Rekan-Rekan Milis IKS Ytc,

Membaca ulasan orang Jepang yang professor itu saya kok merasa sedih dan malu. Seolah-olah image (citra) bangsa kita begitu menyedihkan. Apa iya sih budaya kita seperti itu? Apa nggak ada sih hal-hal yang dapat kita banggakan dari bangsa kita ini? Saya kebetulan lagi di Tokyo, jadi membaca tulisan itu langsung bereaksi. Kebetulan di Tokyo lagi musim dingin, lumayan sejuk kata orang Malaysia, sekitar 4-5 derajad Celsius. Yang penting badan sehat, insha Allah.

Saya ingat (sebagai orang Jawa, dari Yogya), bahwa seringkali pendidikan di Jawa banyak yang memakai sanepo (perumpamaan), sehingga sering pemahamannya menjadi berbeda-beda (multi tafsir). Contohnya: perumpaan bahwa 'Mangan ora mangan waton kumpul'. Ini sebenarnya mempunyai arti yang cukup up to date pada jaman sekarang, yaitu kolaborasi, komunikasi yang efektif, kerja sama yang produktif, meskipun waktu kumpul tidak 'mangan'. Bahkan dapat diartikan sebagai net-working: kumpul beneran secara fisik dalam suatu forum, atau kumpul melalui milis seperti IKS, atau via tilpun dan SMS. Jadi yang dipentingkan dalam pesan itu adalah kumpulnya, bukan makannya.

Hal yang lain seperti 'Jer basuki mawa bea', ini jelas prinsip ekonomi yang sering kita dengar bahwa 'untuk sejahtera perlu biaya', there is no free lunch. Sehingga kalau mau nolong orang miskin kita harus kaya, jangan kita sendiri miskin. Untuk itu perlu kerja keras, tidak malas-malasan. Makanya saya heran kalau ada yang bilang bangsa kita seperti penilaian Pak Professor Jepang itu. Anyway, kritikan itu kita tanggapi positif sajalah agar kita bisa lebih maju.

Dulu waktu kecil kalau nonton wayang saya ingat waktu dalang bilang (suluk): mengenai suatu kerajaan yang ..... Tata, Titi, Tentrem, Kertoraharjo, gemah ripah loh jinawi. Subur kang sarwo tinandur, murah kang sarwo tinuku. Kalau kita perhatikan artinya cukup dalam. Tata (ada aturan, tertata, well organized), titi (ketelitian, hati-hati, prudent, governance), kerto raharjo gemah ripah loh jinawi (selamat, subur, makmur dsb). Subur kang sarwa tinandur tidak hanya berlaku untuk tanaman (pertanian), tetapi juga sektor lain karena yang kita tanam bisa saja investasi lain (in other words, investment is growing). Kemudian 'murah kang sarwo tinuku' artinya murah dan dapat terbeli, berarti harga terjangkau, ada daya beli masyarakat, rakyat tidak miskin, alias makmur. Kemudian dalang juga menyebutkan bahwa rajanya bijaksana, berwibawa, adil, dst, dst, yang merupakan tipe ideal pemimpin bangsa.

Terima kasih Pak professor Nagano. Mudah-mudah ini bisa mengusik kita semua. Saya yakin di masing-masing daerah mempunyai nilai-nilai budaya yang luhur yang dapat kita jadikan pegangan dalam hidup ini. Marilah kita sharing di milis ini. Mungkin dari Jawa Barat, Betawi, Sumatera Barat, Bali, Irian, Sulawesi, Kalimantan, Ambon, Aceh, semuanya saja kalau ada hal-hal luhur dapat kita banggakan sebagai budaya Indonesia, alangkah bermanfaatnya kalau dapat kita share.

Wassalam,

Prasetijo

----- Original Message -----
Subject: [Ida-Krisna Show] Budaya kita menurut org Japan
From: [EMAIL PROTECTED]
To: idakrisnashow@yahoogroups.com
Date: 12-06-2005 7:51 pm


Budaya kita menurut org Japan

 

Prof Nagano Staf pengajar Nihon University memberikan kuliah intensive course dalam bidang

Asian Agriculturedi IDEC Hiroshima University.

Beliau sering menjadikonsultan pertanian di Negara2 Asia termasuk Indonesia.

Ada beberapa hal yang menggelitik yangbeliau utarakan sewaktu membahas tentang Indonesia:

 

1.Orang Indonesia suka rapat dan membentuk panitia macam2.

 

Setiap ada kegiatan selalu di rapatkan dulu,tentunya dengan konsumsinya

sekalian. Setelah rapat perlu dibentuk panitia kemudian diskusi berulang

kali,saling kritik, dan merasa idenya yang paling benar dan akhirnya

pelaksanaan tertunda2 padahal tujuannya program tersebut sebetulnya baik.

 

2.Budaya Jam Karet

 

Selain dari beliau saya sudah beberapa kali bertemu dengan orang asing yang pernah ke Indonesia ketika

saya tanya kebudayaan apa yang menurut anda terkenal dari Indonesia dengan spontan mereka jawab jam Karet!

Saya tertawa tapi sebetulnya malu dalam hati,Sudah sebegitu parahkah disiplin kita.

 

3.Kalau bisa dikerjakan besok kenapa tidak (?)

 

Kalau orang lain berprinsip kalau bisa dikerjakansekarang kenapa ditunda

besok? Saya pernah malu juga oleh tudingan Sensei saya sendiri tentang orang Indonesia.

Beliau mengatakan, Orang Indonesia mempunyai budaya menunda-nunda pekerjaan.

 

4.Umumnya tidak mau turun ke Lapang

 

Beliau mencontohkan ketika dia mau memberikanpelatihan kepada para petani,

pendampingnya dari direktorat pertanian datang dengan safari lengkap padahal beliau sudah

datang dengan "work wear" besertasepatu boot.

Pejabat tersebut hanya memberikan petunjuk tanpa bisa turun ke lapang, kenapa?

Karena mereka  datangnya pakai safari dan ada yang berdasi. Begitulah beliau menggambarkan orang

Indonesia yanghebat sekali dalam bicara dan memberikan instruksi tapi jarang yang mau turun langsung ke lapang.

 

Saya hanya ingin mengingatkan bahwa kita sudah terlalusering dinina bobokan oleh istilah indonesia kaya,

masyarakatnya suka gotong royong,ada pancasila,agamanya kuat, dll. Dan itu hanyalah istilah, kenyataannya

bisa kita lihat sendiri. Ternyata negarakita hancur2an, bahkan susah untuk recoveri lagi, mana sifat gotong royong

yang membuat negara seperti korea bisa bangkit kembali. Kita selalu senang dengan istilah tanpa action.

 

Kita terlalu banyak diskusi,salinglontar ide, kritik, akhirnya waktu terbuangpercuma tanpa action.

Karena belum apa2 sudah ramai duluan. Kapan kita akan sadar dan intropeksi akan kekurangan2 kita dan tidak selalu menjelek-jelekkan orang lain? Selama itu belum terjawab kita akan terus seperti ini, menjadi negara yang katanya

sudah mencapai titik minimal untuk disebut negara beradab dan tetap terbelakang disegala bidang.

 

Mudah-mudahan pernyataan beliau menjadi peringatan bagi kita semua,terutama saya pribadi agar bisa

lebih banyak belajar dan mampu merubah diri untuk menjadi yang lebih baik.

 

Ahmad Darobin Lubis

Graduate School for International Development and

Cooperation (IDEC)

Hiroshima University

 



=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke