----Email Diteruskan----
Dari: ksuhe...@yahoo.com
Kepada: palantasma1...@yahoogroups.com, pala...@minang.rantaunet.org
Email Keluar: Sel, 07 Nov 2006 07:34 PST
Judul: ZIKIR DAN FIKIR

                  ZIKIR DAN FIKIR
   
  Oleh :Dr.H.K.Suheimi
   
  Menarik  sekali tulisan  Mohammad Nabil dalam Internet yang  saya 
  baca  hari ini. Beliau mengupas perihal zikir dan  fikir.  Jelas, 
  tuntas  dan mudah di mengerti. Lalu saya fikir masih banyak  dia
  ntara  kita yang belum dapat mengikuti dan membuka internet  ini. 
  Ingin  saya salinkan apa-apa yang disampaikan Mohammad Nabil  dan 
  saya persembahkan pada pembaca yang budiman. 
   
  Zikir  dan  pikir  (tafakkur) adalah dua  aktifitas  ibadah  yang 
  memiliki  ma'na tersendiri dalam Islam. Walaupun zikir dan  pikir 
  adalah  aktivitas  yang dilakukan oleh dua entiti  yang  berbeda, 
  namun  keduanya  adalah aktivitas yang  bersifat  ruhaniyah  yang 
  harus  berjalan seimbang dan saling mengisi. Sayang sekali  seba
  gian besar yang mengaku dirinya Muslim seringkali tidak menjalan
  kan keduanya dengan seimbang atau bahkan sama sekali tidak melak
  sanakan aktifitas zikir dan pikir seperti yang dikehendaki Allah
  SWT.
   
  Manusia terdiri dari dua unsur yang berasal dari alam yang berbeda,
  yaitu  jasad manusia yang berasal dari alam  material  (syahadah) 
  dan ruh manusia dari alam (ruhaniyah). Kemuliaan manusia terletak 
  pada  unsur ruhaniyah itu, sedangkan unsur materi  manusia  tidak 
  memiliki  banyak kelebihan dibandingkan mahluk-mahluk hidup  lain 
  yang yang ada di bumi.
   
  Pikir   adalah   aktivitas  akal  dan  zikir   adalah   aktivitas 
  rasa/syu'ur.  Pikir mengasah kepekaan akal sehingga menjadi  akal 
  yang  cerdas,  sedangkan zikir mengasah kepekaan  rasa,  sehingga 
  sensitif  dan mudah menangkap nur Ilahi yang tak dapat  dijangkau 
  melalui  akal.  Zikir  juga merupakan  aktivitas  untuk  mengasah 
  kepekaan  terhadap  sifat-sifat yang mulia seperti  adil,  indah, 
  
  sabar,  bijaksana  dan lain sebagainya.  Seseorang  yang  terlalu 
  mengutamakan pikir (berat di kepala) dan melupakan zikir  berarti 
  melupakan keterbatasan pikir itu sendiri, sehingga sulit  menang
  kap  fenomena-fenomena  yang  sifatnya  di  luar  ruang   lingkup 
  akal--dan  sayangnya orang-orang yang demikian ini menutupi  keku 
  rangannya  dengan membuat justifikasi bahwa sesuatu yang di  luar 
  daya pikir tidak bernilai sama sekali--dan seringkali orang-orang 
  yang  "berat  di kepala" ini mengakali sesuatu yang  tidak  masuk 
  akal, sehingga jadi akal-akalan. 
   
  Sebaliknya orang yang terlalu mengutamakan zikir (berat di  dada) 
  telah melupakan karunia Allah yang sangat besar yaitu akal.  Akal 
  adalah pemberian Allah untuk manusia yang di beri tanggung  jawab 
  sebagai  Khalifah  di bumi. Dengan akal kemampuan  manusia  dapat 
  berkembang    untuk    hidup   sesuai    dengan    hukum-hukumNya 
  (sunnatullah).  Orang-orang yang berat di dada  ini lupa  mengapa 
  kata  pertama yang diturunkan Allah kepada Rasulullah SAW  adalah 
  "iqra".  Iqra adalah input akal dan input ini tidak akan  berguna 
  kalau tidak diproses dengan pikir. 
   
  Zikir  adalah  suatu  aktivitas  yang  mempertahankan  komunikasi 
  dengan Allah melalu kesadaran di setiap tempat dan di setiap wak
  tu.  Berzikir  kepada Allah pada keadaan berdiri,  duduk  ataupun 
  berbaring  yang artinya kontak dengan Allah di setiap  waktu  dan 
  tempat. Zikir seringkali dipersempit ma'nanya hanya kepada memba
  ca asma Allah (asmaulhusna) berulang-ulang, bahkan dengan  metode 
  khusus pada jumlah yang khusus pula. Memang tidak salah melakukan 
  hal  yang demikian, bahkan semakin banyak disebut  semakin  baik, 
  karena  sesuatu  yang  disebut  berulang-ulang  berpotensi  untuk 
  meresap  dalam sanubari. Tetapi meresap saja tidak  cukup.  
   
  Makna  zikir  lebih dari itu, yaitu berusaha  meniru  sifat-sifat 
  Allah  yang  tercermin dalam asma'ul husna  yang  dibaca.  Meniru 
  berari berusaha mewujudkan sifat-sifat yang mulia tersebut  dalam 
  kehidupan sehari-hari dalam perbuatan (amal). Zikir juga  berarti 
  kontak kepada Allah dan sadar betul bahwa Allah selalu  memperha
  tikan gerak-gerik kita, sehingga orang yang benar-benar  berzikir 
  akan  selalu  membersihkan jiwanya  dari  penyakit-penyakit  yang 
  dapat  mengotorinya.  Dengan demikian  zikir  dapat  membersihkan 
  jiwa.  Jiwa menjadi sensitif terhadap signal-signal  yang  datang 
  dari Allah.
   
  Dalam  kehidupan  sehari-hari  yang kita  saksikan,  makna  zikir 
  dipersempit  dengan menghitung buah tasbih. Berhenti disitu.  Dan 
  ini tentu tidak dapat menyadap keuntungan berzikir. Tetapi  orang 
  yang melakukan ini masih jauh lebih baik bila dibandingkan dengan 
  orang  yang  sama sekali tidak melakukannya, atau  hanya  melaku
  kannya pada saat-saat kritis saja.
   
  Perlu  diingat kembali bahwa zikir pada prinsipnya kontak  dengan 
  Allah,  oleh  karena itu shalat-pun adalah salah  satu  aktivitas 
  zikir. Oleh karena itu camkan betul kalau lagi shalat bahwa  anda 
  sedang  berkomunikasi  dengan Allah. Bila shalatnya  betul  dapat
  mencegah  dari perbuatan yang keji dan munkar (QS 29:54).  Sayang 
  dalam kehidupan sehari-hari di negeri nusantara tercinta misalnya 
  di mana banyak yang shalat tetapi banyak pula korupsinya.  Ramai-
  ramai  membangun  rumah  ibadah di  berbagai  perkantoran,  namun 
  korupsinya dalam berbagai bentuk semakin menjadi, itu  disebabkan 
  shalatnya  belum mampu mencegah perbuatan yang keji  dan  munkar, 
  jadi shalatnya belum benar. Ini satu bukti lagi zikir, dalam  hal
  ini shalat, ruhnya harus dicamkan dan dilaksanakan dalam  aktivi
  tas  sehari-hari,  bukan hanya pada waktu formal yang  lima  kali
  itu.
  Singkatnya, zikir dan pikir keduanya harus berjalan bersama.
   
  Marilah kita telaah ayat al-Qur'an yang sangat terkenal tentang
  seseorang yang memiliki kemampuan mengintegrasikan zikir dan pikir
  yaitu surat Ali-Imran(3) ayat 190-191. Bunyi kedua ayat tersebut
  terjemahannya sbb: 
  [1]" Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi    serta  pergan
  tian malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi kaum yang  berfi
  kir  (ulil  albaab);  (yaitu)  mereka  yang  senantiasa  berzikir    
  kepada Allah baik dalam posisi berdiri, duduk atau berbaring. Dan
  mereka  juga  selalu bertafakkur  (berpikir)  tentang  penciptaan 
  langit  dan  bumi, dan berkata: "Ya Robb  kami,  tidaklah  Engkau 
  menciptakan   semua ini dengan sia-sia,  SubhanaLlah,  jauhkanlah 
  kami dari azab neraka."
                                           
  P a d a n g  23 Juli 1996

 
---------------------------------
Sponsored Link 

Talk more and pay less. Vonage can save you up to $300 a year on your phone 
bill. Sign up now.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke