2 Manusia Super di Terminal Padang







Tanpa disadari terkadang sikap apatis menyertai saat langkah kaki mengarungi 
tuk coba taklukkan hidup ini. Semoga kita selalu diingatkan.

Sekedar berbagi cerita di forum orang orang super dalam keindahan hari ini :

Pagi ko tanpa sengajo, saya bertemu duo manusia super.
Mereka mahluk mahluk ketek,kurui, kumal berbasou karingek. Tapeknyo di terminal 
 padang, duo sosok ketek ko baumou  kiro kiro 12-13 tahun menjajakan tissue 
dengan  kantong asoy hitam. Saat menyabarang pai ka kantou cabang , mereka 
menawari saya tissue diujung jalan, dengan keangkuhan saya hanya mengangkat 
tangan  tanpa tersenyum yang dibalas dengan sopannya oleh mereka dengan ucapan 
"Tarimo kasih Uni!". Saya masih tak menyadari kemuliaan mereka dan cuma mulai 
membuka sedikit senyum seraya menganggoak kearah mereka.

Kaki - kaki kecil mereka menjelajah sapanjang jalan , menyapo seorang laki laki 
lain dengan tetap berpolah saorang anak ketek yang penuh keceriaan, laki laki 
itupun menolak dengan gaya yang sama dengan saya, lagi lagi sayup sayup saya 
mendengar ucapan tarimo kasih dari mulut ketek mereka. Kantong asoy  tampek 
stok tissue dagangan mereka tetap teronggok disudut jalan tertabrak derai angin 
kota padang . Saya melewatinya dengan lirikan kaarah dalam kantong itu , 
duapertigo terisi tissue putih berbalui plastik transparan .

Wakatu makan siang kemudian saya melewati tempat yang sama untuak pai ka rumah 
makan dakek terminal saya masih mendapati mereka manjajakan tissu tengah 
mendapetkan pembeli seorang perempuan, senyum di wajah mereka terlihat 
berkembang seolah memecah mendung yang sedang manggayui langik Padang "Tarimo 
kasih ya unie .kasadonyo duo ribu limo ratui rupiah!" tukas mereka, tak lamo si 
perepuan itu merogoh tasnyo dan mengaluakan piti sejumlah sapulouh ribu rupiah.

"Maaf, ndak ado kambaliannyo ..ado piti pas ndak uni ? " mereka
menyodorkan kembali piti tu. Si perempuan  menggeleing, lalu dengan
sigapnya anak yang babadan labih ketekl menghampiri saya yang tengah
mengamati mereka bertigo pada jarak ampek meter.

"Uni ado tukaan piti ndak , receh sapulouh ribuan?" suaronyo mengingatkan 
kepada ponakan lelaki saya yang seusia mereka sedikit terhenyak saya merogoh 
saku celana dan hanya menemukan piti siso kembalian rumah makan  sebesar ampek 
ribu rupiah.

" Ndak ado," tukas saya. Lalu tak lamo si perempuan berkata, "ambiak sajao 
kembaliannyo, diak!" sambil berbaliak badan dan meneruskan langkahnyo ke arah 
ujuang sebalah timur.

Anak ini terkesiap, inyo  samba piti  ampek ribuan saya dan menukarnyo dengan 
piti sapuluah ribuan tersebut dan melatakkannyo katangan saya yang masih tetap 
berhenti , lalu inyo kaja perempuan tersebut untuk memberikan piti ampek ribu 
rupiah tadi. Si perempuan takajui, setengah berteriak inyo katoan "alah untuak 
wa’ang see , ndak ba’a do ambiak sajo!". Namun mereka besakareh mamambaliakan 
piti tersebut. "Maaf uni, cuma ado ampek ribu, nanti kalau uni lewat siko 
baliak wak kambaliaan !" Akhirnyo piti itu diterimo si perempuan karena si 
ketek tuh alah pai meninggalkannyo
Tinggallah episode saya dan mereka, piti sapulouh ribu ditangan saya tentu 
bukan sepenuhnya milik saya . mereka menghampiri saya dan berujar " uni bisa 
tunggu sabanta wak ka sinan sabanta untuak tuka piti  katukang 
aia " Eh .ndak usah ..ndak usah ..bia see ..ko ambia !" saya kasih pitia itu ke
si ketek, ia menerimonyo tapi tarui barlari ka ujuang jalan  ka tampek tukang 
aia hendak meneruskan langkah tapi dihentikan oleh anak yang satunyo, " Nanti 
dulu Uni , bia ditukaan dulu ..sabanta" Ndak ba’a do, itu untuak  kalian " 
Lanjut saya
" indak ndak do un, itu piti uni sama samo uni  yang tadi pulo " anak itu
bersikeras
" Sudah ..saya Ikhlas , uni  tadi pasti lo  ikhlas ! saya berusaha
membargain, namun ia menghalangi saya sejenak dan berlari keujuang jalan 
berteriak memanggia kawannyo untuk segera capek , secepat kilat pulo nyo ambia 
kantong asoy hitamnyo dan berlari kearah saya.

" Iko uni , kalau kelamoan , maaf .." inyo agia saya delapan pack
tissue.
" Untuak apo ?" saya terbengong
" Habis kawan wak lamo  uni maaf, dituka pakai tissue sajo dulu " walau 
dibaliak inyo tetap menolak .

Saya tatap wajahnyo , perasaan bersalah muncul pada rona mukanyo . Saya kalah 
set , ia tetap kukuh menutup rapek tas asoy hitam tissuenyo  Beberapa saat saya 
mematung di sinan, sampai siketekl alah baliak  samo  sagenggaman pitih receh 
sapulouh ribu, dan mengambiel tissue dari tangan saya serta mangagian piti  
ampek ribu rupiah.

"Terima kasih uni, !"..mereka kembali keujuang jalan sambia sayup sayup 
terdengar percakapan " Piti Uni cielk lai ba’a ..? " suaro siketekl yang lain 
menyahut " wa’ang kan lai hapa wajan orangnyo , kali ajo bisou basobok baliak 
baru wak again  ..." percakapan itu sayup sayup menghilang , saya terhenyak dan 
kembali kekantor cabang dengan seribu perasaan.

Tuhan ..Hari ini saya belajar dari dua manusia super, kekuatan kepribadian 
mereka menaklukan hidup membuat saya trenyuh, mereka berbalut baju lusuh tapi 
hati dan kemuliaannya sehalus sutra, mereka tahu hak mereka dan hak orang lain, 
mereka berusaha tak meminta minta dengan berdagang Tissue. Dua anak kecil yang 
bahkan belum baligh , memiliki kemuliaan diumur mereka yang begitu belia.

YOU ARE ONLY AS HONORABLE AS WHAT YOU DO

Engkau hanya semulia yang kau kerjakan. Saya membandingkan keserakahan kita , 
yang tak pernah ingin sedikitpun berkurang rizki kita meski dalam rizki itu 
sebetulnya ada milik orang lain .

"Usia memang tidak menjamin kita menjadi Bijaksana, kitalah yang memilih untuk 
menjadi bijaksana atau tidak"

 renny,ancol


      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke