http://berita.suaramerdeka.com/hati-hati-foto-di-jam-gadang-bukit-tinggi/

Hati-hati Foto di Jam Gadang Bukit Tinggi
Banyak Badut Memaksa Meminta Uang

7 Februari 2015 14:36 WIB Category: Nasional Dikunjungi: 6463 kali

JAM GADANG: Jam Gadang Bukit Tinggi di Provinsi Sumatrra Barat ini banya
dikunjungi wisatawan sekadar untuk foto kenangan seperti terlihat Sabtu
(7/2). Namun sayang, banyak badut peminta uang dan perlu diwaspadai.(
suaramerdeka.com/Raditia Yoni Ariya)
JAM GADANG: Jam Gadang Bukit Tinggi di Provinsi Sumatrra Barat ini banya
dikunjungi wisatawan sekadar untuk foto kenangan seperti terlihat Sabtu
(7/2). Namun sayang, banyak badut peminta uang dan perlu diwaspadai.(
suaramerdeka.com/Raditia Yoni Ariya)
BUKIT TINGGI, suaramerdeka.com – Jam Gadang meruapaka ikon terkenal bagi
Kota Bukit Tinggi yang dibangun pada 1926 oleh Pemerintah Hindia Belanda
sebagai hadiah dan terletak di Pasar Atas. Banyak wisatawan berfoto ria di
tempat ini sebagai kenangan pernah merambah Bumi Minang.

Hanya saja bagi para wisatawan harus lebih berhati-hati saat berfoto ria,
sebab di sini banyak sekali badut-badut berseliweran yang tiba-tiba nongol
di sebelah wisatawan yang sedang berfoto ria. Kehadiran para badut tanpa
permisi ini ternyata sangat menganggu. Pasalnya mereka memaksa meminta uang
dan jika tidak diberi, memaki dengan kata-kata kasar.

Hal itu seperti menimpa rombongan wisatawan dari Pemkab Temanggung dan
Forum Jurnalis Temanggung yang tengah mengunjungi Pasar Atas Bukit Tinggi.
Para jurnalis yang sedang berfoto ria tiba-tib diganggu oleh ulah
badut-badut yang biasanya lucu tapi kali ini berwajah garang memaksa
meminta uang.

“Semula kami sangat senang dengan kunjungan kami ke Buki Tinggi karena
disambut ramah oleh Pemerintah Kota Bukit Tinggi. Tapi sayang dinodai
dengan ulah par badut Jam Gadang yang memaksa kami meminta uang,”ujar Heru
Suyitno pewarta Kantor Berita Antara, Sabtu (7/2).

Hal serupa juga dialami Regina Rukmorini, wartawan Harian Kompas. Dia
merasa tidak nyaman saat berniat berfoto sendirian dengan latar Jam Gadang
sebab terus dikuntit para badut, yang ujung-ujungnya terus meminta uang.

“Badut-badut itu memaksa minta uang, lha wong saya maau foto sendiri kok
dia maksa foto bareng dan meminta uang. Wisatawan harus hati-hati kalau
foto di Jam Gadang,” katanya.

Jurnalis lain, Setyo Wuwuh, bahkan sempat ditabrak dan dihadang oleh
seorang badut yang terus membuntuti sampai tempat parkir bus. Dia sempat
dimaki-maki oleh seorang badut. Dia meminta Pemerintah Kota Bukit Tinggi
agar menertibkan para badut supaya wisatawan tidak kapok berkunjung ke ikon
Sumatra Barat ini.
(Raditia Yoni Ariya/CN41/SMNetwork)

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke