saya mencoba memngomentari sedikit nih.........
saya coba memberikan pengalaman waktu istri saya melahirkan di RS. Haji
Pondok Gede Jakarta, kebetulan sibayi terlilit tali pusar, yang akhirnya
harus di vakum oleh dokter yang menanganinya, pada saat bayinya keluar
kepalanya panjul dan penyang, saya agak kesal juga, tapi akhirnya diberikan
suatu obat yang dioleskan kekepala bayi tsb, yang Alhamdulillah Keadaan
kepalanya Normal Kembali, Tapi ada juga beberapa orang tua yang menyarankan
saya, sesampainya dirumah kepala bayi tersebut ditutupi (maaf) Celana Dalam
Ayahnya (sudah pasti yang bersih), itu kata mereka, tapi saya laksanakan
juga, memang ada benarnya juga sih (percaya nggak percaya)

Abinya Jihan & Farhanah

----- Original Message -----
From: "Gatot Prie" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, December 19, 2002 3:11 PM
Subject: [balita-anda] Tentang Kepala Peyang


> Dear all,
>
> Artikel di bawah ini (saya ambil dari situs tabloid-nakita.com) mungkin
> berguna untuk mengetahui seluk beluk bentuk kepala bayi, yang kadang
> terlihat peyang atau panjul. Misalnya, apakah itu perlu dicemaskan?
>
> Salam,
> Ayahnya Abghia
>
> KOK, KEPALANYA PANJUL, SIH ?
>
> Jika ibu melahirkan secara normal, wajarlah bila si kecil kepalanya
panjul.
> Pasalnya, bentuk kepala dipengaruhi oleh proses kelahiran. Lain hal bila
> kepalanya peyang.
>
> Jadi, Bu-Pak, bila bayi Anda memiliki kepala panjul sementara bayi
tetangga
> atau kerabat Anda kepalanya berbentuk bulat sempurna, kemungkinan besar
> karena si tetangga/kerabat menjalani kelahiran lewat bedah sesar. "Bila
ibu
> menjalani bedah sesar dan kepala belum masuk ke panggul ibu, bayi lahir
> melalui jalan yang lebih besar saat operasi sehingga kepalanya cenderung
> akan berbentuk bagus, yaitu bulat," terang dr. Irawan Mangunatmadja, Sp.A
> dari RSUPN Cipto Mangunkusumo.
>
> Tak demikian halnya dengan bayi yang lahir melalui partus pervaginam atau
> proses kelahiran normal, "akan memiliki kepala yang sedikit memanjang,"
> lanjut Irawan. Keadaan ini disebabkan kepala yang besar harus melalui
jalan
> lahir yang kecil sehingga tulang kepala harus melakukan penyesuaian yang
> dalam istilah kedokteran disebut moulage (mulase).
>
> BENGKAK DAN PANJUL
>
> Lebih jauh dijelaskan Irawan, kepala bayi ketika lahir tak seperti kepala
> setelah lahir. Sebelum lahir, antara tulang kepala bayi sebelah kiri dan
> sebelah kanan seperti terbelah oleh "jahitan". "Jahitan" tersebut adalah
> sutura (persendian tak bergerak yang menggabungkan tulang-tulang
tengkorak)
> yang berfungsi untuk mempermudah proses kelahiran. "Kepala ini sebenarnya,
> kan, tulang. Jadi, sutura diciptakan untuk mempermudah proses kelahiran,"
> jelasnya.
>
> Sewaktu proses kelahiran, sutura akan overlapping, saling menindih
sehingga
> membuat kepala bayi mengecil. Dengan demikian, kepala bayi dapat melewati
> panggul ibu yang sempit sehingga lahirlah si bayi.
>
> Nah, bila proses kelahiran normal mengalami hambatan semisal bayi terlalu
> lama di dalam panggul ibu, bisa mengalami seval hematom, yaitu pendarahan
di
> kulit kepala yang terjadi karena ibu terlalu lama menekan ketika proses
> kelahiran, namun bayi tak keluar. "Darah itu, kan, kadang susah diserap
oleh
> kulit sehingga membuat kepala menjadi seperti panjul," terang Irawan.
Kalau
> ini yang terjadi, dokter pun tak bisa berbuat apa-apa kecuali
mendiamkannya.
> "Toh, lama-lama darah tersebut akan diserap sedikit demi sedikit dan
sisanya
> akan menjadi tulang." Tapi, tak usah khawatir, Bu-Pak. Hal ini tak
berbahaya
> karena pendarahannya terjadi di luar tulang kepala.
>
> Pada kelahiran normal yang mengalami hambatan juga bisa terjadi kaput
> suksedaneum di kepala bayi, yakni bila ibu terlalu lama mengejan sehingga
> dari pembuluh darah keluar cairan yang merembes ke jaringan kulit kepala
> bayi. Akibatnya, kepala bayi jadi bengkak atau panjul. Tapi Bapak dan Ibu
> juga tak perlu khawatir karena hal ini tak akan berlangsung lama. "Kepala
> bayi akan berubah ke bentuk normal dalam satu atau dua hari," kata Irawan
> seraya melanjutkan, "Hal ini hampir sama dengan bayi lahir lewat
pertolongan
> ekstrasi vakum." Bentuk kepalanya akan lebih lonjong akibat bekas tarikan
> tindakan tersebut. Namun kelainan bentuk kepala ini akan dapat kembali
> normal dalam satu bulan setelah kelahiran.
>
> KEPALA PEYANG
>
> Bagaimana dengan bentuk kepala peyang ? Kalau yang ini, ujar Irawan, bukan
> lantaran proses kelahiran. "Kepala peyang biasanya terjadi pada bayi-bayi
> yang mengalami hipotoni atau kelemahan otot," jelasnya. Umumnya, posisi
> tidur bayi yang selalu telentang karena lemas sehingga menyebabkan kepala
> bagian belakang menjadi datar.
>
> Biasanya para ibu akan menggunakan bantal peyang karena khawatir kepala
> bayinya akan peyang. Menurut Irawan, bila bayi normal atau sehat, bantal
> peyang sama sekali tak diperlukan. "Karena bayi yang sehat, pada saat
tidur
> pun akan menggerak-gerakkan kepalanya. Terlebih lagi bila umurnya sudah 4
> bulan, misalnya, bayi sudah bisa tengkurap sehingga ia akan bolak-balik
dari
> tidur telentang ke tengkurap," terangnya.
>
> Jadi, Bu-Pak, tak perlulah si kecil diberi bantal peyang bila ia sehat.
Toh,
> kepalanya tak akan jadi peyang. Lain halnya bila ia mengalami hipotoni,
> "bantal peyang akan berguna karena kepala bayi ditaruh di tempat yang
datar,
> sehingga sedikit-banyak dapat membantu agar tak terlalu peyang," jelas
> Irawan.
>
> PERHATIKAN LINGKAR KEPALA
>
> Sebenarnya, kata Irawan, bentuk kepala tak terlalu penting. Yang lebih
> penting justru ukuran lingkar kepala karena menentukan proses perkembangan
> otak bayi. "Bila bentuk kepalanya panjul namun lingkar kepalanya normal,
ini
> bukan masalah karena otak bayi akan berkembang dalam keadaan baik,"
> terangnya. Ukuran lingkar kepala bayi yang normal kurang lebih 34 cm pada
> saat lahir. Selanjutnya akan bertambah 2 cm pada 3 bulan pertama, 1 cm
pada
> 3 bulan kedua, dan 0,5 cm pada 6 bulan selanjutnya.
>
> Mengingat pentingnya ukuran lingkar kepala, Irawan menganjurkan agar orang
> tua memantaunya secara rutin setiap 1 atau 2 bulan sekali sampai anak
> berusia 2 tahun. "Akan lebih baik bila hasil ukuran yang didapat tadi,
> secara telaten dibandingkan dengan grafik ukuran lingkar kepala dari
Nelhaus
> yang selalu terdapat dalam buku catatan bayi." Dalam buku tersebut
biasanya
> ada range atau kurve lingkar kepala. Bila kurve-nya masih dalam range yang
> ada, berarti perkembangan kepalanya normal.
>
> Jadi, bila dalam grafik terlihat kenaikan yang curam, berarti perkembangan
> otak bayi tak baik karena perkembangan kepalanya terlalu besar atau
dikenal
> dengan istilah makrosefali. "Kelainan makrosefali sering disebabkan
> peningkatan jumlah cairan otak atau istilahnya hidrosefalus," jelas
Irawan.
> Sedangkan bila perkembangannya terlalu kecil disebut mikrosefali atau
> lingkar kepala yang kecil. "Mikrosefali mencerminkan perkembangan otak
yang
> terganggu, misalnya, pada bayi dengan infeksi kongenital ataupun akibat
> gangguan saat proses persalinan," lanjutnya.
>
> Deteksi dini adanya kelainan dalam ukuran lingkar kepala, tekan Irawan,
> dapat memberikan tatalaksana yang optimal sehingga gangguan dalam
> perkembangan anak dapat diminimalisir.
>
> Namun demikian, ukuran lingkar kepala tak dapat diterapkan pada semua
bayi;
> terlebih pada bayi prematur karena ukuran lingkar kepalanya memang kecil.
> Jadi, pada bayi prematur, normal saja bila ukuran lingkar kepalanya kecil.
> "Tapi bagi bayi yang lahir lebih bulan dan cukup bulan, hal ini berlaku,"
> ujar Irawan.
>
> Bayi yang lahir lebih bulan, misalnya, akan memiliki lingkar kepala yang
> kecil karena perkembangannya terhambat saat janin. Sedangkan bayi lahir
> cukup bulan tapi kepalanya kecil, pasti ada gangguan nantinya. Mungkin
dalam
> satu atau dua bulan setelah kelahiran tak terlihat. Tapi, semakin besar
dan
> fungsi otaknya pun semakin kompleks serta penuh, maka akan terlihat si
bayi
> menjadi ketinggalan. Misalnya, hingga usia 3 bulan bayi masih berkembang
> normal seumpama dapat tengkurap. Namun di bulan berikutnya ketika bayi
lain
> sudah bisa duduk, misalnya, ia mungkin belum bisa.
>
> Itulah mengapa, Irawan menegaskan, ketika bayi lahir, ibu sebaiknya
> mengetahui berapa ukuran lingkar kepala bayinya, "bukan malah bagaimana
> bentuk kepalanya."
>
> Jadi, Bu-Pak, tak usah risau dengan bentuk kepala si kecil. Meskipun
panjul
> atau peyang, yang penting ukuran lingkar kepalanya normal. Toh,
> kecantikan/kegantengannya tak akan hilang hanya gara-gara bentuk kepalanya
> tak bagus. Iya, kan!
>
> Faras Handayani
>
>
> UBUN-UBUN
>
> Bapak-Ibu pasti tahu yang disebut ubun-ubun atau fontanela istilah
> kedokterannya. Itu, lo, bagian kecil dari kepala bayi yang sangat lunak.
> Saking lunaknya, tak jarang orang tua sampai bergidik bila harus
> menyentuhnya dalam merawat bayi sehari-hari. Bahkan, ada yang tak berani
> menyentuhnya sama sekali. Padahal, ubun-ubun sebenarnya tak selunak yang
> kita bayangkan karena ia dilapisi oleh membran (selaput tipis jaringan
yang
> menutupi permukaan) yang cukup kuat. Jadi, sekalipun ubun-ubun sampai
> terkena "tusukan" jari kakak si bayi yang ingin tahu, membran tersebut
akan
> mampu melindunginya.
>
> Ubun-ubun terdiri dari 2 jenis, yaitu fontanela anterior dan fontanela
> posterior. Fontanela anterior atau fontanela depan terletak di puncak
kepala
> bayi. Bentuknya seperti belah ketupat dan bisa mencapai lebar 5 cm.
> Fontanela depan akan mulai menutup ketika bayi berusia 6 bulan dan akan
> tertutup penuh ketika bayi berusia 18 bulan. Karena letaknya mudah
terlihat,
> keadaan fontanela ini biasanya bisa dijadikan beberapa indikator keadaan
> bayi. Misalnya, fontanela anterior yang melesak ke bawah biasanya
merupakan
> tanda bahwa bayi sedang mengalami dehidrasi (kekurangan cairan). Jadi bila
> melihat tanda ini sebaiknya bayi segera diberi cairan atau dibawa ke
dokter.
> Atau, fontanela yang menonjol terus dapat menunjukan adanya peningkatan
> tekanan di dalam kepala. Ini juga segera membutuhkan perhatian dokter.
>
> Sedangkan fontanela posterior terletak di belakang kepala dan bentuknya
> menyerupai segitiga dengan diameter kurang dari 1,25 cm. Tak seperti
> fontanela anterior, fontanela posterior tak gampang terlihat oleh orang
> awam. Ubun-ubun ini biasanya akan menutup pada bulan ketiga.
>
> Kegunaan ubun-ubun yang terlihat lunak sebenarnya ada dua, yaitu untuk
> mempermudah proses kelahiran seperti yang sudah diutarakan di atas. Yang
> kedua, agar otak dapat berkembang maksimal. Seperti diketahui perkembangan
> otak paling pesat terjadi selama tahun pertama bayi.
>
>
> ----- Original Message -----
> From: "Siska" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Friday, December 20, 2002 2:25 AM
> Subject: [balita-anda] Kepala Peyang
>
>
> Dear Netters,
>
> Ada yang punya pengalaman mengenai kepala peyang ??? (bentuk kepala tidak
> bulat / simetris - miring kesamping).
> Sebenarnya bisa dikembalikan ke bentuk yang simetris nggak ??
>
> Terima kasih atas sarannya & maaf kalo pernah dibahas sebelumnya.
> B'rgd  --  mamanya Bagas
>
>
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> >> Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One Free! ---->
http://www.indokado.com/parcel2002.html
> >> Info balita, http://www.balita-anda.com
> >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>


---------------------------------------------------------------------
>> Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One Free! ----> 
>http://www.indokado.com/parcel2002.html
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke