Mba Ida, yang baik

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Hidup bagaikan air yang mengalir. Berangkat dari sumber dan akan berakhir di muara. Yang dilewati air akan ada kehidupan sesuai dengan kehendakNya. Manusia mulai dari tidak ada dan kemudian dilahirkan menjadi ada, menjadi anak-anak, tumbuh dewasa, dan menjadi tua. Itulah roda kehidupan. Kita diberi kesempatan sekali saja untuk menuliskan sejarah kita dalam melintasi roda kehidupan itu. Tinggal kita akan menulis dan mengukirnya dengan hal-hal yang indah dan bermakna atau dengan sesuatu yang mudharat bahkan gelap dan kelam. Kita dapat pula melukisnya dengan warna-warni dan coretan yang mengesankan dan sulit dilupakan ataupun kita isi dengan cerita yang seram dan kejam yang mungkin cepat kita lupakan. Life is a decision tree, there is no freedom but choices.

Air selalu mengalir dari atas ke bawah. Pada suatu saat akan tenang dan rata permukaannya. Di saat yang lain akan bergelombang, berbelok-belok, berbuih, bahkan berpusar. Air selalu mengisi dan menempati tempat yang terrendah. Ibaratnya kalau seorang pemimpin ia akan dekat dengan yang dipimpinnya, dengan pegawainya, rakyatnya, ataupun dengan keluarga dan tetangganya. Dia akan akrab dan mesra dengan lingkungannya tanpa membeda-bedakan satu sama lainnya. Itulah sikap adil yang akan mewujudkan keadilan.

Air juga berfungsi sebagai perekat. Semen, pasir, besi, batu, bata, dsb tidak akan menjadi satu bangunan yang kokoh bila tak ada air. Manusia seperti air yang menjadi perekat bagi sesama dalam suasana yang damai, adil, dan penuh kasih sayang.

Namun, kalau air sedang 'marah' akibatnyapun luar biasa. Banjir, tsunami, tanah longsor, dan badai dapat menimbulkan bencana yang dahsyat dan korban yang mengenaskan. Mulai yang luka ringan, luka berat, sampai yang kehilangan harta dan nyawanya.

Dari perilakunya air ada yang mengalir dengan tenang, sedikit bergelombang, jalannya berliku-liku, ataupun membawa satu gelombang yang besar. Sifat manusiapun dapat bergejolak, marah, emosional, bahkan membabi-buta. Namun kita diberi pula sifat yang tenang, damai, pemaaf, dengan sifat kasih sayang, bahkan cinta. Well, at the end, manusia hanya bisa menjalani, namun boleh memilih jalan yang dia inginkan dan putuskan. Mau ke kiri, ke kanan, lurus ke depan, ataupun kembali ke belakang. Mau mendaki, menurun, melalui jalan yang berliku-liku, sempit, ataupun jalan yang lurus dan lebar. Tentunya dengan penuh rasa tanggung jawab atas pilihannya.

Walahu'alam bishowab, mudah-mudahan bermanfaat. Wassalam,

Prasetijo

----- Original Message -----
Subject: [Ida-Krisna Show] TEMAN TAPI MESRA
From: [EMAIL PROTECTED]
To: idakrisnashow@yahoogroups.com
Date: 12-06-2005 2:47 pm


TEMAN TAPI MESRA

 

AKU PUNYA TEMAN, TEMAN SEPERMAINAN

KEMANA ADA DIA SELALU ADA AKU

DIA ANAK MANIS, JUGA BAIK HATI

DIA  SELALU ADA WAKTU UNTUK MEMBANTUKU

 

NAMUN AKU BINGUNG, KETIKA DIA BILANG CINTA

DAN IA JUGA KATAKAN TUK INGIN JADI KEKASIHKU

 

CUKUPLAH SAJA BERTEMAN DENGANKU

JANGANLAH KAU MEMINTA LEBIH

KUTAK MUNGKIN MENCINTAIMU

KITA BERTEMAN SAJA, TEMAN TAPI MESRA

 

AKU MEMANG SUKA PADA DIRIMU

NAMUN AKU ADA YANG PUNYA

LEBIH BAIK KITA BERTEMAN,

KITA BERTEMAN SAJA

TEMAN TAPI MESRA



=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================




SPONSORED LINKS
Radio station advertising Cb radio base station Weather radio station
Radio station promotion Christian radio station New age radio station


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke