Situasi Mencekam,Ekonomi Lumpuh 

 

Friday, 02 October 2009 

SUASANA Kota Padang,Sumatera Barat, hingga tadi malam masih mencekam
pascagempa berkekuatan 7,6 Skala Richter (SR),Rabu lalu (30/9). Aliran
listrik yang padam mengakibatkan Kota Padang gelap gulita. 



Hanya beberapa rumah, gedung pemerintahan atau kantor yang tampak terang
karena menggunakan genset.Warga Kota Padang masih banyak berada di luar
rumah untuk mengantisipasi terjadinya gempa susulan. Sejak gempa Rabu
(30/9), aktivitas ekonomi Kota Padang lumpuh total. Hampir seluruh pusat
perdagangan tutup. Warga mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan bakar
minyak (BBM). "Saya sulit mendapatkan BBM. 

Di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) terjadi antrean
panjang,"kata Ari,27,warga Gunung Pangilun, Padang, kemarin. Dia mengaku
terpaksa membeli BBM yang dijual di tepi jalan dengan harga Rp15.000 per
liter. Hingga tadi malam, ratusan warga Kota Padang masih menyerbu
sebagian SPBU yang beroperasi. Ribuan warga pemilik kendaraan bermotor
di Kota Padang terpaksa harus antre untuk mengisi BBM jenis premium dan
solar. Antrean panjang kendaraan yang mencapai sekitar 3 km terjadi di
SPBU di kawasan Air Tawar, Jalan Adinegoro,Kota Padang yang berdekatan
dengan Polsek Padang Utara. 

Di SPBU Jalan Khatib Sulaiman, antrean panjang kendaraan roda empat dan
roda dua mencapai 4 km. Demikian pula di SPBU kawasan Cendana Mata
Air,Jalan Sutan Syahrir,Kota Padang, antrean kendaraan mencapai 3 km.
Seusai gempa yang meluluhlantakkan berbagai bangunan di Kota Padang,
Rabu (30/9) sore, sejumlah SPBU di kota itu berhenti beroperasi. Baru
Rabu malam, sekitar pukul 23.00 WIB, sejumlah SPBU yang memiliki genset
seperti di kawasan Cendana Mata Air mulai melayani pembeli. 

Belum beroperasinya seluruh SPBU di Kota Padang mengakibatkan SPBU yang
telah beroperasi langsung diserbu warga yang membutuhkan BBM. Salah satu
warga Tabing Kota Padang, Riski, 20, mengatakan telah mengantre setengah
jam demi mendapatkan bahan bakar sepeda motornya. Tingginya kebutuhan
bahan bakar pascagempa membuat stok di beberapa SPBU menipis. Warga pun
menyerbu pengecer bahan bakar sehingga harga melambung mencapai
Rp15.000- 30.000 per liter. 

Warga Padang pada hari kedua gempa juga mengalami kesulitan air bersih
karena terhentinya pasokan air bersih. "Saya tidak bisa mandi sejak
pagi. Begitu juga untuk minum, saya sulit mendapatkan air,"kata
Monika,warga Alang Lawas Koto. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan
Rakyat (Menko Kesra) Aburizal Bakrie menuturkan, demi mengatasi masalah
listrik, pemerintah telah menginstruksikan PT Perusahaan Listrik Negara
(PLN) agar mendatangkan genset dari daerah lain di Sumatera.

"Paling tidak ini berguna untuk tempattempat umum,"ujarnya. Sementara
itu,PT Pertamina sedang mengupayakan pengoperasian lagi sejumlah SPBU
demi memenuhi kebutuhan BBM masyarakat Padang. "Tidak ada masalah stok
BBM di Sumatera Barat. Stok cukup aman dan kalau kurang bisa dipasok
dari Pekan Baru maupun Dumai," kata bagian Humas PT Pertamina Pemasaran
BBM Retail Region I Fitri Erika di Medan, Sumatera Utara,kemarin. 

Pertamina, kata dia, berharap bisa segera menormalkan kembali 92 unit
SPBU yang ada di Sumbar. Khusus di Kota Padang, sejak kemarin pagi,
Pertamina telah menormalkan kembali operasional enam SPBU yang
sebelumnya rusak atau tidak beroperasi akibat gempa dengan menggunakan
genset. (tim Seputar Indonesia) 

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/273617/38/

 

 

 


The above message is for the intended recipient only and may contain 
confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are 
not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, 
distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly 
prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by 
reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the 
message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank 
you.

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke