BAGAIKAN BAHTERA DI
TENGAH LAUTAN

 

 

Oleh : Dr. H. K.
Suheimi

 

 

 

            “Maka
apabila mereka naik bahtera di tengah lautan luas, mereka mendo’a kepada Allah
dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya, maka tatkala Allah mentelamatkan mereka
samapai ke daratan, tiba-tiba mereka kembali mempersekutukan Allah”. Surat Al
Ankabuut ayat 65.

            Dengan halus dan manis sekali Tuhan
mensitir kehidupan manusia dengan membikin perumpamaan bahtera di tengah lautan
luas. Memang dalam mengharungi hidup ini bagaikan bahtera di tengah lautan yang
luas. Dihantam oleh gelombang kiri dan kanan, didera oleh hempasan ombak dari
muka dan belakang. Ditiup oeh badai dan topan, dipermainkan oleh riak dan
gelombang, ditimpa oleh hujan yang lebat, kilat sambung menyambung, halilintar
menggelegar bagaikan membelah bumi. Di tengah lautan digelapnya hari, tak
satupun bintang yang tampak, tak tentu kemana arah hendak dituju.

Disaat manusia tidak menampak jalan, kehilangan arah, dihantam oleh
kesulitan dan gelombang kehidupan, biasanya ketika itu manusia bermohon berdo’a
kepada Tuhan, dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ya Allah andaikan aku
selamat sampai ke tanah tepi ya Tuhan, aku akan sungguh-sungguh menjalankan
agama-Mu, aku akan taat patuh, semua suruhan-Mu aku kerjakan, dan semua
larangan-Mu akan aku hentikan. Tapi begitu merka menginjak tanah tepi, selamat
sampai ke daratan, tiba-tiba dengan enak saja mereka berkata, untung ada angin
yang membawa bahtera kita ke tepi, kalau tidaklah karena angin, tentu kita
masih terkatun-katung di tengah lautan. Sebagian ada yang berkata, untung ada
bintang, dengan kelipan bintang kita tahu arah, kemana hendak dituju, kalau
tidaklah karena bintang tentu kita tak ada pedoman, atau ada yang berkata,
untung ada nahkoda, nahkodalah yang mengiring, sehingga bahtera bisa sampai ke
daratan. Kalau kebetulan mereka terkatung-katung di tengah lautan yang luas,
kemudian datang kapal lai yang menyelamatkannya, lalu semua mereka akan berkata
untung ada kapal asing yang menolong. Saat itu merekapun lupa akan janji yang
pernah dilafaskannya, mereka tiba-tiba kembali menjadi musyrik, mereka
melupakan Allah. Tidakkah mereka tahu siapakah yang mendatangkan angin?,
siapakah yang menerbitkan bintang, dan siapakah yang mengatur nahkoda dan kapal
asing itu?. Bukankah semua itu adalah karena Tuhan yang berkehendak demikian?.
Dan Tuhan masih mendengar seruan dan do’anya sewaktu mereka dalam kesulitan dan
kesusahan?. Lalu Tuhan mendngar do’a itu dan mengabulkannya dengan mengirimkan
angin, menerbitkan bintang atau mendatangkan kapal asing. Tapi semua itu
dilupakan mereka dan mereka kembali mempersekutukan Tuhan. Dalam kehidupan
banyak sekali terjadi contoh-contoh yang demikian. Makanya dengan sangat halus
dan manis Tuhan mengungkapkannya dalam surat Al Ankabut ayat 65.

            Dalam kehidupan sehari-hari
sering seseorang berkata pada saya, sewaktu selesai melakukan operasi atau
menolong pasien. Untung ada dokter, kalau dokter tidak datang tepat pada
waktunya entah kan bagaimana jadinya. Kepada orang berkata demikian selalu say
ingatkan, bukan dokter, bukan siapa-siapa, tapi barangkali, sewaktu dalam
kesakita itu si ibu, bermohon dan berdo’a, lalu Tuhan mengabulkan permohonannya
dengan mengirimkan bantuan-bantuan. Bukankah Tuhan berkata, apabila engkau
sakit maka Tuhanlah yang akan menyembuhkan.Maka senantiasa dan selalulah
berharap kepada Tuhan, dan bersyukur hanya kepada-Nya.

            Bermacam-macam cara orang
menyatakan kesyukurannya. Agaknya salah satu cara bahwa kita bersyukur dan
berterima kasih adalah dengan memakai dan memanfaatkan apa yang diberika 
seseorang.

            Sebagai contoh, sewaktu
saya pulang dari luar negeri, saya membawa oleh-oleh, baju untuk anak saya .
Ternyata baju yang saya berikan itu, selalu dipakai oleh anak saya kemnapun ia
pergi. Melihat anak itu selalu memakai hadiah yang saya berikan, hati saya
menjadi senang, dan kalau saya pergi lagi, tentu tak lupa saya akan
membelikannya baju yang lebih bagus lagi. Tapi jika baju yang saya belikan itu,
disimpannya saja, tidak dipakai-pakainya, saya jadi berfikir, mungkin anak itu
tidak suka dengan apa yang saya belikan. Atau kalau baju itu dijadikannya untuk
melap sepeda atau mobil, atau dijadikannya untuk pembersih lantai, maka hati
saya menjadi sedih dan pilu. Kalau nanti saya pergi lagi, anak itu tentu tidak
akan saya belikan baju lagi.

            Nah Tuhan maha pengasih
dan penyayang, Dia telah beri kita, lautan, daratan, gunung-gunung, hutan
rimba, barang tambang, di darat, di laut, dan di gunung. Tuhan tentu akan
senang jika kita memanfaatkan apa yang diberikan Tuhan itu. Kita pergi ke dasar
laut untuk menggali kekayaannya, kita daki gunung untuk dimanfaatkan, kita gali
barang tambang, dijadikan hal-hal yang bermanfaat. Tapi sebaliknya Tuhan akan
marah, jika lautnya dicemari, hutannya dibakar, gunung dan daratannya dirusak.
Seperti firman-Nya, kerusakan dimuka bumi ini adalah akibat ulah tangan-tangan
manusia. Tangan-tangan yang merusak yang membuat kezaliman diatas bumi inilah
yang dibenci Tuhan, bagi mereka disediakan azab yang pedih. Seperti firman-Nya
; jika kamu mensyukuri nikmat Ku pasti akan aku tambah-tambah nikmat itu.
Sebaliknya apabila engkau engkari, ingatlah azab-Ku sangat pedih.

            Satu kali saya teringat
akan nasib seekor serangga yang terperangkap masuk sarang laba-laba,
mati-matian serangga ini berusaha melepaskan diri dari benang-benang kusut yang
dibikinnya sendiri, semakin dia bergerak semakinlah dia terikat dan tertambat,
sampai dia tak berdaya lagi. Disaat dia sudah tidak berdaya itu, waktu itulah
laba-laba datang akan menerkam mangsanya itu.

            Dusaat itulah saya ambil
sebuah lidi, dengan lidi itu saya putuskan satu persatu benang laba-laba itu.
Sehingga serangga itu terlepas dan dia terbebas dari cengkraman maut. Tapi apa
kata serangga yang sudah terlepas itu? Untung ada lidi katanya, lidilah yang
telah menyelamatkan jiwaku, dia sujud menyembah lidi, dan dia berterima kasih
sekali kepada lidi. Sebagai seekor serangga, yang badannya kecil, kepalanya
kecil dan matanya juga kecil, pandanganya hanya terbatas pada lidi, dan dia
yakin karena lidi yang bergerak itulah yang menolongnya. Padangannya tidak
sampai kejari-jari yang menggerakan lidi, bahwa jari-jari itu digerakan oleh
otot dan syaraf, bahwa jari itu tergantung pada sebuah lengan, lengan itu
tergantung pada bahu, dan bahu itu ada pada tubuh seorang manusia. Pandanganya
lebih tidak sampai lagi kepada otak yang memerintahkan, dan otak itu sendiri
ada sesuatu diatas sana yang memerintahnya.

            Hidup ini bagaikan seekor
serangga, mula-mula kita berpandangan sempit, tapi lama-lama kita tahu, bahwa
sesuatu itu bergerak dan sesuatu itu terjadi adalah karena kekuasaan Allah.
Kepada-Nyalah kita menyembah dan kepada-Nya pula kita minta tolong, bukan
kepada siapa-siapa. Untuk semua itu agaknya perlu kita simak sebuah firman
suci-Nya dalam surat Al Anfal ayat 17 : ” Maka ( yang sebenarnya ) bukan kamu
yang membunuh mereka,akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu
yang melempar ketika kamu melempar. ( Allah berbuat demikian untuk membinasakan
mereka ) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan
kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah maha mendengar lagi maha mengetahui.   
       



Terima Kasih



Prof.H.K.Suheimi, SpOG(K)

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke