==============================================

        WASPADAI PERUBAHAN SITUASI KEAMANAN
Informasikan situasi keamanan anda ke (031) 5479083-84
Fax.: (031) 5473407, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
                    Eskol Hotline buka 24 Jam
==============================================

Sari Berita Harian Pagi Indonesia
Edisi: Jumat, 22 Januari 1999
-----------------------------------
***Ambon Mulai Tenang
Pangab : Tangkap dan Adili Provokatornya
***Belum pulihnya kondisi keamanan
***40 Warga Australia Dievakuasi Dari Ambon
***Cak Narto: Ojok Sampek Suroboyo Kobong
Kapolda: Kerusuhan Ambon Berpotensi Merembet
***200 ’’Dukun Santet’’ Masih Ngungsi
Takut Dibantai, Tak Berani Berlebaran di Banyuwangi
***Soal PNS Didrop dari RUU Politik
***Suku bunga deposito naik
***Gelombang PHK berlanjut
***Paket Bantuan Miyazawa Plan untuk RI Diharapkan Lebih Besar
***Presiden: Jangan Mau Diadu Domba
***Tutut Segera Diperiksa Jampidsus Setuju Penyelidikan KKN Soeharto Lebih
Cepat



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
*Ambon Mulai Tenang
Pangab : Tangkap dan Adili Provokatornya
------------------------------------------------------------
Jakarta, Kompas
Suasana di Pulau dan Kota Ambon sampai berita ini diturunkan Jumat (22/1)
pukul 23.50 WIB sudah relatif tenang. Kondisi sudah mulai terkendali sejak
Jumat dini hari. Sejumlah perkantoran telah memulai kegiatannya, dan
sejumlah ruas jalan mulai dilalui kendaraan bermotor.
Sementara itu, Panglima ABRI Jenderal TNI Wiranto yang tiba di Ambon, Jumat
petang, menginstruksikan Panglima Kodam VIII/Trikora Mayjen TNI Amir
Sembiring untuk secepatnya menangkap dan mengadili provokator kerusuhan di
Kodya Ambon dan sekitarnya, yang telah mengkhianati sendi berbangsa dan
bernegara.
Selengkapnya : http://kompas.com/kompas-cetak/9901/23/UTAMA/ambo01.htm


*Belum pulihnya kondisi keamanan
------------------------------------------------
AMBON -- Korban tewas dalam kerusuhan Ambon bertambah menjadi 37 orang,
belum termasuk enam mayat yang ditemukan di Dusun Batubulang, Kelurahan
Batugajah yang belum dilaporkan. Sedangkan luka berat 39 orang. Sampai
kemarin, suasana kota Ambon masih mencekam.
Selengkapnya: http://www.republika.co.id

*40 Warga Australia Dievakuasi Dari Ambon
--------------------------------------------------------------
Ambon, Pembaruan
Sekitar 40 warga negara Australia mulai Kamis (21/1) pukul 23.30 WITA mulai
diungsikan dari Ambon dengan dua pesawat NORG dari Bandara Pattimura,
menyusul perkembangan situasi yang terjadi di wilayah tersebut. Selain itu
sedikitnya 300 warga juga mengungsi ke Bandara Pattimura Ambon sejak Kamis
sore karena merasa tidak aman.
Selengkapnya: http://www.suarapembaruan.com/News/1999/01/220199/index.html

*Cak Narto: Ojok Sampek Suroboyo Kobong
Kapolda: Kerusuhan Ambon Berpotensi Merembet
-----------------------------------------------------------------------
Surabaya, JP.-
''Ojok sampek onok kobongan nduk Suroboyo, Rek. Pasar, opo maneh tempat
ibadah, ojok sampek. Iki tak elingno. (Jangan sampai ada yang terbakar di
Surabaya. Pasar, apalagi tempat ibadah, jangan sampai. Ini saya ingatkan),''
pesan Wali kota Surabaya Sunarto Sumoprawiro. Selengkapnya:
http://www.jawapos.com/

*200 ’’Dukun Santet’’ Masih Ngungsi
Takut Dibantai, Tak Berani Berlebaran di Banyuwangi
---------------------------------------------------------------------------
Banyuwangi, JP.-
Ratusan warga Banyuwangi yang diduga dukun santet dan sejak beberapa waktu
lalu mengungsi ke luar kota karena takut dibantai massa terpaksa
mengurungkan niatnya untuk mudik Lebaran.
Selengkapnya: http://www.jawapos.com/

*Soal PNS Didrop dari RUU Politik
-------------------------------------------------
Pimpinan organisasi sosial politik dan ABRI, Jumat (22/1), sepakat
mengakhiri deadlock (kebuntuan) dalam pembahasan soal boleh-tidaknya pegawai
negeri sipil (PNS) menjadi anggota atau pengurus partai politik, dengan
mendrop persoalan itu dari Rancangan Undang-Undang (RUU) Politik yang tengah
dibahas di DPR. -
Selengkapnya : http://www.balipost.co.id/balipostcetak/1999/1/22/nusa2.htm

*Suku bunga deposito naik
----------------------------------------
JAKARTA (Bisnis): Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga penjaminan untuk
deposito jangka panjang antara 1%-2% untuk jangka waktu enam bulan, satu
tahun dan dua tahun.
Analis senior Biro Gubernur Bank Indonesia Muliaman D. Hadad mengatakan
untuk periode 25- 31 Januari BI menaikkan suku bunga penjaminan untuk jangka
enam bulan sebesar 1% menjadi 35%. Untuk jangka waktu satu tahun naik 2%
menjadi 34% dan 24 bulan naik 1% menjadi 25%.
 Selengkapnya : http://www.bisnis.com/

*Gelombang PHK berlanjut
--------------------------------------
JAKARTA (Bisnis): Melemahnya kembali nilai tukar rupiah dan belum ada
tanda-tanda meredanya krisis sosial politik membuat perbaikan ekonomi tahun
ini kian sulit.
Sektor riil yang mengalami pukulan berat selama 1998, diperkirakan belum
dapat dipulihkan. Karena itu, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK)
diperkirakan akan terus berlangsung.
Selengkapnya: http://www.bisnis.com/

*Paket Bantuan Miyazawa Plan untuk RI Diharapkan Lebih Besar
----------------------------------------------------------------------------
-------------
JAKARTA (Media): Pemerintah Jepang diminta meningkatkan jumlah bantuannya
pada Indonesia, lebih besar dibanding yang diterima Korea dan Malaysia.
Besarnya total bantuan Jepang kepada kedua negara tersebut mencapai US$3
miliar. Indonesia diharapkan bisa menerima US$3,5-US$4 miliar.
Selengkapnya: http://www.mediaindo.co.id/

Presiden: Jangan Mau Diadu Domba
-----------------------------------------------------
JAKARTA (Media): Presiden BJ Habibie mengatakan dalam melaksanakan reformasi
saat ini yang sangat penting adalah tetap memelihara dan memperkuat
persatuan serta kesatuan bangsa dengan cara memberikan informasi yang tepat
dan jangan mau diadu domba berdasarkan SARA. Selengkapnya:
http://www.mediaindo.co.id/

*Tutut Segera Diperiksa
Jampidsus Setuju Penyelidikan KKN Soeharto Lebih Cepat
----------------------------------------------------------------------------
-------
Jakarta, Pembaruan
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Antonius Sujata,
menyetujui pendapat supaya penyelidikan atas mantan Presiden Soeharto lebih
cepat dirampungkan agar kasus ini tidak berlarut-larut hingga terus menjadi
isu menjelang pemilu.
Sehubungan dengan itu, saat ditemui wartawan di gedung bulat Kejagung,
Kamis, dia menegaskan, secepat-cepatnya untuk menyelesaikan kasus mantan
Presiden Soeharto.
Selengkapnya: http://www.suarapembaruan.com/News/1999/01/220199/index.html

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***********************************************************************
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
BII Cab. Pemuda Surabaya, a.n. Robby (FKKS-FKKI) Acc.No. 2.002.06027.2
***********************************************************************
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l    ATAU    unsubscribe eskolnet-l

Kirim email ke