On 11/25/2011 04:11 PM, Preman Terminal wrote:
Maaf sedikit OOT, kebetulan di milis sebelah sedang agak hangat membahas
masalah ini. Menurut rekan-rekan, materi apa saja atau tool apa saja yg
sebaiknya diberikan pada mata kuliah praktikum sistem operasi. Asumsinya
tentu saja menggunakan GNU/Linux sebagai sistem operasi utk praktik.
Kalau bisa materi pemrograman menggunakan C diminimalkan dan
memaksimalkan penggunaan shell command.
Saya tertarik untuk mengetahui lebih lanjut, apakah materi sistem
operasi ini hanya terbatas kepada tata cara penggunaan OS GNU/Linux,
ataukah memang mengajarkan prinsip sistem operasi, seperti misalnya yang
terdapat didalam buku modern operating system-nya Andrews Tanenbaum?
Saya pribadi tidak tahu menahu mengenai hal ini, tetapi kalau ini hanya
sekedar mengajarkan bagaimana cara menggunakan OS GNU/Linux, saya
mempunyai usul bagaimana kalau para mahasiswa disuruh untuk membangun
distro GNU/Linux? Para mahasiswa diberikan pilihan:
1. Mengembangkan distro dari awal atau mendasarkan diri kepada distro
yang sudah ada, misalnya Debian,
2. Mengembangkan distro yang sangat mudah digunakan seperti Ubuntu dan
Linux Mint,
3. Berfokus ke permasalahan-permasalahan keamanan(silahkan berikan contoh),
4. Memberikan fokus ke simplisitas atau kesederhanaan, yang mana pada
umumnya tidak ada fasilitas macam-macam, package diinstall sebagaimana
adanya dari source atau CVS/SVN/GIT, konfigurasi sepenuhnya dengan
mengedit file konfigurasi. Sebagai contoh misalnya Slackware(walaupun
tidak persis seperti yang saya deskripsikan),
5. Berfokus ke masalah-masalah tertentu, misalnya pendidikan seperti
Edubuntu,
6. Berfokus untuk menyediakan sebuah distribusi yang sepenuhnya bebas
seperti Gnewsense,
7. Memberikan support sepenuhnya untuk lokalisasi bahasa Indonesia,
Tetapi memang benar, walaupun upaya pembangunan distro GNU/Linux
mengajarkan banyak hal kepada para mahasiswa, tetapi ini tidaklah begitu
praktis. Jikalau begitu, maka mengajarkan bagaimana menggunakan
GNU/Linux sebagai desktop maupun server bisa dijadikan pertimbangan.
Oh ya, ada satu IDE yang saya pikir cukup menjanjikan, yaitu Ecera C,
atau ec. Ini adalah sebuah IDE dengan GUI builder. Hanya saja, ec
sepanjang yang saya tahu bukanlah C, C++, atau Objective-C, melainkan
sebuah C yang lain, atau katakanlah C with classes. Fokus dari
bahasa(dan IDE) ini adalah untuk desktop programming.
Kalau topik-topik favorit saya dalam mengajarkan GNU/Linux(dengan fokus
memakai untuk keperluan development dan kemudian ikut berkontribusi,
tetapi yang diajarkan juga sudah harus terbiasa penggunaan GNU/Linux
untuk keperluan desktop):
1. `bash',
2. GNU Core Utilities,
3. `find', `grep', `sed', `awk', dan `perl',
4. `emacs',
Dari sini saya bisa mengajarkan banyak sekali aplikasi untuk pekerjaan
sehari-hari, seperti programming, text editing, email, cvs, irc, ym,
file manager, dll
5. UNIX standard manual dan GNU texinfo,
6. X windowing system dan fvwm,
7. Dan karena saya sendiri tertarik dengan internasionalization dan
localization, maka saya juga berminat dengan `gettext' dan `gnun',
8. `cvs' atau `svn' atau `git',
9. Dari sini bisa berlanjut ke LISP, FORTRAN, COBOL, c, ruby, python,
atau bahasa-bahasa yang lain yang diminati,
Tetapi bila fokusnya ke translation, maka seharusnya cvs(atau svn dan
git), emacs, gettext, dan beberapa aplikasi spesifik lainnya sudah
mencukupi. Tetapi bila fokusnya ke web development, maka materi-materi
diatas juga bisa diganti, misalnya dengan PHP, apache httpd, dan yang lain.
--
Berhenti langganan: linux-aktivis-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info: http://linux.or.id/milis