From: Syl

Salib Katolik


"Mengapa kamu banyak sekali menggantung Salib? Hampir setiap kamar ada Salib. 
Seakan kamu menyalibkan YESUS dimana-mana."
 Kata Andi kepada Beti ketika Andi berkunjung ke rumah Beti sahabat karibnya. 
Kebetulan Beti adalah seorang Katolik.

"Anehnya adalah mengapa Salib orang Katolik masih menggantungkan tubuh YESUS di 
Salib? Bukankah DIA sudah bangkit dan naik
 keSurga dan duduk di sebelah kanan ALLAH BAPA?" Andi melontarkan pertanyaan 
retoris kepada Beti. Sebenarnya Andi tahu bahwa
 Beti pun percaya hal yang sama.
"Orang Kristen percaya bahwa YESUS KRISTUS telah bangkit dan naik ke Surga. 
Itulah mengapa Salib orang Kristen tidak
 menggantungkan Tubuh YESUS KRISTUS.. Lagi pula kami tidak menggantung Salib di 
setiap kamar." Lanjut Andi lagi seolah tidak
 memberi waktu kepada Beti untuk menjawab.
"Lihatlah, Salib-salib itu banyak sekali bentuknya. Ada yang terbuat dari kayu, 
ada yang dari besi, bahkan ada yang dari aluminium.
 Bukankah Salib YESUS itu terbuat dari kayu?" Celoteh Andi lagi sambil memegang 
Salib aluminium besar yang berdiri kokoh di sebuah meja sudut di ruang tamu. 
Kali ini Beti hanya tersenyum simpul menanggapi sahabatnya yang seorang Kristen 
itu.

Seminggu kemudian Beti berkunjung ke rumah Andi.
"Hai, ini foto pacar kamu?" tanya Beti ketika memandang sebuah foto seorang
wanita cantik berukuran besar yang diberi bingkai kayu ukiran yang mewah.
"Hus. Ini ibuku!" bisik Andi sambil meletakkan telunjuknya di depan bibirnya 
seolah menyuruh Beti untuk tidak berbicara keras-keras.
 Maklum Beti tadi bertanya dengan nada cukup tinggi.

"Ibu kamu cantik ya?" kata Beti lagi dengan suara lebih pelan.
"Hmm. Ya jelas dong. Ibu siapa dulu? Itu foto ibu ketika masih muda, mungkin 
waktu itu umurnya 25 tahun.." Kata Andi dengan !
 bangga sambil membetulkan kerah bajunya yang sebenarnya tidak perlu dibetulkan 
baik lipatan maupun bentuknya.
"Sekarang umurnya berapa? Sekarang ibu kamu ada dimana?" Berondong Beti.
"Sekarang umurnya sudah 60 tahun. Kebetulan saat ini ibu sedang pergi belanja 
bersama ayah." Jawab Andi dengan sabar menghadapi pertanyaan-pertanyaan 
sahabatnya itu.

"Lho, kok masih dipajang? Bukankah sekarang ibu sudah berumur 60 tahun?
Bukankah sekarang ibu sedang pergi belanja? Kok kamu masih memajang fotonya
ketika usianya masih 25 tahun?" Kali ini Beti lebih memberondong Andi dengan 
berbagai pertanyaannya.
"Emang kenapa? Apa yang salah dengan itu?" Andi bertanya balik sambil heran 
mengapa sahabatnya bertanya hal-hal yang demikian.

"Lho, kamu sendiri kan yang pernah tanya padaku? Waktu itu kamu bertanya:
Mengapa Salib orang Katolik masih menggantung tubuh YESUS padahal YESUS
telah bangkit dan naik ke Surga?" Beti menjawab dengan nada halus seolah
berusaha mengingatkan Andi akan peristiwa 1Minggu sebelumnya di rumah Beti.
"Kalau begitu boleh dong aku sekarang bertanya hal yang sama tentang ibu kamu?"

Beti bertanya lagi dengan nada lebih lembut. Kali ini Andi telah ingat beberapa 
pertanyaan yang dia lontarkan kepada Beti seminggu yang lalu."Iya ya?" Jawab 
Andi. "Kamu hebat Beti. Aku sekarang mengerti." Andi lalu memeluk Beti 
sahabatnya.

Salib orang Katolik memang menggantungkan tubuh YESUS KRISTUS dan Salib orang 
Katolik memang beragam bentuknya. Bahkan
 tidak hanya dari Kayu, tetapi juga dari bahan lain seperti Perak, Aluminium, 
Besi, Keramik dan ada juga yang dari Baja.
Patungnya pun beragam bentuk dan posisi. Tetapi bukan itu Essensinya. Salib 
bagi orang Katolik adalah sebuah media untuk mengingat kisah sengsara YESUS 
dalam karya keselamatan-NYA bagi umat manusia.

Justru Salib orang Katolik digantung tubuh YESUS KRISTUS agar kita tahu bahwa 
Salib itu memang benar Salib YESUS KRISTUS.
 Kita benar-2 menghormati kisah sengsara dan wafat YESUS di Salib itu. Di 
sanalah terbentang misteri keselamatan ALLAH.
Umat Katolik tidak menghormati kayu salib yang berupa 2Bilah kayu yang disusun 
bersilangan. Tetapi "Umat Katolik sangat menghormati Kisah Sengsara dan Wafat 
YESUS di Salib". Itulah mengapa dalam memvisualisasikan salib, orang Katolik 
menggantungkan tubuh  YESUS di sana . Justru formasi 2 bilah kayu pembentuk 
salib itu tidak akan ada artinya tanpa YESUS KRISTUS yang Rela Mati untuk  
menebus dosa manusia dengan disalib. Ingatkan bahwa YESUS disalib bersama 2 
orang Penjahat yang juga disalib di sisi kanan dan kiri- Nya? Jadi kalau ada 
orang yang hanya percaya kepada 2Bilah kayu
bersilangan itu, kita patut bertanya padanya: "Ini salib siapa? Jangan-jangan 
salah satu salib dari 2 penjahat itu."
Kalau ada orang yang ngotot berargumentasi dengan bertanya pada orang Katolik: 
"Bukankah YESUS telah bangkit dan naik keSurga?  Kita tidak perlu 
menggantungkan tubuh YESUS diKayu Salib."
Kita patut bertanya balik kepadanya: "Bukankah YESUS telah bangkit dan naik ke 
Surga? Tetapi mengapa kamu masih merayakan Natal  (kelahiran YESUS)? Atau 
mengapa kamu masih merayakan Paskah (kisah sengsara YESUS)?"

Jadi jangan berpikiran sempit ya? Juga jangan berpikiran bahwa umat Katolik 
hanya menghormati kisah sengsara YESUS Kristus. Kami  sangat menjunjung tinggi 
YESUS, Sang Sabda, Sang PUTRA ALLAH. Kami juga sangat menghormati setiap bagian 
hidupnya sebagai  manusia: sejak dikandung, dilahirkan, hidup sebagai guru, 
hidup untuk memberitakan Kabar Baik sambil memberikan keselamatan (jasmani dan 
rohani), sampai saat Dia harus menderita, wafat dikayu Salib, bangkit dan naik 
ke Surga.

"Marilah kepada-KU, semua yang letih lesu dan berbeban berat, AKU akan memberi 
kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang
 dan belajarlah pada-KU, karena AKU lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu 
akan mendapat ketenangan. Sebab Kuk yang Kupasang
 itu enak dan beban-KU pun ringan."
(Matius 11:28-30)."Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia 
tidak layak bagi-Ku." (Matius 10:38). Bandingkan Dengan:
 (Matius 16:24, Markus 8:34, Lukas 9:23, Lukas 14:27)
Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-NYA di kayu salib, supaya 
kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran.
 Oleh bilur-bilur- NYA, maka kamu telah sembuh.
(I Petrus 2:24) "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri"
Kami juga sangat mengharapkan kedatangan-NYA yang kedua kali untuk menjadi 
Hakim atas dunia ini, Salib dengan tubuh Yesus itu
 adalah media paling ampuh bagi kami untuk mengenangkan kisah sengsara YESUS 
dalam karya keselamatan-NYA. Salib itu juga akan
 mengingatkan kami agar kami Dapat dan Mampu memikul Salib kami yang sebenarnya 
sangat ringan dan enak. Salib kami tiada artinya jika dibandingkan dgn Salib 
YESUS KRISTUS.


Kirim email ke