Filosofi Truk sampan. 

(kiriman sms dari seorang teman...) 

Suatu hari saya naik taksi menuju bandara, taksi yang kami naiki melaju 
pada jalur yang benar, Tiba-tiba sebuah mobil hitam melaju kelaur dari 
tempat parker tepat di depan kami. 

Sopir taxi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan 
berhenti hanya beberapa centi meter dari mobil tersebut. 

Pengemudi mobil hitam tersebut mengeluarkan kepalanya dan mulai menjerit 
kearah kami sambil memaki-maki sopir taxi yang kami naiki. 

Sopir taxi hanya tersenyum, melambaikan tangan pada orang tersebut. 

Saya benar-banar heran dengan sikap sopir taxi yang bersahabat. 

Maka saya bertanya," mengapa Anda melakukan hal yang diluar dugaan yaitu 
tersenyum, melambaikan tangan dan mendoakan orang tersebut??? Sedangkan 
orang tersebut hampir merusak taxi Anda dan dapat saja mencelakakan nyawa 
kita!". 

Saat sopir taxi menjawab itulah saya belajar dari sopr taxi tersebut 
mengenai apa yang kemudian saya sebut "filosofi truk sampah". 

Sipor taxi itu menjelaskan bahwa banyak orang seperti truk sampah, mereka 
berjalan keliling sambil membawa sampah, seperti : Frustasi, kemarahan, 
kekecewaan, ketakutan, kebencian dan banyak masalah lain, seiring dengan 
semakin penuh kapasitasnya, semakin mereka membutuhkan tempat untuk 
membuangnya dan seringkali mereka membuang sampah itu kepada Anda. 

Jangan ambil hati, tersenyumlah, lambaikan tangan, doakan dan berkati 
mereka lalu lanjutkan hidup Anda. 

Jangan Ambil sampah mereka untuk kembali membuangnya pada orang lain yang 
Anda temui baik ditempat kerja, dirumah atau dalam perjalanan. 

Orang sukses adalah mereka yang tidak membiarkan "truk sampah" mengambil 
hari-hari mereka dengan merusak suasana hati kita. 
Hidup ini terlalu singkat untuk bangun pagi hari dengan penyesalan, maka 
"kasihilah orang yang memperlakukan Anda dengan benar, berdoalah bagi yang 
tidak benar". 

Hidup itu 10% mengenai apa yang Anda buat dengannya dan 90% tentang 
bagiamana Anda menghadapinya. 

Hidup bukan mengenai menunggu badai berlalu tapi tentang bagaimana 
belajar menari dalam hujan. 

Selamat menikmati hidup yang diberkati Tuhan dan bebas dari"sampah". 
Salam dalam cinta membangun dunia baru dengan terbebas dari sampah 
kehdiupan ini.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke