udah dapet DSA pengganti dr.wati mbak?
ada lagi gak sih DSA yg mirop sama dr.wati (komunikatif,dan gak asal ksh obat)
kalo dr.karel staa, gimana ya? baek ato tidak?
karena saya jg lagi cari DSA buat anak saya
 
-------Original Message-------
 
Date: Monday, February 24, 2003 06:43:45
Subject: Re: [balita-anda] DSA yang "bener"
 
Mohon maaf rekans balita anda, ternyata karena sesuatu dan lain hal, kayaknya belum bisa jadi tanggal 4 Maret, tapi diundur. Untuk saat ini belum ada kepastian tanggal dan tempatnya. Nanti setelah dapat kabar dari koordinatornya, pasti akan saya kabari lagi....
Mbak ella... sorry ya sebelumnya....
Bunda Nisa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Mbak Ella & rekans balita anda...
Bener atau tidaknya DSA anaks kita saat ini susahnya tuk kita "teliti". Karena ada beberapa ortu dengan cepat sembuhnya si anak dengan obat pemberian dsanya, bisa dibilang DSAnya udah top banget sementara kalo sianak gak sembuh-sembuh, kita para ortu bilang DSAnya gak becus. Masing-masing ortu punya DSA andalan.
Seperti contohnya saya ini yang statusnya sedang mencari dokter pengganti dsa anaks saya yang akan ke LN. DSA anaks saya ini cenderung lebih suka tidak memberikan obat khususnya kepada bayi dibawah 1 tahun. Dan kalo cuman pilek, dia akan menyarankan untuk dijemur dan diberikan transfulmin BB. Seminimal mungkin deh dia kasih obat-obatan. Jadi kalau kita periksakan anaks ke beliau (sakit pilek) kadang cuman konsultasi saja dan pulang tanpa obat-obatan. Tau gak, konsultasi ke dia itu di SOS Klinik Cipete sekali dateng 170 an ribu. Hanya konsultasi. Tapi dari berbagai penjelasannya beliau, kita jadi ngerti kenapa anaks harus seminimal mungkin dalam mengkonsumsi obat-obatan. Kebetulan beliau selain DSA juga specialist dalam liver. Jadi menurut beliau, kasihan anaks kalo udah sering "ngobat" akan berpengaruh ke Ginjal & Livernya.
Kebetulan sekali sebelum beliau ke LN, beliau mengundang para ibu-ibu dari pasiennya (sesuai permintaan ibu-ibunya juga nih...) tanggal 4 Maret tuk mendengarkan presentasinya mengenai :
- Common problems in paeditrics
- Pemberian obat yang rasional
- Penggunaan antibiotik.
Ada yang berminat "nemenin" saya ? Tapi saya hanya boleh mengajak 5 orang teman saya. Atau... kita berminat bikin acara sendiri ? Beliau bersedia tuk diundang. Tapi waktunya mepet yaitu bulan mei beliau sudah harus pergi ke LN. Ntar saya tanyain deh kalo "kita" mau bikin acara yang sama. Mungkin ada yang bersedia jadi koordinator (or sponsor may be ???).... ???
Apabila ada yang berminat bisa telpon saya ke HP (0811.843489). 5 penelpon pertama yang bisa ikutan lho.....(kayak ikutan kuis di Tipi aja ya ???)
Saya tunggu telponnya.... Dan siapa aja yang beruntung, akan saya umumkan... via email balita-anda. BTW, gratis lho..... dan tempatnya diadakan di daerah kemang (mungkin dirumahnya suaminya desy ratnasari ??? he..he..he...).
Oke deh... Maaf jadi bikin sayembara....
Bundanya Nisa & Kevin...
Ella wrote:Rekan-rekan,
Saya agak-agak prihatin juga baca message dari temen-temen yang nanya soal
DSA yang kira-kira enak, komunikatif, kasih obatnya gak antibiotik terus.
dan hal-hal lain yang bisa buat kita tenang.

Memang sejak Farhan lahir sampai sekarang boleh dibilang jarang sekali saya
ke dokter kecuali imunisasi karena anak saya memang alhamdullillah jarang
sakit dan saya pakai obat-obat apotik yang saya dapat dari rekan-rekan di
milis ini jika anak saya batuk ato pilek. (neo triminic, mucopec,
micostatin, balsem tresnojoyo) .

Tapi 2 minggu kemaren saya sampai 3 X ke Harapan Kita, biasanya saya ke
Dr.Rudi, tapi malam-malam kemaren saya ke dokter Dani & Dr. Sumarwato,
karena Dr. Rudi sedang tidak praktek.
Saya ke dokter karena Farhan panas 39 derajat dan diare. Semua dokter yang
saya temui semua baik-baik saja, mereka bertanya apa yang harus dia tanya,
dia jawab apa yang saya tanyakan. Tapi memang gak pernah lama, paling cuma 5
menit. Dan kesemuanya memberi obat racikan dan harus dihabiskan (pasti ada
antibiotiknya kan?). Tadinya sebelum ikut milis ini saya gak pernah khawatir
dengan antibiotik ini. Tapi rekan-rekan banyak bilang kalo antibiotik ini
berbahaya. Tapi kita kan bingung mo bilang dokternya jangan kasih
antibiotik dok.

Dari yang saya baca, jaman dulu memang antibiotik untuk anak bisa
menyebabkan kerusakan gigi dan membahayakan tapi jaman sekarang antibiotik
yang diberikan sudah aman digunakan dalam batas yang wajar dan sesuai dengan
penyakitnya. Kalau penyakit karena infeksi harus ada antibiotik. (cmiiw)
Nah yang tau dalam jumlah yang wajar dan benar adalah dokter anak. Ini yang
kadang buat saya bingung. Apa jaman sekarang cari dokter anak yang
benar-benar qualitas sudah susah yah ...

Maaf curhatnya kepanjangan ..., btw Farhan ternyata kena tampak, dampak dari
diare /pilek/ batuk. hari ini alhamdullillah sudah mendingan (udah imunisasi
masih bisa kena yah ..???)



Thank you and regards,
Ella

email address: [EMAIL PROTECTED]




---------------------------------------------------------------------
>> Bunga untuk rayakan kelahiran ? ----> http://www.indokado.com/kelahiran.html
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



---------------------------------
Do you Yahoo!?
Yahoo! Tax Center - forms, calculators, tips, and more


---------------------------------
Do you Yahoo!?
Yahoo! Tax Center - forms, calculators, tips, and more
____________________________________________________
  IncrediMail - Email has finally evolved - Click Here

Kirim email ke