Re: [GM2020] UNG : Universitas Nasional Gorontalo
Marilah kita mulai dari diri kita, sekarang atau kedepannya lagi anak cucu kita akan menulis hal seperti ini, dan ditujukan kepada kita Jangan pernah menyalahkan apa yang sudah ada, tapi marilah kita mengadakan perubahan dan ingat bahwa perubahan tidak seperti membalikkan telapak tangan, semua butuh proses dan sadarlah bahwa kita berubah juga karena kita melihat perubahan. Kelak bawalah perubahan itu ke Gorontalo untuk kebaikan kita semua dan jangan pernah menjudge orang di Gorontalo tidak mau berubah, karena puluhan tahun sistem itu telah membelenggu dan insya Allah kita yang akan bersama untuk merubahnya kalau kelak kita masih punya SEMANGAT seperti saat sekarang kita memberikan masukan. Semoga kita termasuk orang-orang yang istiqommah dengan apa yang kita ucapkan nanti. Amien. Salam Perubahan. AL On 2/29/08, Yusuf Ruchban [EMAIL PROTECTED] wrote: Wow, Ide dan impian yang luar biasa,bagi saya impian itu sangat realistis,dan justru dengan impian itu pulah semua apa yang diimpikan oleh sivitas Akademik termasuk Rektor akan terwujud.Dan itulah Gorontalo danIndonesiaku. Kerinduan akan Ilmu pengetahuan sangat kental di sanubari Guruku ini,dan saat aku membaca isi impiannya,aku sadar ternyata National University Of Malaysia hampir sama dengan yang di impikan oleh Guruku ini.Disetiap pojok jalan,samping jurusan,Fakulti dan banyak lagi terdapar Manuskrip hasil Dapatan dan kajian Para Dosen dan Mahasiswanya,dan tidak sedikit calon Magister dan P.Hd dibimbing oleh Guru Besar dari Luar Negara, baik itu dari Amerika, Jepang dll. Nah bagaimana dengan Universitas Ternama di US, UQ, Jepang dan Negara maju yang lain?saya percaya pasti 1000X lebih berjaya dari Impian Guruku. Trus bagaimana dengan Univ negeri gorontalo..? Kayaknya GM2020 yang lebih tahu Konsepnya. Dan satu lagi saya hampir lupa,tadi pagi saya lg nunggu Bus Kampus di Bus Stop,Tiba-tiba ada Mobil yang mengurangi laju kecepatannya dan membuka Kaca Mobilnya sambil melambaikan tangan kearah saya,saya pun bingung,tidak mungkin yang dimaksud adalah saya,saya coba tengok kiri n kanan ternyata tidak ada Orang.Artinya debo watiya ta Ilo ? Wah saya langsung berucap luar biasa Orang Itu, Naik BMW masih mahu togor pa orang. Mau tahu siapa Itu? Dia adalah Guru besar Ilmu Filsafat UKM,yang studinya di selesaikan di US...ha ha.padahal saya hanya sekeli jumpa dengan dia,itupun tidak sengaja dan sambil kenalkan diri Indonesia GRTLO saya jadi bertanya,knapa Kawan,guru,teman,Bapak saya Dosen Di UNG baru saja S2?s3 tak mau tegur Studennya.He he. Bergitulah mungkin sedikit pendekatan Impian Guruku itu. Bolo maapu,maririkia soalnya bolo limo lo menit ba waktu lo Ujian,wawu ma momaso de ruangan Bi adetu Paama. Yusuf Ruchban - Original Message From: my [EMAIL PROTECTED] To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 28, 2008 6:58:07 PM Subject: [GM2020] UNG : Universitas Nasional Gorontalo Seandainya aku jadi seperti dia di UNG atau Universitas Negeri Gorontalo sekarang aku akan rubah segera nama universitas itu, karena kalau jadi BHP -swastanisasi kok masih ada nama negeri? tapi kapan BHP tetapi PT yang sudah BHMN tinggal 3 tahun lagi dan yang belum jadi BHMN masih jauh yaitu skitar 6-9 tahun tetapi bukan tahun cahaya. AKU MIMPI nama Perguruan tinggi itu menjadi NATIONAL UNIVERSITY OF GORONTALO. terus menjadi perguruan tinggi terbaik di negaraku, terus ada pusat2 saintis yang bekerja dan punya manuskrip serta identitas di seluruh pojok kampus hasil ilmiah, harapanku universitas nasional gorontalo itu menjadi pusat peradaban sains di negeri ini terutama di bidang pendidikan (muncul teori2 baru untuk memperbaiki pengajaran di nusantara ini, muncul buku ajar berbagai bidang dan menjadi referensi utama dalam dunia pendidikan di tanah air - aku sebut negaraku, negeri, nusantara, dan tanah air karena itu akan mempunyai makna besar dalam sejarah masa kemasa), tetapi yang menilai macam2 akan berprasangka tidak gampang itu rubah nama perguruan tinggi! bagiku apa itu perubahan ? alam saja bisa atau aku sebut hukum alam artinya alam bisa di atur asalkan hukum diataati. aku tahu siapaun yang ada di kampus itu tak ada satupun yang setuju rubah namanya itu tetapi apa daya hatiku yang dalam memikirkan sebuah nama besar, karena di masa lalu aku bangga dan senang ibarat aku jatuh cintah pada seorang gadis asal gorontalo dan berdiri diatas bara api yang panas (itulah relativitas kata A Einstein) melihat diproposal bahwa namanya universitas sains dan teknologi negeri gorontalo, kita proposal itu aku abadikan sebagai impianku kapan bisa bangun sebuah nama perguruan tinggi seperti yang tertera dalam lembaran utamanya tertanda Ir Fadel Muhammad dan beberapa anggota senat dari IKIP sekarang UNG tak ada bukti tanda tangan alias kosong. aku bayangkan ada seorang
Re: [GM2020] Fw: JIL Pengalaman menyaksikan nikah sesama jenis di Massachusetts
Jauh-jauh Ulil belajar ke Amrik masih bingung menghadapi hal begituan. Padahal ustadz madrasah dusun dekat rumah saya saja tau jawabannya. Ulilulil Cara termurah hubungi saya, gunakan skype. Skype ID: ir1uno Dengan Skype anda bisa menelepon gratis via Internet. Skype – Seluruh dunia berbicara dengan gratis Bagi pebisnis, silahkan kunjungi:www.unointernasional.com. Baca artikel lengkap saya:www.irwan-uno.blogspot.com - Original Message From: R. H. Uno [EMAIL PROTECTED] To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Sent: Saturday, March 1, 2008 2:49:08 PM Subject: RE: [GM2020] Fw: JIL Pengalaman menyaksikan nikah sesama jenis di Massachusetts He he , Ulil can’t just believe it, sejak 37 tahun lalu ketika skola di Minesota, negara bagian pertama yang mengesahkan “hubungan” sesame jenis, I BELIEVE IT IS HAPPENING….so what gitu loh, kita pasrahkan kepada YMK apa jadinya, jangan ngikut2 ngatur dunia selain Allah! Wass.OH -Original Message- From: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com [mailto:gorontaloma [EMAIL PROTECTED] ps.com] On Behalf Of [EMAIL PROTECTED] it Sent: Saturday, March 01, 2008 2:42 PM To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: [GM2020] Fw: JIL Pengalaman menyaksikan nikah sesama jenis di Massachusetts Nih.. Pengalaman si ulil, dimilis jil pun dia sendiri gak bsa nyari justifikasi utk hal ini. Lagi rame bow.. Wakakak.. Kasian..gak kebayang kalo wajahnya bengong sperti itu. Hahaha salam.. -Original Message- From: Ulil Abshar-Abdalla [EMAIL PROTECTED] com Sent: 2008-03-01 07:02:52 GMT+08:00 To: islamliberal@ yahoogroups. com Subject: JIL Pengalaman menyaksikan nikah sesama jenis di Massachusetts Salam, Saat ini saya tinggal di negara bagian liberal yang mengesahkan nikah sesama jenis (same sex marriage), yakni negara bagian Massachusetts. Saya menyaksikan langsung perkawinan ini beberapa bulan lalu. Seorang teman saya melangsungkan pernikahan sesama jenis bulan September tahun lalu. Dia seorang perempuan berkulit hitam, dan sedang belajar di sebuah seminari. Dengan sendiri adalah calon pendeta. Dia tinggal di gedung apartemen yang sama dengan saya. Saya diundang ke acara pemberkatan perkawinan dia di sebah kapel (bukan gereja). Saat menerima undangan, saya ragu, apakah saya datang atau tidak. Akhirnya, saya putuskan untuk datang, sebagai penghormatan atas teman. Saya datang sendirian, tidak bersama isteri, meskipun isteri saya juga diundang. Saya tidak menghalangi isteri saya untuk ikut datang, tetapi kebetulan saat itu dia sedang sibuk dengan suatu pekerjaan. Saya datang dengan sedikit perasaan berdebar. Buat saya, inilah pertama kali saya akan menyaksikan suatu pemberkatan nikah sesama jenis. Saat jalan kaki menuju kapel yang berada tak terlalu jauh dari tempat saya tinggal, saya membayangkan suatu pemandangan yang sama sekali tak pernah terlintas dalam pemikiran saya selama ini: dua orang perempuan akan menjadi suami-isteri . Wow! Di Massachusetts sendiri, meskipun nikah sesama jenis sudah dianggap legal, tetapi perdebatannya sendiri masih berlangsung dengan keras. Saya sering melihat beberapa gereja yang memasang spanduk berisi dukungan atas nikah semacam ini, karena tekanan dari kalangan konservatif mulai menguat untuk membatalkan nikah semacam ini. Saya juga mengikuti perdebatan di surat kabar lokal mengenai masalah ini. Tetapi melihat pasangan sesama jenis kawin dan disahkan secara resmi melalui pemberkatan agama, inilah pertama kali saya alami. Ada perasaan aneh menggerayangi sekujur tubuh dan pikiran saya saat berjalan menuju kapel itu. Saya berpikir keras untuk menata diri menghadapi pemandangan yang tak lazim ini. Terus terang, saat berjalan menuju kapel itu, saya sedang bergerak menuju terra incognita. Seperti Columbus yang berjalan ke suatu arah yang ia kira akan menghantarkannya ke sebuah benua baru, tetapi sebetulnya ia tak terlalu yakin pula akan arah itu. Saya masuk ke ruangan kapel, dan menyaksikan sejumlah undangan duduk dengan tenang dan khusyuk. Beberapa dari mereka membawa anak-anak pula. Sebuah repertoar dimainkan oleh seorang pianis pria bule yang belakangan saya ketahui adalah seorang gay pula. Pasangan dia juga hadir dalam acara itu. Saya mencoba menenangkan diri dengan menikmati komposisi yang dimainkan oleh sang pianis itu. 'Ambience' kapel yang baru saja selesai dibangun itu sangat baik seklai. Saya terus menerus mengelilingkan pandangan, menikmati desain interior kapel itu. Saya tahu, saya melakukan itu semua sekedar untuk menenangkan diri. Rasa was-was saya sebetulnya makin intens saat memasuki kapel itu. Akhirnya, sampailah acara yang paling menegangkan buat saya. Seorang pendeta perempuan berkulit hitam membuka seremoni pemberkatan. Kemudian, seorang perempuan bule yang saya kenal dengan baik, membacakan kutipan dari Perjanjian Baru dan sejumlah kutipan lain dari teolog Kristen yang sudah saya lupa siapa mereka. Saya kaget, karena setelah acara itu usai, diumumkan bahwa perempuan bule yang
[GM2020] File - Peraturan Milis GM2020
Milisters GM2020 yang baik, E-mail ini akan selalu anda terima setiap bulan. Harap dibaca dengan seksama untuk kepentingan bersama. Temans semua, Visi dari milis ini adalah Gorontalo Ceria 2020. Artinya, rakyat Gorontalo bisa ceria di tahun 2020 karena; (A) Kantong tak masalah (ekonomi mantap), (B) Otak Oke (kualitas SDM), (C) Asyik (moralitas terjaga, tanpa kekerasan fisik maupun psikis, techno-minded, artistic behavior, dll yang bisa bikin kita dan anak cucu kita kelak banyak senyum...) Kami sangat berharap anda aktif mengeluarkan ide-ide anda di milis ini, apa saja... karena WANU DIYA'A TII NGOLI... JAA GAGA...!!!(KALO GAK ADA ELLO... MILIS INI GAK RAME...!!) Temans semua, Berikut ini sedikit peraturan untuk kesinambungan milis kita. = Tolong ikuti peraturan ini dalam menulis e-mail. Yang tidak mengikuti akan diberi peringatan dua kali. Pada peringatan ketiga, e-mailnya akan di-ban keluar dari milis. = PERATURAN UMUM: 1. Setiap anggota baru diwajibkan untuk mengisi Phonebook dengan cara mengklik: http://groups.yahoo.com/group/gorontalomaju2020/database?method=reportRowstbl=1 2. Isi milis ini dikutip oleh Koran Harian TRIBUN Gorontalo. Untuk Anda yang tidak ingin komentarnya dimuat di koran, mohon mencantumkan tulisan OFF THE RECORD di bagian kiri atas. 3. Selebihnya, Anda dibebaskan untuk mem-posting apa saja selama tidak melanggar etika/kepantasan. Semoga karya-karya tulis kita semua bermanfaat bagi seluruh rakyat Gorontalo. PERATURAN TEKNIS: 1. Ketika bergabung dengan milis ini, kening anda tidak boleh berkerut, bibir anda mesti senantiasa tersenyum, hati anda tenang, pikiran anda jernih. Kalau belum mencapai keadaan itu, jangan dulu membuka isi milis ini karena bisa jadi anda malah akan bertambah stress. 2. Ketika membuka setiap mail di sini, anda mesti membayangkan bahwa ketika mengirim email tersebut, si pengirimnya juga sedang tersenyum ramah kepada kita--catat, bukan senyum nyindir, bukan senyum sinis, apalagi senyum ngeledek ngajak berantem. 3. Ketika anda melakukan posting pesan ke milis ini, sekali lagi, kening anda jangan berkerut, bibir anda mesti tersenyum... dan seterusnya (idem poin 1) 4. Mereka yang mencoba melakukan 'kekerasan intelektual' maupun 'kekasaran kata-kata' AKAN LANGSUNG DI-BAN tanpa peringatan sebelumnya. 5. Pengirim spam / MLM / dan sejenisnya AKAN LANGSUNG DI-BAN keluar dari milis tanpa peringatan terlebih dahulu. 6. Topik yang bisa didiskusikan di milis ini bebas dan luas, dari segi ekonomi, politik, idiologi, dll... baik yang langsung berkaitan dengan Gorontalo maupun yang sekadar untuk membuka wacana pemikiran di antara peserta milis. 7. Sangat diharapkan dari milis ini kita semua akan saling mengenal akrab, setidaknya bisa saling senyum dan bertegur sapa ketika bersua. Jadi, jangan coba-coba merusak suasana yang serius tapi santai ini... Demikan peraturan milis ini, Para Moderator; Elnino M Husein Mohi Asep Sabar Dewi Dama N Syamsu Panna Irwan Karim Agussalim Jusuf Lamadlauw Suwito Pomalingo Sofyan Ully Zulkifly Qibor Yusuf
[GM2020] Apresiasi FILM A2C (Ayat Ayat Cinta)
Assalamu alaikum wr wb Teman teman milis yg baik dan bersahaja, hampir setia kali kita membaca postingan di milis ini selalu masaalah politik,dan masaalah agama yg akhirnya berbuntut kepada masing masing merasa benar dan cenderung tidak memberikan solusi yang baik. Hanya ada beberapa anggota milis yg bisa lebih wise dan lebih memberikan pencerahan kepada kita. Saya mencoba memberikan yang lain dari yang lain, yaitu tentang apresiasi Film AYAT AYAT CITA yang saat ini hampir seluruh bioskop twenty one XXI Jabodetabek selalu di penuhi oleh para penontonya, bahkan setiap jam di buka sampai 3 teater sekaligus, itupun penontonya selalu kehabisan tiket. Film yang di direc oleh Hanung Bramantyo sangat memukau penonton. Film ini juga di angkat dari Novel terlaris karya HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY. Kalau kita compare dengan Novelnya tentu banyak yang tidak sesuai dengan ceritanya, terutama teman teman milis yang sudah membaca Novelnya pastilah akan membadingkan Novel dan Film ini. Tapi sayang ya .. GORONTALO kita yang tercinta belum mempunyai bioskop seperti XXI. Jangankan bioskop yang sekaliber XXI, bioskop yang biasa aja sepertinya sudah tidak ada di Gorontalo, bahkan sudah di tutup. Ya mudah mudahan kita semua yang ada di milis ini bisa mewujudkan supaya ada bioskop yang bisa memberikan hiburan bagi masyarakat Gorontalo dan paling gak bisa memberikan apresiasi kepada film film yang mendidik bagi generasi kita kedepan. Film AYAT AYAT CINTA ini sangat sarat dengan pendidikan Islam dan perlu bagi generasi kita untuk bisa menontonnya. Teringat ketika Film NAGA BONAR JADI 2 yang sempat saya posting dimilis ini juga.Tentu mengalami hal yang sama, yaitu selalu di penuhi oleh penontonnnya. Bagi teman teman milis yang penasaran saya coba lampirkan SYNOPSIS sekalian dengan caracter masing masing pemainnya. Tapi sayang tokoh Fahri bin Abdillah, 28 th yang diperankan oleh (Fedi Nuril) belum pas seperti tokoh Fahri dalam NOVEL karya Habiburrahman El Shirazy. Tetapi tokoh Aisha, 25 th yang di perankan (Rianti Cartwright) sangat memukau peenonton dan pas sesuai dengan character Aisah dalam Novel, Begitu juga dengan Maria Girgis, 26 th yang diperankan oleh (Carissa Putri) sangat sempurna. Buat caracter Noura bin Bahadur dan Nurul binti Ja'far Abdur Razaq yang di perankan oleh (Zaskia Adya Mecca dan Melanie Putria) silakan teman teman apresiasi sendiri. Kira kira begutulah sedikit sharing dari saya semoga bisa memberikan pencerahan dalam milis ini. Kalau ada kata kata yang kurang berkenan mohon maaf sebelumnya. SYNOPSISNYA Ini adalah kisah cinta. Tapi bukan cuma sekedar kisah cinta yang biasa. Ini tentang bagaimana menghadapi turun-naiknya persoalan hidup dengan cara Islam. Fahri bin Abdillah adalah pelajar Indonesia yang berusaha menggapai gelar masternya di Al Ahzar. Berjibaku dengan panas-debu Mesir. Berkutat dengan berbagai macam target dan kesederhanaan hidup. Bertahan dengan menjadi penerjemah buku-buku agama. Semua target dijalani Fahri dengan penuh antusiasme kecuali satu: menikah. Kenapa? Karena Fahri adalah laki-laki taat yang begitu lurus. Dia tidak mengenal pacaran sebelum menikah. Dia kurang artikulatif saat berhadapan dengan mahluk bernama perempuan. Hanya ada sedikit perempuan yang dekat dengannya selama ini. Neneknya, Ibunya dan saudara perempuannya. Betul begitu? Sepertinya pindah ke Mesir membuat hal itu berubah. Tersebutlah Maria Girgis. Tetangga satu flat yang beragama Kristen Koptik tapi mengagumi Al Quran. Dan menganggumi Fahri. Kekaguman yang berubah menjadi cinta. Sayang cinta Maria hanya tercurah dalam diary saja. Lalu ada Nurul. Anak seorang kyai terkenal yang juga mengeruk ilmu di Al Azhar. Sebenarnya Fahri menaruh hati pada gadis manis ini. Sayang rasa mindernya yang hanya anak keturunan petani membuatnya tidak pernah menunjukkan rasa apa pun pada Nurul. Sementara Nurul pun menjadi ragu dan selalu menebak-nebak. Setelah itu ada Noura. Juga tetangga yang selalu disika Ayahnya sendiri. Fahri berempati penuh dengan Noura dan ingin menolongnya. Sayang hanya empati saja. Tidak lebih. Namun Noura yang mengharap lebih. Dan nantinya ini menjadi masalah besar ketika Noura menuduh Fahri memperkosanya. Terakhir muncullah Aisha. Si mata indah yang menyihir Fahri. Sejak sebuah kejadian di metro, saat Fahri membela Islam dari tuduhan kolot dan kaku, Aisha jatuh cinta pada Fahri. Dan Fahri juga tidak bisa membohongi hatinya. Lalu bagaimana bocah desa nan lurus itu menghadapi ini semua? Siapa yang dipilihnya? Bisakah dia menjalani semua dalam jalur Islam yang sangat dia yakini? Fahri bin Abdillah, 28 th (Fedi Nuril) Mahasiswa bersahaja yang memegang teguh prinsip hidup dan kehormatannya. Cerdas dan simpatik hingga membuat beberapa gadis 'jatuh hati'. Dihadapkan pada kejutan-kejutan menarik atas pilihan hatinya. Aisha, 25 th (Rianti Cartwright) Mahasiswi asing keturunan Jerman dan Turki,
Re: [GM2020] Re: Tanggapan untuk bung Elnino
Bung Nino et al, Sepertinya Bang Danny butuh TS ? Uh, maaf saya sedang tidak bercanda dan juga tidak berkoprol. Sudah waktunya segala tumpahan diskusi dan wacana ttg siapa penerus Fadel itu dipindahkan ke domain ACTION. Mari mulai lakukan sesuatu. Pertanyaan pentingnya: apakah warga milis ini ikhlas untuk Bang Danny ??? Bolo maapu, ju. Elnino van Gorontalo [EMAIL PROTECTED] wrote: Bang Danny yang baik, Saya senang skali ada tanggapan langsung dari Bang Danny. Untuk members lainnya, ini bukan debat, tapi diskusi yang mencerahkan kita semua. Sebab, ada Bang Danny yang dapat menjadi rujukan kita dalam keikutsertaan kita memikirkan pembangunan kawasan Kantor Gubernur Gorontalo. Bang Danny, Pertama, mengenai profesionalisme aparat Pemda di Gorontalo memang boleh kita pertanyakan. Begitu bagusnya masterplan yang dibuat Bang Danny di tahun 2002 (kebetulan saya mengikuti presentasi di UNG), tetapi akhirnya tidak terlaksana sepenuhnya secara teknis di lapangan. Ternyata asumsi bahwa Aparat setiap Pemerintah harus siap menghadapi model pembangunan apa saja belum dapat digunakan ketika kita berbicara dalam konteks Gorontalo. Ini memang menyedihkan. Tetapi kita masih punya harapan di masa depan, ada titik cerah di sana, tidak jauh, dimana ratusan aparat Pemda Gorontalo yang masih muda dan bervisi tajam siap untuk menggantikan para seniornya. (Amin...) Kedua, memang kita tidak ingin mencari kesalahan2 Pemda dalam pembahasan kita tentang pembangunan kompleks Pemprov yang tak sesuai masterplan. Kita hanya ingin informasi yang valid, otentik dan reliabel mengenai hal-hal teknis. Harap maklum, banyak orang seperti saya kurang mengerti masalah teknik sipil dan arsitektur. Hanya bertanya-tanya dengan logika yang terlalu sederhana. Menjadi wajarlah kalau kami bertanya kepada Bang Danny yang menguasai sepenuhnya masalah teknis di sana. Ketiga, pertanyaan yang diajukan kebetulan belum dijawab oleh Bang Danny. Tetapi kami juga tidak ingin memaksa Bang Danny untuk menjawabnya. Pertanyaan itu mengenai informasi tentang: (a) akibat teknis dari pembangunan yang terdeviasi sangat besar secara teknis terhadap masterplan yang ada, (b) izin dari Bang Danny untuk mempublikasikan penjelasan teknis tersebut kepada umum (termasuk secara resmi ke DPRD Provinsi). Keempat, mengenai terkomentar sangat lama, saya setuju, sebab sejak 2002 sampai hari ini tidak sedikit orang yang belum tahu (atau sudah lupa) tentang masterplan itu dan kenyataan teknis di lapangan. Sehingga kita pun maklum jika masih ada pertanyaan dan komentar yang amburadul mengenai pembangunan perkantoran Pemprov di Botu. Kelima, tentang variasi komentar yang 80% negatif mungkin itu masih debatable, Bang Danny. Sebab, sejak pak Fadel menjadi gubernur (Desember 2001), hampir 80 % (mungkin lebih) isi koran-koran kita adalah dukungan terhadap apa pun yang dilaksanakan oleh Pemprov. Tentu saja termasuk pembangunan kompleks perkantoran Pemprov tersebut. Memang, mengenai isi dari komentar-komentar di koran itu lebih banyak yang terasa kurang bermutu karena hanya berupa pernyataan mendukung atau menolak. Lebih banyak lagi komentar yang bersifat koprol (memuji atau menolak untuk mendapatkan sesuatu dari penguasa, pejabat atau Pemda secara institusional). Bang Danny benar, komentar-komentar seperti itu membiaskan pembahasan topik utama ke hal-hal lain yang lebih melebar dan kurang relevan. Tidak progresif, memang. Tidak juga solusif. Keenam, bahwa orang pintar di Sulbar dan Sulsel lebih banyak daripada di Gorontalo...itulah masalah kita, Bang Danny... Orang Gorontalo (mungkin seperti saya ini, hehe) pintar sedikit saja, belagunya minta ampun...! Bahkan walaupun dia sudah merantau lama dan hidup dalam masyarakat yang cerdas. Dalam satu-dua kasus, malah, kita-kita yang sudah pernah studi di luar negeri pun banyak yang sok tahu tapi tidak mau lagi belajar. Seperti yang Bang Danny bilang, merasa benar sendiri. Itu sudah terbukti ketika beberapa orang Jakarta merasa lebih tahu persoalan Gorontalo daripada mereka yang hidup di Gorontalo. Namun kita juga harus mengakui betapa kualitas rata-rata SDM Gorontalo memang masih berada di lembah dalam...maka mestinya kebijakan untuk kemajuan pendidikan lebih diprioritaskan daripada membangun bangunan fisik. Ketujuh, saya sepakat dengan Bang Danny bahwa gubernur kita memiliki visi yang tajam sampai 100 tahun kedepan dan bahwa organisasi pemerintahan kita kurang sejalan (mungkin juga tidak manut) dengan visi tersebut. Namun, seperti di atas, kita masih punya harapan yang besar 5-10 tahun kedepan aparat Pemda kita akan mampu seperti yang kita inginkan. Menurut saya, itu realistis. Kedelapan, bahwa masyarakat intelektual Gorontalo yang gemar memberikan komentar yang tidak solusif itu saya setuju jika kita berbicara mengenai 1-2 intelektual tertentu. Kalau kita menghitung jumlah intelektual Gorontalo, mungkin tidak lebih dari 500 orang. Sedangkan yang kerap kali muncul di media-media lokal kita itu hanya 3-5 orang (hanya
Re: [GM2020] Re: Tanggapan untuk bung Elnino
Maksudnya ikhlas gimana kang Ashrul...??? Pokoknya kalo untuk perkembangan Gorontalo kedepan, saya pribadi ikhlas deh...! 2008/3/2 Mohammad Ashrul [EMAIL PROTECTED]: Bung Nino et al, Sepertinya Bang Danny butuh TS ? Uh, maaf saya sedang tidak bercanda dan juga tidak berkoprol. Sudah waktunya segala tumpahan diskusi dan wacana ttg siapa penerus Fadel itu dipindahkan ke domain ACTION. Mari mulai lakukan sesuatu. Pertanyaan pentingnya: apakah warga milis ini ikhlas untuk Bang Danny ??? Bolo maapu, ju. *Elnino van Gorontalo [EMAIL PROTECTED]* wrote: Bang Danny yang baik, Saya senang skali ada tanggapan langsung dari Bang Danny. Untuk members lainnya, ini bukan debat, tapi diskusi yang mencerahkan kita semua. Sebab, ada Bang Danny yang dapat menjadi rujukan kita dalam keikutsertaan kita memikirkan pembangunan kawasan Kantor Gubernur Gorontalo. Bang Danny, Pertama, mengenai profesionalisme aparat Pemda di Gorontalo memang boleh kita pertanyakan. Begitu bagusnya masterplan yang dibuat Bang Danny di tahun 2002 (kebetulan saya mengikuti presentasi di UNG), tetapi akhirnya tidak terlaksana sepenuhnya secara teknis di lapangan. Ternyata asumsi bahwa Aparat setiap Pemerintah harus siap menghadapi model pembangunan apa saja belum dapat digunakan ketika kita berbicara dalam konteks Gorontalo. Ini memang menyedihkan. Tetapi kita masih punya harapan di masa depan, ada titik cerah di sana, tidak jauh, dimana ratusan aparat Pemda Gorontalo yang masih muda dan bervisi tajam siap untuk menggantikan para seniornya. (Amin...) Kedua, memang kita tidak ingin mencari kesalahan2 Pemda dalam pembahasan kita tentang pembangunan kompleks Pemprov yang tak sesuai masterplan. Kita hanya ingin informasi yang valid, otentik dan reliabel mengenai hal-hal teknis. Harap maklum, banyak orang seperti saya kurang mengerti masalah teknik sipil dan arsitektur. Hanya bertanya-tanya dengan logika yang terlalu sederhana. Menjadi wajarlah kalau kami bertanya kepada Bang Danny yang menguasai sepenuhnya masalah teknis di sana. Ketiga, pertanyaan yang diajukan kebetulan belum dijawab oleh Bang Danny. Tetapi kami juga tidak ingin memaksa Bang Danny untuk menjawabnya. Pertanyaan itu mengenai informasi tentang: (a) akibat teknis dari pembangunan yang terdeviasi sangat besar secara teknis terhadap masterplan yang ada, (b) izin dari Bang Danny untuk mempublikasikan penjelasan teknis tersebut kepada umum (termasuk secara resmi ke DPRD Provinsi). Keempat, mengenai terkomentar sangat lama, saya setuju, sebab sejak 2002 sampai hari ini tidak sedikit orang yang belum tahu (atau sudah lupa) tentang masterplan itu dan kenyataan teknis di lapangan. Sehingga kita pun maklum jika masih ada pertanyaan dan komentar yang amburadul mengenai pembangunan perkantoran Pemprov di Botu. Kelima, tentang variasi komentar yang 80% negatif mungkin itu masih debatable, Bang Danny. Sebab, sejak pak Fadel menjadi gubernur (Desember 2001), hampir 80 % (mungkin lebih) isi koran-koran kita adalah dukungan terhadap apa pun yang dilaksanakan oleh Pemprov. Tentu saja termasuk pembangunan kompleks perkantoran Pemprov tersebut. Memang, mengenai isi dari komentar-komentar di koran itu lebih banyak yang terasa kurang bermutu karena hanya berupa pernyataan mendukung atau menolak. Lebih banyak lagi komentar yang bersifat koprol (memuji atau menolak untuk mendapatkan sesuatu dari penguasa, pejabat atau Pemda secara institusional). Bang Danny benar, komentar-komentar seperti itu membiaskan pembahasan topik utama ke hal-hal lain yang lebih melebar dan kurang relevan. Tidak progresif, memang. Tidak juga solusif. Keenam, bahwa orang pintar di Sulbar dan Sulsel lebih banyak daripada di Gorontalo...itulah masalah kita, Bang Danny... Orang Gorontalo (mungkin seperti saya ini, hehe) pintar sedikit saja, belagunya minta ampun...! Bahkan walaupun dia sudah merantau lama dan hidup dalam masyarakat yang cerdas. Dalam satu-dua kasus, malah, kita-kita yang sudah pernah studi di luar negeri pun banyak yang sok tahu tapi tidak mau lagi belajar. Seperti yang Bang Danny bilang, merasa benar sendiri. Itu sudah terbukti ketika beberapa orang Jakarta merasa lebih tahu persoalan Gorontalo daripada mereka yang hidup di Gorontalo. Namun kita juga harus mengakui betapa kualitas rata-rata SDM Gorontalo memang masih berada di lembah dalam...maka mestinya kebijakan untuk kemajuan pendidikan lebih diprioritaskan daripada membangun bangunan fisik. Ketujuh, saya sepakat dengan Bang Danny bahwa gubernur kita memiliki visi yang tajam sampai 100 tahun kedepan dan bahwa organisasi pemerintahan kita kurang sejalan (mungkin juga tidak manut) dengan visi tersebut. Namun, seperti di atas, kita masih punya harapan yang besar 5-10 tahun kedepan aparat Pemda kita akan mampu seperti yang kita inginkan. Menurut saya, itu realistis. Kedelapan, bahwa masyarakat intelektual Gorontalo yang gemar memberikan komentar yang tidak solusif itu saya
Re: [GM2020] Fw: JIL Pengalaman menyaksikan nikah sesama jenis di Massachusetts
Kasusnya sama saja ketika anaknya temannya Ulil ingin dinikahi orang Yahudi...!!! On Sat, Mar 1, 2008 at 7:02 PM, Irwan Uno [EMAIL PROTECTED] wrote: Jauh-jauh Ulil belajar ke Amrik masih bingung menghadapi hal begituan. Padahal ustadz madrasah dusun dekat rumah saya saja tau jawabannya. Ulilulil Cara termurah hubungi saya, gunakan skype. *Skype ID: ir1uno* Dengan Skype anda bisa menelepon gratis via Internet. *Skype* – Seluruh dunia berbicara dengan gratis http://www.kqzyfj.com/email-2863123-10386659 Bagi pebisnis, silahkan kunjungi:www.unointernasional.com. Baca artikel lengkap saya:* www.irwan-uno.blogspot.com* - Original Message From: R. H. Uno [EMAIL PROTECTED] To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Sent: Saturday, March 1, 2008 2:49:08 PM Subject: RE: [GM2020] Fw: JIL Pengalaman menyaksikan nikah sesama jenis di Massachusetts He he , Ulil can't just believe it, sejak 37 tahun lalu ketika skola di Minesota, negara bagian pertama yang mengesahkan hubungan sesame jenis, I BELIEVE IT IS HAPPENING….so what gitu loh, kita pasrahkan kepada YMK apa jadinya, jangan ngikut2 ngatur dunia selain Allah! Wass.OH -Original Message- *From:* gorontalomaju2020@ yahoogroups. com [mailto:gorontaloma [EMAIL PROTECTED] ps.com] *On Behalf Of [EMAIL PROTECTED] it *Sent:* Saturday, March 01, 2008 2:42 PM *To:* gorontalomaju2020@ yahoogroups. com *Subject:* [GM2020] Fw: JIL Pengalaman menyaksikan nikah sesama jenis di Massachusetts Nih.. Pengalaman si ulil, dimilis jil pun dia sendiri gak bsa nyari justifikasi utk hal ini. Lagi rame bow.. Wakakak.. Kasian..gak kebayang kalo wajahnya bengong sperti itu. Hahaha salam.. -Original Message- From: Ulil Abshar-Abdalla [EMAIL PROTECTED] com ulil99%40yahoo.com Sent: 2008-03-01 07:02:52 GMT+08:00 To: islamliberal@ yahoogroups. com islamliberal%40yahoogroups.com Subject: JIL Pengalaman menyaksikan nikah sesama jenis di Massachusetts Salam, Saat ini saya tinggal di negara bagian liberal yang mengesahkan nikah sesama jenis (same sex marriage), yakni negara bagian Massachusetts. Saya menyaksikan langsung perkawinan ini beberapa bulan lalu. Seorang teman saya melangsungkan pernikahan sesama jenis bulan September tahun lalu. Dia seorang perempuan berkulit hitam, dan sedang belajar di sebuah seminari. Dengan sendiri adalah calon pendeta. Dia tinggal di gedung apartemen yang sama dengan saya. Saya diundang ke acara pemberkatan perkawinan dia di sebah kapel (bukan gereja). Saat menerima undangan, saya ragu, apakah saya datang atau tidak. Akhirnya, saya putuskan untuk datang, sebagai penghormatan atas teman. Saya datang sendirian, tidak bersama isteri, meskipun isteri saya juga diundang. Saya tidak menghalangi isteri saya untuk ikut datang, tetapi kebetulan saat itu dia sedang sibuk dengan suatu pekerjaan. Saya datang dengan sedikit perasaan berdebar. Buat saya, inilah pertama kali saya akan menyaksikan suatu pemberkatan nikah sesama jenis. Saat jalan kaki menuju kapel yang berada tak terlalu jauh dari tempat saya tinggal, saya membayangkan suatu pemandangan yang sama sekali tak pernah terlintas dalam pemikiran saya selama ini: dua orang perempuan akan menjadi suami-isteri . Wow! Di Massachusetts sendiri, meskipun nikah sesama jenis sudah dianggap legal, tetapi perdebatannya sendiri masih berlangsung dengan keras. Saya sering melihat beberapa gereja yang memasang spanduk berisi dukungan atas nikah semacam ini, karena tekanan dari kalangan konservatif mulai menguat untuk membatalkan nikah semacam ini. Saya juga mengikuti perdebatan di surat kabar lokal mengenai masalah ini. Tetapi melihat pasangan sesama jenis kawin dan disahkan secara resmi melalui pemberkatan agama, inilah pertama kali saya alami. Ada perasaan aneh menggerayangi sekujur tubuh dan pikiran saya saat berjalan menuju kapel itu. Saya berpikir keras untuk menata diri menghadapi pemandangan yang tak lazim ini. Terus terang, saat berjalan menuju kapel itu, saya sedang bergerak menuju terra incognita. Seperti Columbus yang berjalan ke suatu arah yang ia kira akan menghantarkannya ke sebuah benua baru, tetapi sebetulnya ia tak terlalu yakin pula akan arah itu. Saya masuk ke ruangan kapel, dan menyaksikan sejumlah undangan duduk dengan tenang dan khusyuk. Beberapa dari mereka membawa anak-anak pula. Sebuah repertoar dimainkan oleh seorang pianis pria bule yang belakangan saya ketahui adalah seorang gay pula. Pasangan dia juga hadir dalam acara itu. Saya mencoba menenangkan diri dengan menikmati komposisi yang dimainkan oleh sang pianis itu. 'Ambience' kapel yang baru saja selesai dibangun itu sangat baik seklai. Saya terus menerus mengelilingkan pandangan, menikmati desain interior kapel itu. Saya tahu, saya melakukan itu semua sekedar untuk menenangkan diri. Rasa was-was saya sebetulnya makin intens saat memasuki kapel itu. Akhirnya, sampailah acara yang paling menegangkan
[GM2020] Fwd: Will you make a call for me?
Yth Rekan milis, Himbauan dari Obama,mungkin ada yang tertarik.Trims Note: forwarded message attached. - Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.---BeginMessage--- Bonjour, Ada yang tertarik bantu Obama ? Saya tertarik karena konsepnya dan beliau pernah sekolah di Jkt. Trims. Note: forwarded message attached. - Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.---BeginMessage--- Arbie -- I need you to make your voice heard today -- literally. Over the past week, supporters have made more than 700,000 phone calls right from their own homes. They are reaching out to voters in Ohio, Texas, Rhode Island, and Vermont before the March 4th primaries. We've set a goal of 1 million calls to help Get Out The Vote for these critical contests -- will you help? All you need is a few minutes, a phone line, and a passion for change. Start making calls right now: http://my.barackobama.com/call Personal contact is the best way to grow this movement, and now you can make these connections right from your own home. We've identified likely supporters in Ohio, Texas, Rhode Island, and Vermont, and with our online phonebanking tool, you can start calling them right away. It couldn't be easier. Simply choose the March 4th state you'd like to call, and you'll get a list of phone numbers and a simple script you can use to start growing this movement, one person at a time. Take a few minutes to make a call, and I'm certain you'll want to make five more: http://my.barackobama.com/call We asked a few of the thousands of supporters who have already started making calls what they wanted to tell you about the experience. Here's what some of them had to say: I am a fairly new caller from Texas and I wanted to pass on a few thoughts. I called this afternoon to some fellow Texans (mostly from the San Antonio area) ... one woman was initially undecided but now is definitely supporting Senator Obama and so is her husband! It was talking to her one on one that made a big difference. I explained the primary and caucus deal to her (which she did not know) and she was very appreciative. Please let the other callers know that voters in Texas are very willing to hear our message...please keep calling Texas! There are a lot of undecided voters here. Thanks so much for all that YOU do!! -- Bonnie from Texas Just want to mention that I had been wavering between Barack and Hillary for a long time -- I'd even donated money to both campaigns. However, over many weeks I received calls from Sen. Obama's volunteers ... Those calls from the phone bank volunteers went a long way toward finally helping me make up my mind. Their sincerity, their passion, and their loyalty to Barack really impressed me (and I don't impress easily -- I spent 20 years as a TV producer in LA). I'm a woman who's Hillary's age and the last campaign I volunteered for was (oddly) Bill Clinton's first run. Anyway, I will do my best to duplicate the passion of the Obama supporters who called me, as I pick up the phone to talk to others. -- DeeDee from Arizona Make some phone calls right now, and see just what Bonnie and DeeDee are talking about: http://my.barackobama.com/call You have helped accomplish some extraordinary things during this campaign. But the most extraordinary things happen at the personal level, when you can make that personal connection to a voter and discover that you share a common vision of what ought to be. Make a call and make that connection today. Thank you, Barack Donate: https://donate.barackobama.com/wecan --- - Paid for by Obama for America This email was sent to: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, go to: http://my.barackobama.com/unsubscribe ---End Message--- ---End Message---
Balasan: Re: [GM2020] Re: Tanggapan untuk bung Elnino
Bang Danny itu bukan orang POLITIK, beliau ahli dibidang Perencanaan, ketika dia masuk ke kapling POLITIK pasti deh dia nggak bisa berbuat banyak. Mohammad Ashrul [EMAIL PROTECTED] wrote:Bung Nino et al, Sepertinya Bang Danny butuh TS ? Uh, maaf saya sedang tidak bercanda dan juga tidak berkoprol. Sudah waktunya segala tumpahan diskusi dan wacana ttg siapa penerus Fadel itu dipindahkan ke domain ACTION. Mari mulai lakukan sesuatu. Pertanyaan pentingnya: apakah warga milis ini ikhlas untuk Bang Danny ??? Bolo maapu, ju. Elnino van Gorontalo [EMAIL PROTECTED] wrote: Bang Danny yang baik, Saya senang skali ada tanggapan langsung dari Bang Danny. Untuk members lainnya, ini bukan debat, tapi diskusi yang mencerahkan kita semua. Sebab, ada Bang Danny yang dapat menjadi rujukan kita dalam keikutsertaan kita memikirkan pembangunan kawasan Kantor Gubernur Gorontalo. Bang Danny, Pertama, mengenai profesionalisme aparat Pemda di Gorontalo memang boleh kita pertanyakan. Begitu bagusnya masterplan yang dibuat Bang Danny di tahun 2002 (kebetulan saya mengikuti presentasi di UNG), tetapi akhirnya tidak terlaksana sepenuhnya secara teknis di lapangan. Ternyata asumsi bahwa Aparat setiap Pemerintah harus siap menghadapi model pembangunan apa saja belum dapat digunakan ketika kita berbicara dalam konteks Gorontalo. Ini memang menyedihkan. Tetapi kita masih punya harapan di masa depan, ada titik cerah di sana, tidak jauh, dimana ratusan aparat Pemda Gorontalo yang masih muda dan bervisi tajam siap untuk menggantikan para seniornya. (Amin...) Kedua, memang kita tidak ingin mencari kesalahan2 Pemda dalam pembahasan kita tentang pembangunan kompleks Pemprov yang tak sesuai masterplan. Kita hanya ingin informasi yang valid, otentik dan reliabel mengenai hal-hal teknis. Harap maklum, banyak orang seperti saya kurang mengerti masalah teknik sipil dan arsitektur. Hanya bertanya-tanya dengan logika yang terlalu sederhana. Menjadi wajarlah kalau kami bertanya kepada Bang Danny yang menguasai sepenuhnya masalah teknis di sana. Ketiga, pertanyaan yang diajukan kebetulan belum dijawab oleh Bang Danny. Tetapi kami juga tidak ingin memaksa Bang Danny untuk menjawabnya. Pertanyaan itu mengenai informasi tentang: (a) akibat teknis dari pembangunan yang terdeviasi sangat besar secara teknis terhadap masterplan yang ada, (b) izin dari Bang Danny untuk mempublikasikan penjelasan teknis tersebut kepada umum (termasuk secara resmi ke DPRD Provinsi). Keempat, mengenai terkomentar sangat lama, saya setuju, sebab sejak 2002 sampai hari ini tidak sedikit orang yang belum tahu (atau sudah lupa) tentang masterplan itu dan kenyataan teknis di lapangan. Sehingga kita pun maklum jika masih ada pertanyaan dan komentar yang amburadul mengenai pembangunan perkantoran Pemprov di Botu. Kelima, tentang variasi komentar yang 80% negatif mungkin itu masih debatable, Bang Danny. Sebab, sejak pak Fadel menjadi gubernur (Desember 2001), hampir 80 % (mungkin lebih) isi koran-koran kita adalah dukungan terhadap apa pun yang dilaksanakan oleh Pemprov. Tentu saja termasuk pembangunan kompleks perkantoran Pemprov tersebut. Memang, mengenai isi dari komentar-komentar di koran itu lebih banyak yang terasa kurang bermutu karena hanya berupa pernyataan mendukung atau menolak. Lebih banyak lagi komentar yang bersifat koprol (memuji atau menolak untuk mendapatkan sesuatu dari penguasa, pejabat atau Pemda secara institusional). Bang Danny benar, komentar-komentar seperti itu membiaskan pembahasan topik utama ke hal-hal lain yang lebih melebar dan kurang relevan. Tidak progresif, memang. Tidak juga solusif. Keenam, bahwa orang pintar di Sulbar dan Sulsel lebih banyak daripada di Gorontalo...itulah masalah kita, Bang Danny... Orang Gorontalo (mungkin seperti saya ini, hehe) pintar sedikit saja, belagunya minta ampun...! Bahkan walaupun dia sudah merantau lama dan hidup dalam masyarakat yang cerdas. Dalam satu-dua kasus, malah, kita-kita yang sudah pernah studi di luar negeri pun banyak yang sok tahu tapi tidak mau lagi belajar. Seperti yang Bang Danny bilang, merasa benar sendiri. Itu sudah terbukti ketika beberapa orang Jakarta merasa lebih tahu persoalan Gorontalo daripada mereka yang hidup di Gorontalo. Namun kita juga harus mengakui betapa kualitas rata-rata SDM Gorontalo memang masih berada di lembah dalam...maka mestinya kebijakan untuk kemajuan pendidikan lebih diprioritaskan daripada membangun bangunan fisik. Ketujuh, saya sepakat dengan Bang Danny bahwa gubernur kita memiliki visi yang tajam sampai 100 tahun kedepan dan bahwa organisasi pemerintahan kita kurang sejalan (mungkin juga tidak manut) dengan visi tersebut. Namun, seperti di atas, kita masih punya harapan yang besar 5-10 tahun kedepan aparat Pemda kita akan mampu seperti yang kita inginkan. Menurut saya, itu realistis. Kedelapan, bahwa masyarakat intelektual Gorontalo yang gemar memberikan komentar yang tidak solusif itu saya setuju jika kita
[GM2020] Re-Hulonthalo (Suwitopomo / Is)
Hahahaha Is.. Alhamdulillah Piopihu uti.. Btw, mangolo banda? tola-tola to tonu skarang? Karja dimana skrang? Harapuu ti ma tatonu ti Pak Suwitopomo ti, ternyata ti Papa Is yg satu perjuangan di paropo dulu.. Te doker deng Te Miki totonuskarang? Terima kasih buat gorontalomaju2020@yahoogroups.com dimana banyak mempertemukan sahabat lama yg terpisah oleh jarak dan waktu saat ini terima kasih atas ucapannya. Sukses slalu, Rizan Never miss a thing. Make Yahoo your home page. http://www.yahoo.com/r/hs
[GM2020] tanggapan Pengalaman menyaksikan nikah sesama jenis di Massachusetts (Tuk OH)
semua pada mengernyitkan dahi menanggapi berita yang ditulis ulil absar abdala . akan lebih terkejut lagi mungkin kalau apa yang baru diangkat ke permukaan , ke majelis kita ini , nggak usah jauh-jauh sampai ke massachusetts . di gorontalo saja sudah menjadi trends diantara anak-anak muda gorontalo , bahkan '9 out of 10 uti gorontalo' juga tanpa ada perasaan canggung akan menuliskan dalam profil friendster mereka 'dating men' . ada yang dengan halus menuliskan dating women and men dan ada yang secara gamblang menuliskan 'dating men' . dalam salah satu perjalanan haji ketika sedang mabit di mina , saya menyaksikan 2 security guards/petugas keamanan yang entah timbul iseng atau memang sedang birahi salah satunya memasukkan tangannya ke kantong temannya dan kemudian meraba-raba bagian yang dapat anda bayangkan sendiri . keakraban diantara kaum yang sama (sama jenis kelamin) di negara-negara timur tengah lebih akrab dari kita yang kena pengaruh budaya barat . kekhawatiran yang disebutkan om henk sebenarnya adalah hal yang terjadi dan mungkin malah dianggap natural atau alami , cuma tidak diangkat menjadi percakapan di meja ketika saat makan atau tidak menjadi issue persamaan jender seperti yang diributkan di negara-negara barat dan menuntut persamaan hak dsbnya . jika kita berada diantara teman-teman arab , kita telah diperkenalkan dan telah duduk makan bersama mereka , saat kita pulang kita sudah harus melakukan tata cara mereka saat berpisah . harus saling pelukan , saling cium pipi (saya tidak akan menuliskannya secara detail) . kita tidak harus canggung , karena kita berada dalam budaya dan tata cara mereka . teman saat sma di gorontalo , kalau ketemu di masjid , dalam perjalanan bubar masjid , sering dia memegang tangan saya . saya dengan hati-hati harus menarik tangan saya tanpa harus membuatnya tersinggung . untuknya itu hal yang alami , tetapi saya yang bertahun hidup dengan pengaruh budaya barat , merasa kikuk saja . nah , sekarang mungkin anda akan mencermati anak , ponakan , adik , kerabat yang ada dalam lingkup keluarga kita . mudah-mudahan tidak ada yang kaget atau shocked , ulil saja yang mungkin tidak mencermati keadaan sekelilingnya ketika berada di negara-negara timur tengah atau ulilnya sendiri kelewat jelek untuk menarik minat orang arab yang berada di sekitarnya . he he he karena mereka tahu ulil adalah penganjur islam liberal yang pura-pura kaget kemudian dengan nilai-nilai barat . salam , tot R. H. Uno [EMAIL PROTECTED] wrote: Halo boss yang lagi libur, Ketika 52 tahun lalu masih skola di Bandung, dengan rasa kagum dan mengharapkan berkah, kami berkunjung ke seorang keluarga yang baru pulang dari perjalanan haji. Sungguh banyak ceritanya yang kami dengarkan dengan penuh kekaguman,maklumlah 40 malaikat masih melayang-layang disekitar punggungnya. Kami semua yang berkunjung yakin akan hal itu (mungkin kalau sekarang saya berpendapat bahwa ada aura putih bersih yang masih mengitari penutur cerita yang baru pulang haj itu). Namun yang paling lengket dibenak saya, adalah cerita serrem yang beliau sampaikan : Rombongan kami yang ada pemuda2nya sangat berhati-hati untuk tidak membiarkan pemuda remaja kami berjalan sendiri, bisa hilang untuk didubur, maklumlah untuk nikah di Jazirah Arab sangatlah mahal . Cerita it uterus, eh, ketikan computer ini suka ngaco ya, kita pas lagi mau nulis itu terus kok jadi tertulis saluran yang lain . Lanjut Cerita it uterus nempel dipikiran saya sampai akhirnya saya berkesempatan berhaj. Dalam berjalan-jalan diluar areal masjid Harram, untuk sekedar cari makan dan dikawal adik2 mahasiswa Indonesia dari Mesir yang lagi praktek jadi guide skalian pembimbing doa, saya masih sangat teringat cerita dulu di Bandung. Mungkin juga karena umumnya naluri survival yang otomatis, sekali-sekali selagi jalan saya melihat kebelakang sambil telapak tangan siap2 menutup lubang sensitif saya, mana tahu ada variasi lain yang akan menimpa saya dari belakang .demikianlah ketakutan saya. Tetapi saya tidak menceritakan kekhawatiran saya itu kepada guide kami bung Salahuddin, mahasiswa S2 yang sekarang sudah kembali ke Indonesia . Masih ada lagi cerita2 aneh yang pernah kami alami ketika berhaj, tapi nanti lah diceritakan dilain hari. Wass.OH -Original Message- From: gorontalomaju2020@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Mansur Martam Sent: Sunday, March 02, 2008 12:32 AM To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: [GM2020] RE:Pengalaman menyaksikan nikah sesama jenis di Massachusetts (Tuk OH) Salam, Enaknya OH nulis begini; He he , Ulil cant just believe it, sejak 37 tahun lalu ketika skola di Minesota, negara bagian pertama yang mengesahkan hubungan sesame jenis, I BELIEVE IT IS HAPPENING .so what gitu loh, kita pasrahkan kepada YMK apa jadinya, jangan
[GM2020] Fadel Chan sudah Bilang di tidak ada masalah dengan BLBI
Ada baiknya kita orang Gorontalo, melihat persoalan Bapak Fadel Mohammad dari segi praduga tak bersalah, karena beliau sudah memperifikasi masalah ini kepada menteri keuangan jadi kita berdoa saja semoga hal ini tidak akan membawa Bapak Fadel Mohammad ke arena Hukam yang akan mengantarkan beliau menjadi tersangka kasus aliran Dana BLBI. Kita rakyat Gorontalo harus memberi support dan doa kepada bapak Fadel Mohammad agar beliau dapat mempertanggung jawabkan hal ini secara hukum baik perdata maupun pidana. Ok. Teman-teman kita berdoa saja. Karena hal ini akan sangat berhubungan dengan daerah Gorontalo yang sangat kita cintai.
Re: [GM2020] Fadel Chan sudah Bilang di tidak ada masalah dengan BLBI
Bapak eecbal_agri, Kalau boleh tahu hubungan dengan Gorontalo apa? Terima kasih =t= eecbal_agri [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada baiknya kita orang Gorontalo, melihat persoalan Bapak Fadel Mohammad dari segi praduga tak bersalah, karena beliau sudah memperifikasi masalah ini kepada menteri keuangan jadi kita berdoa saja semoga hal ini tidak akan membawa Bapak Fadel Mohammad ke arena Hukam yang akan mengantarkan beliau menjadi tersangka kasus aliran Dana BLBI. Kita rakyat Gorontalo harus memberi support dan doa kepada bapak Fadel Mohammad agar beliau dapat mempertanggung jawabkan hal ini secara hukum baik perdata maupun pidana. Ok. Teman-teman kita berdoa saja. Karena hal ini akan sangat berhubungan dengan daerah Gorontalo yang sangat kita cintai. - Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.