> *Soal Anda setuju dg subsidi atau tidak, terserah Anda sih...tapi jangan > berfikir bahwa segala sesuatu yg diserahkan ke Pemerintah trus beres...> > #Bung Oka.. Jangan juga berfikir bahwa segala sesuatu yg diserahkan ke > mekanisme pasar trus beres..> Politik pangan itu sama dengan politik > pertahanan. Tanpa ketahanan pangan negara hancur. Logis ga kalo sektor > pertahanan kita swastanisasi? Heheh> Makanya pangan itu ga bisa kalo ga ada > yg atur.
**Saya ngak bilang bahwa pasar tidak perlu diatur...itulah pemerintah berperan sebagai regulator. Baca lagi tulisan saya...jangan dibolak balik.Apa hubungannya kenaikan harga dengan masalah pertahanan?> #Bentuk pengaturan yg saya maksud bukan dalam bentuk pemberlakuak tarif, tax, quota, floor /ceiling price dll tapi terjun langsung sebagai penyedia/suplayer untuk menurunkan harga. Hubungan pangan termasuk harga pangan yg tinggi akibat kelangkaan dan pertahanan itu erat . Agh. :) *Supaya harga murah, ya produksi harus diperbaiki, infrastruktur harus diperbaiki.> #apa pasar 'mau' perbaiki irigasi, bikin bendungan, aspalin jalan?Sekali lagi **Anda membolak balik pernyataan saya...jangan waton suloyo..asal tulis. Anda yang pertama menggampangkan cara menurunkan harga. # hemm 'asal tulis'... Lagian kalo Anda mau teliti, ada juga kok non pemerintah yang membangun jalan...Adan pikir siapa yang membangun jalan tol di jakarta? swasta dan BUMN. BUMN bukan Pemerintah loh...nanti Anda campurbaurkan lagi>> #Bung Oka.. BUMN itu singkatan dari Badan Usaha Milik Negara. Kalau swasta itu Badan Usaha milik Pribadi. Artinya BUMN itu alat pemerinta dalam menjalankan kebijakan. Saya kasih tahu bedanya BUMN ama swasta. PLN rugi apa untung sekarang? PT KAI utung apa rugi? Mau untung apa buntung namanya perpanjangan tangan pemerintah harus ada. *Lagian bagaimana caranya mengontrol yang kaya beli beras mahal, yang miskin beli beras murah? pake kupon? siapa yang mau menjalankannya? pejabat kelurahan? bagi2 Bantuan Langsung Tunai aja dikorupsi..apalagi bagi2 beras....atau Anda berharap orangkaya tahu diri? Katanya jangan report2...tapi ide Anda sangat membuat report...> #pake kupon salah satunya. Ada cara lain lagi bikin dapur umum untuk makan gratis. Tidak ada lg gelandangan yg kelaparan. Yg kaya mau makan disitu juga ga masalah. Itu semua tanggung jawab negara. Ini masalah "tanggungjawab" bukan masalah itung2 ekonomi suply demand bung.Lho Anda sendiri yang mengusulkan Pemerintah membeli beras lewat bulog. Membeli beras lewat Bulog jelas bukanlah mekanisme pasar murni.Knapa Anda ngomong mekanisme pasar sekarang...katanya gitu aja kok report? Membuat dapur umum, makan gratis? saya ngak anti sosial loh, tapi itu bukan jalan keluar untuk menurunkan harga>> #. Hehe kalo beras gampang didapat apa lagi murah apa ga turun harga? Ini pikiran orang bodoh nih. *Balik aja keteori deh, inflasi kan bisa ditimbulkan sisi penawaran, atau sisi permintaan. Kalo sekarang ini, nampaknya dari sisi penawaran, karena belum masuk puasa harga dah tinggi. Jika spekulasi saya benar, maka seperti yng dismpaikan member lain disini, yang tidak merepotkan, yg tinggal buka saja import, kontrol dg tariff....toh selama ini juga sudah banyak diketahui bahwa yang untung dg kenaikan harga bukan petani, melainkan para tengkulak dan pedagang...> #nah anda sendiri tahu mekanisme pasar itu hanya menguntungkan para bandar, tengkulak, dan cukong. Yg kuat mengalahkan yg lemah. Maka dari itu harus ada kekuatan yg lebih kuat untuk menetralkan harga. Kenapa beras mahal? Karena langka? Ada yg membatasi suply. Siapa? Tengkulak. Caranya? Nimbun beras di gudang jauh2 hari sambil harga dinaikin.Itu bukan salah mekanisme pasar, dong. Itu masalah regulasi ngak jalan...susah kalo Anda ngak bisa membedakan> Kesimpulan: Untuk memenuhi rasa keadilan mekanisme pasar komoditas strategis harus diacak2... Siapa yg bertanggung jawab? Pemerintah. :) Walah...ini lagi...katanya ngak usah report2? gimana sih ..... #ini nih jurus "repot" Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk Anda. Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone ------------------------------------ ========================= Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking" ========================= Alamat penting terkait millis AKI Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 Arsip Milis AKI online: http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com ========================= Perhatian : Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/