sat, 4 Sep 2010 04:14:37 -0700 (PDT)
To: <komunitasebt_energibaruterbaru...@yahoogroups.com>
ReplyTo:  komunitasebt_energibaruterbaru...@yahoogroups.com 
Subject: Re: Bls: [KomunitasEBT_EnergiBaruTerbarukan] Beberapa informasi dari 
The Energy Review di Inggeris.
  
Yth Bung Bintoro,

Terima kasih atas komentar pak Bintoro.
Saya kira tahapan EBTKE yang baru dibentuk ini perlu beberapa fase seperti 
pilot 
pesawat tempur ada
urutan OODA; observation,orientation,decision,action.
Atau ada pula yang pakai tahapan UAP; to understand, to assess and to plan.
Disini perlu strategic thinking dan skill untuk memilih yang mana, mengingat 
waktu dan dana yang tersedia dan capacity dari elit pembuat keputusan dan 
implementasinya. 

Sebenarnya dengan adanya otonomi daerah dengan adanya Otonomi Energi 
Propinsi/Kabupaten,seperti dalam tayangan pak Luluk, bisa menjadi jalur untuk 
pemerataan supply listrik/energi di Indonesia.Pemerataan Security of Supply 
bukan Insecurity of Supply.
Untuk itu saya refer ke artikel berjudul "Better Delivery Policy  and 
Design,juga di www.strategy.gov.uk.
Semoga bermanfaat.

Salam Hormat,
Bakri Arbie.




________________________________
From: bintoro carolus <binto...@yahoo.com>
To: komunitasebt_energibaruterbaru...@yahoogroups.com
Sent: Sat, September 4, 2010 5:43:25 PM
Subject: Bls: [KomunitasEBT_EnergiBaruTerbarukan] Beberapa informasi dari The 
Energy Review di Inggeris.

  
Selamat sore pak Arbie,

Saya senang dengan ulasan bapak, dan mencoba untuk membandingkan dengan bangsa 
lainnya. Yang saya maksud tidak meniru buta-buta atau menentang sama sekali. 
Mari kita lihat dengan hati yang jernih pak, pembangun di Indonesia itu 
sebenarnya dimana....? yang sesungguhnya. Sebagian besar menurut saya hanya di 
pulau Jawa dan Bali serta terutama kota Jakarta pak.

Jadi akar permasalahanny itu, sehingga tidak diberi ruang bagi teman-teman 
lainnya untuk berpikir energi alternatif. Mohon koreksi kalau saya salah.

Salam,

Bintoro, C.



________________________________
Dari: bakri arbie <daya...@yahoo.com>
Kepada: komunitasebt_energibaruterbaru...@yahoogroups.com
Terkirim: Sab, 4 September, 2010 17:25:46
Judul: [KomunitasEBT_EnergiBaruTerbarukan] Beberapa informasi dari The Energy 
Review di Inggeris.

  
Yth Rekan Komunitas,

Salah satu topik yang diungkapkan dalam diskusi adalah Listrik jangan ada 
Byar-pet di Indonesia.
Dengan mengambil benchmark The Energy Review di UK,maka, Byar-pet di 
definisikan 
sebagai Energy Insecurity.
Energy Insecurity - a substantial risk of a physical supply interruption.
Different time scales are involved in energy security ranging from the 
immediate, how to avoid a power station breakdown today for interrupting 
electricity to the very long term.
What to do to avoid the risk in 30 years time that the world oil may start to 
become scarce and expensive.

Risk are considered as Strategic Risks and Domestic Risks.
-Strategic Risks; interruption of the supply of fuel, market price,political 
instability,lack of investment in  infrastructure,
-Domestic Risks; where the risks derived from low or innapropriate investment 
within the UK in energy equipment, production, transportation and storage, 
technical failure, from terrorism or fuel products.

Dari review diatas perlu dicari di Indonesia akar permasalahan yang bersifat 
Strategis dan Domestik,
adalah berupa apa,dimana,bagaimana dan dari mengetahui masalahnya, maka lita 
bisa cari solusinya.
Sebagai contoh mengapa gardu PLN ada masalah seperti terbakar atau lainnya ?

Lengkapnya bisa dilihat The Energy Review UK, www.strategy.gov.uk.
Semoga bermanfaat sambil ngabuburit.







 



      

Kirim email ke