Lah wong tujuannya untuk mengkritisi sinetron yang ngga bermutu kok dimarahin.

Itu kan salah satu kepedulian kita terhadap Production House yang hanya mencari keuntungan pribadi saja, memang urusan selera tidak bisa dicampuri tapi mbok yao sinetron yang sifatnya mendidik itu diperbanyak lagi sedangkan sinetron yang sifatnya glamour, mistik, kekerasan dll gak perlu disponsori lagi. Kuncinya kan di iklan-iklan yang mensponsori itu lho, selama mereka masih mau pasang iklan ya station TV OK OK saja lha wong menguntungkan. Semua cuma cari keuntungan semata, tanpa memikirkan dampak psikologis bagi anak dan masa depan bangsa. Bisa saja kita menfilter agar anak kita tidak nonton tapi anak orang lain apakah kita bisa kontrol? Trus anak orang lain itu mainnya sama anak kita, artinya lingkungan tempat anak kita sudah terpola sama gaya2 sinetron baik yang glamour atau yang berbau kekerasan, apakah kita bisa kontrol sampai sejauh itu? Makanya kritisi masyarakat sangatlah perlu untuk mengurangi dampak yang lebih buruk lagi. Lalu ketika anak kita menginjak remaja wah tambah sulit saja kontrolnya karena lingkungan di rumah sudah semakin sedikit perannya. Di rumah si anak menjadi anak yang sangat manis tapi setelah keluar rumah dan ketemu sama temen2nya yg ngga bener jadi ikutan deh anak kita. Yah disinilah seninya mendidik anak, terus terang saya pribadi tidak banyak punya waktu ketemu sama anak, ibunya juga kerja, jadi kecemasan itu selalu ada, makanya Sabtu dan Minggu sdh diplot untuk anak. Apalagi yah itu tadi dunia sinetron TV kita dan acara2 yg lain turut mempengaruhi pertumbuhan psikologis anak. Saya bersyukur ada Lativi KID dan SpaceToon yg bisa mengalihkan perhatian anakku, dan sekarang spongebob masih menjadi favoritnya padahal di spongebob juga banyak unsur kekerasannya ya…… Banyak dari temen2ku yang mengalihkan perhatian anaknya ke Play Station, tapi yang saya tahu setelah anak kenal sama PS wah ngga mau kemana2 lagi nongkrong terus di depan PS, jadi aku masih belumtegauntuk memberikan PS ke anakku tapi sedikit jadi pertimbangan ternyata cerita dari anak2 yg ikut olimpiade matematika anak dan anak2 yang cerdas yg lain ternyata ngga jauh dari mainan game, PS dan sejenisnya lalu gimana ya…… bingung juga. Mungkin ada anggota milis yang pakar psikologi anak bisa memberikan nasehat gimana sih mendidik anak yang baik disesuaikan dengan usianya? Boleh juga tuh disharing. Sekarang yang aku terapkan sih cuma paginya sekolah lalu sorenya ke TPA malemnya capek paling jam 8 sdh tidur hehehe usianya sih baru mau 5thn.

 

Salam,

 

Yudhi

 

 

 

 

 

 

Date: Mon, 28 Nov 2005 09:03:18 -0000

From: "sasongko_purnomo" <[EMAIL PROTECTED]>

Subject: Re: Sinetron Indonesia

 

 

 

Dear All,

 

He..He..He... Soal sinetron tidak usah diperdebatkan, karena itu

soal selera masing2. Sama juga dengan makanan, pilih sendiri yang

disukai. Jangan menghakimi orang yang tidak sepaham dengan kita,

karena itu hak asasi manusia untuk bebas memilih.

 

Sinetron atau film barat juga pasti banyak yang nggak bagus, cuma

yang kebetulan dibeli oleh stasiun TV kita memang yang bagus2 atau

memang di amerika sana punya rating.

 

Kalau masih ingat film seri Dallas, di tahun 80an, isinya juga

seperti itu, persaingan dalam keluarga, dengki, sirik, dsb., tetapi

kalau ada yang suka nonton itu, ya silakan saja.

 

Salam,

 

SASONGKO

 

 

 

 



=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke