Betul sekali Bung Charles, yang anda tulis di alinea paling bawah. Kalao kita liat sejarah Uni Soviet dan Yugoslavia, juga kalau gak salah Cekoslovakia juga, mereka itu setelah jadi federasi terus bubar alias pecah belah. Jadi kita gak usah dong mikir mau membentuk negara federal. Lebih baik desentralisasi politik& ekonomi saja yang diberesin. Federasi itu langkah pertama menuju kebubarnya RI, lalu semua pasti akan diterpa gampang sekali sama para korporasi multinasional. Salam, TSL
charles siahaan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kaltim Inginkan Bentuk Federal? KALTIM Merdeka. Itu dua kata yang mengusik belakangan ini. Pasalnya kata-kata itu justru diucapkan oleh para pemimpin di Kaltim yang sedang menuntut Pemerintah Pusat agar Dana Alokasi Umum (DAU) tidak dihapuskan. Mereka adalah tokoh-tokoh politik yang memiliki kekuatan massa besar. Yang dapat dengan mudah terprovokasi dan mungkin membuat gerakan separatisme. Sebagai bentuk pelampiasan dari kekecewaan kepada pemerintah pusat yang berkepanjangan, kata-kata Kaltim Merdeka itu bolehlah sekadar untuk diucapkan. Seperti obat mujarab ketika dokter psikolog menganjurkan seseorang berteriak sekuat tenaga di pantai agar semua beban bisa terasa hilang. Separatisme politis dalam kamus wikipedia Indonesia adalah suatu gerakan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia (biasanya kelompok dengan kesadaran nasional yang tajam) dari satu sama lain (atau suatu negara lain). Tapi istilah ini biasanya tidak diterima para kelompok separatis sendiri karena mereka menganggapnya kasar, dan memilih istilah yang lebih netral seperti determinasi diri. Gerakan separatis sering merupakan gerakan yang politis dan damai. Telah ada gerakan separatis yang damai di Quebec, Kanada selama tiga puluh tahun terakhir, dan gerakan yang damai juga terjadi semasa perpecahan Cekoslowakia dan Uni Soviet. Singapura juga lepas dari Federasi Malaysia dengan damai. Gerakan memisahkan diri dari Indonesia, jelas bukanlah pilihan umumnya warga Kalimantan Timur. Kebanyakan dari kita masih cinta Indonesia dan memiliki nasionalisme yang kental sekali. Yang ada adalah kekecewaan terhadap penyelenggara negara di pemerintahan pusat, akibat sistim yang tidak juga membuat kesejahteraan rakyat Kaltim membaik. Sikap kecewa bukan berarti harus meninggalkan Indonesia. Kecewa terhadap sistim pemerintahan bukan yang pertama kali terjadi di negeri ini. Tahun 1949 Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) yang identik dengan sistim negara federal. Tapi, sistim itu tidak berlangsung lama dan kemudian kembali menjadi NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Rakyat Indonesia seperti merasa alergi kalau diajak bicara tentang negara federal. Padahal telah banyak ahli tata hukum negara yang menyatakan konsep negara federal adalah alternative masa depan Indonesia agar lebih baik. Wacana itu seperti tenggelam begitu saja. Bahkan tidak ada lagi tokoh-tokoh publik membicarakannya. Mengutip sebuah tulisan di sebuah blog yang menyebutkan Piliang (2001:315) mengemukakan landasan filosofisnya adalah masing-masing negara bagian digunakan sebagai saluran untuk menampung aspirasi kebangsaan yang berlandaskan persoalan-persoalan etnis, daerah dan keunikan lokal. Membentuk negara federal, bukan dengan membubarkan terlebih dahulu Indonesia, melainkan cukup diputuskan dalam referendum nasional atau melalui persidangan MPR/DPR mengingat sistem MPR/DPR yang kita kenal sekarang ini. Kaltim pernah juga pernah santer mengumandangkan negara federal. Tapi kemudian berhenti dan muncul lagi tuntutan agar diberikan otonomi khusus. Sayangnya konsep otonomi khusus versi Kaltim belum begitu jelas, sehingga dengan mudah dipatahkan bukan hanya oleh pemerintah pusat, tapi masyarakat Kaltim sendiri yang belum tentu setuju dengan wacana Otsus itu. Ada yang berpendapat bahwa federalisme merupakan pertengahan antara negara kesatuan dan konfederasi. C.F Strong seperti dikutip Budiardjo (1989:141) mengemukakan: Salah satu ciri negara federal ialah bahwa ia mencoba menyesuaikan dua konsep yang sebenarnya bertentangan, yaitu kedaulatan negara federal dalam keseluruhannya dan kedaulatan negara bagian. ** --------------------------------- Check out the hottest 2008 models today at Yahoo! Autos. --------------------------------- Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Tryit now.