Yg perlu diperiksa adalah apakah dana sejumlah itu memang milik yg punya rekening atau cuma titipan? Kalo dananya punya dia, ya boleh dong nyumbang, paling banter urusannya terkait dg UU pemilu soal sumbangan.
Bgmn memeriksa dana itu punya dia atau cuma titipan? Kalau dasar transaksinya ada, bukankah cukup sulit membuktikan bahwa dana itu bukan punya dia? Apalagi kalau ternyata si pemilik rekening punya dana itu sblm BC di-bailout. Kalau dana itu cuma titipan, siapa penitipnya? Nasabah kakap yg memecah rekening? Atau pihak terkait dg pemilik / pengurus lama? Atau para pengambil kebijakan untuk kepentingan pribadi? Atau para operator politik kampanye? Temuan ini belum menggoyahkan keyakinan saya bahwa kebijakan bailout BC memang tepat dan perlu. Bahwa kebijakan itu dimanfaatkan, ya mungkin saja, dan itu yg harus diungkap. Salam Hardi drivit av Telkomsel Björnbär® -----Original Message----- From: "Ismed Hasibuan" <ismed.hasib...@pilonatl.com> Date: Fri, 12 Feb 2010 14:14:54 To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com> Subject: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary Kamis, 11 Februari 2010 | 11:36 WIB JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Pansus Angket Kasus Bank Century asal Fraksi Partai Hanura, Akbar Faisal, kembali mengungkapkan temuannya terkait penerima aliran dana talangan Bank Century. Dikatakan Akbar, ia menemukan penerima aliran dana atas nama Rustan Consulting. Nama ini kemudian dicocokkan dengan laporan dana kampanye. Hasilnya, menurut Akbar, Rustan Consulting tercatat menyumbang Rp 500 juta kepada Tim Kampanye SBY-Boediono pada Pemilihan Presiden/Wapres Juli 2009 lalu. "Namanya Rustan Consulting, menyumbang Rp 500 juta ke pasangan SBY-Boediono. Perusahaan apa itu? Pertama, saya mencocokkan data PPATK dengan laporan penerimaan dana kampanye," kata Akbar, di sela mengikuti penyalinan dokumen audit BPK, Kamis (11/2/2010) di Jakarta. Akbar menduga, Rustan Consulting ada kaitannya dengan Amiruddin Rustan, nasabah Century asal Makassar, Sulawesi Selatan. Nama Amiruddin Rustan sempat ramai diperbincangkan ketika ia disebut mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji sebagai montir yang turut menerima dana Century sekitar Rp 30 miliar-an. Belakangan diketahui, Amiruddin adalah pengusaha bengkel sukses di Makassar. Sebelumnya, Akbar juga pernah mengungkapkan temuannya bahwa PT Asuransi Jaya Proteksi yang juga nasabah Century diketahui menjadi penyumbang pasangan SBY-Boediono sebesar Rp 1,45 miliar. "Persoalan melanggar atau tidak, kita lihat. Misalnya batasan sumbangan perorangan berapa, perusahaan berapa. Tapi kita ingin tahu asal dana itu," kata Akbar. Pansus Lacak "Sopir Taksi" Penerima Miliaran Dana Century Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary Kamis, 11 Februari 2010 | 15:46 WIB JAKARTA, KOMPAS.com - Tim investigasi Pansus Angket Kasus Bank Century akan melakukan penelusuran terhadap seorang sopir taksi yang masuk dalam daftar penerima dana talangan Century sebesar Rp 200 miliar. Menurut catatan Pansus, sang sopir taksi bertempat tinggal di Ciputat, Tangerang. Pelacakan terhadap keberadaan sopir taksi tersebut menjadi salah satu agenda tim yang akan melakukan investigasi di Jakarta pada Sabtu (13/2/2010) mendatang. "Kami akan mencari alamat nasabah Bank Century di Ciputat yang mendapat uang miliaran. Alamatnya saat ini sedang dicari. Kalau alamatnya ketemu, kami akan mengunjungi dan melakukan investigasi," kata Ketua Tim Investigasi Jakarta, Idrus Marham, dalam jumpa pers di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (11/2/2010). Jika berhasil menemui sopir taksi tersebut, Pansus akan mengorek keterangan mengenai uang yang diterimanya. Sebab, berkembang dugaan, sejumlah deposan besar Bank Century memecah rekeningnya dengan jumlah di bawah Rp 2 miliar untuk mendapatkan penjaminan dengan cara memalsukan identitas nasabah. Besok, Tim Investigasi Jakarta juga akan melakukan rekonstruksi terhadap sejumlah rapat penting menjelang keputusan bail out. Di Bank Indonesia akan dilakukan rekonstruksi rapat pada tanggal 14 November 2008, di mana keputusan pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) kepada Bank Century diputuskan. "Kami berharap ada penjelasan kronologi rapat tersebut," ujar Idrus yang juga menjabat Ketua Pansus. Rekonstruksi rencananya juga akan dilakukan terhadap jalannya rapat Dewan Gubernur BI tanggal 20 November 2008 saat penetapan Bank Century sebagai bank gagal yang berdampak sistemik. Nasabah "AR" adalah Penyumbang Kampanye SBY-Boediono Laporan wartawan KOMPAS Aryo Wisanggeni G Jumat, 12 Februari 2010 | 11:20 WIB MAKASSAR, KOMPAS.com - Nasabah Bank Century, AR, yang diduga merupakan salah satu nasabah yang rekeningnya melonjak secara mencurigakan, diduga penyumbang dana kampanye pasangan SBY-Boediono. Diduga sejumlah penarikan dana rekening AR di Bank Century mengalir ke rekening dana kampanye SBY-Boediono. Hal itu dinyatakan anggota Pansus Angket Century dari Partai Hanura Akbar Faisal di sela pertemuan Pansus dengan manajemen Bank Century atau kini Bank Mutiara Makassar di Kantor Bank Indonesia Makassar, Jumat (12/2/2010). "AR adalah penyumbang kampanye SBY-Boediono," kata Akbar. Akbar menyatakan, analisis itu didasarkan atas data dana kampanye Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan data PPATK. "Pada 25 Juni 2009, AR menarik dana Rp 600 juta dan Rp 850 juta dari rekeningnya, itu tercatat PPATK. Data KPU menyebutkan, pada 25 Juni 2009 AR menyumbang kampanye SBY-Boediono Rp 600 juta dan Rp 850 juta. AR di kedua data itu orang yang sama," kata Akbar. Pansus Minta Riwayat Rekening Penyumbang Kampanye Pilpres Laporan wartawan KOMPAS Aryo Wisanggeni G Jumat, 12 Februari 2010 | 10:28 WIB MAKASSAR, KOMPAS.com - Anggota Pansus Angket Century dari Partai Golkar, Ibnu Munzir, meminta Bank Mutiara (nama baru Bank Century) Makassar menyerahkan riwayat rekening nasabah AR sejak tahun 2003. Ibnu menyatakan riwayat rekening AR penting, karena diduga saldo AR melonjak tanpa ada kejelasan sumber dananya. "Kami meminta data pergerakan dana AR sejak 2003. Data itu penting, karena penelusuran kami menunjukkan dana nasabah AR bertambah tiba-tiba. Kami juga minta data kemana uang itu mengalir, termasuk pemecahan dana bilyet ke sejumlah bank lainnya. Biar jelas semua," kata Ibnu saat menanyai para pemimpin Bank Century/Bank Mutiara di Kantor BI Makassar, Jumat (12/2/2010). Anggota Pansus Angket Century dari Partai Hanura, Akbar Faisal, menyatakan data riyawat dana AR penting karena laporan PPATK menyatakan AR merupakan penyumbang dana kampanye dalam Pilpres 2009. "Setidaknya kami membutuhkan data dana AR sejak September 2008 hingga Juli 2009. Pada 25 Juni 2009 AR mentransfer dana Rp 600 juta dan Rp 850 juta kepada salah satu tim kampanye," kata Akbar. Mantan Kepala Cabang Bank Century Makassar, Rusdi Nasyir, menyatakan ia tidak mengusai data itu lagi. Namun ia memastikan data yang dibutuhkan Pansus Angket Century itu pasti masih disimpan manajemen Bank Mutiara. "Data itu pasti ada. Dan, bisa dilihat semuanya, termasuk asal-usul dananya. Misalnya itu tunai atau RTGS, transfer. Semua bisa dilihat dan saya yakin datanya ada," kata Rusdi. ================================================= IMPORTANT - This electronic communication and any attachments may contain confidential and/or legally privileged information, and may only be used by the authorized recipients. If you receive this electronic communication in error, please delete all copies and advise the sender immediately. Any unauthorized dissemination, distribution or copying of this electronic communication or any attachments is strictly prohibited. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ ========================= Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com ------------------------- Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 ------------------------- Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com ========================= Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/