On Friday 12 April 2002 03:19, Made Wiryana wrote:
> Sebetulnya "manisnya" di dunia OPen SOurce adalah, walau ada sistem
> sertifikasi, tapi itu bukan harga mati untuk menunjukkan kemampuan
> seseorang.

<oot>
Hihihihihi....
Kalau di Indonesia, bisa saja diatur, hanya pemegang sertifikat tertentu, 
atau anggota asosiasi tertentu yang boleh ikut tender.....
Terutama tender pemerintah/BUMN..... :-P~~
</oot>

Oh ya... balik ke persoalan....
Kira-kira, sertifikasi apa saja yah, yang bakal distandarkan?
Linux-nya sendiri khan (minimal di Makassar) jarang yang menguasai....
Kalau instalasi/administrasi distro tertentu.... program tertentu..... (bind, 
djbdns, apache, roxen, dll), banyaaakkk.....

Terus, metode apa yang bakal dipakai untuk ujian?
Contoh, init script di RH dan Slackware khan rada-rada beda....
Begitupun, ada user yang pekerjaan sehari-hari-nya itu ngurusin banyak 
server. Jadi, sulit dikatakan tidak mampu. Tapi, doi mengandalkan YaST, 
DrakConf, WebMin, dll.... Pas disuruh ngedit manual, gemeteran :-(


Aku tunggu yah....

Salam,
Adi Nugroho
Pernah restart server hanya gara-gara belum tau cara restart mailserver di 
sebuah distro yang ndak familier :-)

-- 
Utk berhenti langganan, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
Informasi arsip di http://www.linux.or.id/milis.php3

Kirim email ke