Pentingnya "Ritual" Korek Kuping

Publikasi: 20/02/2002 09:51 WIB


eramuslim - Dulu waktu kita kecil, orang tua biasa membuat "ritual" korek
kuping. Namun, setelah jadi orang tua, justru kita sering mendengar, "Jangan
sembarangan mengorek kuping anak." Maka kita pun ragu-ragu melakukan
rutinitas yang satu ini. Padahal yang benar, kita harus membersihkan telinga
anak kita yang belum bisa melakukannya sendiri, mengajari anak yang sudah
bisa mandiri untuk membersihkan telinganya, dan membersihkan telinga kita
sendiri. Mengapa? 

Telinga merupakan alat indera yang boleh disebut "barometer" masalah. Banyak
hal dapat terjadi pada telinga. Belum tentu menyangkut pendengaran, memang,
tetapi dapat mengganggu pendengaran, mengganggu keseimbangan, atau bahkan
menimbulkan nyeri hebat. Karenanya, telinga perlu dibersihkan secara teratur
agar selalu dalam kondisi baik. 

Telinga luar, yang berupa daun dan saluran telinga, adalah bagian yang
paling memerlukan perhatian. Dinding saluran telinga selalu menghasilkan
cairan berlemak. Bagian itu juga menghasilkan cairan lain, yang bersama-sama
cairan berlemak tadi membentuk serumen. Fungsi serumen membawa kotoran ke
luar liang telinga dengan bantuan gerakan rahang sebelum akhirnya menguap.
Bila cairan sampai menumpuk dan membentuk sumbatan, pendengaran dapat
berkurang. Ini sering terjadi pada balita, karena ia belum dapat
membersihkan sendiri lubang teliganya. Karena itu, orang tualah yang
bertugas membersihkannya. 

Caranya mudah. Untuk bayi dan anak kecil, rebahkan kepala anak di pangkuan
kita. Tarik daun telinganya ke atas belakang untuk mempermudah melihat isi
saluran telinganya, lalu keluarkan kerak-kerak putih di dinding saluran itu
memakai kapas telinga (cotton bud). Selain telinga sehat, dari kegiatan ini
pula terjadi "kontak pribadi" antara orang tua dan anak, yang bila dilakukan
dengan kasih sayang, akan selalu menjadi kenangan indah bagi anak. 

Anak yang lebih besar (sudah dapat mandi sendiri) dapat diajari membersihkan
telinganya sehabis mandi. Frekuensinya 2 - 3 hari sekali, seperti dilakukan
oleh orang dewasa. Serumen basah dapat dibersihkan dengan kapas telinga,
sedangkan yang keras harus dikeluarkan dengan pengait khusus untuk telinga.
Ketika membersihkan, kapas telinga cukup masuk sekitar 1 cm, yaitu pada
bagian yang menghasilkan serumen. Bila kapas terlalu ke dalam dan menyentuh
gendang telinga, kita akan terbatuk secara refleks. 

Pada bayi, sedikit saja gangguan pada telinga, misalnya radang, sudah dapat
membuatnya gelisah dan menangis terus sambil menarik-narik telinganya.
Periksalah saluran telinga luarnya, barangkali ada bisul di sana. Meski
tidak berbahaya, bisul bisa menimbulkan nyeri hebat pada bayi. Bawalah ia ke
dokter keluarga; ia membutuhkan tetes telinga antibiotik. Untuk mengurangi
nyerinya, kita juga dapat memberinya pereda nyeri seperti parasetamol dan
kantung hangat yang ditempelkan pada telinga yang sakit. Ingat, jangan
memasukkan kapas atau apa pun ke telinganya! Bila ia tampak tidak sehat,
apalagi disertai demam, mungkin ia mengalami radang telinga tengah.
Segeralah ke dokter keluarga Anda. 

Balita juga punya kebiasaan memasukkan sesuatu, seperti manik-manik, ke
telinganya. Bila itu terjadi dan kita masih dapat melihatnya serta yakin
benda itu tidak melukai/merusak dinding saluran yang halus itu, kita dapat
mengeluarkannya sendiri dengan kait telinga khusus. Tetapi, bila kita
bimbang, mintalah pertolongan dokter. Bila yang nyelonong serangga,
pertolongan pertamanya adalah memasukkan air suam kuku ke telinganya. Dengan
cara itu serangga akan terbawa keluar bersama aliran air. Jangan lupa
menarik-narik daun telinga untuk membuat salurannya lebih lurus. 

Sementara itu, kita juga mesti hati-hati terhadap selesma atau alergi.
Keduanya bisa mengakibatkan gangguan pendengaran atau tuli lantaran lendir
menghalangi sirkulasi udara di hidung dan tenggorok yang berhubungan
langsung dengan kuping. Hati-hati pula terhadap radang telinga tengah kronis
yang menghasilkan cairan radang (sekret) dan sering terjadi tanpa tanda
radang yang menonjol. Radang macam ini juga bisa bikin tuli. (dr. Zunilda S.
Bustami, dokter keluarga) 




Ibundanya Farras
-----------------------------------------------------------------





---------------------------------------------------------------------
>> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke