Re: [GM2020] UNG : Universitas Nasional Gorontalo

2008-03-01 Terurut Topik Agus Lahinta
Marilah kita mulai dari diri kita, sekarang atau kedepannya lagi anak
cucu kita akan menulis hal seperti ini, dan ditujukan kepada kita

Jangan pernah menyalahkan apa yang sudah ada, tapi marilah kita
mengadakan perubahan dan ingat bahwa perubahan tidak seperti
membalikkan telapak tangan, semua butuh proses dan sadarlah bahwa kita
berubah juga karena kita melihat perubahan. Kelak bawalah perubahan
itu ke Gorontalo untuk kebaikan kita semua dan jangan pernah menjudge
orang di Gorontalo tidak mau berubah, karena puluhan tahun sistem itu
telah membelenggu dan insya Allah kita yang akan bersama untuk
merubahnya kalau kelak kita masih punya SEMANGAT seperti saat sekarang
kita memberikan masukan. Semoga kita termasuk orang-orang yang
istiqommah dengan apa yang kita ucapkan nanti. Amien.

Salam Perubahan.
AL

On 2/29/08, Yusuf Ruchban [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Wow,
 Ide dan impian yang luar biasa,bagi saya impian itu sangat realistis,dan
 justru dengan impian itu pulah semua apa yang diimpikan oleh sivitas
 Akademik termasuk Rektor akan terwujud.Dan itulah Gorontalo danIndonesiaku.
 Kerinduan akan Ilmu pengetahuan sangat kental di sanubari Guruku ini,dan
 saat aku membaca isi impiannya,aku sadar ternyata National University Of
 Malaysia hampir sama dengan yang di impikan oleh Guruku ini.Disetiap pojok
 jalan,samping jurusan,Fakulti dan banyak lagi terdapar Manuskrip hasil
 Dapatan dan kajian Para Dosen dan Mahasiswanya,dan tidak sedikit calon
 Magister dan P.Hd dibimbing oleh Guru Besar dari Luar Negara, baik itu dari
 Amerika, Jepang dll.
 Nah bagaimana dengan Universitas Ternama di US, UQ, Jepang dan Negara maju
 yang lain?saya percaya pasti 1000X lebih berjaya dari Impian Guruku.
 Trus bagaimana dengan Univ negeri gorontalo..?
 Kayaknya GM2020 yang lebih tahu Konsepnya.
 Dan satu lagi saya hampir lupa,tadi pagi saya lg nunggu Bus Kampus di Bus
 Stop,Tiba-tiba ada Mobil yang mengurangi laju kecepatannya dan membuka Kaca
 Mobilnya sambil melambaikan tangan kearah saya,saya pun bingung,tidak
 mungkin yang dimaksud adalah saya,saya coba tengok kiri n kanan ternyata
 tidak ada Orang.Artinya debo watiya ta Ilo ?
 Wah saya langsung berucap luar biasa Orang Itu, Naik BMW masih mahu togor pa
 orang.
 Mau tahu siapa Itu?
 Dia adalah Guru besar Ilmu Filsafat UKM,yang studinya di selesaikan di
 US...ha ha.padahal saya hanya sekeli jumpa dengan dia,itupun tidak
 sengaja dan sambil kenalkan diri Indonesia GRTLO
 saya jadi bertanya,knapa Kawan,guru,teman,Bapak saya Dosen Di UNG baru saja
 S2?s3 tak mau tegur Studennya.He he.
 Bergitulah mungkin sedikit pendekatan Impian Guruku itu.
 Bolo maapu,maririkia soalnya bolo limo lo menit ba waktu lo Ujian,wawu ma
 momaso de ruangan
 Bi adetu Paama.

 Yusuf Ruchban


 - Original Message 
 From: my [EMAIL PROTECTED]
 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
 Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL 
 PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, February 28, 2008 6:58:07 PM
 Subject: [GM2020] UNG : Universitas Nasional Gorontalo

 Seandainya aku jadi seperti dia di UNG atau Universitas Negeri Gorontalo
 sekarang aku akan rubah segera nama universitas itu, karena kalau jadi BHP
 -swastanisasi kok masih ada nama negeri? tapi kapan BHP tetapi PT yang sudah
 BHMN tinggal 3 tahun lagi dan yang belum jadi BHMN masih jauh yaitu skitar
 6-9 tahun tetapi bukan tahun cahaya.

 AKU MIMPI nama Perguruan tinggi itu menjadi NATIONAL UNIVERSITY OF
 GORONTALO.
 terus menjadi perguruan tinggi terbaik di negaraku, terus ada pusat2 saintis
 yang bekerja dan punya manuskrip serta identitas di seluruh pojok kampus
 hasil ilmiah, harapanku universitas nasional gorontalo itu menjadi pusat
 peradaban sains di negeri ini terutama di bidang pendidikan (muncul teori2
 baru untuk memperbaiki pengajaran di nusantara ini, muncul buku ajar
 berbagai bidang dan menjadi referensi utama dalam dunia pendidikan di tanah
 air - aku sebut negaraku, negeri, nusantara, dan tanah air karena itu akan
 mempunyai makna besar dalam sejarah masa kemasa), tetapi yang menilai macam2
 akan berprasangka tidak gampang itu rubah nama perguruan tinggi! bagiku apa
 itu perubahan ? alam saja bisa  atau aku sebut hukum alam artinya alam
 bisa di atur asalkan hukum diataati.

 aku tahu siapaun yang ada di kampus itu tak ada satupun yang setuju rubah
 namanya itu tetapi apa daya hatiku yang dalam memikirkan sebuah nama besar,
 karena di masa lalu aku bangga dan senang ibarat aku jatuh cintah pada
 seorang gadis asal gorontalo dan berdiri diatas bara api yang panas (itulah
 relativitas kata A Einstein) melihat diproposal bahwa namanya universitas
 sains dan teknologi negeri gorontalo, kita proposal itu aku abadikan sebagai
 impianku kapan bisa bangun sebuah nama perguruan tinggi seperti yang tertera
 dalam lembaran utamanya tertanda Ir Fadel Muhammad dan beberapa anggota
 senat dari IKIP sekarang UNG tak ada bukti tanda tangan alias kosong.

 aku bayangkan ada seorang 

Re: [GM2020] Fw: JIL Pengalaman menyaksikan nikah sesama jenis di Massachusetts

2008-03-01 Terurut Topik Irwan Uno
Jauh-jauh Ulil belajar ke Amrik masih bingung menghadapi hal begituan. Padahal 
ustadz madrasah dusun dekat rumah saya saja tau jawabannya.

Ulilulil

 
Cara termurah hubungi saya, gunakan skype. Skype ID: ir1uno
Dengan Skype anda bisa menelepon gratis via Internet. Skype – Seluruh dunia 
berbicara dengan gratis  
Bagi pebisnis, silahkan kunjungi:www.unointernasional.com. Baca artikel lengkap 
saya:www.irwan-uno.blogspot.com



- Original Message 
From: R. H. Uno [EMAIL PROTECTED]
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Saturday, March 1, 2008 2:49:08 PM
Subject: RE: [GM2020] Fw: JIL Pengalaman menyaksikan nikah sesama jenis di 
Massachusetts

He he , Ulil can’t just believe it, sejak 37 tahun lalu ketika skola di 
Minesota, negara bagian pertama yang mengesahkan “hubungan” sesame jenis,  I 
BELIEVE IT IS HAPPENING….so what gitu loh, kita pasrahkan kepada YMK apa 
jadinya, jangan ngikut2 ngatur dunia selain  Allah!
 
Wass.OH
 
-Original Message-
From: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com [mailto:gorontaloma [EMAIL PROTECTED] 
ps.com] On Behalf Of [EMAIL PROTECTED] it
Sent: Saturday, March 01, 2008 2:42 PM
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: [GM2020] Fw: JIL Pengalaman menyaksikan nikah sesama jenis di 
Massachusetts
 
Nih.. Pengalaman si ulil,
dimilis jil pun dia sendiri gak bsa nyari justifikasi utk hal ini. Lagi rame 
bow..
Wakakak.. Kasian..gak kebayang kalo wajahnya bengong sperti itu. Hahaha
salam..

-Original Message-
From: Ulil Abshar-Abdalla [EMAIL PROTECTED] com
Sent: 2008-03-01 07:02:52 GMT+08:00
To: islamliberal@ yahoogroups. com
Subject: JIL Pengalaman menyaksikan nikah sesama jenis di Massachusetts

Salam,
Saat ini saya tinggal di negara bagian liberal yang
mengesahkan nikah sesama jenis (same sex marriage),
yakni negara bagian Massachusetts. Saya menyaksikan
langsung perkawinan ini beberapa bulan lalu.

Seorang teman saya melangsungkan pernikahan sesama
jenis bulan September tahun lalu. Dia seorang
perempuan berkulit hitam, dan sedang belajar di sebuah
seminari. Dengan sendiri adalah calon pendeta. Dia
tinggal di gedung apartemen yang sama dengan saya. 

Saya diundang ke acara pemberkatan perkawinan dia di
sebah kapel (bukan gereja). Saat menerima undangan,
saya ragu, apakah saya datang atau tidak. Akhirnya,
saya putuskan untuk datang, sebagai penghormatan atas
teman. Saya datang sendirian, tidak bersama isteri,
meskipun isteri saya juga diundang. Saya tidak
menghalangi isteri saya untuk ikut datang, tetapi
kebetulan saat itu dia sedang sibuk dengan suatu
pekerjaan. 

Saya datang dengan sedikit perasaan berdebar. Buat
saya, inilah pertama kali saya akan menyaksikan suatu
pemberkatan nikah sesama jenis. Saat jalan kaki menuju
kapel yang berada tak terlalu jauh dari tempat saya
tinggal, saya membayangkan suatu pemandangan yang sama
sekali tak pernah terlintas dalam pemikiran saya
selama ini: dua orang perempuan akan menjadi
suami-isteri . Wow!

Di Massachusetts sendiri, meskipun nikah sesama jenis
sudah dianggap legal, tetapi perdebatannya sendiri
masih berlangsung dengan keras. Saya sering melihat
beberapa gereja yang memasang spanduk berisi dukungan
atas nikah semacam ini, karena tekanan dari kalangan
konservatif mulai menguat untuk membatalkan nikah
semacam ini. Saya juga mengikuti perdebatan di surat
kabar lokal mengenai masalah ini.

Tetapi melihat pasangan sesama jenis kawin dan
disahkan secara resmi melalui pemberkatan agama,
inilah pertama kali saya alami. Ada perasaan aneh
menggerayangi sekujur tubuh dan pikiran saya saat
berjalan menuju kapel itu. Saya berpikir keras untuk
menata diri menghadapi pemandangan yang tak lazim
ini. Terus terang, saat berjalan menuju kapel itu,
saya sedang bergerak menuju terra incognita. Seperti
Columbus yang berjalan ke suatu arah yang ia kira akan
menghantarkannya ke sebuah benua baru, tetapi
sebetulnya ia tak terlalu yakin pula akan arah itu. 

Saya masuk ke ruangan kapel, dan menyaksikan sejumlah
undangan duduk dengan tenang dan khusyuk. Beberapa
dari mereka membawa anak-anak pula. Sebuah repertoar
dimainkan oleh seorang pianis pria bule yang
belakangan saya ketahui adalah seorang gay pula.
Pasangan dia juga hadir dalam acara itu. Saya mencoba
menenangkan diri dengan menikmati komposisi yang
dimainkan oleh sang pianis itu. 'Ambience' kapel yang
baru saja selesai dibangun itu sangat baik seklai.
Saya terus menerus mengelilingkan pandangan, menikmati
desain interior kapel itu. Saya tahu, saya melakukan
itu semua sekedar untuk menenangkan diri. Rasa was-was
saya sebetulnya makin intens saat memasuki kapel itu. 

Akhirnya, sampailah acara yang paling menegangkan buat
saya. Seorang pendeta perempuan berkulit hitam membuka
seremoni pemberkatan. Kemudian, seorang perempuan bule
yang saya kenal dengan baik, membacakan kutipan dari
Perjanjian Baru dan sejumlah kutipan lain dari teolog
Kristen yang sudah saya lupa siapa mereka. Saya kaget,
karena setelah acara itu usai, diumumkan bahwa
perempuan bule yang 

[GM2020] File - Peraturan Milis GM2020

2008-03-01 Terurut Topik gorontalomaju2020

Milisters GM2020 yang baik,

E-mail ini akan selalu anda terima setiap bulan. Harap dibaca dengan seksama 
untuk kepentingan bersama.

Temans semua,
Visi dari milis ini adalah Gorontalo Ceria 2020. Artinya, rakyat Gorontalo 
bisa ceria di tahun 2020 karena; 
(A) Kantong tak masalah (ekonomi mantap), 
(B) Otak Oke (kualitas SDM), 
(C) Asyik (moralitas terjaga, tanpa kekerasan fisik maupun psikis, 
techno-minded, artistic behavior, dll yang bisa bikin kita dan anak cucu kita 
kelak banyak senyum...)

Kami sangat berharap anda aktif mengeluarkan ide-ide anda di milis ini, apa 
saja... karena WANU DIYA'A TII NGOLI... JAA GAGA...!!!(KALO GAK ADA ELLO... 
MILIS INI GAK RAME...!!)

Temans semua,
Berikut ini sedikit peraturan untuk kesinambungan milis kita.

=
Tolong ikuti peraturan ini dalam menulis e-mail. Yang tidak mengikuti
akan diberi peringatan dua kali. Pada peringatan ketiga, e-mailnya
akan di-ban keluar dari milis.
=

PERATURAN UMUM:

1. Setiap anggota baru diwajibkan untuk mengisi Phonebook dengan cara mengklik: 
http://groups.yahoo.com/group/gorontalomaju2020/database?method=reportRowstbl=1

2. Isi milis ini dikutip oleh Koran Harian TRIBUN Gorontalo. Untuk Anda yang 
tidak ingin komentarnya dimuat di koran, mohon mencantumkan tulisan OFF THE 
RECORD di bagian kiri atas.

3. Selebihnya, Anda dibebaskan untuk mem-posting apa saja selama tidak 
melanggar etika/kepantasan. Semoga karya-karya tulis kita semua bermanfaat bagi 
seluruh rakyat Gorontalo.


PERATURAN TEKNIS:

1. Ketika bergabung dengan milis ini, kening anda tidak boleh berkerut, bibir 
anda mesti senantiasa tersenyum, hati anda tenang, pikiran anda jernih. Kalau 
belum mencapai keadaan itu, jangan dulu membuka isi milis ini karena bisa jadi 
anda malah akan bertambah stress.

2. Ketika membuka setiap mail di sini, anda mesti membayangkan bahwa ketika 
mengirim email tersebut, si pengirimnya juga sedang tersenyum ramah kepada 
kita--catat, bukan senyum nyindir, bukan senyum sinis, apalagi senyum ngeledek 
ngajak berantem.

3. Ketika anda melakukan posting pesan ke milis ini, sekali lagi, kening anda 
jangan berkerut, bibir anda mesti tersenyum... dan seterusnya (idem poin 1)

4. Mereka yang mencoba melakukan 'kekerasan intelektual' maupun 'kekasaran 
kata-kata' AKAN LANGSUNG DI-BAN tanpa peringatan sebelumnya.

5. Pengirim spam / MLM / dan sejenisnya AKAN LANGSUNG DI-BAN keluar dari milis 
tanpa peringatan terlebih dahulu.

6. Topik yang bisa didiskusikan di milis ini bebas dan luas, dari segi ekonomi, 
politik, idiologi, dll... baik yang langsung berkaitan dengan Gorontalo maupun 
yang sekadar untuk membuka wacana pemikiran di antara peserta milis.

7. Sangat diharapkan dari milis ini kita semua akan saling mengenal akrab, 
setidaknya bisa saling senyum dan bertegur sapa ketika bersua. Jadi, jangan 
coba-coba merusak suasana yang serius tapi santai ini...

Demikan peraturan milis ini,

Para Moderator;

Elnino M Husein Mohi
Asep Sabar
Dewi Dama
N Syamsu Panna
Irwan Karim
Agussalim Jusuf Lamadlauw
Suwito Pomalingo
Sofyan Ully
Zulkifly Qibor Yusuf



[GM2020] Apresiasi FILM A2C (Ayat Ayat Cinta)

2008-03-01 Terurut Topik ramang H.demolinggo
  Assalamu alaikum wr wb
  Teman teman milis yg baik dan bersahaja, hampir setia kali kita membaca 
postingan di milis ini selalu masaalah politik,dan masaalah agama yg akhirnya 
berbuntut kepada masing masing merasa benar dan cenderung tidak memberikan 
solusi yang baik. Hanya ada beberapa anggota milis yg bisa lebih wise dan lebih 
memberikan pencerahan kepada kita. Saya mencoba memberikan yang lain dari yang 
lain, yaitu tentang apresiasi Film AYAT AYAT CITA yang saat ini  hampir seluruh 
bioskop twenty one XXI Jabodetabek selalu di penuhi oleh para penontonya, 
bahkan setiap jam di buka sampai 3 teater sekaligus, itupun penontonya selalu 
kehabisan tiket. Film yang di direc oleh Hanung Bramantyo sangat memukau 
penonton. Film ini juga di angkat dari Novel terlaris karya  HABIBURRAHMAN EL 
SHIRAZY. Kalau kita compare dengan Novelnya tentu banyak yang tidak sesuai 
dengan ceritanya, terutama teman teman milis yang sudah membaca  Novelnya 
pastilah akan membadingkan Novel dan Film ini. Tapi sayang ya…..
 GORONTALO kita yang tercinta belum mempunyai bioskop seperti XXI. Jangankan 
bioskop yang sekaliber XXI, bioskop yang biasa aja sepertinya sudah tidak ada 
di Gorontalo, bahkan sudah di tutup. Ya mudah mudahan kita semua yang ada di 
milis ini bisa mewujudkan supaya ada bioskop yang bisa memberikan hiburan bagi 
masyarakat Gorontalo dan paling gak bisa memberikan apresiasi kepada film film 
yang mendidik bagi generasi kita kedepan. Film AYAT AYAT CINTA ini sangat sarat 
dengan pendidikan Islam dan perlu bagi generasi kita untuk bisa menontonnya. 
Teringat ketika Film NAGA BONAR JADI 2 yang sempat saya posting dimilis ini 
juga.Tentu  mengalami hal yang sama, yaitu selalu di penuhi oleh penontonnnya. 
Bagi teman teman milis yang penasaran saya coba  lampirkan SYNOPSIS sekalian 
dengan caracter masing masing pemainnya. Tapi sayang tokoh Fahri bin Abdillah, 
28 th  yang diperankan oleh (Fedi Nuril) belum pas seperti tokoh Fahri dalam 
NOVEL karya Habiburrahman El Shirazy. Tetapi tokoh
 Aisha, 25 th yang di perankan (Rianti Cartwright) sangat memukau peenonton dan 
pas sesuai dengan character  Aisah dalam Novel, Begitu juga dengan Maria 
Girgis, 26 th yang diperankan oleh (Carissa Putri) sangat sempurna. Buat 
caracter  Noura bin Bahadur dan Nurul binti Ja'far Abdur Razaq yang di perankan 
oleh (Zaskia Adya Mecca dan Melanie Putria) silakan teman teman apresiasi 
sendiri.
  Kira kira begutulah sedikit sharing dari saya semoga bisa memberikan 
pencerahan dalam milis ini. Kalau ada kata kata yang kurang berkenan mohon maaf 
sebelumnya.
   
  SYNOPSISNYA
  Ini adalah kisah cinta. Tapi bukan cuma sekedar kisah cinta yang biasa. Ini 
tentang bagaimana menghadapi turun-naiknya persoalan hidup dengan cara Islam. 
Fahri bin Abdillah adalah pelajar Indonesia yang berusaha menggapai gelar 
masternya di Al Ahzar. Berjibaku dengan panas-debu Mesir. Berkutat dengan 
berbagai macam target dan kesederhanaan hidup. Bertahan dengan menjadi 
penerjemah buku-buku agama. Semua target dijalani Fahri dengan penuh antusiasme 
kecuali satu: menikah.
   
  Kenapa? Karena Fahri adalah laki-laki taat yang begitu ‘lurus’. Dia tidak 
mengenal pacaran sebelum menikah. Dia kurang artikulatif saat berhadapan dengan 
mahluk bernama perempuan. Hanya ada sedikit perempuan yang dekat dengannya 
selama ini. Neneknya, Ibunya dan saudara perempuannya.
   
  Betul begitu? Sepertinya pindah ke Mesir membuat hal itu berubah. Tersebutlah 
Maria Girgis. Tetangga satu flat yang beragama Kristen Koptik tapi mengagumi Al 
Quran. Dan menganggumi Fahri. Kekaguman yang berubah menjadi cinta. Sayang 
cinta Maria hanya tercurah dalam diary saja.
   
  Lalu ada Nurul. Anak seorang kyai terkenal yang juga mengeruk ilmu di Al 
Azhar. Sebenarnya Fahri menaruh hati pada gadis manis ini. Sayang rasa 
mindernya yang hanya anak keturunan petani membuatnya tidak pernah menunjukkan 
rasa apa pun pada Nurul. Sementara Nurul pun menjadi ragu dan selalu 
menebak-nebak.
   
  Setelah itu ada Noura. Juga tetangga yang selalu disika Ayahnya sendiri. 
Fahri berempati penuh dengan Noura dan ingin menolongnya. Sayang hanya empati 
saja. Tidak lebih. Namun Noura yang mengharap lebih. Dan nantinya ini menjadi 
masalah besar ketika Noura menuduh Fahri memperkosanya.
   
  Terakhir muncullah Aisha. Si mata indah yang menyihir Fahri. Sejak sebuah 
kejadian di metro, saat Fahri membela Islam dari tuduhan kolot dan kaku, Aisha 
jatuh cinta pada Fahri. Dan Fahri juga tidak bisa membohongi hatinya.
   
  Lalu bagaimana bocah desa nan lurus itu menghadapi ini semua? Siapa yang 
dipilihnya? Bisakah dia menjalani semua dalam jalur Islam yang sangat dia 
yakini?
   
  Fahri bin Abdillah, 28 th (Fedi Nuril)
  Mahasiswa bersahaja yang memegang teguh prinsip hidup dan kehormatannya. 
Cerdas dan simpatik hingga membuat beberapa gadis 'jatuh hati'. Dihadapkan pada 
kejutan-kejutan menarik atas pilihan hatinya.
   
  Aisha, 25 th (Rianti Cartwright)
  Mahasiswi asing keturunan Jerman dan Turki, 

Re: [GM2020] Re: Tanggapan untuk bung Elnino

2008-03-01 Terurut Topik Mohammad Ashrul
Bung Nino et al,
  Sepertinya Bang Danny butuh TS ?
  Uh, maaf saya sedang tidak bercanda dan juga tidak berkoprol.
  Sudah waktunya segala tumpahan diskusi dan wacana ttg siapa penerus Fadel itu 
dipindahkan ke domain ACTION. Mari mulai lakukan sesuatu.
  Pertanyaan pentingnya: apakah warga milis ini ikhlas untuk Bang Danny ???
   
  Bolo maapu, ju.

Elnino van Gorontalo [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Bang Danny yang baik,

Saya senang skali ada tanggapan langsung dari Bang Danny. Untuk
members lainnya, ini bukan debat, tapi diskusi yang mencerahkan kita
semua. Sebab, ada Bang Danny yang dapat menjadi rujukan kita dalam
keikutsertaan kita memikirkan pembangunan kawasan Kantor Gubernur
Gorontalo.

Bang Danny,

Pertama, mengenai profesionalisme aparat Pemda di Gorontalo memang
boleh kita pertanyakan. Begitu bagusnya masterplan yang dibuat Bang
Danny di tahun 2002 (kebetulan saya mengikuti presentasi di UNG),
tetapi akhirnya tidak terlaksana sepenuhnya secara teknis di lapangan.
Ternyata asumsi bahwa Aparat setiap Pemerintah harus siap
menghadapi model pembangunan apa saja belum dapat digunakan ketika
kita berbicara dalam konteks Gorontalo. Ini memang menyedihkan. Tetapi
kita masih punya harapan di masa depan, ada titik cerah di sana, tidak
jauh, dimana ratusan aparat Pemda Gorontalo yang masih muda dan
bervisi tajam siap untuk menggantikan para seniornya. (Amin...)

Kedua, memang kita tidak ingin mencari kesalahan2 Pemda dalam
pembahasan kita tentang pembangunan kompleks Pemprov yang tak sesuai
masterplan. Kita hanya ingin informasi yang valid, otentik dan
reliabel mengenai hal-hal teknis. Harap maklum, banyak orang seperti
saya kurang mengerti masalah teknik sipil dan arsitektur. Hanya
bertanya-tanya dengan logika yang terlalu sederhana. Menjadi wajarlah
kalau kami bertanya kepada Bang Danny yang menguasai sepenuhnya
masalah teknis di sana.

Ketiga, pertanyaan yang diajukan kebetulan belum dijawab oleh Bang
Danny. Tetapi kami juga tidak ingin memaksa Bang Danny untuk
menjawabnya. Pertanyaan itu mengenai informasi tentang: (a) akibat
teknis dari pembangunan yang terdeviasi sangat besar secara teknis
terhadap masterplan yang ada, (b) izin dari Bang Danny untuk
mempublikasikan penjelasan teknis tersebut kepada umum (termasuk
secara resmi ke DPRD Provinsi).

Keempat, mengenai terkomentar sangat lama, saya setuju, sebab sejak
2002 sampai hari ini tidak sedikit orang yang belum tahu (atau sudah
lupa) tentang masterplan itu dan kenyataan teknis di lapangan.
Sehingga kita pun maklum jika masih ada pertanyaan dan komentar yang
amburadul mengenai pembangunan perkantoran Pemprov di Botu.

Kelima, tentang variasi komentar yang 80% negatif mungkin itu masih
debatable, Bang Danny. Sebab, sejak pak Fadel menjadi gubernur
(Desember 2001), hampir 80 % (mungkin lebih) isi koran-koran kita
adalah dukungan terhadap apa pun yang dilaksanakan oleh Pemprov. Tentu
saja termasuk pembangunan kompleks perkantoran Pemprov tersebut.
Memang, mengenai isi dari komentar-komentar di koran itu lebih banyak
yang terasa kurang bermutu karena hanya berupa pernyataan
mendukung atau menolak. Lebih banyak lagi komentar yang bersifat
koprol (memuji atau menolak untuk mendapatkan sesuatu dari penguasa,
pejabat atau Pemda secara institusional). Bang Danny benar,
komentar-komentar seperti itu membiaskan pembahasan topik utama ke
hal-hal lain yang lebih melebar dan kurang relevan. Tidak progresif,
memang. Tidak juga solusif.

Keenam, bahwa orang pintar di Sulbar dan Sulsel lebih banyak daripada
di Gorontalo...itulah masalah kita, Bang Danny... Orang Gorontalo
(mungkin seperti saya ini, hehe) pintar sedikit saja, belagunya minta
ampun...! Bahkan walaupun dia sudah merantau lama dan hidup dalam
masyarakat yang cerdas. Dalam satu-dua kasus, malah, kita-kita yang
sudah pernah studi di luar negeri pun banyak yang sok tahu tapi tidak
mau lagi belajar. Seperti yang Bang Danny bilang, merasa benar
sendiri. Itu sudah terbukti ketika beberapa orang Jakarta merasa
lebih tahu persoalan Gorontalo daripada mereka yang hidup di
Gorontalo. Namun kita juga harus mengakui betapa kualitas rata-rata
SDM Gorontalo memang masih berada di lembah dalam...maka mestinya
kebijakan untuk kemajuan pendidikan lebih diprioritaskan daripada
membangun bangunan fisik.

Ketujuh, saya sepakat dengan Bang Danny bahwa gubernur kita memiliki
visi yang tajam sampai 100 tahun kedepan dan bahwa organisasi
pemerintahan kita kurang sejalan (mungkin juga tidak manut) dengan
visi tersebut. Namun, seperti di atas, kita masih punya harapan yang
besar 5-10 tahun kedepan aparat Pemda kita akan mampu seperti yang
kita inginkan. Menurut saya, itu realistis.

Kedelapan, bahwa masyarakat intelektual Gorontalo yang gemar
memberikan komentar yang tidak solusif itu saya setuju jika kita
berbicara mengenai 1-2 intelektual tertentu. Kalau kita menghitung
jumlah intelektual Gorontalo, mungkin tidak lebih dari 500 orang.
Sedangkan yang kerap kali muncul di media-media lokal kita itu hanya
3-5 orang (hanya 

Re: [GM2020] Re: Tanggapan untuk bung Elnino

2008-03-01 Terurut Topik Suwito
Maksudnya ikhlas gimana kang Ashrul...???
Pokoknya kalo untuk perkembangan Gorontalo kedepan, saya pribadi ikhlas
deh...!

2008/3/2 Mohammad Ashrul [EMAIL PROTECTED]:

   Bung Nino et al,
 Sepertinya Bang Danny butuh TS ?
 Uh, maaf saya sedang tidak bercanda dan juga tidak berkoprol.
 Sudah waktunya segala tumpahan diskusi dan wacana ttg siapa penerus Fadel
 itu dipindahkan ke domain ACTION. Mari mulai lakukan sesuatu.
 Pertanyaan pentingnya: apakah warga milis ini ikhlas untuk Bang Danny ???

 Bolo maapu, ju.


 *Elnino van Gorontalo [EMAIL PROTECTED]* wrote:

  Bang Danny yang baik,

 Saya senang skali ada tanggapan langsung dari Bang Danny. Untuk
 members lainnya, ini bukan debat, tapi diskusi yang mencerahkan kita
 semua. Sebab, ada Bang Danny yang dapat menjadi rujukan kita dalam
 keikutsertaan kita memikirkan pembangunan kawasan Kantor Gubernur
 Gorontalo.

 Bang Danny,

 Pertama, mengenai profesionalisme aparat Pemda di Gorontalo memang
 boleh kita pertanyakan. Begitu bagusnya masterplan yang dibuat Bang
 Danny di tahun 2002 (kebetulan saya mengikuti presentasi di UNG),
 tetapi akhirnya tidak terlaksana sepenuhnya secara teknis di lapangan.
 Ternyata asumsi bahwa Aparat setiap Pemerintah harus siap
 menghadapi model pembangunan apa saja belum dapat digunakan ketika
 kita berbicara dalam konteks Gorontalo. Ini memang menyedihkan. Tetapi
 kita masih punya harapan di masa depan, ada titik cerah di sana, tidak
 jauh, dimana ratusan aparat Pemda Gorontalo yang masih muda dan
 bervisi tajam siap untuk menggantikan para seniornya. (Amin...)

 Kedua, memang kita tidak ingin mencari kesalahan2 Pemda dalam
 pembahasan kita tentang pembangunan kompleks Pemprov yang tak sesuai
 masterplan. Kita hanya ingin informasi yang valid, otentik dan
 reliabel mengenai hal-hal teknis. Harap maklum, banyak orang seperti
 saya kurang mengerti masalah teknik sipil dan arsitektur. Hanya
 bertanya-tanya dengan logika yang terlalu sederhana. Menjadi wajarlah
 kalau kami bertanya kepada Bang Danny yang menguasai sepenuhnya
 masalah teknis di sana.

 Ketiga, pertanyaan yang diajukan kebetulan belum dijawab oleh Bang
 Danny. Tetapi kami juga tidak ingin memaksa Bang Danny untuk
 menjawabnya. Pertanyaan itu mengenai informasi tentang: (a) akibat
 teknis dari pembangunan yang terdeviasi sangat besar secara teknis
 terhadap masterplan yang ada, (b) izin dari Bang Danny untuk
 mempublikasikan penjelasan teknis tersebut kepada umum (termasuk
 secara resmi ke DPRD Provinsi).

 Keempat, mengenai terkomentar sangat lama, saya setuju, sebab sejak
 2002 sampai hari ini tidak sedikit orang yang belum tahu (atau sudah
 lupa) tentang masterplan itu dan kenyataan teknis di lapangan.
 Sehingga kita pun maklum jika masih ada pertanyaan dan komentar yang
 amburadul mengenai pembangunan perkantoran Pemprov di Botu.

 Kelima, tentang variasi komentar yang 80% negatif mungkin itu masih
 debatable, Bang Danny. Sebab, sejak pak Fadel menjadi gubernur
 (Desember 2001), hampir 80 % (mungkin lebih) isi koran-koran kita
 adalah dukungan terhadap apa pun yang dilaksanakan oleh Pemprov. Tentu
 saja termasuk pembangunan kompleks perkantoran Pemprov tersebut.
 Memang, mengenai isi dari komentar-komentar di koran itu lebih banyak
 yang terasa kurang bermutu karena hanya berupa pernyataan
 mendukung atau menolak. Lebih banyak lagi komentar yang bersifat
 koprol (memuji atau menolak untuk mendapatkan sesuatu dari penguasa,
 pejabat atau Pemda secara institusional). Bang Danny benar,
 komentar-komentar seperti itu membiaskan pembahasan topik utama ke
 hal-hal lain yang lebih melebar dan kurang relevan. Tidak progresif,
 memang. Tidak juga solusif.

 Keenam, bahwa orang pintar di Sulbar dan Sulsel lebih banyak daripada
 di Gorontalo...itulah masalah kita, Bang Danny... Orang Gorontalo
 (mungkin seperti saya ini, hehe) pintar sedikit saja, belagunya minta
 ampun...! Bahkan walaupun dia sudah merantau lama dan hidup dalam
 masyarakat yang cerdas. Dalam satu-dua kasus, malah, kita-kita yang
 sudah pernah studi di luar negeri pun banyak yang sok tahu tapi tidak
 mau lagi belajar. Seperti yang Bang Danny bilang, merasa benar
 sendiri. Itu sudah terbukti ketika beberapa orang Jakarta merasa
 lebih tahu persoalan Gorontalo daripada mereka yang hidup di
 Gorontalo. Namun kita juga harus mengakui betapa kualitas rata-rata
 SDM Gorontalo memang masih berada di lembah dalam...maka mestinya
 kebijakan untuk kemajuan pendidikan lebih diprioritaskan daripada
 membangun bangunan fisik.

 Ketujuh, saya sepakat dengan Bang Danny bahwa gubernur kita memiliki
 visi yang tajam sampai 100 tahun kedepan dan bahwa organisasi
 pemerintahan kita kurang sejalan (mungkin juga tidak manut) dengan
 visi tersebut. Namun, seperti di atas, kita masih punya harapan yang
 besar 5-10 tahun kedepan aparat Pemda kita akan mampu seperti yang
 kita inginkan. Menurut saya, itu realistis.

 Kedelapan, bahwa masyarakat intelektual Gorontalo yang gemar
 memberikan komentar yang tidak solusif itu saya 

Re: [GM2020] Fw: JIL Pengalaman menyaksikan nikah sesama jenis di Massachusetts

2008-03-01 Terurut Topik Suwito
Kasusnya sama saja ketika anaknya temannya Ulil ingin dinikahi orang
Yahudi...!!!

On Sat, Mar 1, 2008 at 7:02 PM, Irwan Uno [EMAIL PROTECTED] wrote:

Jauh-jauh Ulil belajar ke Amrik masih bingung menghadapi hal begituan.
 Padahal ustadz madrasah dusun dekat rumah saya saja tau jawabannya.



 Ulilulil


 Cara termurah hubungi saya, gunakan skype. *Skype ID: ir1uno*
 Dengan Skype anda bisa menelepon gratis via Internet. *Skype* – Seluruh
 dunia berbicara dengan gratis
 http://www.kqzyfj.com/email-2863123-10386659 Bagi pebisnis, silahkan
 kunjungi:www.unointernasional.com. Baca artikel lengkap saya:*
 www.irwan-uno.blogspot.com*


 - Original Message 
 From: R. H. Uno [EMAIL PROTECTED]
 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
 Sent: Saturday, March 1, 2008 2:49:08 PM
 Subject: RE: [GM2020] Fw: JIL Pengalaman menyaksikan nikah sesama jenis
 di Massachusetts

   He he , Ulil can't just believe it, sejak 37 tahun lalu ketika skola di
 Minesota, negara bagian pertama yang mengesahkan hubungan sesame jenis,
 I BELIEVE IT IS HAPPENING….so what gitu loh, kita pasrahkan kepada YMK apa
 jadinya, jangan ngikut2 ngatur dunia selain  Allah!



 Wass.OH



 -Original Message-
 *From:* gorontalomaju2020@ yahoogroups. com [mailto:gorontaloma
 [EMAIL PROTECTED] ps.com] *On Behalf Of [EMAIL PROTECTED] it
 *Sent:* Saturday, March 01, 2008 2:42 PM
 *To:* gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
 *Subject:* [GM2020] Fw: JIL Pengalaman menyaksikan nikah sesama jenis di
 Massachusetts



 Nih.. Pengalaman si ulil,
 dimilis jil pun dia sendiri gak bsa nyari justifikasi utk hal ini. Lagi
 rame bow..
 Wakakak.. Kasian..gak kebayang kalo wajahnya bengong sperti itu. Hahaha
 salam..

 -Original Message-
 From: Ulil Abshar-Abdalla [EMAIL PROTECTED] com ulil99%40yahoo.com
 Sent: 2008-03-01 07:02:52 GMT+08:00
 To: islamliberal@ yahoogroups. com islamliberal%40yahoogroups.com
 Subject: JIL Pengalaman menyaksikan nikah sesama jenis di Massachusetts

 Salam,
 Saat ini saya tinggal di negara bagian liberal yang
 mengesahkan nikah sesama jenis (same sex marriage),
 yakni negara bagian Massachusetts. Saya menyaksikan
 langsung perkawinan ini beberapa bulan lalu.

 Seorang teman saya melangsungkan pernikahan sesama
 jenis bulan September tahun lalu. Dia seorang
 perempuan berkulit hitam, dan sedang belajar di sebuah
 seminari. Dengan sendiri adalah calon pendeta. Dia
 tinggal di gedung apartemen yang sama dengan saya.

 Saya diundang ke acara pemberkatan perkawinan dia di
 sebah kapel (bukan gereja). Saat menerima undangan,
 saya ragu, apakah saya datang atau tidak. Akhirnya,
 saya putuskan untuk datang, sebagai penghormatan atas
 teman. Saya datang sendirian, tidak bersama isteri,
 meskipun isteri saya juga diundang. Saya tidak
 menghalangi isteri saya untuk ikut datang, tetapi
 kebetulan saat itu dia sedang sibuk dengan suatu
 pekerjaan.

 Saya datang dengan sedikit perasaan berdebar. Buat
 saya, inilah pertama kali saya akan menyaksikan suatu
 pemberkatan nikah sesama jenis. Saat jalan kaki menuju
 kapel yang berada tak terlalu jauh dari tempat saya
 tinggal, saya membayangkan suatu pemandangan yang sama
 sekali tak pernah terlintas dalam pemikiran saya
 selama ini: dua orang perempuan akan menjadi
 suami-isteri . Wow!

 Di Massachusetts sendiri, meskipun nikah sesama jenis
 sudah dianggap legal, tetapi perdebatannya sendiri
 masih berlangsung dengan keras. Saya sering melihat
 beberapa gereja yang memasang spanduk berisi dukungan
 atas nikah semacam ini, karena tekanan dari kalangan
 konservatif mulai menguat untuk membatalkan nikah
 semacam ini. Saya juga mengikuti perdebatan di surat
 kabar lokal mengenai masalah ini.

 Tetapi melihat pasangan sesama jenis kawin dan
 disahkan secara resmi melalui pemberkatan agama,
 inilah pertama kali saya alami. Ada perasaan aneh
 menggerayangi sekujur tubuh dan pikiran saya saat
 berjalan menuju kapel itu. Saya berpikir keras untuk
 menata diri menghadapi pemandangan yang tak lazim
 ini. Terus terang, saat berjalan menuju kapel itu,
 saya sedang bergerak menuju terra incognita. Seperti
 Columbus yang berjalan ke suatu arah yang ia kira akan
 menghantarkannya ke sebuah benua baru, tetapi
 sebetulnya ia tak terlalu yakin pula akan arah itu.

 Saya masuk ke ruangan kapel, dan menyaksikan sejumlah
 undangan duduk dengan tenang dan khusyuk. Beberapa
 dari mereka membawa anak-anak pula. Sebuah repertoar
 dimainkan oleh seorang pianis pria bule yang
 belakangan saya ketahui adalah seorang gay pula.
 Pasangan dia juga hadir dalam acara itu. Saya mencoba
 menenangkan diri dengan menikmati komposisi yang
 dimainkan oleh sang pianis itu. 'Ambience' kapel yang
 baru saja selesai dibangun itu sangat baik seklai.
 Saya terus menerus mengelilingkan pandangan, menikmati
 desain interior kapel itu. Saya tahu, saya melakukan
 itu semua sekedar untuk menenangkan diri. Rasa was-was
 saya sebetulnya makin intens saat memasuki kapel itu.

 Akhirnya, sampailah acara yang paling menegangkan 

[GM2020] Fwd: Will you make a call for me?

2008-03-01 Terurut Topik Bakri Arbie
Yth Rekan milis,

Himbauan dari Obama,mungkin ada yang tertarik.Trims

Note: forwarded message attached.
   
-
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.---BeginMessage---
Bonjour,

Ada yang tertarik bantu Obama ?
Saya tertarik karena konsepnya dan beliau pernah sekolah di Jkt.
Trims.

Note: forwarded message attached.
   
-
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.---BeginMessage---
Arbie --

I need you to make your voice heard today -- literally.

Over the past week, supporters have made more than 700,000 phone calls right 
from their own homes. They are reaching out to voters in Ohio, Texas, Rhode 
Island, and Vermont before the March 4th primaries.

We've set a goal of 1 million calls to help Get Out The Vote for these critical 
contests -- will you help?

All you need is a few minutes, a phone line, and a passion for change. Start 
making calls right now:

http://my.barackobama.com/call

Personal contact is the best way to grow this movement, and now you can make 
these connections right from your own home.

We've identified likely supporters in Ohio, Texas, Rhode Island, and Vermont, 
and with our online phonebanking tool, you can start calling them right away.

It couldn't be easier.

Simply choose the March 4th state you'd like to call, and you'll get a list of 
phone numbers and a simple script you can use to start growing this movement, 
one person at a time.

Take a few minutes to make a call, and I'm certain you'll want to make five 
more:

http://my.barackobama.com/call

We asked a few of the thousands of supporters who have already started making 
calls what they wanted to tell you about the experience. Here's what some of 
them had to say:

I am a fairly new caller from Texas and I wanted to pass on a few thoughts. I 
called this afternoon to some fellow Texans (mostly from the San Antonio area) 
... one woman was initially undecided but now is definitely supporting Senator 
Obama and so is her husband! It was talking to her one on one that made a big 
difference. I explained the primary and caucus deal to her (which she did not 
know) and she was very appreciative. Please let the other callers know that 
voters in Texas are very willing to hear our message...please keep calling 
Texas! There are a lot of undecided voters here. Thanks so much for all that 
YOU do!!
-- Bonnie from Texas

Just want to mention that I had been wavering between Barack and Hillary for a 
long time -- I'd even donated money to both campaigns. However, over many weeks 
I received calls from Sen. Obama's volunteers ... Those calls from the phone 
bank volunteers went a long way toward finally helping me make up my mind. 
Their sincerity, their passion, and their loyalty to Barack really impressed me 
(and I don't impress easily -- I spent 20 years as a TV producer in LA). I'm a 
woman who's Hillary's age and the last campaign I volunteered for was (oddly) 
Bill Clinton's first run. Anyway, I will do my best to duplicate the passion of 
the Obama supporters who called me, as I pick up the phone to talk to others.
-- DeeDee from Arizona

Make some phone calls right now, and see just what Bonnie and DeeDee are 
talking about:

http://my.barackobama.com/call

You have helped accomplish some extraordinary things during this campaign.

But the most extraordinary things happen at the personal level, when you can 
make that personal connection to a voter and discover that you share a common 
vision of what ought to be.

Make a call and make that connection today.

Thank you,

Barack

Donate: https://donate.barackobama.com/wecan

---

-
Paid for by Obama for America
This email was sent to: [EMAIL PROTECTED]
To unsubscribe, go to: http://my.barackobama.com/unsubscribe

---End Message---
---End Message---


Balasan: Re: [GM2020] Re: Tanggapan untuk bung Elnino

2008-03-01 Terurut Topik Buatulo Aja
Bang Danny itu bukan orang POLITIK, beliau ahli dibidang Perencanaan, ketika 
dia masuk ke kapling POLITIK pasti deh dia nggak bisa berbuat banyak.

Mohammad Ashrul [EMAIL PROTECTED] wrote:Bung Nino et al,
  Sepertinya Bang Danny butuh TS ?
  Uh, maaf saya sedang tidak bercanda dan juga tidak berkoprol.
  Sudah waktunya segala tumpahan diskusi dan wacana ttg siapa penerus Fadel itu 
dipindahkan ke domain ACTION. Mari mulai lakukan sesuatu.
  Pertanyaan pentingnya: apakah warga milis ini ikhlas untuk Bang Danny ???
   
  Bolo maapu, ju.

Elnino van Gorontalo [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Bang Danny yang baik,

Saya senang skali ada tanggapan  langsung dari Bang Danny. Untuk
members lainnya, ini bukan debat, tapi diskusi yang mencerahkan kita
semua. Sebab, ada Bang Danny yang dapat menjadi rujukan kita dalam
keikutsertaan kita memikirkan pembangunan kawasan Kantor Gubernur
Gorontalo.

Bang Danny,

Pertama, mengenai profesionalisme aparat Pemda di Gorontalo memang
boleh kita pertanyakan. Begitu bagusnya masterplan yang dibuat Bang
Danny di tahun 2002 (kebetulan saya mengikuti presentasi di UNG),
tetapi akhirnya tidak terlaksana sepenuhnya secara teknis di lapangan.
Ternyata asumsi bahwa Aparat setiap Pemerintah harus siap
menghadapi model pembangunan apa saja belum dapat digunakan ketika
kita berbicara dalam konteks Gorontalo. Ini memang menyedihkan. Tetapi
kita masih punya harapan di masa depan, ada titik cerah di sana, tidak
jauh, dimana ratusan aparat Pemda Gorontalo yang masih muda dan
bervisi tajam siap untuk menggantikan para seniornya.  (Amin...)

Kedua, memang kita tidak ingin mencari kesalahan2 Pemda dalam
pembahasan kita tentang pembangunan kompleks Pemprov yang tak sesuai
masterplan. Kita hanya ingin informasi yang valid, otentik dan
reliabel mengenai hal-hal teknis. Harap maklum, banyak orang seperti
saya kurang mengerti masalah teknik sipil dan arsitektur. Hanya
bertanya-tanya dengan logika yang terlalu sederhana. Menjadi wajarlah
kalau kami bertanya kepada Bang Danny yang menguasai sepenuhnya
masalah teknis di sana.

Ketiga, pertanyaan yang diajukan kebetulan belum dijawab oleh Bang
Danny. Tetapi kami juga tidak ingin memaksa Bang Danny untuk
menjawabnya. Pertanyaan itu mengenai informasi tentang: (a) akibat
teknis dari pembangunan yang terdeviasi sangat besar secara teknis
terhadap masterplan yang ada, (b) izin dari Bang Danny untuk
mempublikasikan penjelasan teknis tersebut kepada umum (termasuk
secara resmi ke DPRD Provinsi).

Keempat,  mengenai terkomentar sangat lama, saya setuju, sebab sejak
2002 sampai hari ini tidak sedikit orang yang belum tahu (atau sudah
lupa) tentang masterplan itu dan kenyataan teknis di lapangan.
Sehingga kita pun maklum jika masih ada pertanyaan dan komentar yang
amburadul mengenai pembangunan perkantoran Pemprov di Botu.

Kelima, tentang variasi komentar yang 80% negatif mungkin itu masih
debatable, Bang Danny. Sebab, sejak pak Fadel menjadi gubernur
(Desember 2001), hampir 80 % (mungkin lebih) isi koran-koran kita
adalah dukungan terhadap apa pun yang dilaksanakan oleh Pemprov. Tentu
saja termasuk pembangunan kompleks perkantoran Pemprov tersebut.
Memang, mengenai isi dari komentar-komentar di koran itu lebih banyak
yang terasa kurang bermutu karena hanya berupa pernyataan
mendukung atau menolak. Lebih banyak lagi komentar yang bersifat
koprol (memuji atau menolak untuk mendapatkan sesuatu dari penguasa,
pejabat atau  Pemda secara institusional). Bang Danny benar,
komentar-komentar seperti itu membiaskan pembahasan topik utama ke
hal-hal lain yang lebih melebar dan kurang relevan. Tidak progresif,
memang. Tidak juga solusif.

Keenam, bahwa orang pintar di Sulbar dan Sulsel lebih banyak daripada
di Gorontalo...itulah masalah kita, Bang Danny... Orang Gorontalo
(mungkin seperti saya ini, hehe) pintar sedikit saja, belagunya minta
ampun...! Bahkan walaupun dia sudah merantau lama dan hidup dalam
masyarakat yang cerdas. Dalam satu-dua kasus, malah, kita-kita yang
sudah pernah studi di luar negeri pun banyak yang sok tahu tapi tidak
mau lagi belajar. Seperti yang Bang Danny bilang, merasa benar
sendiri. Itu sudah terbukti ketika beberapa orang Jakarta merasa
lebih tahu persoalan Gorontalo daripada mereka yang hidup di
Gorontalo. Namun kita juga harus mengakui betapa kualitas rata-rata
SDM Gorontalo memang masih berada di lembah  dalam...maka mestinya
kebijakan untuk kemajuan pendidikan lebih diprioritaskan daripada
membangun bangunan fisik.

Ketujuh, saya sepakat dengan Bang Danny bahwa gubernur kita memiliki
visi yang tajam sampai 100 tahun kedepan dan bahwa organisasi
pemerintahan kita kurang sejalan (mungkin juga tidak manut) dengan
visi tersebut. Namun, seperti di atas, kita masih punya harapan yang
besar 5-10 tahun kedepan aparat Pemda kita akan mampu seperti yang
kita inginkan. Menurut saya, itu realistis.

Kedelapan, bahwa masyarakat intelektual Gorontalo yang gemar
memberikan komentar yang tidak solusif itu saya setuju jika kita

[GM2020] Re-Hulonthalo (Suwitopomo / Is)

2008-03-01 Terurut Topik Rizan Machmud
Hahahaha
Is.. Alhamdulillah Piopihu uti..
Btw, mangolo banda? tola-tola to tonu skarang? Karja dimana skrang? Harapuu ti 
ma tatonu ti Pak Suwitopomo ti, ternyata ti Papa Is yg satu perjuangan di 
paropo dulu..
Te doker deng Te Miki totonuskarang?  
Terima kasih buat gorontalomaju2020@yahoogroups.com dimana banyak mempertemukan 
sahabat lama yg terpisah oleh jarak dan waktu saat ini  terima kasih atas 
ucapannya.


Sukses slalu,
Rizan


  

Never miss a thing.  Make Yahoo your home page. 
http://www.yahoo.com/r/hs

[GM2020] tanggapan Pengalaman menyaksikan nikah sesama jenis di Massachusetts (Tuk OH)

2008-03-01 Terurut Topik toti lamusu
semua pada mengernyitkan dahi menanggapi berita yang ditulis ulil absar abdala 
. akan lebih terkejut lagi mungkin kalau apa yang baru diangkat ke permukaan , 
ke majelis kita ini , nggak usah jauh-jauh sampai ke massachusetts . di 
gorontalo saja sudah menjadi trends diantara anak-anak muda gorontalo , bahkan 
'9 out of 10 uti gorontalo' juga  tanpa  ada perasaan canggung akan menuliskan 
dalam profil  friendster mereka  'dating men' . ada yang dengan halus 
menuliskan dating women and men dan ada yang secara gamblang menuliskan 'dating 
men' .

dalam salah satu perjalanan haji ketika sedang mabit di mina , saya menyaksikan 
2 security guards/petugas keamanan yang entah timbul iseng atau memang sedang 
birahi salah satunya memasukkan tangannya ke kantong temannya dan kemudian 
meraba-raba bagian yang dapat anda bayangkan sendiri . keakraban diantara kaum 
yang sama (sama jenis kelamin) di negara-negara timur tengah lebih akrab dari 
kita yang kena pengaruh budaya barat . kekhawatiran yang disebutkan om henk 
sebenarnya adalah hal yang terjadi dan mungkin malah dianggap natural atau 
alami , cuma tidak diangkat menjadi percakapan di meja ketika saat makan atau 
tidak menjadi issue persamaan jender seperti yang diributkan di negara-negara 
barat dan menuntut persamaan hak dsbnya .

jika kita berada diantara teman-teman arab  , kita telah diperkenalkan dan 
telah duduk makan bersama mereka , saat kita pulang  kita sudah  harus 
melakukan tata cara mereka saat berpisah  . harus saling pelukan , saling cium 
pipi  (saya tidak akan menuliskannya secara detail) . kita tidak harus canggung 
, karena kita berada dalam budaya dan tata cara mereka  .

teman saat sma di gorontalo , kalau ketemu di masjid , dalam perjalanan bubar 
masjid , sering dia memegang tangan saya . saya dengan hati-hati harus menarik 
tangan saya tanpa harus membuatnya tersinggung . untuknya itu hal yang alami , 
tetapi saya yang bertahun hidup dengan pengaruh budaya barat , merasa kikuk 
saja . 

nah , sekarang mungkin anda akan mencermati anak , ponakan , adik , kerabat 
yang ada dalam lingkup keluarga kita .   

mudah-mudahan tidak ada yang kaget atau shocked , ulil saja yang mungkin tidak 
mencermati keadaan sekelilingnya ketika berada di negara-negara timur tengah 
atau ulilnya sendiri kelewat jelek untuk menarik minat orang arab yang berada 
di sekitarnya . he he he karena mereka tahu ulil adalah penganjur islam liberal 
yang pura-pura kaget kemudian dengan nilai-nilai barat .

salam ,

tot

 

R. H. Uno [EMAIL PROTECTED] wrote:  
  Halo boss yang lagi libur,
   
  Ketika 52 tahun lalu masih skola di Bandung, dengan rasa kagum dan 
mengharapkan berkah, kami berkunjung ke seorang keluarga yang baru pulang dari 
perjalanan haji. Sungguh banyak ceritanya yang kami dengarkan dengan penuh 
kekaguman,maklumlah 40 malaikat masih melayang-layang disekitar punggungnya. 
Kami semua yang berkunjung yakin akan hal itu (mungkin kalau sekarang saya 
berpendapat bahwa ada aura putih bersih yang masih mengitari penutur cerita 
yang baru pulang haj itu).
   
  Namun yang paling lengket dibenak saya, adalah cerita serrem yang beliau 
sampaikan :
   “Rombongan kami yang ada pemuda2nya sangat berhati-hati untuk tidak 
membiarkan pemuda remaja kami berjalan sendiri, bisa hilang untuk ‘didubur’, 
maklumlah untuk nikah di Jazirah Arab sangatlah mahal….”  Cerita it uterus, eh, 
ketikan computer ini suka ngaco ya, kita pas lagi mau nulis ‘itu terus’ kok 
jadi tertulis saluran ‘yang lain’ ….
   
  Lanjut…Cerita it uterus nempel dipikiran saya sampai akhirnya saya 
berkesempatan berhaj.
   
  Dalam berjalan-jalan diluar areal masjid Harram, untuk sekedar cari makan dan 
dikawal adik2 mahasiswa Indonesia dari Mesir yang lagi praktek jadi guide 
skalian pembimbing do’a, saya masih sangat teringat cerita dulu di Bandung. 
Mungkin juga karena umumnya naluri ‘survival’ yang otomatis, sekali-sekali 
selagi jalan saya melihat kebelakang sambil telapak tangan siap2 menutup lubang 
sensitif saya, mana tahu ada variasi lain yang akan menimpa saya dari 
belakang….demikianlah ketakutan saya. Tetapi saya tidak menceritakan 
kekhawatiran saya itu kepada guide kami bung Salahuddin, mahasiswa S2 yang 
sekarang sudah kembali ke Indonesia .
   
  Masih ada lagi cerita2 aneh yang pernah kami alami ketika berhaj, tapi nanti 
lah diceritakan dilain hari.
   
  Wass.OH 
   
  -Original Message-
 From: gorontalomaju2020@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of 
Mansur Martam
 Sent: Sunday, March 02, 2008 12:32 AM
 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
 Subject: [GM2020] RE:Pengalaman menyaksikan nikah sesama jenis di 
Massachusetts (Tuk OH)
   
  Salam,
 
 Enaknya OH nulis begini; He he , Ulil can’t just believe it, sejak 37 tahun 
lalu ketika skola di Minesota, negara bagian pertama yang mengesahkan 
“hubungan” sesame jenis,  I BELIEVE IT IS HAPPENING….so what gitu loh, kita 
pasrahkan kepada YMK apa jadinya, jangan 

[GM2020] Fadel Chan sudah Bilang di tidak ada masalah dengan BLBI

2008-03-01 Terurut Topik eecbal_agri
Ada baiknya kita orang Gorontalo, melihat persoalan Bapak Fadel 
Mohammad dari segi praduga tak bersalah, karena beliau sudah 
memperifikasi masalah ini kepada menteri keuangan jadi kita berdoa 
saja semoga hal ini tidak akan membawa Bapak Fadel Mohammad ke arena 
Hukam yang akan mengantarkan beliau menjadi tersangka kasus aliran 
Dana BLBI. Kita rakyat Gorontalo harus memberi support dan doa kepada 
bapak Fadel Mohammad agar beliau  dapat mempertanggung jawabkan hal 
ini secara hukum baik perdata maupun pidana. Ok. Teman-teman kita 
berdoa saja. Karena hal ini akan sangat berhubungan dengan daerah 
Gorontalo yang sangat kita cintai.



Re: [GM2020] Fadel Chan sudah Bilang di tidak ada masalah dengan BLBI

2008-03-01 Terurut Topik Tuturuga
Bapak eecbal_agri, Kalau boleh tahu hubungan dengan Gorontalo apa?
Terima kasih

=t=

eecbal_agri [EMAIL PROTECTED] wrote:   Ada 
baiknya kita orang Gorontalo, melihat persoalan Bapak Fadel 
 Mohammad dari segi praduga tak bersalah, karena beliau sudah 
 memperifikasi masalah ini kepada menteri keuangan jadi kita berdoa 
 saja semoga hal ini tidak akan membawa Bapak Fadel Mohammad ke arena 
 Hukam yang akan mengantarkan beliau menjadi tersangka kasus aliran 
 Dana BLBI. Kita rakyat Gorontalo harus memberi support dan doa kepada 
 bapak Fadel Mohammad agar beliau  dapat mempertanggung jawabkan hal 
 ini secara hukum baik perdata maupun pidana. Ok. Teman-teman kita 
 berdoa saja. Karena hal ini akan sangat berhubungan dengan daerah 
 Gorontalo yang sangat kita cintai.
 
 
 
   



   
-
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.