----Email Diteruskan---- Dari: ksuhe...@yahoo.com Kepada: sma1...@yahoogroups.com, RantauNet@googlegroups.com, iet...@yahoo.com, herlina_du...@yahoo.com Email Keluar: Kam, 29 Apr 2010 19:22 PDT Judul: Dialog yang Agung
Dialog yang Agung Oleh K Suheimi Pengajian saya subuh ini di Masjid Raya An Nur. Pekanbaru tentang Dialog yang Agung. Dialog yang Agung inilah yang setiap shalat di ulang oleh setiap Ummat dalam shalatnya. Dimalam itu nabi Muhammmad sampai ke Sidrat al Muntaha "Hatinya tidak mendustakan apa yang dilihatnya. Maka apakah kami hendak membantahnya tentang apa yang dilihat itu ? Padahal sesungguhnya dia telah melihatnya sekali lagi. Di dekat Sidratil Muntaha. Yang disisinya ada syurga tempat kembali. Tatkala sidratil muntaha itu diliputi oleh sesuatu yang meliputi. Tidak berpaling penglihatan matanya dan tidak dia melampaui batas ( An Najmm 11 – 17 ) Sidratil Muntaha, tidak ada tempat yang lebih tinggi dari itu. Tiada langit sesudah Sidratil Muntaha. Disana ada Arsy-Nya . Tiada satu katapun yang dapat melukiskan betapa tiada terpermai indahnya Sidratil Muntaha itu. Kelu lidah Rasullullah sewaktu kepadanya ditanya oleh sahabat; bagaimana indahnya Sidartil Muntaha. Tiada kata yang dapat menggambarkan betapa megahnya Sidratil Muntaha. Suatu tempat yang tak pernah terbayangkan oleh hati, yang tak pernah terpikirkan oleh otak dan tak terjangkau oleh angan – angan. Tempat itu begitu mulia, tempat itu begitu agung dan begitu suci. Tersungkur Rasulullah sesampainya di Sidratil Muntaha, dia menyaksikan sesuatu yang tak pernah terfikirkan, sesuatu yang tak pernah terbayangkan selama ini. Di sana dia tergoncang, disana dia tergetar, getaran dan goncangan inilah menggetarkan dunia dengan seluruh isinya. Disana dia berdialog dengan Allah, disana dia menerima perintah Shalat, tanpa perantara tanpa Jibril. Disana dia mengalami suatu pengalaman relegius yang tak dapat ia lukiskan. Dialog yang agung itu adalah “Attahiyyatul mubarakatush sholawatut thayyibatu lillahi. Assamu ‘alaika ayyuhan nabiyu wa warahmatullahi wa barakatuhu. Assalamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadilahis shalihin. Asyhadu alla ilaha illallah. Wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah.” Segala kehormatan, segala keberkatan, segala doa dan segala ucapan yang baik-baik hanya teruntuk bagi Allah semata-mata. Keselamatan bagimu wahai Nabi, beserta rahmat Allah dan berkat-Nya. Keselamatan bagi kami dan bagi para hamba Allah yang saleh. Aku mengaku bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Dan aku mengaku bahwa Muhammad itu Rasulullah. Penghormatan , penghargaan yang diberikan yang diucapkan setiap kali kita menemui seseorang. Setelah diberikan penghormatan dan penghargaan barulah kita meminta dan menyampaikan maksud kita. Ini adalah hukum global yaitu memberi penghormatan dan penghargaan adalah kiat untuk sukses dan mencapai tujuan, sebaliknya disaat kita tak menghormati dan tak menghargai itulah awal kehancuran. Yang paling berharga dari seseorang adalah harga dirinya. Dan dia meletakkan harga dirinya diatas segalanya. Dan begitu kita memberikan penghargaan, maka yang mendapat penghargan akan terpacu utk memberikan yang terbaik dan bekerja lebih baik dan optimal. Setelah saya renung, hakekatnya penyakitpun terjadi ketika kita tidak menghargai dan menghormati organ dan kebutuhan tubuh kita. Misalnya mata membutuhkan tidur cepat dan bangun mendirikan shalat tahjud diudara yang sangat bersih akan membersihkan mata, pemandangannya lebih jernih, dan dilatih baca Qur"an. Hal ini mmenyebabkan mata lebih terang dan banyak yang rajin shalat tahjud mempunyai mata yang jernih dan jelas jarang sakit mata . Bahkan sudah tuapun mmampu membaca tulsan yang halus2. Ketika kita tanya pasien, kebanyakan dia tahu bahwa penyebab penyakitnya adalah karena kasalahannya sendiri yang tak menghargai fungsi masing-masing organ tubuhnya. Untuk itu ada kisah yang menarik Pada suatu ketika ada seorang wanita baru pindah ke sebuah kota kecil , setelah berada di sana beberapa waktu , ia mengeluh kepada tetangganya tentang pelayanan buruk yang dialaminya di apotek setempat,, Karena merasa kurang berani , ia pun meminta pada tetangganya agar mau menyampaikan kritiknya pada pemilik apotek itu,, Hari pun berlalu , dan si wanita pendatang itu pun kembali ke apotek yang pernah memberikan pelayanan buruik padanya,, Tapi tidak seperti sebelumnya , si pemilik apotek langsung menyambutnya dengan senyum lebar , sambil mengatakan betapa senangnya ia melihat wanita itu berkenan datang kembali ke apoteknya , dan berharap si wanita dan suaminya menyukai kota mereka,, Bukan hanya itu, pemilik apotek itu bahkan menawarkan diri membantu wanita dan suaminya menguruskan berbagai hal , agar mereka bisa menetap di kota itu dengan nyaman,, Lalu…. ia pun mengirimkan apa yang dipesan wanita itu dengan cepat dan baik,, Melihat keadaan itu , si Wanita senang dengan perubahan luar biasa yang ditunjukkan oleh pemilik apotek ,, Kemudian , ia melaporkan hal itu pada tetangganya,, “Anda tentu sudah menyampaikan kritik saya mengenai betapa buruk pelayanannya waktu itu.”,, “Oh, tidak,” jawab tetangganya. “Sebenarnya saya tidak menyampaikan kritik anda pada mereka ,, Saya harap anda tidak keberatan,, Saya katakan pada pemilik apotek itu betapa anda terkagum-kagum melihat caranya mendirikan apotek di kota kecil ini,, Dan , anda merasa apoteknya adalah salah satu apotek dengan pelayanan terbaik yang pernah anda temui,,” Seperti inilah kita akan dihargai oleh orang lain ,, Inilah gambaran tentang perilaku yang kita dapat dari perlakuan yang kita berikan pada orang lain ,, Sebuah penghargaan , dan juga penghormatan , akan lebih baik , dari sekedar kritik yang tak beralasan,, Apalagi Kritik yang disampaikan dengan cara yang keliru, seringkali hanya menghancurkan harapan perbaikan,, Sedangkan sebuah apresiasi , selalu mendorong orang lain untuk melakukan lebih baik lagi,,, Kita ingat dalam peristiwa isra’ Mi’raj. Pada pertemuan Nabi Muhammad dengan Allah diawali oleh Ucapan yang sangat bagus dari Nabi Muhammad ”Dengan segala penghormatan, dan segala keberkatan, Dan dengan segalala keselamatan, dan dengan segala kebaikkan hanya Untukmu Allah” ”Selamat bagimu wahai utusanku, selamat untuk kalian hamba-hamba Ku yang shaleh” Dialog yang agung inilah yang selalu kita baca pada duduk terakhir dalam setiap shalat Untuk itu ingin saya petikkan sebuah Firman suci Nya dalam Al Qur'an Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu. (QS. 4:86) Pekanbaru 30 April 2010 Powered by Telkomsel BlackBerry® -- . Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting - Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.