- Original Message -
From: Adi Nugroho [EMAIL PROTECTED]
Di daerah saya, lebih sukses memperkenalkan linux yang sangat cerah dan
berwarna warni, lengkap dengan processor tercepat, RAM terbesar dan sound
system terbaik dibandingkan dengan memperkenalkan linux yang jalan 1
disket
di
On Tuesday 13 July 2004 14:20, Issotiyo P. Budi Sulistiyo wrote:
*pernah keringatan karena dikejar2 jelasin WINE*
Kalau lagi memperkenalkan linux, saya tidak pernah menganjurkan wine dan
emulator lainnya. mending menganjurkan mencari software alternatif di
Linux
Alasanku sih... kalau
PenguinMan [EMAIL PROTECTED] menulis:
Maaf, setahu saya yang nulis artikel tentang KDE 3.2 bbrp bulan
lalu itu bukan aktivis tapi karyawan infolinux. Soalnya ada di
halaman depan gitu. Terus untuk menyediakan package di cd bonus
infolinux, itu hak murni dari karyawan infolinux bukan aktivis
Pak nyebarkan kebaikan harus dengan kebaikan jangan bohongin user he he
he
-Original Message-
From: Issotiyo P. Budi Sulistiyo [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, July 13, 2004 1:20 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [linux-aktivis] Re: cerita teman memberi
pelatihan di
On Tue, 2004-07-13 at 13:27 +0700, agus syafiudin wrote:
Pak nyebarkan kebaikan harus dengan kebaikan jangan bohongin user he he
he
heheheheheee ...
kl saya biasa nya mikir ya tawarkan apa ada nya ... dibilang bagus en
jelek nya ...
tp coba tunjukkan (demo) bagus nya dan bilang (oral) jelek
On Tuesday 13 July 2004 14:27, agus syafiudin wrote:
Pak nyebarkan kebaikan harus dengan kebaikan jangan bohongin user he he
he
Lha, emang bohongnya di mana?
Heheheh
--
Salam,
Adi Nugroho
PT iNterNUX - Internet Service Provider
Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 53 J Makassar
Tel: +62-411-834690
- Original Message -
From: Dicky Wahyu Purnomo [EMAIL PROTECTED]
seperti yg saya suka bilang ... orang teknis ngomongin teknis ... jd
kasih perbandingan teknis ... keunggulan dan kekurangan dgn data teknis
jg ...
Walah, kalau penontonnya orang teknis sih... enak ^_^
Lah ini beberapa
Mark Rompies wrote:
PenguinMan [EMAIL PROTECTED] menulis:
Maaf, setahu saya yang nulis artikel tentang KDE 3.2 bbrp bulan
lalu itu bukan aktivis tapi karyawan infolinux. Soalnya ada di
halaman depan gitu. Terus untuk menyediakan package di cd bonus
infolinux, itu hak murni dari karyawan
-Original Message-
From: Dicky Wahyu Purnomo [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, July 13, 2004 2:42 PM
To: aktivis
Subject: Re: [linux-aktivis] Re: cerita teman memberi
pelatihan di kulon progo
On Tue, 2004-07-13 at 14:33 +0700, Issotiyo P. Budi Sulistiyo wrote:
On Tue, 2004-07-13 at 14:33 +0700, agus syafiudin wrote:
Baca Buku Marketing in Venus dulu Pak he he he
males baca buku :)) krn musti dibuktikan dl ...
lg pula ... maksud saya kan utk temen2 berkreativitas dlm menjalankan
aksi marketing linux ;-)
kl kita berpatokan ama buku ato apa2 ...
Tul juga tuh Pak, saya setuju sih pada dasarnya end user nggak peduli
linux tuh bisa-bisa ini bisa itu ( e.g. Server dst ) tetapi lebih ke
fungsionalitas user yang bersangkutan misal kalau kita perhatikan user
pengguna MS, yang penting bisa Ngetik trus dengerin musik trus bisa
nonton VCD trus bisa
- Original Message -
From: agus syafiudin [EMAIL PROTECTED]
Hambatannya mungkin disitu. Plug 'n Play :-(
Nah gimana linux siap dengan hal ini,
Atau gimana kalau kita bikin distro aja yang full Multimedia, Plug 'n
Play semudah MS tapi tanpa mengabaikan stabilitas dan secure, :-D
Ada
ha ha itu sih gampang !
coba jangan format dulu hardisk yang lama
kalo pake mandrake atau sejenis
and mail servernya sendmail v.8 atau lebih
begini paling tidak :
copy semua yang ada di dir /var/mail/spool/* dan /etc/users dan /etc/groups
/etc/password dan /etc/shadows kemudian konfigurasinya !
On Tue, 13 Jul 2004, PenguinMan wrote:
Made Wiryana wrote:
Mugkin yang dibalik adalah kenapa lebih banyak aktivis yg menyumbang
tenaga utk melakukan hal itu. Kalau memang ingin GNOME yg diperlakuakn
sama, ya tinggal sumbang artikel seperti KDE 3.2 itu, gampang khan 8-)
Maaf, setahu saya
On Tue, 13 Jul 2004, Dicky Wahyu Purnomo wrote:
kl saya biasa nya mikir ya tawarkan apa ada nya ... dibilang bagus en
jelek nya ...
Bagus dan jelek itu relatif
A ; wah bagus harganya murah
B : wah jelek harganya murah, komisinya dikit
Hihihihi
IMW
--
Berhenti langganan: [EMAIL
On Tue, 13 Jul 2004, PenguinMan wrote:
sekali lagi, ada yang harus menjadi petani. ada yang harus menjadi
pelukis. Pelukis tidak boleh menjadi petani karena itu bertentangan dengan
panggilan jiwanya. Bisa saja dipaksain tapi pasti kerjaannya jadi jelek.
http://wallpapoz.sourceforge.net
I
On Tue, 13 Jul 2004, agus syafiudin wrote:
Nah kenapa user lebih memilih MS saat ini (disamping law enforment yg
belum mbagus) karena kemudahan MS.
Coba kalau kita beli satu device semisal Infrared, Kalau ditancepin di
usb pc yang berbasis MS otomatis langsung dikenal dan search drivernya.
On Tuesday 13 July 2004 16:34, agus syafiudin wrote:
Nah kenapa user lebih memilih MS saat ini (disamping law enforment yg
belum mbagus) karena kemudahan MS.
Coba kalau kita beli satu device semisal Infrared, Kalau ditancepin di
usb pc yang berbasis MS otomatis langsung dikenal dan search
Saya buat thread baru
yang sebenarnya hanya curhat :)
Saya sudah 2 kali dibuat sangat kecewa,
dan banyak kali sedikit kecewa (memaklumi),
sama perusahaan pengguna linux
yg tidak mau diberitakan di majalah :(
2 perusahaan itu (namanya off the record)
membatalkan sepihak artikel dan foto-foto yg
On Rab, 2004-07-14 at 09:35, Rusmanto wrote:
Dugaan saya, takut ketahuan masih pakai bajakan :)
Padahal belum ada perusahaan diaudit/diperiksa
karena muncul di majalah infolinux (setahu saya).
Dugaan lain, gengsi turun kalau bisnis pakai linux :)
Maaf kalau dugaan saya salah.
mungkin ada
Rusmanto wrote:
membatalkan sepihak artikel dan foto-foto yg akan
kami muat, dg alasan tidak jelas.
Sedikit menambahkan agar tidak salah faham.
Proses wawancara dan pengambilan foto sudah
melalui jalur formal.
Bahkan kasus terakhir ini
saya sudah ketemu manajer Divisi IT, dan ok.
Biasanya, yg
tiba2 saja terlintas, mungkin 'tim GNU/Linux'
indonesia perlu memikirkan juga mengenai penjelasan
secara hukum, karna ini bisa saja menjadi salah satu
'modal' besar untuk meyakinkan manajemen perusahaan.
pertanyaannya: Apakah user (baca: perusahaan) yg
selama ini pake m$ bajakan bisa di tuntut
On Wed, 2004-07-14 at 10:35, Rusmanto wrote:
Saya buat thread baru
yang sebenarnya hanya curhat :)
Sampean selalu diterima (oleh saya nih) mas Rus.
Mari kita tengok curhat -nya :)
Saya sudah 2 kali dibuat sangat kecewa,
dan banyak kali sedikit kecewa (memaklumi),
sama perusahaan
On Wed, 2004-07-14 at 10:51, Rusmanto wrote:
Rusmanto wrote:
membatalkan sepihak artikel dan foto-foto yg akan
kami muat, dg alasan tidak jelas.
Sedikit menambahkan agar tidak salah faham.
Proses wawancara dan pengambilan foto sudah
melalui jalur formal.
Bahkan kasus terakhir ini
Teman-teman,
coba lihat ... site ini.
https://listman.redhat.com/archives/fedora-announce-list/2004-July/msg00012.html
--
Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED]
Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Dicky Wahyu Purnomo wrote:
kl emang takut dimuat knp pas awal mau diinterview pak rus ?
Ya, seperti tambahan tadi, biasanya yang mau
diwawancarai itu hanya level manajer.
Yang melarang secara tiba-tiba itu di atasnya.
Seperti di 1rswap, saya ketemu langsung
pemimpinnya di Indonesia.
Saya yakin
Prianggada I Tanaya wrote:
Pernah enggak, dikasih majalah InfoLinux gratis mereka ini.
Pernah tidak, dikasih tunjuk, dibagian mana dan seperti apa
nantinya artikel atau pemberitaan tersebut di situ.
Kami selalu memberi majalah sebelum wawancara
dan menunjukkan contoh laporan sejenis.
Mas Rus,
On Wed, 2004-07-14 at 10:03 +0700, Rusmanto wrote:
Kasus terakhir, saya sudah ketemu pemimpin di situ
yg orang asing juga dan no problem.
Secara hukum pers, saya tetap bisa memuat itu.
Makanya saya curhat, bagaimana sebaiknya ke depan,
karena saya tidak tega
kalau mereka keberatan sebelum
On Wed, 2004-07-14 at 10:03 +0700, Rusmanto wrote:
Mungkin mr goebel tidak minta izin ke atasannya :-)
mo minta izin gimana pak ... wong dia dah mentok ! :)) ;-)
--
Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED]
Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php
Yulian F. Hendriyana wrote:
mungkin ada persepsi linux tu open-source, bebas, gratis
jadi nggak secure
jadi khawatir jika dipublikasikan
Ini saya setuju (memaklumi).
Biasanya kalau saya minta gambar jaringan,
tidak diizinkan. Foto ruang server juga dilarang.
Padahal menurut saya, yang indah di
Irvan wrote:
kalo gengsi kayaknya nggak deh pak, di tempat saya malah manager IT nya bangga
menggunakan linux, namun belum pede untuk masuk infolinux, meski dahulu pak
rus pernah menawarkannya. alasan beliau masih malu karena belum total beralih
ke linux secara penuh, masih banyak pengguna
On Wed, 2004-07-14 at 10:21 +0700, Rusmanto wrote:
Ini saya setuju (memaklumi).
Biasanya kalau saya minta gambar jaringan,
tidak diizinkan. Foto ruang server juga dilarang.
Padahal menurut saya, yang indah di dunia IT adalah
ruang server, ribetnya jaringan, dan orang yang sedang ngoprek,
Rusmanto wrote:
Rusmanto wrote:
membatalkan sepihak artikel dan foto-foto yg akan
kami muat, dg alasan tidak jelas.
Sedikit menambahkan agar tidak salah faham.
Proses wawancara dan pengambilan foto sudah
melalui jalur formal.
Bahkan kasus terakhir ini
saya sudah ketemu manajer Divisi IT, dan ok.
Made Wiryana wrote:
On Tue, 13 Jul 2004, PenguinMan wrote:
sekali lagi, ada yang harus menjadi petani. ada yang harus menjadi
pelukis. Pelukis tidak boleh menjadi petani karena itu bertentangan dengan
panggilan jiwanya. Bisa saja dipaksain tapi pasti kerjaannya jadi jelek.
On Wed, 2004-07-14 at 11:21, Rusmanto wrote:
Yulian F. Hendriyana wrote:
mungkin ada persepsi linux tu open-source, bebas, gratis
jadi nggak secure
jadi khawatir jika dipublikasikan
Ini saya setuju (memaklumi).
Biasanya kalau saya minta gambar jaringan,
tidak diizinkan. Foto ruang
Hello Rusmanto:
Ini dia, karena malu atau belum pede pakai linux.
Jadi, saya rangkum kemungkinan alasannya:
1. takut ketahuan masih pakai bajakan.
2. belum paham open source, merasa belum secure.
3. malu atau belum pede pakai Linux.
4. gengsi pakai software murah (alasan ini masih
Made Wiryana wrote:
Hm.. mungkin perlu kita mundur dulu mengenang sekitar tahun 1999-an,
ketika itu namanya bahasan majalah komputer ttg Linux masih minim sekali.
Terus apa dengan cara mengeluh bahwa majalah-majalah tersebut tidak
adil, terus tanpa melakukan sesuatu (hanya berharap siapa yg anda
Prianggada I Tanaya wrote:
Alasannya apa mas mereka gak setuju.
Level atas ini, kalau seorang direksi di bisnis IT, masih seperti
ini mentalitasnya ... rasanya perusahaan ini tidak bakal lama.
Karena kalaupun mereka menggunakan Linux, mereka sebenarnya tidak
mengikuti bagaimana Linux tersebut
Prianggada I Tanaya wrote:
Pengerahan linux sebaiknya oleh sosiolog, dibandingkan oleh 'engineer'
atau specialist sekalian. Karena sosiolog mengetahui benar
bagaimana berbicara dengan bahasa masyarakat ...
Bagaimana mas ...
Hehehe...ini juga sering saya pikirkan,
bahkan harus ada psikolog, pakar
Dicky Wahyu Purnomo wrote:
On Wed, 2004-07-14 at 10:21 +0700, Rusmanto wrote:
Ini saya setuju (memaklumi).
Biasanya kalau saya minta gambar jaringan,
tidak diizinkan. Foto ruang server juga dilarang.
Padahal menurut saya, yang indah di dunia IT adalah
ruang server, ribetnya jaringan, dan orang
On Wed, 2004-07-14 at 11:35 +0700, Rusmanto wrote:
Lain kalau cerita nyata ini, lebih menyedihkan (meski maklum juga).
Wartawan infolinux bersama wartawan media non linux,
datang untuk wawancara dan menunggu sekitar 1 jam,
sudah confirm ke bagian humas sebelumnya,
...si dia hanya mau
Hello Rusmanto,
Wednesday, July 14, 2004, 12:35:28 PM, you wrote:
R Dugaan saya, takut ketahuan masih pakai bajakan :)
R Padahal belum ada perusahaan diaudit/diperiksa
R karena muncul di majalah infolinux (setahu saya).
R Dugaan lain, gengsi turun kalau bisnis pakai linux :)
R Maaf kalau dugaan
Hello ryan_oke,
Wednesday, July 14, 2004, 2:03:10 PM, you wrote:
r Yup, sama Pak Rus. Apalagi jaringan yang pakai kabel. Kesemrawutan
r kabel-kabel nampak mengesankan.
r Kerlap-kerlip LED indikator yang begitu mempesona.
r Perkembangan tampilan file log yang menakjubkan.
r Apa lagi ya??
r
On Wed, 2004-07-14 at 11:38 +0700, Yulian F. Hendriyana wrote:
sepertinya faktor itu kalo soal publikasi foto fisik
bisa kita mengerti kalo foto tersebut misalnya adalah 'lemari deposit di
bank' karena memang security fisik tidak boleh 'disclosure'
dalam kaitannya dengan trafik internet dan
Pak Rus.. ini pernah saya alami waktu saya masih di IASTP (Perusahaan
Australia).
Pada inti secara terbuka pihak kita Divisi IT tidak masalah menggunakan
Linux dan sudah di implementasikan. Namun kondisi jadi berbeda ketika akan
di publikasi, karena keterkaitan antara Company yang ada di sana
Rusmanto [EMAIL PROTECTED] menulis:
Jadi, saya rangkum kemungkinan alasannya:
1. takut ketahuan masih pakai bajakan.
2. belum paham open source, merasa belum secure.
3. malu atau belum pede pakai Linux.
4. gengsi pakai software murah (alasan ini masih diragukan).
5. takut ketahuan MS Indo
46 matches
Mail list logo