Nice topic buat dibaca2 dan direnungi....ruarr biasa..
 
salam,
Agus
 
------------------------------------------------------

  SEMUA DICIPTAKAN UNTUK MANUSIA

  Bumi memang diciptakan sebagai tempat untuk menggelar drama kehidupan
manusia. Segala yang ada di muka Bumi diadakan untuk manusia. Mulai dari
atmosfer, gunung2, hujan, angin, miliaran jenis tanaman dan
binatang, semuanya diciptakan Allah untuk melayani manusia. Hal itu
dijelaskan oleh Allah sendiri, dalam firmanNya berikut ini.
 
QS. Al Baqarah (2) : 29
  "Dialah (Allah) yang menciptakan semua yang ada di muka Bumi ini untukmu,
dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikanNya tujuh langit. Dan Dia
Maha Mengetahui segala sesuatu
"

  Di sini kita merasakan betapa ada 'kesengajaan' yang sangat besar untuk
menjadikan bumi ini sebagai panggung drama kehidupan kita. Maka, untuk
mendukung terjadinya kehidupan di muka Bumi ini secara sempurna Allah
menciptakan berbagai fasilitas kepada manusia.

  Mulai dari bentuk Bumi yang bulat, kemiringannya yang 23,5 derajat,
atmosfer yang tujuh lapis sebagai pelindung kehidupan, Bumi yang berotasi
(berputar pada diri sendiri) dengan kecepatan lebih dari 1.600 km per jam,
mau pun kecepatan revolusi (mengitari Matahari) yang sangat tinggi.

  Demikian pula, air hujan yang terukur kadarnya, komposisi udara yang
sangat khas, dan miliaran fasilitas lainnya yang sangat kompleks, terdapat
di alam sekitar kita, temasuk tanam-tanaman dan seluruh binatang di
permukaan planet ini. Untuk memahaminya, marilah kita lihat beberapa di
antaranya.

  1. Bumi, Kendaraan Angkasa yang Sempurna

              Pernahkah terpikir di benak kita bahwa kita sedang mengendarai
sebuah 'pesawat angkasa luar' yang sangat besar. Dimana kendaraan angkasa
ini, kita tumpangi bersama dengan miliaran manusia, miliaran binatang dan
tumbuh -tumbuhan. Ya, inilah dia, planet Bumi!

  Bumi bukan sekadar pesawat angkasa luar seperti yang dibikin manusia.
Tetapi, ia adalah sebuah 'Kendaraan Canggih' yang memiliki fasilitas luar
biasa. Di dalamnya kita memperoleh segala yang kita inginkan untuk
kelangsungan hidup. Mulai dari makanan, minuman, berbagai macam sumber
energi, udara dan atmosfer yang ideal, dan segala macam fasilitas yang
memungkinkan kita melangsungkan kehidupan sehingga menurunkan generasi
generasi selanjutnya, selama ribuan tahun. Tidak ada satu pun kendaraan
ciptaan manusia yang sehebat dan sekomplet ini.

  Bumi,sebagai kendaraan angkasa luar sedang melaju di angkasa semesta
dengan kecepatan yang sangat tinggi. Tidak ada satu pun pesawat buatan
manusia yang. bisa menandingi kecepatannya. Sebutlah kendaraan manusia yang
tercepat di era modern ini yaitu pesawat ulang alik Challenger, Columbia
atau Ariane. Rata rata kecepatannya barulah sekitar 20.000 km per jam.

  Tahukah Anda, berapa kecepatan Bumi kita melesat di angkasa luar? Tak
kurang dari 107.000 km perjam! Sebuah kecepatan yang sangat tinggi. Cepat
sekali, lebih dari 5 kali kecepatan pesawat ulang alik buatan manusia.

  Untuk apa Bumi melesat dengan kecepatan sedemikian tinggi? Temyata, Bumi.
sedang bergerak mengitari Matahari pada jarak sekitar 150.000.000 km. Dengan
kecepatan tersebut, Bumi bisa menyelesaikan putarannya terhadap Matahari,
sekali putar dalam setahun atau 365 1/4 hari.

  Kenapa Bumi mesti mengitari Matahari? Kenapa kok tidak diam saja? Ya,
kalau seandainya Bumi berdiam diri, tidak berputar mengelilingi Matahari,
maka Bumi kita ini sudah sejak lama mengalami kematiannya. Lho, kenapa?
Karena Bumi akan tersedot menuju Matahari. Dan kemudian lenyap terbakar di
dalam bola api raksasa itu.

  Sebagaimana kita tahu bahwa setiap benda langit memiliki gaya gravitasi
yang bersifat menarik atau menyedot benda lain yang ada di dekatnya. Justru
karena gerakan melingkarnya itulah, maka sedotan Matahari terhadap planet
Bumi bisa diimbangi.

  Putaran Bumi mengelilingi Matahari dengan kecepatan 107.000 km per jam itu
telah menghasilkan gaya sentrifugal yang melawan gaya tarik Matahari secara
seimbang. Maka, selama 5 miliar tahun, keseimbangan itu terjadi. Sehingga.
muncullah kehidupan di muka Bumi ini. Termasuk manusia.

  Sebagai gambaran, Anda pernah melaju dengan kendaraan, bermotor di
tikungan yang tajam? Ketika Anda bergerak menikung, maka saat itu Anda
seperti terkena gaya yang melempar kendaraan Anda ke arah luar lintasan.
Itulah yang disebut sebagai gaya sentrifugal. Nah, gaya itu bekerja pada
Bumi saat dia berputar mengelilingi Matahari. Gaya itu pula yang menyebabkan
terjadinya keseimbangan antara gaya tarik Matahari dengan putaran Bumi.

  Jika kecepatan Bumi lebih lambat sedikit saja, maka Bumi ini dipastikan
akan 'jatuh' ke Matahari dan kita semua dipastikan lenyap. Sebaliknya, kalau
kecepatan Bumi dalam mengelilingi Matahari lebih cepat sedikit saja, maka
Bumi ini akan 'terlepas' dari orbitnya. Bumi akan 'terlempar' ke angkasa
luar yang tidak bertepi. Dan kita pun ikut lenyap di kedalaman langit ...

  Ada suatu 'Kekuatan' yang luar biasa dahsyat, yang terus menerus menjaga
keseimbangan Bumi berputar mengelilingi Matahari itu. Bayangkan selama 5
miliar tahun Bumi terus berputar dengan kecepatan yang seimbang dengan gaya
tarik Matahari. Seandainya 'Kekuatan' itu lengah sedikit saja, maka
hancurlah Bumi kita, baik karena tersedot oleh Matahari ataupun lepas dari
orbitnya.
  QS Mulk (67): 3
  "Yang telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat. Kamu sekali kali
tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha pemurah sesuatu yang tidak
seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak
seimbang?"

  Suatu ketika, pernah terlintas pertanyaan di benak saya : seberapa besar
ya, energi yang digunakan untuk menggerakkan Bumi selama 5 miliar tahun?

  Marilah kita coba menghitungnya. Bayangkan saja, massa Bumi ini adalah
sekitar 6 juta juta juta juta kg. Atau angka 6 dengan nol sebanyak 24.
Kecepatan Bumi dalam mengelilingi Matahari sebesar 107.000 km per jam.
Anggap saja gerakan Bumi itu linear alias mengikuti garis lurus, maka secara
sederhana kita bisa menghitung energi geraknya dengan menggunakan rumus
energi kinetik E==1/2 mv2. Hasilnya adalah 2,65 x 10 (33) Joule, per
detiknya.

  Sehingga, kalau kita hitung selama 5 miliar tahun, energi yang sudah
terpakai adalah :
  E == 2,65 x 10(33) joule x 5 miliar tahun x 365 hari x 24 jam x
         60 menit x 60 detik
     == 418 x 10 (48) Joule
     == 418.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.
              000.000.000 000.000.000 Joule

  Suatu jumlah energi yang tidak mungkin tercukupi, meskipun seluruh energi
yang ada di dalam perut Bumi kita tambang dan kita 'bakar' untuk memenuhi
kebutuhan itu..

  Di sini, kembali kita melihat bahwa ada suatu 'kesengajaan' yang sangat
jelas, bahwa Bumi ini memang didesain untuk tempat kehidupan manusia. Allah
telah menjaga Bumi untuk terus bergerak mengitari Matahari. Dan karena
bergerak itu, maka Bumi ini bisa tetap eksis. Dan pergerakan itu ternyata
membutuhkan tenaga yang sangat besar serta dengan ketelitian orbital yang
sangat cermat. Jika tidak, maka kehidupan di muka Bumi ini tidak akan pernah
terjadi.

  Bukan hanya gerakan Bumi mengelilingi Matahari saja yang menimbulkan
kekaguman. Sebab selain berputar pada Matahari, Bumi juga berputar pada
dirinya sendiri. Perputaran Bumi pada Matahari dikenal dengan istilah
revolusi. Sedangkan perputaran Bumi pada dirinya sendiri dikenal, dengan
istilah rotasi Bumi.

  Jadi, ringkas kata, Bumi ini sebenamya berputar seperti sebuah gasing.
Tetapi sumbu putarnya tidak tegak lurus. Bumi berputar dengan posisi miring
23,5 derajat. Kenapa Bumi harus berputar pada dirinya sendiri? Dan Kenapa
mesti miring dengan sudut 23,5 derajat?

  Seandainya Bumi ini tidak berputar pada dirinya sendiri, maka di permukaan
Bumi ini dipastikan tidak akan pernah terjadi kehidupan seperti adanya kini.
Kenapa begitu? Ya, karena lantas ada bagian Bumi yang menghadap Matahari
terus menerus, dan juga ada bagian yang membelakangi Matahari terus menerus.
Lho, memangnya kenapa?

  Bagian yang menghadap Matahari terus menerus, dipastikan akan mengalami
pemanasan yang berlebihan. Dengan kata lain, belahan Bumi tersebut mengalami
siang terus. Sedangkan bagian yang tidak memperoleh cahaya Matahari akan
mengalami malam terus. Bagian ini, sebaliknya, akan mengalami pendinginan
terus. Jika ada bagian Bumi yang mengalami siang terus menerus, maka belahan
Bumi tersebut akan mengalami pemanasan yang tidak terbayangkan tingginya.
Diperkirakan dalam waktu 100 jam saja, air di permukaan Bumi yang menghadap
ke Matahari itu akan mendidih. Dan 100 jam berikutnya, air yang ada akan
menguap sehingga tidak akan ada kehidupan.

  Sebaliknya, di bagian yang malam terus akan mengalami pendinginan secara
berlebihan pula. Sehingga, diperkirakan dalam waktu 100 jam, belahan Bumi
tersebut akan mengalami pembekuan., Seluruh air menjadi es. Dan 100 jam
berikutnya, dipastikan tidak akan ada kehidupan di sana.

  Karena itu, Bumi perlu untuk berputar pada dirinya sendiri alias berotasi.
Jika tidak berotasi, maka konsekuensi dari pertanyaan Allah dalam ayat
berikut ini akan terjadi pada kita :
  QS. Al Qashash (28) : 71 - 72
  "Katakanlah : Terangkanlah kepadaku. fika Allah menjadikan untukmu malam
itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan
mendatangkan sinar kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?"
  "Katakaniah : Terangkanlah kepadaku. jika Allah menjadikan untukmu siang
itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan
mendatangkan malam kepadamu, yang kamu beristirahat kepadanya? Maka apakah
kamu tidak memperhatikan?"

  Selain perputaran Bumi tersebut, kemiringan sumbu putar juga memiliki arti
yang sangat penting. Lho, memang kalau nggak miring kenapa? Ya, tidak akan
terjadi dinamika di atas permukaan Bumi. Bayangkan saja, jika Bumi ini
berputar secara tegak pada sumbunya, maka kutub utara dan kutub selatan Bumi
tidak akan pernah mengalami siang hari.

  Karena kemiringan itulah maka terjadi musim di permukaan Bumi. Di bagian
utara dan bagian selatan mengenal 4 musim (yaitu : musim panas, gugur,
dingin dan semi) sedangkan di bagian ekuator mengenal 2 musim saja (yaitu:
kemarau dan hujan). lklim ini yang menyebabkan terjadinya berbagai fasilitas
kehidupan makhluk di muka Bumi.

  Dengan adanya musim ini maka terjadilah angin, yang arahnya bisa berubah
ubah. Dengan perubahan musim ini juga terjadi beraneka ragam tumbuhan dan
berbagai macam binatang. Bukan hanya berfungsi sebagai keindahan, melainkan
juga berfungsi untuk mencukupi segala kebutuhan manusia,sepanjang drama
kehidupannya di muka Bumi.

  Bahkan juga keberadaan gunung, memiliki maksud. yang luar biasa besar.
Allah mengatakan gunung itu diciptakan Allah sebagai pasak, agar Bumi tidak
berguncang-guncang.

  Gunung adalah jalan keluarnya magma dari dalam perut Bumi. Jika, tidak ada
gunung, maka magma yang menggelegak di dalam perut Bumi itu tidak akan
tersalurkan. Maka, boleh jadi Bumi kita ini akan berguncang-guncang terus
karena tidak stabil akibat tekanan sangat besar dari dalam perut Bumi.
Selain itu, gunung juga berfungsi seperti timah penyeimbang pada velg mobil.
Dengan adanya gunung itu, putaran Bumi menjadi balance.
  QS. Luqman (31) : 10
  "Dia telah menciptakan langit tanpa tiang sebagaimana kalian lihat, dan
dia meletakkan gunung-gunung di Bumi supaya Bumi tidak mengguncangkan kamu.
. ."









=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================




SPONSORED LINKS
Radio station advertising Cb radio base station Weather radio station
Radio station promotion Christian radio station New age radio station


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke