Wisata Butuh Profesionalitas
Nengsih Adeyaka - Padang Ekspres

Hampir semua belahan di Solok Selatan menyimpan potensi wisata. Sumber air 
panas, air terjun, wisata budaya, wisata masjid, dan sederet tempat-tempat 
strategis yang dapat mengundang banyak orang. Namun sayang, belum satupun yang 
benar-benar terekspos ke dunia luar. 

“Harus ada salah satu yang jadi penarik utamanya. Seleksi, mana wisata yang 
memang unik dan beda. Tidak ditemukan di daerah lain dan kalau perlu juga tidak 
ada di negara lain,”kata Nofrins Napilus, tokoh pariwisata Sumbar sekaligus 
pendiri masyarakat peduli wisata (Mappas) Sumbar.

Sudah waktunya untuk menentukan apa yang akan menjadi ikon pariwisata Solsel. 
Perlu ada prioritas, objek apa yang mampu meng-cover potensi wisata lainnya. 
Memang, Solsel pantas bangga dengan julukan kawasan seribu rumah gadang.

Meskipun unik, tapi, saribu rumah gadang di Solsel belumlah menjadi daya tarik 
banyak orang. Buktinya, angka kunjungan wisatawan di daerah itu, setiap 
bulannya, nyaris mendekati nol.

Menurut hemat Nofrins, wisata kayak layak dijadikan andalan Solsel. Karena, 
kayak yang ada di Solsel, susah ditandingi daerah lain, termasuk Jawa. Sungai 
di Solsel menawarkan tantangan yang eksotik untuk kegiatan kayak maupun arung 
jeram.

“Wisata seperti ini (kayak) yang harus kita jadikan ikon, untuk membungkus 
wisata yang lain,”imbuh Nof.

Ia menambahkan, jika Solsel sudah punya satu yang identik (khas), otomatis 
objek wisata lainnya juga ikut tersohor. Misalnya saja, rumah gadang yang 
kosong bisa dijadikan sebagai home stay. Karena, arsitektur bangunannya 
memiliki daya tarik tersendiri.

“Tamu kita (4 kayakers internasional) malah ngotot mau nginap di rumah gadang 
daripada hotel. Kata mereka, kalau menginap di hotel akan terisolasi dengan 
orang. Lagipula, kalau harus tinggal di hotel ngapain kami jauh-jauh cari ke 
Solsel,”ujar Nof, menirukan ucapan kayakers dari Afsel.

Ketika Solsel sudah popular dengan iconnya, taraf ekonomi warga juga akan 
berpengaruh positif. Lagi-lagi, kesiapan untuk itu harus terencana matang. 
Perlu ada ide bernas dari aparat terkait.

“Antara lain, kita mesti membuat souvenir khas Solsel. Souvenir yang punya 
kualitas bagus dan bisa dibanggakan pengunjung saat mereka kembali ke 
daerahnya,”tutup Nofrins. (*)
--------------------



--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke